Siklus Pendinginan AC Mobil Ciri-ciri siklus pendingin tidak normal, penyebab dan pemecahannya. a. Refrigerant kurang.

g. Magnetic Valve

Magnetic valve terletak antara receifer dan expansion valve dan dipakai pada sistem pendingin tipe dual. Pengontrol temperatur ini bekerja dengan cara membuka dan menutup magnetic valve yang secara paralel akan bekerja membuka dan menutup siklus pendingin. Gambar 17.Magnetic Valve

B. Siklus Pendinginan AC Mobil

Siklus pendinginan yang terjadi pada sistem AC dapat dijelaskan seperti dibawah ini : g. Kompresor berputar menekan gas refrigerant agar tekanan dan suhunya naik h. Gas refrigerant yang bertekanan dan bertemperatur tinggi masuk kedalam kondensor. Di dalam kondensor,panas refrigerant dilepaskan dan terjadilah pengembunan sehingga refrigerant berubah menjadi zat cair. i. Cairan refrigerant ditampung oleh receifer untuk disaring dan digunakan saat evaporator membutuhkan refrigerant. j. Expansion valve memancarkan refrigerant cair sehingga berbentuk kabut yang bertemperatur dan bertekanan rendah. 13 k. Gas refrigerant yang dingin dan berembun mengalir kedalam evaporator untuk mendinginkan udara yang mengalir melalui sela-sela fin evaporator, sehingga udara disekitar evaporator tersebut menjadi dingin. l. Gas refrigerant kembali kekompresor. Gambar 18. Siklus Pendinginan 14

C. Manifold Gauge

Manifold gauge adalah alat yang berfungsi selain untuk mengosongkanmengisi refrigerant juga sebagai alat untuk mengidentifikasi gangguan pada sistem AC. Gambar 19. Manifold Gauge D. Mengisi refrigerant pada sistem AC mobil

1. Mengenal refrigerant zat pendingin

Refrigerant atau zat pendingin mempunyai kemampuan menyerap panas dalam jumlah yang besar dan pada proses itu disertai dengan perubahanwujud yaitu dari cair menjadi gas. Zat pendingin yang sering digunakan pada sistem AC mobil adalah R12 atau juga dikenal dengan CFC 12. kelebihan dari zat pendingin ini adalah: a. Mendidih pada 29,8 o C dalam tekanan atmosfir. b. Stabil pada temperatur baik tinggi maupun rendah. c. Tidak menimbulkan reaksi terhadap logam. d. Dapat larut bila dicampur dengan minyak. e. Kurang bereaksi terhadap karet. f. Tidak berwarna dan tidak berbau. Kekurangannya adalah dapat mempengaruhi penipisan lapisan ozon pada atmosfir bumi yang menyebabkan terjadinya radiasi sinar ultra Violet dari matahari dan menimbulkan efek rumah kaca. Refrigerant lain yang sekarang 15 banyak dijumpai dan lebih ramah terhadap ozon serta memiliki efektifitas pendinginan lebih baik adalah HFC 134a atau R 134a. Gambar 20. Refrigerant HFC 134a 2. Cara mengisi refrigerant Sebelum mengisi refrigerant sistem rangkaian harus dalam keadaan kosong, tidak ada udara ataupun uap air yang tersisa didalamnya. Untuk mengosongkan sistem rangkaian ini lakukanlah langkah pengosongan dengan menggunakan alat vacuum pump.

