Investor, melakukan investasi dana bank syari’ah atau dana nasabah,

61 Prinsip Dasar Penyajian Laporan Keuangan: 1. Konsistensi penyajian 2. Materialitas dan agregasi 3. Saling hapus offsetting. 4. Periode pelaporan 5. Informasi komparatif. 6. Relevansi. Keterbatasan Laporan Keuangan PAPSI, 2003, 11.17: 1. Bersifat historis, 2. Bersifat umum, 3. Bersifat konservatif, 4. Bentuk formalitas, 5. Menggunakan istilah bahasa teknis, 6. Menggunakan pertimbangan dan estimasi 7. Melaporkan informasi material saja, 8. Beragamnya metode akuntansi, hingga menimbulkan variasi pengukuran sumber daya ekonomis, dan. 9. Informasi bersifat kualitatif dan fakta tidak dapat dikuantifikasikan umumnya diabaikan. Bank Syari’ah memiliki fungsi sebagai berikut: 1. Manajer Investasi, dapat mengelola investasi atas dana nasabah, menggunakan akad mudharabah atau sebagai agen investasi.

2. Investor, melakukan investasi dana bank syari’ah atau dana nasabah,

berdasarkan prinsip bagi hasil. 3. Penyedia jasa keuangan dan lalulintas pembayaran. 4. Pengemban fungsi sosial, dalam bentuk pengelolaan dana wadiah titipan atau ZIS dan pinjaman kebajikan qardhul hasan sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku. 61 Akun Neraca: A SET Kas Piutang Murabahah Piutang Salam Piutang Istishna Piutang Hiwalah Piutang Qard Sediaan Surat berharga Permbiayaan Mudharabah Pembiayaan Musyarakah Ijarah Pinjaman Al Qard Penanaman Antar Bank Surat berharga dan penyertaan P ASIVA U TANG K EWAJIBAN Giro Wadiah Bagi Hasil Transfer yang belum dikirim Utang Pajak Utang Salam Utang Istishna Kewajiban lain-lain SWBI Simpanan Wadiah Bank Indonesia melalui FPJPS Fasilitas Pinjaman Jangka Pendek Syari’ah 1-90 hr. I NVESTASI T ERIKAT M UDHARABAH M UKAYYADAH Semua dana Mudharabah Tabungan Deposito Berjangka bank dan bukan bank Sertifikat SIMA Investasi Tidak Terikat Mudharabah Muthlaqah: Dana pihak ketiga: Tabungan Mudharabah Deposito Mudharabh Surat berharga berprinsip mudaharabah muthlaqah; Obligasi Syari’ah, lainnya. SIMA Pembiayaan lainnya yang diterima M ODAL S UMBER D ANA Eksternal: Dana pihak ke-3, Dana dari bank lain, dana dari Bank Indonesia ± 90 Internal: Modal Saham dan Setoran dari pemilik ± 10 61 Elemen Laporan Keuangan: NERACA BANK SYARIAH STIE INDONESIA BANJARMASIN Per 31 Desember 2009 dan 2010 2009 Rp 2010 Rp 2009 Rp 2010 Rp ASET 1. Kas 2. Penempatan pada Bank Indonesia 3. Giro pada bank lain 4. Penempatan pada bank lain 5. Investasi pada efeksurat berharga 6. Piutang: a. Murabahah b. Salam c. Istishna 7. Pembiayaan Mudharabah 8. Pembiayaan Musyarakah 9. Pinjaman Qard 10. Penyaluran Dana Investasi Terikat Executing 11. Penyisihan Kerugian penghapusbukuan aset produktif 12. Sediaan 13. Tagihan atas kewajiban akseptasi 14. Ijarah 15. Aset istishan dalam penyelesaian 16. Penyertaan pada entitas lain 17. Aset Tetap dan Akumulasi Penyusutan 18. Piutang pendapatan bagi hasil 19. Piutang pendapatan Ijarah 20. Aset lainnya KEWAJIBAN, INVESTASI TERIKAT DAN EKUITAS: 1. Kewajiabn segera 2. Bagi hasil yang belum dibagikan 3. Simpanan: a. Giro Wadiah b. Tabungan Wadiah 4. Simpanan dari bank lain: a. Giro Wadiah b. Tabungan Wadiah 5. Utang: a. Salam b. Istishna c. Kewajiban lain 6. Kewajiban dana investasi terikat Executing 7. Utang Pajak 8. Estimasi kerugian komitmen dan kontijensi 9. Pinjaman yang diterima 10. Pijaman Subordinasi INVESTASI TIDAK TERIKAT: 1. Investasi tidak terikat dari bukan bank: a. Tabungan Mudharabah b. Deposito Mudaharabah 2. Investasi tidak terikat dari bank: a. Tabungan Mudharabah b. Deposito Mudaharabah EKUITAS: 1. Modal disetor 2. Tambahan modal disetor 3. Saldo labarugi Total Aset xxx xxx Total Kewajiban, Investasi Tidak Terikat dan Ekuitas xxx xxx 61 LAPORAN LABA RUGI BANK SYARIAH STIE INDONESIA BANJARMASIN Untuk masa yang berakhir s.d. 31 Desember 2010 Pendapatan Operasi Utama: 1 Pendapatan dari jual beli: a. Pendapatan margin