Karakteristik Modul Pembelajaran Modul dan Tujuannya

untuk mencapai kompetensi yang diharapkan sesuai dengan tingkat kompleksitasnya.

2. Fungsi Modul

Sebagai salah satu bahan ajar, modul memiliki banyak fungsi. Fungsi dari modul berguna baik bagi pendidik maupun peserta didik. Dengan adanya modul akan memepermudah peserta didik untuk belajar dan mempermudah pendidik untuk menyampaikan materi pelajaran. Diharapkan fungsi dari modul bisa memeperkecil kendala ketika proses belajar mengajar berlangsung. Prastowo dalam bukunya “ Panduan Praktis Membuat Bahan Ajar Inovatif” 2012:107 modul memiliki fungsi sebagai berikut: a. Bahan ajar mandiri. Maksudnya, penggunaan modul dalam proses pembelajaran berfungsi meningkatkan kemampuan peserta didik untuk belajar sendiri tanpa tergantung kepada kehadiran pendidik. b. Pengganti fungsi pendidik. Maksudnya modul sebagai bahan ajar yang harus mampu menjelaskan materi pembelajaran dengan baik dan mudah dipahami oleh peserta didik sesuai tingkat pengetahuan dan usia mereka. c. Sebagai alat evaluasi. Maksudnya, dengan modul, peserta didik dituntut untuk dapat mengukur dan menilai sendiri tingkat penguasaannya terhadap materi yang telah dipelajari. d. Sebagai bahan rujukan bagi peserta didik. Maksudnya, karena modul mengandung berbagai materi yang harus dipelajari oleh peserta didik, maka modul juga memiliki fungsi sebagai bahan rujukan bagi peserta didik.

3. Karakteristik Modul

Menurut Mulyasa 2009:232 pembelajaran dengan sistem modul memiliki karakteristik sebagai berikut: a. Setiap modul harus memberikan informasi dan memberikan petunjuk pelaksanaan yang jelas tentang apa yang harus dilakukan oleh seorang peserta didik. b. Modul merupakan pembelajaran individual, sehingga mengupayakan untuk melibatkan sebanyak mungkin karakteristik peserta didik. c. Pengalaman belajar dalam modul disediakan untuk membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran seefektif dan seefesian mungkin. d. Materi pelajaran disajikan secara logis dan sistematis, sehingga peserta didik dapat mengetahui kapan dia memulai dan kapan mengakhiri suatu modul, dan tidak menimbulkan pertanyaan mengenai apa yang harus dilakukan, atau dipelajarai. e. Setiap modul memiliki mekanisme untuk mengukur pencapaian tujuan belajar perserta didik, terutama untuk memberikan umpan balik bagi peserta didik dalam mencapai ketuntasan belajar. Karakteristik modul yang dikemukakan di atas, kiranya dapat diambil kesimpulan bahwa belajar bermodul adalah sebuah sistem belajar mandiriindividual, dimana terdapat kejelasan tujuan, mengandung usaha memotivasi peserta didik untuk belajar, fleksibel dan terdapat tes dari tiap-tiap modul atau tiap-tiap sub kompetensi dimana hasil ujian berfungsi sebagai feedback.

4. Pembelajaran Modul dan Tujuannya

Pembelajaran modul adalah pendekatan pembelajaran mandiri yang berfokuskan penguasaan kompetensi dari bahan kajian yang dipelajari peserta didik dengan waktu tertentu sesuai dengan potensi dan kondisinya. Pembelajaran modul lebih menitik beratkan pada peran otonomi belajar peserta didik. dimana peserta didik mengambil inisiatif dengan atau tanpa bantuan orang lain untuk mendiagnosa kebutuhan belajarnya sendiri, menentukan tujuan belajarnya sendiri, mengidentifikasi sumber-sumber belajar, memilih dan melaksanakan strategi belajarnya, dan mengevaluasi hasil belajarnya sendiri. Menurut Nasustion 2009:205 Tujuan sistem pembelajaran modul antara lain: 1. Membuka kesempatan bagi peserta didik untuk belajar menurut kecepatan masing-masing. Dianggap bahwa peserta didik tidak akan mencapai hasil yang sama dalam waktu yang sama dan tidak sedia mempelajari sesuatu pada waktu yang sama. 2. Memberi kesempatan bagi peserta didik untuk belajar menurut cara masing- masing, oleh sebab mereka menggunakan teknik yang berbeda-beda untuk memecahkan masalah tertentu berdasarkan latar belakang pengetahuan dan kebiasaan masing-masing. 3. Memberi pilihan dari sejumlah besar topik dalam rangka suatu mata pelajaran, mata kuliah, bidang studi atau disiplin bila kita anggap bahwa pelajar tidak mempunyai pola minat yang sama atau motivasi yang sama untuk mencapai tujuan yang sama. 4. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengenal kelebihan dan kekurangannya dan memperbaiki kelemahannya melalui modul remidial, ulangan-ulangan atau variasi dalam cara belajar.

5. Ciri-Ciri Pembelajaran Modul

Dokumen yang terkait

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI MEMAHAMI DAN MEMELIHARA SISTEM STARTER REDUKSI

0 15 177

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEBSITE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI SISTEM PENDINGINAN MESIN DIESEL

0 3 23

PENGGUNAAN MODUL SISTEM PENDINGIN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOMPETENSI MEMELIHARA SERVIS SISTEM PENDINGIN DAN KOMPONEN KOMPONENNYA

5 32 143

PENGGUNAAN MODEL GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENERANGAN

0 8 135

PENERAPAN PANEL PERAGA AC MOBIL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOMPETENSI DASAR MENGIDENTIFIKASI SISTEM AC DAN KOMPONENNYA

2 18 91

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E BERBANTUAN MODUL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOMPETENSI MEMPERBAIKI SISTEM KEMUDI

3 54 199

PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN MODUL BERBASIS KARTUN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA Penggunaan Strategi Pembelajaran Modul Berbasis Kartun untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 02 Bangsri Kecamatan Karangpandan Kabup

0 0 15

PENGARUH PENGGUNAAN MODUL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENGIDENTIFIKASI SISTEM STARTER.

0 2 39

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN SIMULATOR AIR CONDITIONER (AC) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA STANDAR KOMPETENSI MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AIR CONDITIONER (AC).

2 5 32

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE PEMBELAJARAN TEMAN SEJAWAT PADA STANDAR KOMPETENSI TEORI MEMELIHARA /SERVIS SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN DI SMK PIRI 1 YOGYAKARTA.

0 3 178