a. Prosedur pengosongan

 Tutup kedua katup manifold gauge.  pasang manifold gauge ke kompresor dengan selang merah ke nipel tekanan tinggi dan selang biru ke nipel tekanan rendah serta selang hijau ke pompa vakum.  Bukalah salah satu katup manifold dan hidupkan pompa vakum.  Bacalah ukuran pada vakum gauge, hingga menunjukkan angka +- 600 mmHg 23,62 inHg; 80 kPa  Bukalah sisi katup manifold yang lain agar vakum bekerja dari dua sisi untuk lebih mengefisienkan kerja pompa vakum. 16  Pastikan sistem telah bersih dari udara maupun uap air dengan angka penunjuk berada pada angka 750 mmHg 29,53 in Hg; 99,98 kPa  Tutup kedua katup manifold sebelum mematikan pompa vakum.  Tunggu kurang lebih 15 menit dan amati angka penunjuk meteran. Bila terjadi penurunan maka dalam sistem rangkaian masih terjadi kebocoran. Gambar 21. Pengosongan Refrigerant b. Prosedur pengisian

f. Pemasangan selang pada tabung refrigerant

 Sebelum memasang selang, putarlah handle berlawanan arah jarum jam sampai jarum katupnya tertarik penuh.  Putarlah disc berlawanan arah jarum jam, sampai posisi habis.  Hubungankan selang warna hijau ke tabung refrigerant.  Putarlah disck searah jarum jam dengan tangan. 17  Putarlah handle searah jarum jam untuk membuat lubang, dan putarlah kembali berlawanan arah jarum jam agar gas dapat mengalir keselang.  Tekanlah niple nomer 4 pada manifold gauge dengan jari tangan sampai udara keluar dari selang tengah.  Bila udara sudah keluar tutuplah niple nomer 4 dengan tutup niple. Gambar 22. Pemasangan Selang g. Pemeriksaan kebocoran awal  Bukalah keran katup tekanan tinggi pada manifold gauge agar gas masuk kedalam sistem.  Bila pengukur tekanan rendah sudah menunjukkan 1 kgcm 2 14 psi; 98 kPa tutup keran manifold tekanan tinggi.  Periksalah kebocoran pada sistem dengan menggunakan detektor. 18

h. Pengisian refrigerant dalam bentuk cair

 Buka katup tekanan tinggi.  Periksalah kaca pengintai sampai aliran refrigerant berhenti mengalir dan tutuplah keran.  Amati kedua pengukur, tekanan tinggi maupun tekanan rendah. Keduanya harus menunjukkan tekanan yang sama. Gambar 23. Pengisian Refrigerant i. Pengisian lanjutan  Hidupkan mesin dan biarkan beberapa menit untuk pemanasan.  Hidupkan switch AC, dan amati pengukur tekanan manifold gauge, tanda merah harus terlihat pada tekanan tinggi dan tanda biru pada tekanan rendah tetapi tidak vakum. 19  Buka sedikit demi sedikit katup manifold gauge warna biru.  Amati gelas pantau dan bila jumlah gelembung menjadi semakin sedikit dan lembut menunjukkan bahwa pengisian sudah cukup.  Tutup katup manifold gauge, dan baca pengukur tekanan rendah 1,5 – 2,0 kgcm 2 dan tekanan tinggi 14,5 – 15 kgcm 2 . Gambar 24. Pengisian Lanjutan 20 TES FORMATIF 2 1. Sebutkan dan jelaskan tiga peralatan tambahan pada AC mobil 2. Sebutkan kelebihan dan kelemahan refrigerant R12 3. Jelaskan proses sirkulasi sistem pendingin AC pada mobil 4. Jelaskan pengertian manifold Gauge 5. Jelaskan cara pengisian refrigerant pada sistem AC mobil � � � = � ℎ � � ℎ 100 Cocokanlah jawaban kalian dengan kunci jawaban tes formatif 2 yang terdapat pada bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar, kemudian gunakan rumus berikut ini untuk mengetahui tingkat penguasaan kalian terhadap materi kegiatan pembelajaran 2 Kriteria tingkat penguasaan = 90 – 100 = Baik sekali 80 – 89 = Baik 70 – 79 = Cukup ≤ 70 = Kurang Jika mencapai tingkat penguasaan 80 atau lebih, kamu dapat meneruskan ke kegiatan pembelajaran 2. Jika masih dibawah 80 kalian harus mengulangi materi kegiatan pembelajaran 1, terutama bagian yang belum dikuasai. 21 URAIAN MATERI

