70 c.
Variabel likuiditas X
3
secara individu parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap dividend payout ratio, karena
diperoleh nilai t
hitung
0,861 t
tabel
2,042 dengan nilai signifikansi 0,396 0,05. Maka dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan
bahwa H diterima dan H
a
atau H
3
ditolak. d.
Variabel profitabilitas X
4
secara individu parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap dividend payout ratio, karena
diperoleh nilai t
hitung
4,410 t
tabel
2,042 dengan nilai signifikansi 0,000 0,05. Maka dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan
bahwa H ditolak dan H
a
atau H
4
diterima. e.
Variabel leverage X
5
secara individu parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap dividend payout ratio, karena
diperoleh nilai t
hitung
1,406 t
tabel
2,042 dengan nilai signifikansi 0,170 0,05. Maka dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan
bahwa H diterima dan H
a
atau H
5
ditolak.
3. Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi adalah koefisien nilai yang menunjukkan besarnya variasi variabel terikat dependent variable yang dipengaruhi
oleh variasi variabel bebas independent variable. Pengukuran besarnya persentase kebenaran dari uji regresi tersebut dapat dilihat
melalui nilai koefisien determinasi multiple R
2
. Apabila nilai R
2
suatu regresi mendekati satu, maka semakin baik regresi tersebut dan semakin
mendekati nol maka variabel independen secara keseluruhan tidak bisa
71 menjelaskan variabel dependen. Adjusted R square digunakan untuk
melihat berapa besar pengaruh faktor-faktor yang ditimbulkan oleh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat.
Tabel 4.8 Variables EnteredRemoved
b
Model Variables
Entered Variables
Removed Method
1 X5, X2, X1,
X4, X3
a
. Enter a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Y Sumber : Hasil olahan SPSS 16, 2015
Pada tabel 4.8 dinyatakan bahwa variabel free cash flow, insider ownership, likuiditas, profitabilitas dan leverage tidak ada yang
dikeluarkan dari persamaan yang ditunjukkan oleh kolom variables removed yang kosong. Metode yang dipilih adalah metode enter.
Setelah mengetahui bahwa seluruh variabel dimasukkan dalam analisis persamaan maka dilakukan pengujian hipotesis koefisien korelasi dan
koefisien determinasi. Pada model summary, apabila R semakin besar berarti hubungan antar variabel semakin erat. Tipe hubungan antar
variabel dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.9 Hubungan Antar Variabel
Nilai R Interpretasi
0,0 – 0,19 Sangat Tidak Erat
0,2 – 0,39 Tidak Erat
0,4 – 0,59 Cukup Erat
0,6 – 0,79 Erat
0,8 – 0,99 Sangat Erat
72
Tabel 4.10 Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate Durbin-
Watson 1
.865
a
.748 .707
.140522 1.848
a. Predictors: Constant, X5, X2, X1, X4, X3
b. Dependent Variable: Y Sumber : Hasil olahan SPSS 16, 2015
Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat bahwa nilai R sebesar 0,865 atau 86,5 yang berarti bahwa hubungan antar dividend payout ratio
dengan variabel bebasnya free cash flow, insider ownership, likuiditas, profitabilitas dan leverage adalah sangat erat. Pada tabel ditunjukkan
nilai adjusted R square dalam penelitian ini yaitu sebesar 0,707 yang berarti 70,7 variasi dari dividend payout ratio dijelaskan oleh kelima
variabel bebas tersebut, sedangkan sisanya 29,3 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini, misalnya tingkat
pertumbuhan, size, risiko, pajak perusahaan dan sebagainya.
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan pengujian statistik dengan uji t menunjukkan Free Cash Flow tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap dividend payout ratio.
Penelitian ini mendukung penelitian Gustiana 2009, Ipaktri 2012, Kristianawati 2013, Novelma 2014, serta Pradana dan Sanjaya 2014.
Ketidaksignifikanan variabel free cash flow arus kas bebas terhadap dividend payout ratio menunjukkan bahwa besar kecilnya free cash flow tidak berpengaruh