Gambar I Skema Kerangka Berfikir
D. Hipotesis Tindakan
Dari kajian teori dan kajian empiris di atas, maka pembelajaran dengan pendekatan kooperatif tipe Numbered Heads Together berbasis CD
Pembelajaran dapat meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar IPS pada siswa kelas IV B SDN Kalibanteng Kidul 01 Semarang.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan pendekatan kooperatif tipe Numbered Heads Together berbasis CD Pembelajaran dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran IPS. Kondisi awal
Tindakan
1. Guru tidak menggunakan pembelajaran inovatif 2. Penggunaan media belum maksimal
3. Siswa hanya menjawab ketika ditanya oleh guru 4. Hasil belajar masih rendah.
Kondisi akhir 1. Keterampilan guru meningkat
2. Aktivitas siswa meningkat 3. Hasil belajar siswa meningkat
Pembelajaran IPS dengan pendekatan kooperatif tipe Numbered Heads Together berbasis CD Pembelajaran.
Langkah-langkah pembelajaran
Numbered Heads
Together: 1. Persiapan
2. Pembentukan kelompok 3. kelompok harus memiliki buku paket atau buku
panduan 4. Diskusi masalah
5. Memanggil nomor anggota atau pemberian jawaban 6. Memberi kesimpulan
43
BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas. Menurut Subyantoro 2009: 8 penelitian tindakan kelas merupakan bentuk kajian yang
sistematis reflektif, dilakukan oleh pelaku tindakan guru dan dilakukan untuk memperbaiki kondisi pembelajaran.
Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki
kinerjenya sehingga hasil belajar siswa meningkat Aqib, 2010: 3. Menurut Arikunto, Suhardjono, Supardi 2008: 16 menyatakan
bahwa secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui dalam melaksanakan penelitian tindakan, yaitu : perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan, dan refleksi. Penelitian ini dilakukan tiga siklus, yaitu proses tindakan pada siklus
I, siklus II dan siklus III. Siklus I bertujuan untuk mengetahui kualitas pembelajaran IPS pada materi peta lingkungan sekitar. Siklus I digunakan
sebagai refleksi untuk melaksanakan siklus II. Hasil proses tindakan pada siklus II bertujuan untuk mengetahui peningkatan kualitas pembelajaran IPS
pada materi peta lingkungan sekitar setelah dilakukan perbaikan dalam kegiatan pembelajaran yang didasarkan pada refleksi siklus I. Begitu juga
siklus II digunakan untuk mengetahui peningkatan kualitas pembelajaran IPS