A. Memeliharaservis Komponen-komponen AC

Dibawah ini akan diterangkan cara memeliharaservis setiap kompoen yang ada pada sisitem AC. Komponen-komponen AC yang perlu dilakukan servis antara lain:

1. Kompresor

Pemeliharaan kompresor dengan melakukan servis berkala setiap kendaraan menempuh jarak 60.000 km. Ketika melakukan servis tambahkanlah oli pelumas sebanyak 40 ml.

2. Kondensor

Cucilah kondensor dengan menggunakan air sampai kotoran-kotoran yang menempel pada kondensor hilang dan bersih. Betulkan atau luruskan apabila pada sirip-sirip kondensor bengkok.

3. Receiverdryer

Setiap kendaraan atau mobil menempuh jarak 40.000 km maka receiverdryer harus diganti. KEGIATAN BELAJAR 3 MEMELIHARASERVIS SISTEM AC Tujuan kegiatan belajar 3 1. Peserta didik dapat mengetahui cara memelihara atau servis komponen-komponen sistem AC.

2. Peserta didik dapat menyebutkan ciri-ciri siklus pendingin yang tidak

normal, penyebab dan pemecahannya. 3. Peserta didik dapat membaca dan memahami tabel trouble shooting. 22

4. Katup ekspansi

Apabila katup ekspansi terjadi kerusakan maka harus diganti karena pada katup ekspansi tidak bisa dilakukan perbaikan.

5. Evaporator

Cucilah evaporator hingga bersih sampai kotoran-kotoran yang ada pada evaporator hilang. Apabila sirip-sirip evaporator bengkok luruskan.

6. Blower

Cucilah blower hingga bersih sampai debu-debu yang ada pada blower hilang.

B. Ciri-ciri siklus pendingin tidak normal, penyebab dan pemecahannya. a. Refrigerant kurang.

 Pada kondisi ini, terlihat beberapa gejala : udara yang keluar dari sistem pendingin tidak terlalu dingin, pada kaca pengintai terlihat banyak gelembung dan pemeriksaan pada manifold gauge menunjukkan pengukur tekanan rendah: 0,8 kgcm 2 dan pengukur tekanan tinggi : 8-0 kgcm 2 .  Kemungkinan penyebabnya: terdapat kebocoran pada siklus Pendinginan.  Pemecahannya: periksa kebocoran dengan menggunakan detektor kebocoran dan perbaiki.

b. Pengisian refrigerant berlebihan.

 Pada kondisi ini, terlihat beberapa gejala : pendinginan tidak maksimum, pemeriksaan pada manifold gauge menunjukkan pengukur tekanan rendah: 2,5 kgcm 2 dan pengukur tekanan tinggi: 20 kgcm 2 . 23  Kemungkinan penyebabnya : 1. dalam pengisian refrigerant terlalu berlebihan. 2. kondensor tidak bekerja dengan baik. 3. kopling fluida kipas radiator slip.  Pemecahan : 1. Kurangi jumlah refrigerant. 2. Bersihkan kondenser. 3. Periksa kopling fluida kipas radiator, bila rusak ganti.

c. Terdapat udara didalam siklus

 Pada kondisi ini terlihat beberapa gejala : AC tidak terlalu dingin, pemeriksaan pada manifold gauge terlihat pengukur tekanan rendah: 2,5 kgcm 2 dan pengukur tekanan tinggi: 23 kgcm 2 .  Kemungkinan penyebabnya: ada udara didalam siklus pendingin.  Pemecahannya : 1. Periksa kotoran oli dan jumlahnya. 2. Bila oli berwarna hitam kotor, ganti. 3. Lakukan penyedotan kevakuman kembali. 4. Ganti receifer.

