Dokumen Elektronik e-document Evaluasi Situs Web Perpustakaan UGM, UI, dan ITB Menggunakan WebQual dan Peranan Perpustakaan dalam Meningkatkan Peringkat Perguruan Tinggi dalam Webometrics

13 4. Mencegah duplikasi dan plagiat. Perpustakaan digital lebih “aman”, sehingga tidak akan mudah untuk diplagiat. Bila penyimpanan koleksi perpustakaan menggunakan format PDF, koleksi perpustakaan hanya bisa dibaca oleh pengguna, tanpa bisa mengeditnya. 5. Publikasi karya secara global. Dengan adanya perpustakaan digital, karya-karya dapat dipublikasikan secara global ke seluruh dunia dengan bantuan internet. Selain keunggulan, perpustakaan digital juga memiliki kelemahan yaitu: 1. Tidak semua pengarang mengizinkan karyanya didigitalkan. Pastinya, pengarang akan berpikir-pikir tentang royalti yang akan diterima bila karyanya didigitalkan. 2. Masih banyak masyarakat Indonesia yang buta akan teknologi. Apalagi, bila perpustakaan digital ini dikembangkan dalam perpustakaan di pedesaan. 3. Masih sedikit pustakawan yang belum mengerti tentang tata cara mendigitalkan koleksi perpustakaan. Itu artinya butuh sosialisasi dan penyuluhan tentang perpustakaan digital.