murabahah b. Pendapatan salam paralel c. Pendapatan istishna paralel i pendapatan istishna ii harga pokok istishna Pendapatan bersih istishna paralel xxx xx xxx xxx xxxxx 2 Pendapatan dari sewa: a. pendapatan sewa b. keuntungan pelepsan aset ijarah c. keuntungan lainnya Total pendapatan sewa a. Beban penyusutan aset ijarah b. Beban pemeliharaan aset ijarah c. Beban sewa aset ijarah d. Rugi pelepasan aset ijarah Total beban sewa Pendapatan bersih sewa xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxxx xxxx xxxx 3 Pendapatan dari bagi hasil a. Pendapatan bagi hasil murabahah b. Pendapatan bagi hasil musyarakah T OTAL PENDAPATAN DARI BAGI HASIL xxxx xxxx xxxx 4 Pendapatan operasi utama lainnya a. Pendapatan bonus SWBI b. Bagi hasil Sertifikat IMA c. Surat berharga syari’ah lainnya T OTAL PENDAPATAN OPERASI UTAMA xxx xxx xxx xxx xxxx 5 Hak pihak ketiga atas bagi hasil investasi tidak terikat P ENDAPATAN BANK SEBAGAI xxx xxxx 61 MUDHARIB 6 Pendapatan operasi lainnya: a. Pendapatan fee hiwalah b. Pendapatan fee rahn c. Pendapatan fee kafalah d. Pendapatan fee wakalah e. Pendapatan fee investasi terikat f. Penerimaan kelebihan qard g. Pendapatan adminsitarsi Total pendapatan operasi lainnya xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxxx 7 Beban operasi lainnya: a. Beban bonus wadiah b. Beban bagi hasil sertifikat IMA c. Kerugian penurunan aset d. Beben penyisihan kerugian aset produktif e. Beban penyusutan aset tetap f. Beban transaksi valuta asing g. Beban premi dalam rangka penjualan h. Beban sewa i. Beban promosi j. Beban administrasi dan umum Total beban operasi lainnya xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx 8 Pendapatan non-operasi xxxx 9 Beban non-operasi xxx 10 Zakat xxx 11 Pajak xxx L ABA BERSIH SETELAH ZAKAT DAN PAJAK xxxxx 61 LAPORAN ARUS KAS BANK SYARIAH STIE INDONESIA BANJARMASIN Untuk masa yang berakhir s.d. 31 Desember 2009 dan 2010 Arus kas dari Aktivitas Operasi: 2010 2009 xxxx xxxx Labarugi bersih Penyesuaian untuk merekonsiliasi labarugi bersih menjadi kas bersih dari kegiatan operasi: Penyusutan aset tetap Penyisihan kerugian pembalikan atas penyisihan untuk: Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain Efek-efek Pembiayaan Sediaan Aset Penyertaan Aset lain xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx Penyisihan atas penurunan nilai pasar surat-surat berharga Laba penjualan aset tetap Pendapatan deviden Amortisasi biaya emisi saham Amortisasi aktiv tidak berwujud Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx Perubahan aset dan kewajiban operasi: Penempatan pada bank lain Surat berharga Pembiayaan Aset lain-lain xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx Simpanan: Giro Tabungan deposito berjangka Sertifikat deposito Kewajiban segera lainnya U TANG PAJAK Kewajiban lain xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx Kas bersih diperoleh digunakan untuk kegiatan operasi xxxx xxxx Arus kas dari Aktivitas Investasi: xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx Penyertaan saham Perolehan aset tetap Selisih kurs penjabaran lap. keuangan untuk aset tetap Hasil penjualan aset tetap Penerimaan deviden Kas bersih diperoleh digunakan untuk kegiatan investasi xxxx xxxx Arus kas dari Aktivitas Pendanaan: xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx Kenaikan penurunan pinjaman yang diterima H ASIL PENERBITAN SAHAM Pembayaran deviden Kas bersih diperoleh dugunakan untuk kegiatan pendanaan xxxx xxxx Kenaikan bersih kas dan setara kas xxxx xxxx Kas dan setara kas awal tahun xxxx xxxx Kas dan setara kas akhir tahun xxxx xxxx 61 LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS BANK SYARIAH STIE INDONESIA BANJARMASIN Untuk masa yang berakhir s.d. 31 Desember 2009 dan 2010 Uraian C a t a t a n Modal Saham ditempatk an dan disetor Rp Tamba han modal disetor Rp Selisih penilaian kembali aset tetap Rp Selisih