pembuatan kapal menggunakan teknologi tradisional dan modern serta membandingkan teknologi sederhana dan modern pada proses pembuatan kapal.
Sementara itu, nilai terendah pada pertemuan I adalah 67 dan nilai tertinggi mencapai 100. Sedangkan pada pertemuan II, ketuntasan belajar klasikal sebesar
85 dengan rata-rata hasil belajar 82,5 dan sebanyak 17 siswa mampu menguasai materi alat dan teknologi pembuatan alat permainan tradisonal dengan indikator
menyebutkan jenis teknologi yang digunakan dalam pembuatan alat permainan tradisional dan menjekaskan manfaat penggunaan teknologi di kehidupan sehari-
hari. Sementara itu, nilai terendah yang diperoleh pada petemuan II adalah 70 dan nilai tertinggi adalah 95. Ketuntasan belajar klasikal ranah pengetahuan muatan
pelajaran IPA pada siklus II dapat disajikan dalam diagram berikut
Diagram 4.11 Ketuntasan Belajar Klasikal Siswa Ranah Pengetahuan Muatan Pelajaran IPA pada Siklus II
c. Hasil Belajar Siswa Ranah Keterampilan
Hasil belajar siswa ranah keterampilan pada muatan pelajaran IPA dalam tema Tempat Tinggalku melalui model SAVI dengan metode permainan disajikan
dalam tabel distribusi frekuensi berikut
85.71 14.29
Siswa yang tuntas Siswa yang tidak tuntas
Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Ranah Keterampilan pada Muatan Pelajaran IPA
Interval Nilai Frekuensi
Frekuensi Relatif P1
P2 Siklus II
PI P2
Siklus II 65-69
2 10,00
0,00 0,00
70-74 2
0,00 0,00
9,52 75-79
4 3
2 20,00
15,00 9,52
80-84 4
11 7
20,00 55,00
33,33 85-89
4 0,00
0,00 19,05
90-94 10
6 6
50,00 30,00
28,57
Rata-rata
84,2 84,6
83,9
Nilai terendah 67
75 71
Nilai tertinggi 92
92 92
Median
88 83
71
Modus 92
83 92
Ketuntasan Klasikal
18 20
19 90,00 100,00
90,48
Ketidaktuntasan Klasikal
2 2
10,00 0,00
9,52 Berdasarkan tabel 4.12 diketahui bahwa rata-rata hasil belajar siswa ranah
keterampilan muatan pelajaran IPA pada siklus II adalah 83,9 dengan ketuntasan klasikal sebesar 90,48. Siswa yang mencapai ketuntasan belajar dengan
memperoleh nilai diatas 75 KKM pada siklus II sebanyak 17 siswa. Pada pertemuan I, rata-rata hasil belajar siswa adalah 84,2 dengan ketuntasan belajar
klasikal sebesar 90,00 dan telah mampu menuliskan dan membandingkan teknologi pembuatan kapal. Pertemuan I memperoleh nilai terendah 67 dan nilai
tertinggi 92. Sedangkan pada pertemuan II, siswa mampu menuliskan jenis teknologi yang digunakan untuk membuat alat permainan tradisional sehingga
terjadi peningkatan rata-rata hasil belajar 84,6. Nilai terendah yang diperoleh adalah 75 dan nilai tertinggi adalah 92. Ketuntasan belajar klasikal ranah
keterampilan muatan pelajaran IPA pada siklus II dapat disajikan dalam diagram
Diagram 4.12 Ketuntasan Belajar Klasikal Siswa Ranah Keterampilan Muatan Pelajaran IPA pada Siklus II
4.1.2.4 Refleksi Refleksi pada siklus II dilakukan untuk menganalisis, mengkaji pelaksanaan
tindakan yang sudah dilakukan berdasarkan data yang telah terkumpul. Permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan siklus II akan dikonsultasikan
dengan indikator keberhasilan yang sudah ditetapkan. Apabila hasil yang diperoleh pada siklus II belum memenuhi indikator keberhasilan, maka perlu
dilaksanakan tindakan perbaikan pada siklus selanjutnya. Adapun keberhasilan dan permasalahan yang muncul berdasarkan deskripsi
pelaksanaan tindakan dan data yang diperoleh pada siklus II sebagai berikut 1
Guru memberikan kesempatan untuk bertanya kepada siswa dan mendorong siswa untuk terlibat dalam pembelajaran.
2 Guru memberikan variasi dalam mengkondisikan kelas dan siswa, termasuk
dalam memberikan penguatan yaitu dengan menggunakan poin kelompok stiker yang nantinya ditukar dengan coklat.
3 Guru membimbing siswa baik individu maupun kelompok pada saat kegiatan
individu ataupun kegiatan kelompok, saat berdiskusi maupun saat permainan.
90.48 9.52