d. Terdapat uap air di dalam siklus

 Pada kondisi ini terlihat beberapa gejala: AC tidak terlalu dingin dan pemeriksaan pada manifold gauge Pengukur tekanan rendah: 2.5 kgcm 2 dan pengukur tekanan tinggi: 23 kgcm 2 .  Kemungkinan penyebabnya : Ada uap air didalam siklus pendingin. 24  Pemecahannya : 1. Periksa kotoran oli dan jumlah oli. 2. Bila oli berwarna hitam ganti dengan yang baru. 3. lakukan penyedotan kevakuman kembali. 4. Ganti receifer.

e. Refrigerant tidak bersirkulasi

 Pada kondisi ini terlihat gejala sebagai berikut : AC tidak dingin dan pemeriksaan pada manifold gauge menunjukkan pengukur tekanan rendah: 76 cmHg dan pada pengukur tekanan tinggi: 6 kgcm 2 .  Kemungkinan penyebabnya: expansion valve terjadi penyumbatan.  Pemecahannya : 1. Lepas expansion valve, bersihkan dan tes. bila sudah rusak ganti. 2. Ganti receiferdryer.

f. Ekspansionvalve tidak bekerja dengan baik

 Pada kondisi ini terlihat gejala sebagai berikut : AC kurang dingin dan pemeriksaan pada manifold gauge menunjukkan pengukur tekanan rendah: 2,5 kgcm 2 dan pengukur tekanan tinggi: 19 - 20 kgcm 2 .  Kemungkinan penyebabnya : 1. Ekspansion valve rusak atau pemasangan heat sensitizing salah. 2. Penyetelan aliran tidak baik 3. Pada evaporator terlalu banyak refrigerant dalam bentuk cair.  Pemecahannya : 1. Periksa pemasangan heat sensitizing. 2. Periksa expansion valve, bila rusak ganti. 25

g. Tidak ada kompresi pada kompresor.

 Pada kondisi ini terlihat beberapa gejala: AC tidak dingin dan pemeriksaan pada manifold gauge menunjukkan pengukur tekanan rendah terlalu tinggi dan pengukur tekanan tinggi terlalu rendah.  Kemungkinan penyebabnya : 1. Kompresor rusak. 2. Katup kompresor rusak.  Pemecahannya : 1. Bongkar dan perbaiki kompresor 2. Ganti kompresor dengan type dan kapasitas yang sama.

C. Tabel Troubleshooting.

Dokumen yang terkait

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI MEMAHAMI DAN MEMELIHARA SISTEM STARTER REDUKSI

0 15 177

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEBSITE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI SISTEM PENDINGINAN MESIN DIESEL

0 3 23

PENGGUNAAN MODUL SISTEM PENDINGIN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOMPETENSI MEMELIHARA SERVIS SISTEM PENDINGIN DAN KOMPONEN KOMPONENNYA

5 32 143

PENGGUNAAN MODEL GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENERANGAN

0 8 135

PENERAPAN PANEL PERAGA AC MOBIL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOMPETENSI DASAR MENGIDENTIFIKASI SISTEM AC DAN KOMPONENNYA

2 18 91

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E BERBANTUAN MODUL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOMPETENSI MEMPERBAIKI SISTEM KEMUDI

3 54 199

PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN MODUL BERBASIS KARTUN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA Penggunaan Strategi Pembelajaran Modul Berbasis Kartun untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 02 Bangsri Kecamatan Karangpandan Kabup

0 0 15

PENGARUH PENGGUNAAN MODUL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENGIDENTIFIKASI SISTEM STARTER.

0 2 39

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN SIMULATOR AIR CONDITIONER (AC) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA STANDAR KOMPETENSI MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AIR CONDITIONER (AC).

2 5 32

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE PEMBELAJARAN TEMAN SEJAWAT PADA STANDAR KOMPETENSI TEORI MEMELIHARA /SERVIS SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN DI SMK PIRI 1 YOGYAKARTA.

0 3 178