61
III. PIUTANG SALAM
A. D
EFINISI
P
IUTANG
S
ALAM
Salam adalah akad jual beli barang pesanan antara pembeli dan penjual dengan pembayaran dimuka dan pengiriman barang oleh penjual di belakang. Spesifikasi barang salam disepakati
pada akad transaksi salam. Ada dua jenis salam yaitu; Salam dan Salam Paralel.
1 Dasar Pengaturan dan Ketentuan:
Piutang salam diakui pada saat modal salam dibayarkan atau dialihkan kepada penjual, 1032009 dulu PSAK 592002, paragraf 74-77, PAPSI2003, dan DSN Fatwa No.
5MUI2000. Selanjutnya modal salam dapat berupa kas dan non kas. Bilamana modal salam dalam bentuk kas maka akan diukur sebesar jumlah yang dibayarkan, sedangkan modal salam
dalam bentuk ativa non kas diukur sebesar nilai wajar.
Penerimaan barang pesanan diakui dan diukur sebagai berikut:
Jika barang pesanan sesuai dengan akad dinilai sesuai nilai yang disepakati.
Jika barang pesanan berbeda kualitasnya, maka: b
Jika barang pesanan sesuai dengan akad dinilai sesuai dengan nilai yang disepakati.
c Jika barang pesanan berbeda kualitas maka barang pesanan yang diterima
diukur sesuai dengan nilai akad, jika nilai pasar tidak tersedia dan demikian sebaliknya barang pesanan yang diterima diukur sesuai dengan nilai pasar.
Jika bank tidak menerima sebagian atau seluruh barang pesanan pada tanggal jatuh tempo, maka:
a Jika tanggal pengiriman diperpanjang, nilai tercatat piutang salam sebesar
bagian yang belum dipenuhi tetap sesuai dengan nilai yang tercantum dalam akad. b
Jika akad salam dibatalkan sebagian atau seluruhnya, maka piutang salam berubah menjadi piutang usaha yang harus dilunasi oleh nasabah sebesar bagian yang
tidak dapat terpenuhi. c
Jika akad salam dibatalkan sebagian atau seluruhnya dan bank mempunyai jaminan atas barang pesanan serta hasil penjualan jaminan tersebut lebih kecil dari
nilai piutang salam, maka selisih antara nilai tercatat piutang dan hasil penjualan jaminan tersebut diakui sebagai piutang kepada nasabah yang telah jatuh tempo.
Sebaliknya jika hasil penjualan jaminan tersebut lebih besar dari nilai tercatat piutang salam, maka selisihnya menjadi hak nasabah.
Barang yang diterima diakui sebagai persediaan.
B. P
ERLAKUAN
A
KUNTANSI
1 P
ENGAKUAN DAN
P
ENGUKURAN
: -
Piutang Salam diakui pada saat modal usaha salam berupa kas dibayarkan atau aset non kas diberikan kepada penjual pemasok.
- Pengukuran modal usaha salam berupa kas diukur sebesar jumlahyang dibayarkan
sedangkan dalam bentuk non kas diukur sebesar nilai wajar atau nilai yang disepakati antara bank dengan pemasok. Selain itu nilai wajar non kas dapat pula diukur dari harga
pasar aset non kas yang dialihkan kepada penjual, replacement cost, maupun amount
61 recoverable.
2 P
ENYAJIAN
:
Modal usaha salam yang diberikan disajikan dalam laporan keuangan sebagai Piutang Salam, sedangkan Piutang yang harus dilunasi oleh penjual pemasokprodusen karena tidak dapat
memenuhi kewajiban dalam transaksi salam akn disajikan sebagai aset lain-lain.
3 P
ENCATATAN
:
Transaksi Debit
Kredit
Saat bank memberikan modal saham Piutang Salam
Kas Rekening Penjual pemasok Aset non Kas
Saat bank menerima barang dari penjual; Sesuai akad:
Berbeda kualitas nilai pasar lebih rendah dari nilai akad:
Persediaan-Aset Salam Persediaan-Aset Salam
Piutang Salam Kerugian Salam
Piutang Salam Menerima sebagian saja barang pesanan
dari pemasok: Persediaan
barang pesanan Piutang Salam
sebesar jumlah yang diterima Bank membatalkan barang pesanan
Aset lain-lain-Piutang Salam kepada penjual
Piutang Salam Bank membatalkan barang pesanan tetapi
penjual memberikan jaminan; Penjualan jaminan lebih kecil dari
piutang salam:
Penjualan jaminan dengan hasil lebih besar dari piutang salam:
KasKliring Aset lain-lain-Piutang Salam
kepada penjual
KasKliring Piutang Salam
Rekening Penjual Piutang Salam
Pengenaan denda kepada nasabah mampu yang sengaja tidak memenuhi
kewajiban angsurannya: Kas
Rekening Wadiah ZIS
Misalnya:
Akad I Akad II
Pesan barang salam Penyerahan barang salam
PETANI KUD
Bank Syariah
DOLOG
61 Bank menerima pesanan kredit beras 100 ton dari Dolog Banjarmasin. Bank akan memenuhi
pesanan tersebut dengan melibatkan Petani Suka Tanam KUD di Gambut sebagai berikut:
Harga kontrak yang disepakati sesuai akad I pada petani: Rp40.000.000,00 Sebagai modal salam; diberikan uang tunai sebesar Rp30.000.000,00 dan sisanya aset non kas
sebesar Rp10.000.000,00 dalam bentuk peralatan tani. Sesuai kesepakatan; Padi akan diserahkan dalam 2 tahap masing-masing 50 ton. Jenis beras yang dipesan adalah beras Unus
Siam Padi kualitas 1. Harga kontrak antara Bank Syariah dengan Dolog Banjarmasin pembeli akhir, sesuai akad
II, adalah: Harga jual seluruhnya: Rp50.000.000,00
Jangka waktu penyelesaian penyerahan dalam 2 tahapbulan. Lainnya sama dengan syarat pada petani.
