BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Plak Dental
Menurut  WHO  World  Health  Organization  pada  tahun  1978,  plak  dental dapat didefinisikan  sebagai hasil dari kolonisasi dan pertumbuhan mikroorganisme di
permukaan gigi  yang terdiri dari berbagai macam spesies mikoba dan bahan lainnya yang  terdapat  dalam  matriks  ekstra  selular.  Plak  dental  adalah  deposit  lunak  yang
membentuk  biofilm  yang  menempel  pada  permukaan  gigi  atau  permukaan  keras lainnya di rongga mulut seperti restorasi lepasan dan cekat.
16
2.1.1 Struktur dan komposisi plak dental
Plak  dapat  diklasifikasikan  menjadi  dua  yaitu  plak  supragingiva  dan  plak subgingiva.  Plak  supragingiva  berada  pada  dan  di  atas  dento-gingiva  junction  dan
terdapat juga pada sepertiga gingiva dari mahkota gigi, daerah interpoksimal, pit dan fissur  dan  pada    permukaan  kasar  lainnya.  Plak  subgingiva  berada  dibawah  dento-
gingiva junction.
17
Komposisi  utama  plak  dental  adalah  mikroorganisme.  Sekitar  2  x  10
8
bakteri terdapat  dalam  1  mg  plak  dental.  Lebih  dari  500  spesies  bakteri  yang  berbeda
dijumpai  di  dalam  plak.  Mikroorganisme  non  bakteri  yang  dijumpai  didalam  plak adalah  spesies  mikoplasma,  ragi,  protozoa,  dan  virus.  Mikroorganisme  tersebut
terdapat  diantara  matriks  interseluler,  yang  juga  mengandung  sedikit  sel  jaringan seperti sel-sel epitel, makrofag, dan leukosit. Matriks interseluler diperkirakan sekitar
25  dari  massa  plak  terdiri  dari  bahan  organik  dan  anorganik  yang  berasal  dari saliva, cairan sulkular dan produk bakteri.
16
2.1.2 Mekanisme terbentuknya plak dental
Proses pembentukan plak dapat dibagi atas tiga tahap, yaitu:
4,16
Universitas Sumatera Utara
1.  Pembentukan pelikel Pelikel  adalah  selapis  tipis  protein  saliva  yang  melekat  pada  permukaan  gigi
setelah beberapa menit menyikat gigi. Pelikel terdiri dari  berbagai glikoprotein saliva yang  berasal  dari  saliva,  cairan  sulkular,  bakteri,  dan  jaringan  sel  induk.  Pelikel
meningkatkan efesiensi perlekatan bakteri pada permukaan gigi. 2.  Kolonisasi awal pada permukaan gigi
Bakteri  yang  pertama-tama  mengkoloni  permukaan  gigi  yang  dibalut  pelikel didominasi oleh mikroorganisme fakultatif gram-positif, seperti Actinomyces viscosus
dan  Streptoccus  sanguis.  Pengkolonian  awal  tersebut  melekat  ke  pelikel  dengan bantuan  adhesin,  yaitu  molekul  spesifik  yang  berada  pada  permukaan  bakteri.
Adhesin akan berinteraksi dengan reseptor pada pelikel dental. Massa plak kemudian
mengalami pematangan bersamaan dengan pertumbuhan bakteri  yang telah melekat, maupun kolonisasi dan pertumbuhan spesies lainnya. Pada perkembangannya terjadi
perubahan  ekologis  pada  biofilm,  yaitu  peralihan  dan  lingkungan  awal  yang  aerob dengan spesies bakteri fakultatif gram-positif menjadi lingkungan yang sangat miskin
oksigen dimana yang dominan adalah mikroorganisme anaerob gram-negatif. 3.  Kolonisasi sekunder dan pematangan plak
Pada  kolonisasi  sekunder  dan  pematangan  plak,  interaksi  yang  menimbulkan perlekatan  bakteri  pengkoloni  sekunder  ke  pengkoloni  awal  terjadi  antara
Fusobacterium nucleatum dengan Streptococcus sanguis, Prevotella loeschei dengan Actinomyces  viscosus,  dan  Capnocytophaga  ochacea  dengan  Actinomyces  viscosus.
Pada  stadium  akhir  pembentukan  plak  yang  dominan  adalah  koagregasi  diantara spesies  gram-negatif,  misalnya  koagregasi  Fusobacterium  nucleatum  dengan
Porphyromonas gingivalis.
2.1.3 Kontrol plak