penilai an wajar efek yg tersedia untuk dijual Rp Pendap atan kompre hensif lain Rp Selis kurs karena penjabara n laporan keuangn Rp Saldo laba yang telah ditentukan pengunaannya Saldo laba yg belum ditentukan penggunan nya Rp Total modal bersih Rp Cad. Tujuan Rp Cad. Umum Rp Saldo pada tanggal 31 Jan.2003 xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx Penyesuaian sehubungan dengan penerapan kebijakan akuntansi baru atas PPh xxx xxx Saldo pada tanggal 1 Jnauri 2003, disajikan kembali xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx Pengunaan selama tahun berjalan xxx xxx Ditentukan untuk cadangan tujuan xxx xxx xxx Ditentukan untuk cadangan umum xxx Pembagian deviden xxx xxx Rugi bersih selama tahun berjalan xxx xxx Saldo pada tanggal 32 Des. 2003 xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx Hasil penerbitan saham dari penawaran umum terbatas kepada para pemegang saham xxx xxx Penambahan selama tahun berjalan xxx Ditentukan untuk cadangan tujuan xxx xxx xxx Rugi bersih selama tahun berjalan xxx xxx Saldo pada tanggal 31 Des. 2004 xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx 61 LAPORAN PERUBAHAN DANA INVESTASI TERIKAT BANK SYARIAH STIE INDONESIA BANJARMASIN Untuk periode yang berakhir s.d. 31 Desember 2009 dan 2010 Uraian Portofolio A Portofolio B Total 2010 2009 2010 2009 2010 2009 Saldo awal xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx Jumlah unit investasi awal periode unit unit unit unit unit unit Nilai per unit investasi xxunit xxunit xxunit xxunit xxunit xxunit Penerimaan dana xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx Penarikan dana xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx Keuntungan rugi investasi xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx Biaya administrasi xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx Fee bank sebagaiagenmanajer investasi xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx Saldo investasi pada akhir periode xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx Jumlah unit investasi akhir periode unit unit unit unit unit unit Nilai unit investasi aakhir periode xxunit xxunit xxunit xxunit xxunit xxunit 61 LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA ZIS BANK SYARIAH STIE INDONESIA BANJARMASIN Untuk Tahun 2009 dan 2010 Uraian Catatan 2009 Rp 2010 Rp Sumber dana ZIS: Zakat dari bank Zakat dari luar bank Infaq dan shadaqah xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx Total sumber dana xxxx xxxx Pengunaan dana ZIS: Fakir Miskin Amil Orang yang baru masuk islami muallaf Orang yang terlilit Utang gharim Hamba sahaya riqab Orang yanmg berjihad fisabillillah Orang yang dalam perjalanan ibnusabil xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx Total penggunaan xxxx xxxx Kenaikan penurunan sumber atas penggunaan Sumber dana ZIS pada awal tahun xxxx xxxx Sumber dana ZIS pada akhir tahun xxxx xxxx 61 LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA QARD BANK SYARIAH STIE INDONESIA BANJARMASIN Untuk Tahun 2009 dan 2010 Uraian Catatan 2010 Rp 2009 Rp Sumber dana Qard Infaq dan shadaqah Denda Sumbanganhibah Pendapatan non halal xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx Total sumber dana xxxx xxxx Pengunaan dana Qard: Pinjaman Sumbangan xxxx xxxx xxxx xxxx Total penggunaan dana Qard xxxx xxxx Kenaikan penurunan sumber atas penggunaan Sumber dana Qard pada awal tahun xxxx xxxx Sumber dana Qard pada akhir tahun xxxx xxxx 61 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Unsur catatan atas laporan keuangan perbankan syari’ah, terdiri dari : 1. Gambaran Umum Bank Syari’ah o pendirian bank syari’ah o riwayat ringkas bank o nomor dan tanggal akte pendirian o bidang usaha utama sesuai anggaran dasar dan rumah tangga o tempat kedudukan bank syari’ah o tanggal mulainya operasi o karyawan, direksi, dan dewan komisaris o Dewan Pengawas Syari’ah DPS o Struktur kepemilikan bank syari’ah o Hubungan kepemilikan anak perusahaan dengan bank syari’ah 2. Ikhtisar kebjakan akuntansi: o Dasar pengukuran dan penyusunan laporan keuangan o Kebijakan akuntansi o Perubahan kebijakan akuntansi, estimasi, dan kesalahan mendasar 3. Penjelasan atas pos-pos laporan keuangan 4. Informasi penting lainnya informasi material. 