Angket atau Kuesioner Teknik Pengumpulan Data

4. Observasi

Young dan Schmidt Pasalong, 2013: 130, observasi adalah sebagai pengamatan sistematis berkenaan dengan perhatian tehadap fenomena- fenomena yang nampak. Observasi adalah suatu pengamatan secara langsung dengan sistematis terhadap gejala-gejala yang hendak diteliti. Oleh karena itu, obsevasi menjadi salah satu teknik pengumpulan data apabila sesuai dengan tujuan penelitian, direncanakan, dan dicatat secara sistematis, dan dikontrol reabilitasnya dan validitasnya. Pasalong 2013: 131, obsevasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu poses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Teknik pengumpulan data dengan observasi dilakukan apabila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam, dan jika responden tidak terlalu besar. Siregar 2013: 19, observasi atau pengamatan langsung adalah kegiatan pengumpulan data dengan melakukan penelitian langsung terhadap kondisi lingkungan objek penelitian yang mendukung kegiatan penelitian, sehingga didapat gambaran secara jelas tentang kondisi objek penelitian tersebut. Sugyono 2012: 145, observasi sebagai teknik pengumpulan data memunyai ciri yang spesifik dibanding dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuesioner. Jika wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi pada obyek-obyek alam yang lain. Sarwono 2006: 224, kegiatan observasi meliputi pencararan secara sistematik, kejadian-kejadian, perilaku, objek-objek yang dilihat dan hal-hal lain yang diperlukan dalam mendukung penelitian yang sedang dillakukan. Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan observasi adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan penelitian langsung terhadap kondisi lingkungan objek penelitian yang mendukung kegiatan penelitian, sehingga didapat gambaran secara jelas tentang kondisi objek penelitian tersebut. Observasi dilakukan dilakukan karena penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam, dan jika responden tidak terlalu besar. H. Skala Pengukuran Penelitian ini menggunakan Skala Likert. Menurut Sugiyono 2012: 93, Skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, pengaruh, persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Jawaban setiap item instrumen memunyai gradasi dari sangat positif hingga sanggat negatif. Purwanto dan Dyah Ratih 2011: 63, skala likert digunakan untuk mengukur opini atau presepsi responden berdasarkan tingkat persetujuan atau ketidaksetujuan. Skala ini biasanya memiliki 5 atau 7 kategori peringkat dari sangat tidak setuju hingga sangat setuju.