Optimasi Suhu Industri Asam Sulfat

Kesetim bangan Kim ia 125 . Tahap pembentukan asam nitrat Nitrogen dioksida bersama-sama dengan udara berlebih dilarutkan dalam air panas 80°C membentuk asam nitrat. Persamaannya: 4NO 2 g + O 2 g + 2H 2 O A → 4HNO 3 aq Pada proses O stwald, ada dua tahap reaksi yang membentuk kesetimbangan, yaitu tahap satu dan tahap dua. Kedua tahap itu bersifat eksotermis dan memiliki koefisien reaksi yang berbeda, yaitu koefisien hasil reaksi lebih kecil dari koefisien pereaksi. Pada tahap dua, reaksi tidak efisien pada suhu tinggi, sehingga gas NO panas yang terbentuk pada tahap pertama didinginkan dengan memasok udara dingin, sekaligus berfungsi untuk mengoksidasi gas NO menjadi NO 2 . Kerjakanlah di dalam buku latihan. 1. Jika Anda sebagai konsultan pada perusahaan minuman bersoda. Apakah yang akan Anda lakukan agar kelarutan CO 2 dalam minuman tinggi? Diketahui reaksi pelarutan CO 2 bersifat endoterm. Tes Kompetensi Subbab D 2. Untuk menanggulangi udara yang tercemar oleh gas buang CO, gas CO direaksikan dengan uap air agar berubah menjadi CO 2 dan H 2 . Reaksi yang terjadi membentuk kesetimbangan dan bersifat endoterm. Apakah cara untuk mempercepat proses tersebut? Kegiatan Inkuiri Carilah informasi tentang bagaimana mengoptimasi suhu dan tekanan dalam industri asam nitrat. Kerjakan secara berkelompok dan presentasikan di kelas. Rangkuman 1. Dalam reaksi kimia ada yang satu arah, reaksi dua arah, dan reaksi yang membentuk kesetimbangan dinamis. 2. Reaksi yang membentuk kesetimbangan dinamis adalah reaksi dua arah dalam waktu bersamaan dengan laju yang sama. 3. Kesetimbangan dinamis adalah keadaan suatu pereaksi dan hasil reaksi yang secara makroskopik tidak berubah, tetapi keadaan mikroskopiknya berubah setiap saat dalam dua arah dengan laju sama. 4. Tetapan kesetimbangan adalah suatu besaran yang harganya tetap, diperoleh dari perbandingan konsentrasi produk terhadap konsentrasi pereaksi dan masing- masing dipangkatkan dengan koefisien reaksinya. 5. Harga tetapan kesetimbangan diperoleh dari hukum aksi massa yang harganya tetap selama suhu reaksi tidak berubah. 6. Kesetimbangan kimia sistem heterogen untuk zat padat murni atau cairan murni tidak berubah, sehingga t idak memengaruhi nilai t et apan kesetimbangan. Oleh karena itu, tidak terlibat dalam persamaan tetapan kesetimbangan. 7. Faktor-faktor yang dapat memengaruhi keadaan kesetimbangan adalah perubahan konsentrasi, suhu, dan tekanan atau volume. 8. Menurut Le Chatelier, jika sistem reaksi ke- setimbangan diganggu, sistem akan berusaha mengurangi gangguan itu dengan cara melakukan pergeseran posisi kesetimbangan, baik ke arah pereaksi maupun ke arah produk sampai dengan tercapai keadaan kesetimbangan yang baru. 9. Tetapan kesetimbangan dalam bentuk molaritas K c dihitung berdasarkan konsentrasi molar zat-zat hasil reaksi dibagi konsentrasi molar zat-zat pereaksi sisa yang masih terdapat dalam sistem kesetimbangan, masing- masing dipangkatkan oleh koefisien reaksinya. 10. Tetapan kesetimbangan dalam bentuk tekanan K p dihitung berdasarkan tekanan parsial gas-gas hasil reaksi dibagi tekanan parsial gas-gas pereaksi sisa yang masih ada dalam sistem kesetimbangan masing- masing dipangkatkan dengan koefisien reaksinya. 11. Hubungan K p dan K c dinyatakan melalui persamaan: K p = K c RT Δn , R adalah tetapan gas, T = suhu sistem reaksi, dan Δ n adalah selisih koefisien reaksinya. 12. Dalam industri kimia, banyak reaksi kimia yang membentuk keadaan setimbang sehingga perlu dilakukan upaya untuk menggeser posisi kesetimba- ngan ke arah produk. Hal ini dapat dilakukan dengan mengoptimasi suhu, tekanan, dan penambahan katalis.