Pendekatan Ilmiah TINJAUAN PUSTAKA

2.3 Pendekatan Ilmiah

Scientific Approach Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang diterapkan dengan pendekatan saintifik scientific approach. Sujarwanta 2012 menyatakan bahwa pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah pembelajaran yang menekankan pada pemberian pengalaman secara langsung baik menggunakan observasi, eksperimen, maupun cara yang lainnya, sehingga realitas yang akan berbicara sebagai informasi atau data yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan. Pendekatan saintifik mengkaji cara-cara untuk mendapatkan pengetahuan baru yang dipelajari dengan menggunakan proses yang sistematis. Kemendikbud dalam diklat guru tentang implementasi kurikulum 2013 menyebutkan bahwa tahapan pendekatan ilmiah scientific approach dalam pembelajaran adalah sebagai berikut. 1. Mengamati Kegiatan mengamati sangat bermanfaat untuk memenuhi rasa ingin tahu siswa. Melalui kegiatan mengamati, siswa akan mencari informasi atau gambaran tentang objek yang diamati. Melalui kegiatan mengamati, siswa juga dapat menemukan fakta bahwa ada hubungan antara objek yang diamati dengan materi pembelajaran yang diberikan oleh guru. 2. Menanya Siswa diharapkan dapat mengembangkan pertanyaan-pertanyaan berdasarkan objek yang diamati. Guru harus mampu menginspirasi siswa untuk mau dan mampu menanya. Kegiatan menanya dapat membangkitkan rasa ingin tahu siswa terhadap materi pembelajaran. Kegiatan menanya juga dapat menginspirasi siswa untuk aktif belajar. 3. Mencoba Kegiatan mencoba bertujuan agar siswa memperoleh hasil belajar yang nyata. Kegiatan mencoba merupakan keterampilan proses untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari dengan menggunakan metode ilmiah. Kegiatan mencoba dimaksudkan untuk mengembangkan sikap, keterampilan, dan pengetahuan pada siswa. 4. Mengolah, Menyajikan, dan Menyimpulkan Berdasarkan data yang diperoleh dari kegiatan mencoba, siswa diharapkan mampu mengolah data tersebut. Data yang diperoleh dari kegiatan mencoba dapat disajikan secara tertulis ataupun lisan. Pada kegiatan akhir, siswa diharapkan memperoleh kesimpulan dari kegiatan yang telah dilakukan. Kegiatan menyimpulkan dapat dilakukan secara berkelompok, atau bisa juga secara individu. Guru memberikan informasi agar siswa mengetahui dengan tepat bahwa kesimpulan yang didapatkan sudah benar atau ada yang harus diperbaiki. 5. Mencipta Siswa yang telah mempelajari dan memahami konsep dari materi pembelajaran diharapkan mampu menciptakan produk. Kegiatan mencipta bertujuan untuk mengembangkan keterampilan pada siswa. Tahapan-tahapan dalam pendekatan ilmiah lebih efektif hasilnya dibandingkan dengan pembelajaran tradisional Kemendikbud, 2013. Hal ini sejalan dengan penelitian Fauziah et al. 2013 yang menunjukkan bahwa tahapan dalam pendekatan saintifik berdampak positif terhadap kemampuan soft skill peseta didik. Selain itu, hasil penelitian Sujarwanta 2012 menunjukkan bahwa penggunaan pendekatan saintifik dalam pembelajaran membawa iklim berpikir rasional yakni mendasarkan kesimpulan pada kecerdasan, logika, dan bukti empirik. Tujuan pembelajaran dalam pendekatan saintifik menurut Permendikbud 2013 adalah: 1 untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa; 2 untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah secara sistematik; 3 terciptanya kondisi pembelajaran yang membuat siswa merasa bahwa belajar itu merupakan suatu kebutuhan; 4 diperolehnya hasil belajar yang tinggi; 5 untuk melatih siswa dalam mengkomunikasikan ide-ide, khususnya dalam menulis artikel ilmiah; dan 6 untuk mengembangkan karakter siswa. Pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah lebih efektif hasilnya dibandingkan dengan pembelajaran tradisional. Hasil penelitian membuktikan bahwa pada pembelajaran tradisional, retensi informasi dari guru sebesar 10 persen setelah 15 menit dan perolehan pemahaman kontekstual sebesar 25 persen. Pada pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah, retensi informasi dari guru sebesar lebih dari 90 persen setelah 2 hari dan perolehan pemahaman kontekstual sebesar 50-70 persen Wieman, 2007: 15.

2.4 Tinjauan Materi Pemantulan dan Pembiasan Cahaya