2.3 Dokumen Elektronik e-document

Koleksi perpustakaan digital tentunya terdiri dari dokumen digital atau dokumen elektronik. Dokumen elektronik dapat berupa buku elektronik e-book, jurnal elektronik e-journal, database online atau dokumen lain dalam format elektronik. 1. Buku elektronik e-book Buku elektronik e-book adalah buku yang diterbitkan dalam format elektronik. Pada prinsipnya muatan isi content buku elektronik sama dengan versi cetaknya. Hanya karena formatnya berbeda maka cara penggunaannya pun berbeda. Buku elektronik dapat dibeli secara utuh seperti halnya dengan buku biasa, terutama yang tersedia terekam dalam CD atau media rekam elektronik lainnya, tetapi ada yang dilanggan secara online. Buku elektronik terdiri dari dua hal yaitu buku itu sendiri, dan alat bacanya e-book readers. Ini memang perbedaan utama antara buku konvensional dan buku elektronik. Sebuah buku konvensional, tentu saja sebuah buku, sementara sebuah buku elektronik adalah sebuah buku dan sebuah alat baca. Selain itu, buku elektronik juga mengandalkan Internet untuk penyebaran dan akses, membuatnya semakin berbeda dari buku konvensional. Sebagian buku elektronik hanya dapat dinikmati dengan sistem lisensi lewat Internet. Artinya, pembaca buku elektronik Universitas Sumatera Utara 14 tidak sungguh-sungguh “memegang” buku itu secara fisik, melainkan mengaksesnya dalam kurun waktu tertentu. 2. Jurnal elektronik e-journal Jurnal elektronik e-journal pada prinsipnya tidak jauh berbeda dengan buku elektronik, muatan isi dalam jurnal eletronik sama dengan versi cetaknya. Akan tetapi pada umumnya jurnal elektronik dilanggan secara online apakah per judul atau dalam bentuk paket. Biasanya bila perpustakaan melanggan jurnal elektronik selalu disertai back issue. Dewasa ini jurnal ilmiah lebih banyak yang diterbitkan dalam format elektronik. Menurut Hasugian 2008: 19, “hal itu disebabkan oleh karena biaya publikasinya lebih murah, manajemen pengelolaannya mudah, penyebaran jauh lebih cepat dan penggunaannya jauh lebih mudah dan cepat jika dibanding dengan versi cetaknya”. Perpustakaan perguruan tinggi di Indonesia sudah banyak yang melanggan jurnal elektronik, karena harganya lebih murah dari cetak, pengelolaan lebih praktis, tidak mengharuskan ruangan yang luas, dan banyak lagi kemudahan yang diakibatkannya. Banyak pengertian dari jurnal elektronik yang telah dikemukakan oleh beberapa ahli, diantaranya seperti yang dikemukakan oleh Pryterch 2000 : 256 dalam bukunya Harrod’s Librarians Glossary and Reference Book mendefinisikan: Electronic Journal – a journal for which the full end product ia available on journal in which all aspects of preparation, refereeing, assembly and distribution are carried out electronically. A developing area in which many problems need resolving – copyright, distribution, funding, Peer review, Research assessment – before the electronic journal is accepted by all. Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa jurnal elektronik merupakan seluruh proses persiapan, pengumpulan, distribusi yang dilakukan secara elektronik. Namun ada beberapa hal yang perlu diselesaikan, seperti hak cipta, pendanaan, peer-review, penilaian penelitian sebelum jurnal elektronik diterima oleh semua pihak. Universitas Sumatera Utara 15 3. Dokumen Grey Literature Grey literature merupakan terbitan yang dihasilkan oleh lembaga pemerintah, atau lembaga pendidikan dan badan swasta yang pada umumnya tidak didistribusikan secara luas dan tidak diperjualbelikan. Umumnya grey literature berisi berbagai macam hasil penelitian sehingga informasinya sangat diperlukan. Bentuk grey literature meliputi skripsi, tesis, disertasi, artikel, atau laporan penelitian. Menurut Hirtle yang dikutip oleh Mason 2013: 1, grey literature adalah : The quasi-printed reports, unpublished but circulated papers, unpublished proceedings of conferences, printed programs from conferences, and the other non-unique material which seems to constitute the bulk of our modern manuscript collection. Pendapat Hirtle di atas dapat diartikan bahwa grey literature adalah laporan dalam bentuk tercetak dan tidak dipublikasikan seperti prosiding suatu konferensi dan seminar, program tercetak dari konferensi dan bahan non-unik lainnya yang digunakan untuk menyusun koleksi manuskrip modern. Selain pendapat Hirtle di atas, pengertian grey literature menurut Farace 1997 yang dikutip oleh Suminarsih 2011: 5 mendefinisikan bahwa: Grey Literature is that which is produced at all levels by government, academia, business, and industries, both of in print and electronic formats but which is not controlled by commercial publishing interest and where is the publishing is not the primary activity of the organization. Hal ini berarti bahwa grey literature merupakan seluruh terbitan yang dihasilkan oleh lembaga pemerintah, lembaga pendidikan, kalangan bisnis dan industri, baik dalam format tercetak maupun format elektronik, tetapi tidak dikendalikan oleh kepentingan komersial dan kegiatan publikasinya bukan merupakan kegiatan utama organisasinya. Contohnya adalah kebijakan pemerintah, laporan suatu perusahaan, skripsi, tesis, disertasi, hasil suatu kajian, studi kelayakan, laporan penelitian dan sebagainya. Paparan di atas sudah menjelaskan apa yang dimaksud dengan grey literature. Sedangkan dalam materi ini yang dimaksud dengan grey literature pada perpustakaan perguruan tinggi pada umumnya adalah karya ilmiah berupa Disertasi, Tesis, Skripsi, Tugas Akhir, danatau Kertas Karya yang dihasilkan oleh mahasiswa, dan karya ilmiah yang dihasilkan dosen berupa kajian, makalah Universitas Sumatera Utara 16 seminar lokakarya dan temu ramah ilmiah serta laporan penelitian. Rananda 2012: 1 mengemukakan pendapatnya mengenai perbedaan antara skripsi, tesis dan disertasi yaitu: 1. Skripsi merupakan karya tulis ilmiah hasil penelitian danatau percobaan yang disusun oleh mahasiswa di bawah bimbingan dosen pembimbing skripsi dan dipertanggung-jawabkan dalam suatu Sidang Ujian Akhir Program untuk memenuhi persyaratan memperoleh derajat kesarjanaan strata satu S1. Skripsi sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi sebagai bagian untuk mendapatkan gelar sarjana S1. Skripsi menjadi salah satu pembeda antara jenjang pendidikan sarjana S1 dan diploma D3. 2. Tesis adalah salah satu karya ilmiah tertulis yang disusun mahasiswa secara individual berdasarkan hasil penelitian empiris untuk dijadikan bahan kajian akademis. Tesis adalah pernyataan atau teori yang didukung oleh argumen-argumen untuk dikemukakan, merupakan hasil dari studi yang sistematis atas masalah, tesis mengandung metode pengumpulan, analisis dan pengolahan data, dan menyajikan kesimpulan serta mengajukan rekomendasi. Tesis adalah karya ilmiah yang disyaratkan untuk lulus pendidikan jenjang S2. 3. Disertasi adalah karya ilmiah mahasiswa untuk jenjang pendidikan S3 yang berupaya menciptakan suatu teori baru dengan menguji hipotesis yang disusun berdasarkan teori yang sudah ada. Disertasi berupa paparan diskusi yang menyertai sebuah pendapat atau argumen. Dokumen elektronik mempunyai format bermacam-macam antara lain format html atau hypertext mark up language, Portable Document Format PDF, Microsoft Word atau Ms-Word, Microsoft Excel terutama untuk dokumen teks. Sedangkan dokumen gambar sering kita jumpai dalam format JPEG, GIF dan sebagainya, seperti tabel di bawah ini: Tabel 1. Jenis-Jenis Format File Format File Ekstensi File Keterangan Dokumen CSV DOC DOCX ODP ODS ODT PDF PPT PS RTF Comma Separated Values Microsoft Word Document Microsoft Word 2007 Document OpenDocument presentation OpenDocument spreadsheet OpenDocument Text Document Portable Document Format Microsoft PowerPoint Presentation Postscript document Rich Text Format Universitas Sumatera Utara 17 WPD WPS XLS Wordperfect Document Microsoft Works Document Microsoft Excel Spreadsheet Gambar BMP GIF JPG PCX PNG TGA TIFF WBMP Windows bitmap Compuserve graphics interchange JPEG compliant image PC Paintbrush Bitmap Graphic Portable Network Graphic Truevision Targa Graphic Tagged image file format Wireless Bitmap File Format Audio AC3 FLAC MP3 OGG WAV WMA AC3 Audio File Free Lossless Audio Codec Compressed audio file Ogg Vorbis Compressed Audio File Windows audio file Windows media file Video AVI FLV IPOD MOV MP4 MPG Windows video file Flash Video MPEG-4 Video File Apple QuickTime Movie MPEG-4 Video File Moving Picture Experts Group File Sumber: Fileinfo.com Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa format-format file dokumen elektronik terbagi atas berbagai jenis. Format dokumen yang paling sering digunakan yaitu PDF. Seperti yang dinyatakan oleh Priyanto 2009: 1 alasan menggunakan PDF yaitu “PDF biasanya mempertahankan tampilan dan bentuk sesuai dengan dokumen asli legal issues, memiliki kemampuan temu kembali search secara full-text, dan memiliki fasilitas untuk security”. Sementara untuk format file gambar, yang paling sering digunakan yaitu format JPG. Format file ini sering dimanfaatkan untuk untuk menyimpan gambar yang digunakan untuk keperluan halaman website, multimedia dan publikasi elektronik lainnya. Untuk format audio biasanya menggunakan MP3 dengan alasan selain format audio ini yang paling popular, MP3 juga memberikan kualitas suara yang baik serta kapasitas MP3 dapat mengurangi ukuran file dari ukuran file original. Universitas Sumatera Utara 18 Semua format file di atas memungkinkan untuk menjadi format dari dokumen elektronik yang menjadi koleksi perpustakaan digital yang dapat diakses oleh pengguna. Suatu universitas dapat dikatakan baik jika memiliki rata-rata yang tinggi dalam menghasilkan karya ilmiah, jurnal, penemuan, dsb, dan tentu saja hasil– hasil tersebut tentu harus dapat diketahui dan bermanfaat bagi orang banyak sebab percuma jika memiliki banyak hasil penemuan yang baik namun tidak bisa diketahui oleh publik sehingga tidak mendapatkan manfaat apa-apa. Salah satu cara publikasinya adalah tentu saja melalui media elektronik seperti situs web universitas.