Penyelesaian:
o
Saat Bank menerima uang muka dari pembeli akhir Dolog: Db.: Kas Rp50.000.000,00
Kr.: Uang Muka Utang Salam Rp50.000.000,00
o Saat Bank memberikan uang muka dan peralatan pertanian salam kepada
petani: Db.: Piutang Salam Rp40.000.000,00
Kr.: KasTabungan petani Rp30.000.000,00 Kr.: Peralatan Pertanian Rp10.000.000,00
o Petani menyerahkan beras Siam Unus Tahap I kepada Bank sebanyak 50 ton
Rp.20.000.000,00 harga kontrak sama dengan harga pasar Db.: Persediaan Barang Salam Rp20.000.000,00
Kr.: Piutang Salam Rp20.000.000,00
UTANG SALAM: Modal usaha salam yang diterima oleh bank sebagai penjual atau pembeli.
o Saat Bank menyerahkan barang salam kepada Dolog:
Db.: Utang Salam Rp20.000.000,00 Kr.: Persediaan Barang Salam Rp20.000.000,00
o
Penyerahan Tahap II, 50 ton beras tetapi harga turun menjadi Rp15.000.000,00 kerugian Rp5.000.000,00:
Db.: Persediaan barang salam Rp15.000.000,00 Kerugian Salam Rp 5.000.000,00
Kr.: Piutang Salam Rp20.000.000,00
o Saat bank menyerahkan barang salam kepada Dolog:.
Db.: Utang Salam Rp25.000.000,00 Kr.: Persediaan Barang Salam Rp15.000.000,00
Pendapatan keuntungan salam Rp10.000.000,00
61
BANK SEBAGAI PEMBELI: Diakui dan diukur pada saat modal usaha salam diterima dan diukur dalam bentuk kas non
kas diukur berdasarkan nilai wajar.
Db.: Kas Rp.xxxxxx Kr. : Utang Salam Rp.xxxxxx
BANK SEBAGAI PENJUAL:
Db.: Utang Salam Rp.xxxx Kr.: Sediaan barang pesanan Rp.xxxx
Kr.: Pendapatan bersih salam Rp.xxxx
Catatan; Bila kontrak salam dibatalkan karena petani gagal memenuhi pesanan tersebut maka
pencatatan yang harus dilakukan adalah:
Db.: Piutang Usaha Rp40.000.000,00 Kr.: Piutang Salam Rp40.000.000,00.
Kontrak salam diperpanjang: Cukup Memorial saja
tidak ada pencatatan.
Setelah kita membahas akuntansi mudharabah, murabahah, dan salam maka dapat diidentifikasi perbedaan antara ketiga hal tersebut sebagai berikut:
TABEL 4
PERBEDAAN ANTARA AKUNTANSI MUDHARABAH, MURABAHAH, DAN SALAM
No Perbedaan
Mudharabah Murabahah
Salam
1 Definisi
Paragraf 6 PSAK 592002
Paragraf 52 PSAK 592002
Paragraf 69 PSAK 592002
2 Pencatatan dan
Pelaporan Pembiayaan Mudharabah
neraca Piutang
MurabahahUtang Istishna neraca
Piutang SalamUtang Salam neraca
3 Banyak pihak yang
terlibat 2 pihak
3 pihak 23 pihak
4 Sifat Perikatan
Terikat dan tidak terikat akad
Terikat akad Terikat akad
5 Distribusi Bagi Hasil
BH Nisbah BH di muka
Margin kesepakatan BS
Margin Kesepakatan BS
6 Metode Bagi Hasil
Profit dan Revenue Sharing
Berdasarkan Margin
Berdasarkan Margin
7 RisikoSanksi
Labarugi Denda-Rekening ZIS
Denda-Rekening ZIS 8
Tujuan Pembiayaan jualbeli
BisnisSosial KonsumtifProduktifQa
rd Bisnis konsumtif
Bisnis konsumtifproduktif
Sumber: Asyikin, 2002-2004
Pelatihan:
1. Apakah perbedaan antara bank sebagai pembeli dan bank sebagai
penjual? 2.
Apakah perbedaan antara Akuntansi Mudharabah, Akuntansi Murabahah, dan Akuntansi Salam? minimal 7 sisi perbedaan.
61
IV. PIUTANG ISTISHNA
A. D