61 Lampiran 2 : Hasil Penelitian: Penerapan Akuntansi Syariah pada Koperasi BMT Sarana Dakwah Muslim Malang Ach. Syaiful Hidayat ADosen Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi UMM Abstract This research entitled The Implementation of Shari’ate Accounting at BMT Sarana Dakwah Muslim Malang conducted due to the number of BMT which is established in Indonesia increased rapidly, while the statement of financial accounting standard particularly for shari’ate accounting that directed accounting practice not available yet. So that’s why, the study of accounting practice that applied to BMT are necessary to be done. Subsequently, it would be compared with the concept, and shari’ate accounting guidance. The aims of this research are to describe concern with the implementation of accounting practice particularly for saving and loan at BMT SDM Malang. The result reveals that BMT SDM Malang didn’t act accounting practice properly and didn’t give information completely especially for all stakeholders. The accounting practice of saving and loan was measured, recorded and informed exactly but, the accounting recording still not inform completely so that it can make false perception of financial information. Key Words: Shari’ate accounting, accounting practice, BMT SDM Malang, and financial information PENDAHULUAN Latar Belakang Lembaga keuangan Bank merupakan salah satu lembaga ekonomi yang berfungsi sebagai lembaga pemberi jasa keuangan yang mendukung kegiatan sektor riil, termasuk kegiatan transaksi perdagangan internasional. Peran dunia perbankan terutama sejak pemerintah menerapkan kebijakan deregulasi sektor perbankan, dimana prinsip-prinsip mekanisme pasar digunakan untuk mendorong pertumbuhannya, peran perbankan sebagai lembaga perantara keuangan financial Intermediary Institutionmenjadi lebih mandiri dan independent Media Akuntan, 1999: 10. Keberhasilan bank dalam menghimpun dana dari masyarakat bergantung pada kemampuan bank yang bersangkutan dalam hal bersaing di pasar. Dengan demikian, maka ekspansi atau perluasan kredit suatu bank juga akan ditentukan oleh tersedianya dana pada bank itusendiri, baik yang dihimpun secara langsung dari masyarakat, maupun secara tidak langsung dari masyarakat, dari pasar antar bank dalam dan luar negeri. Bank Islami sendiri, yang dalam hal ini adalah Bank Muamalat Indonesia BMI, merupakan “ wajah baru “ dikalangan perbankan nasional, karena BMI merupakan lembaga perbankan yang pertama kali menerapkan Sistem Bagi Hasil dan KerugianProfit Loss and Sharing dalam kegiatan operasionalnya, sebagai alternatif Sistem Bunga yang telah diterapkan oleh bank-bank konvensional. Seperti halnya dengan lembaga perbankan lainnya, BMI memiliki fungsi dan peran yang sama dalam mendukungperekonomian nasional terutama sebagai lembaga penghimpun dan penyalur 61 dana pada masyarakat. Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya, BMT memerlukan informasi yang berkaitan dengan kegiatan usahanya yang bertujuan untuk dijadikan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan pertanggung jawaban atas pengelolaanuashanya. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, akuntansi berperan dalam menyediakan kebutuhan informasi bag pihak manajemen BMI, terutama dalam melaksanakan fungsi manjemen seperti Perencanaan, Pengorganisasian, Pengarahan, dan Pengawasan termasuk dalam penyediaan informasi keuangan dalam bentuk Laporan Keuangan, yang nantinya akan diinformasikan kepada para pemakai informasi keuangan. Kegiatan operasional BMI pada hakikatnya sama dengan yang diterapkan dalam bank konvensional, namun kegiatan operasional BMI suda mengacu pada ketentuan yang tertulis dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits, sehingga dalam operasional BMT tidak mengenal adanya bunga, tetapi menggunakan sistem bagi hasil dan kerugian. Oleh karena itu, kegiatan pembukuan atau akuntansi di BMI juga disesuaikan dengan ketentuan syara’, yang saat ini dikenal dengan istilah akuntansi Islami Akuntansi Syariah. Akuntansi Islami secara definitif merupakan kegiatan akuntansi yang didasarkan pada ketentuan Syariah Islami. Perkembangan dewasa ini, keberadaan akuntansi Islami masih banyak dipertanyakan orang, seperti halnya pada masa lalu orang masih mempertanyakan tentang Ekonomi Islami dan keberadaan Bank Islami. Atas dasar pemikiran diatas, penulis tertarik untuk mengadakan peneitian tentang “Penerapan Akuntansi Syariah pada Koperasi Baitut Tamwil Sarana Dakwah Mal wat Muslim SDM Malang “. Perumusan Masalah Dalam penelitian ini, penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut: “Bagaimana Penerapan Akuntansi Syariah terhadap simpanan nasabah dan penyalurannya pada Baitut Maal Wat Tamwil Sarana Dakwah Muslim Kodya Malang.” TINJAUAN TEORI Konsep Akuntansi Syariah Akuntansi sebenarnya merupakan domain “muamalah” dalam kajian Islami. Artinya diserahkan kepada kemampuan akal pikiran manusia untuk mengembangkannya Mandala, 1997: 141. Namun karena pentingnya permasalahan ini, maka Allah SWT memberikan tempat dalam kitab suci Al-Qur’an, surat Al Baqarah ayat 282. Penempatan ayat ini juga unik dan relevan dengan sifat komoditif ekonomi. Ia ditempatkan dalam surat Sapi Betina sebagai lambang komoditif ekonomi. Surat ke-2 yang dapat dianalogkan dengan “double entry” atau sifat berpasangannya: “Dan segala sesuatu kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingatkan kebesaran Allah” QS. Adz- Dzariyat : 49. Dan juga pada surat Yasiin ayat 36 inilah beberapa kemungkinan yang sebenarnya hanya Allah yang mengetahui. Karena akuntansi sifatnya urusan muamalah, maka pengembangannya diserahkan pada kebijakan manusia. Al-Qur’an dan Sunnah hanya membekalinya dengan beberapa sistem nilai seperti landasan etika, moral kebenaran, keadilan, kewajiban melakukan pencatatan adalah: 1. Menjadi bukti dilakukannya transaksi muamalah yang menjadi dasar dalam menyelesaikan persoalan selanjutnya. 2. Menjaga agar tidak terjadi manipulasi, atau penipuan baik dalam transaksi maupun hasil dari transaksi itu laba. 61 Shaari Hamid, Russal Craig dan Frank Clarke 1993 dalam artikel mereka “Religion: A Confounding Cultural Element in the International Harminization”, mengemukakan 2 hal: 1. Islami sebagai agama yang memiliki aturan-aturan khusus dalam sistem ekonomikeuangan misal Free Interest Banking Sistem pasti memerlukan teori akuntansi khusus pula yang dapat mengakomodasi ketentuan syariah. 2. Kalau dalam berbagai studi disimpulkan bahwa aspek budaya yang bersifat lokal sangat mempengaruhi perkembangan akuntansi, maka Islami dapat mendorong Internasionalisasi dan harmonisasi akuntansi karena Islami sebagai agama yang dapat melewati batas Negara. Toshikabu Hayashi 1989 dalam tesisnya “On Islamiic Accounting” mengatakan bahwa sifat akuntansi Barat kehilangan arah bila dihubungkan dengan aspek etika sosial dan bebas nilai. Sedang trendnya justru akuntansi akan bernuansa sosial seperti dalam Akuntansi Islami. Bank Syariah Istilah bank tanpa bunga sebenarnya dapat memberikan konotasi yang berbeda dari esensi Bank Syariah. Istilah bank tanpa bunga inisering diasosiasikan dengan tanpa biaya no Interest yang sebenarnya tidak tepat. Istilah Bank Syariah atau Bank Indonesia menyebutnya Bank bagi hasil. Pada hakekatnya cara operasi Bank Syariah sama saja denganbank konvensional lainnya. Ynag berbeda hanya dalam masalah bunga dan praktek lainnya yang menurut