Pengertian Sikap Tinjauan Tentang Sikap Politik

Travers, dkk Ahmadi, 2009: 151, menyatakan bahwa sikap melibatkan 3 tiga komponen yang saling berhubungan yaitu: a. Komponen cognitive: berupa pengetahuan, kepercayaan, atau pikiran yang didasarkan pada informasi, yang dihubungkan dengan objek. Misalnya: orang tahu bahwa uang itu bernilai, karena orang melihat harganya dalam kehidupan sehari-hari. Sikap orang terhadap uang itu mengandung pengertian bahwa orang tersebut mengetahui tentang nilai uang; b. Komponen affective: menunjuk pada dimensi emosional dari sikap, yaitu emosi yang berhubungan dengan objek. Objek disini dirasakan sebagai menyenangkan atau tidak menyenangkan. Misalnya: jika orang mengatakan bahwa senang uang, ini melukiskan perasaannya terhadap uang; c. Komponen behavior atau conative: melibatkan salah satu predisposisi untuk bertindak terhadap objek. Misalnya: karena uang adalah sesuatu yang bernilai, orang menyukainya, dan berusaha untuk bertindak untuk mendapatkan gaji yang besar. Komponen behaviour dipengaruhi oleh komponen kognitif. Komponen ini berhubungan dengan kecenderungan untuk bertindak action tendency, sehingga dalam beberapa literatur komponen ini disebut komponen action tendency. Apabila individu memiliki sikap yang positif terhadap suatu objek, individu tersebut akan siap membantu, memerhatikan, berbuat sesuatu yang menguntungkan objek itu. Sebaliknya, bila individu memiliki sikap yang negatif terhadap objek, maka individu akan mengancam, mencela, menyerang bahkan membinasakan objek itu. Misalnya: sikap yang positif terhadap China membawa orang kepada perbuatan menerima sebagai teman memerhatikan serta melindunginya. Sebaliknya sikap yang negatif terhadap China membawa orang kepada perbuatan menghindari, menolak sehingga teman, menganggap lebih rendah dan sebagainya. Menurut Azwar 2015: 23, menyebutkan tiga komponen sikap yaitu komponen kognitif, afektif, dan konatif. Komponen kognitif merupakan representasi apa yang dipercayai oleh individu pemilik sikap, komponen afektif merupakan perasaan yang menyangkut aspek emosional, dan komponen konatif merupakan aspek kecenderungan berperilaku tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki seseorang. Mann Azwar, 2015: 24, menjelaskan bahwa komponen kognitif berisi persepsi, kepercayaan, dan stereotipe yang dimiliki individu mengenai sesuatu. Seringkali komponen kognitif dapat disamakan dengan pandangan opini, terutama bila menyangkut masalah isu atau problem yang kontraversial. Komponen afektif merupakan perasaan individu terhadap objek sikap dan menyangkut masalah emosi. Aspek emosional inilah yang biasanya berakar paling dalam sebagai komponen sikap yang merupakan aspek yang paling bertahan terhadap pengaruh-pengaruh yang mungkin akan mengubah sikap seseorang. Komponen perilaku berisi tendensi atau kecenderungan untuk bertindak atau untuk bereaksi terhadap sesuatu dengan cara-cara tertentu. Azwar 2015: 24, menguraikan lebih lanjut ketiga komponen sikap tersebut dengan memberikan contoh objek sikapnya masing-masing. a. Komponen Kognitif Komponen kognitif berisi kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau yang benar bagi objek sikap. Contohnya, isu sosialisasi sebagai objek sikap. Pada hal ini, komponen kognitif sikap terhadap lokalisasi pelacur adalah apa saja yang dipercayai seseorang mengenai lokalisasi. Seringkali, apa yang dipercayai seseorang itu merupakan stereotipe atau sesuatu yang telah terpolakan dalam fikirannya. Jika terpolakan dalam fikiran bahwa pelacuran merupakan sesuatu yang negatif atau tidak baik maka lokalisasi akan membawa asosiasi pola fikiran itu, lepas dari maksud dan tujuan diadakannya lokalisasi. Sehingga apapun yang menyangkut lokalisasi akan membawa makna negatif dan orang menjadi percaya bahwa lokalisasi membawa arti yang tidak baik. Kepercayaan datang dari apa yang telah orang lihat dan ketahui. Dari apa yang dilihat itu kemudian terbentuk suatu ide atau gagasan mengenai sifat atau karakteristik umum suatu objek. Misalnya, bahwa ayam bertelur, bebek bertelur, burung dara bertelur, elang betelur, dan karena itulah orang percaya bahwa pelican dapat bertelur.