2.4 Situs Web dan Layanan Online pada Perpustakaan Perguruan Tinggi

Dokumen yang terkait

Evaluasi Situs Web Perpustakaan Universitas Gunadarma dan Universitas Brawijaya menggunakan Metode Webqual

18 136 79

Peranan Perpustakaan dalam Meningkatkan Peringkat Dunia Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Perangkingan Webometrics Studi Deskriptif pada Situs Web Perpustakaan USU

2 42 110

Peranan Perpustakaan dalam Peningkatan Peringkat Webometrics Universitas Negeri Medan

0 0 10

Peranan Perpustakaan dalam Peningkatan Peringkat Webometrics Universitas Negeri Medan

0 0 2

Peranan Perpustakaan dalam Peningkatan Peringkat Webometrics Universitas Negeri Medan

0 6 6

BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi dan Digitalisasi Dokumen 2.1.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi - Evaluasi Situs Web Perpustakaan UGM, UI, dan ITB Menggunakan WebQual dan Peranan Perpustakaan dalam Meningkatkan Peringkat Perguruan Ti

0 0 30

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Evaluasi Situs Web Perpustakaan UGM, UI, dan ITB Menggunakan WebQual dan Peranan Perpustakaan dalam Meningkatkan Peringkat Perguruan Tinggi dalam Webometrics

0 0 6

EVALUASI SITUS WEB PERPUSTAKAAN UGM, UI DAN ITB MENGGUNAKAN WEBQUAL DAN PERANAN PERPUSTAKAAN DALAM MENINGKATKAN PERINGKAT PERGURUAN TINGGI DALAM WEBOMETRICS SKRIPSI

0 0 9

BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi - Evaluasi Situs Web Perpustakaan Universitas Gunadarma dan Universitas Brawijaya menggunakan Metode Webqual

0 0 21

Evaluasi Situs Web Perpustakaan Universitas Gunadarma dan Universitas Brawijaya menggunakan Metode Webqual

0 0 13