Islami tidak dibenarkan. Bank ini tidak menggunakan konsep bunga seperti bank konvensional. Namun bukan berarti tidak menggunakan beban pada mereka yangn menikmati jasanya. Beban tersebut berbeda perhitungannya dengan bunga bank konvensional. Produk – produk Bank Syariah: a Murabahah Pembiayaan dengan Marjin Dalam produk ini, Bank memberikan barang modal kerja dan berjangka pendek yang dibutuhkan nasabah dan menjualnya kepada nasabah dengan harga ditambah keuntungan. Harga pokoknya sama-sama diketahui dua belah pihak. b Ba’i Bitsaman Ajil Transaksi jual beli dengan harga tangguh Dalam konsep ini, harga barang yang dijual kepada nasabah telah memperhatikan pembayaran yang akan dilakukan. Kemudian baik secara angsuran maupun tangguh bayar, harga disepakati kedua belah pihak dan tidak dibenarkan diubah meskipun keadaan ekonomi berubah. Biasanya jenis produknya untuk investasi jangka panjang. c Mudharabah Adalah kerjasama bank dengan pihak pengusaha yang diyakini. Bank memberikan dana 100 untuk usahanya, pengusaha memberikan tenaga dan keahliannya. Laba atau Rugi usaha akan dibagi. Berdasarkan rasio atau nisbah tertentu sesuai kesepakatan. Kerugian yang timbul akibat dari suatu hal yang bukan karena kelalaian atau penyelewengan pengusaha akan ditanggung bank, sedangkan kerugian karena kesalahan pengusaha akan ditanggung pengusaha. d Musyarakah 61 Musyarakah hampir sama dengan pola Mudharabah, bedanya disini dana tidak hanya disediakan oleh bank tetapi juga oleh pengusaha. Perusahaan ini dibiayai dan diurus oleh bank dan pengusaha, atau pihak lain sesuai kesepakatan. Laba atau rugi dibagi antara pihak bank dengan pengusaha sesuai kesepakatan atau sesuai kontribusi modal masing-masing pihak. e Jasa Bank Lainnya Produk Bank Syariah lainnya sama dengan bank konvensional lainnya, misalnya LC Al Kafalah, Bank Garansi, Transfer, Safe Deposit Al Wadiah, Transaksi Valas, Penyewaan Al Ijarah, Leasing Ba’i Al Ta’jiri, Agent Al Wakalah, Gadai Al Rahn. f Penghasilan berupa fee, komisi, provisi dari produk ini akan jatuh ke perusahaan. Tidak menjadi bagian bagi hasil penabung atau depositor. g Al Qardhul Hasan Pembiayaan Kebajikan Produk ini hanya bias diberikan jika Bank Syariah sudah menerima Zakat, Infaq dan Sadaqah masyarakat yang penempatannya tidak mengharapkan bagi hasil dan dana tersebut dikelola oleh bank untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dibawah ini disajikan tabel penerapan petunjuk Al-Qur’an pada produk perbankan Karnaen, 1999 : 3. h Al Wadiah Al Wadiah dapat diartikan sebagai titipan murni dari suatu pihak ke pihak lain, baik individu maupun badan hokum yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja si penyimpan menghendaki. Mengacu pada pengertiian “Yad Ad Dharmanah.“ Bank sebagai penerima simpanan dapat memanfaatkan prinsip Al Wadiah untuk tujuan: Current Account giro dan atau Saving Account tabungan berjangka. Sebagai konsekuensi dari Yad Ad Dhamanah, semua keuntungan yang dihasilkan dari dana titipan tersebut adalah milik bank demikian juga penanggung kerugian, sebagai imbalan si penyimpan mendapat jaminan keamanan akan hartanya, demikian juga fasilitas-fasilitas giro lainnya. Sungguhpun demikian, bank sebagai penerima titipan sekaligus juga pihakyang telah memanfaatkan dana tersebut, tidak dilarang untuk memberikan semacam intensif berupa bonus dengan catatan tidak diisyaratkan sebelumnya dan jumlahnya tidak ditetapkan dalam nominal atau persentase secara advance, tetapi betul-betul kebijaksanaan dewan direksi. METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat Penelitian Deskriptif yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan untuk menjelaskan atau memberikan gambaran tentang sesuatu, yang dalam hal ini adalah menjelaskan tentang Penerapan Akuntansi Syariah yang diterapkan di Baitul Maal Wat Tamwil Sarana Dakwah Muslim BMT SDM Malang.

2. Lokasi Penelitian