Dalam penelitian ini memiliki hubungan yang positif antara penerapan model SAVI dengan metode permainan dengan peningkatan kualitas
pembelajaran tema “Tempat Tinggalku” di kelas IVB SD Labschool Unnes. b.
Prediksi Penelitian ini diprediksi mampu meningkatkan kualitas pembelajaran tema
“Tempat Tinggalku” kelas IVB SD Labschool Unnes baik dalam keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa dengan menerapkan model SAVI
dengan metode permainan. c.
Harapan Penelitian ini diharapkan model SAVI dengan metode permainan dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran tema “Tempat Tinggalku” kelas IVB SD Labschool Unnes baik dalam keterampilan guru, aktivitas siswa, hasil belajar
siswa.
2.2 KAJIAN EMPIRIS
Ada beberapa temuan yang mendukung penelitian ini diantaranya: a.
Penelitian oleh Sri Wahyuni Kusumawati 2013 dari Universitas Negeri Surabaya dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran SAVI Untuk
Meningkatkan Keterampilan Pemecahan Masalah di Sekolah Dasar”.Penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menerapkan model pembelajaran SAVI dapat
meningkatkan keterampilan pemecahan masalah siswa dengan rata-rata nilai yang diperoleh di siklus I sebesar 70, siklus II sebesar 77, dan di siklus III
sebesar 85. Peningkatan keterampilan pemecahan masalah didukung oleh
peningkatan aktivitas guru mulai dari siklus I hingga siklus III yanik 73,2, 84,5, 89, serta pada aktivitas siswa yaitu 72.5, 78,75, dan 85.
b. Penelitian oleh Teti Milawati, 2011 dengan judul “Peningkatan Kemampuan
Anak Memahami Drama dan Menulis Teks Drama Melalui Model Pembelajaran Somatis Auditori Visual Intelektual SAVI
”. Pembahasan dari data didapatkan pada pra-tindakan nilai rerata 6,24 dan hasil kemampuan
menulis setelah diberikan tindakan meningkat sebesar 2,12. Sedangkan aktivitas siswa diperoleh sebanyak 94 dan hasil aktivitas guru sebanyak 96.
c. Penelitian oleh Hermuning Puspita Sari 2013 dari Universitas Negeri
Semarang dengan judul “Penerapan Pendekatan Contextual Teaching and
Learning CTL berbasis Metode Permainan untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran PKn Siswa Kelas IV SD N Sekaran 01
”. Penelitian ini menunjukkan keterampilan guru meningkat dengan data pada siklus I jumlah
skor 24 dengan kualifikasi cukup. Siklus II jumlah skor 32 dengan kualifikasi baik. Pada siklus III jumlah skor 37 dengan kualifikasi sangat baik. Aktivitas
siswa mengalami peningkatan, siklus I skor rata-rata 24,6 dengan kualifikasi cukup. Pada siklus II skor rata-rata 31,3 dengan kualifikasi baik. Puncaknya
pada siklus III skor rata-rata 34,1, dengan kualifikasi sangat baik. Hasil belajar pada siklus I persentase ketuntasan 55,55 dengan nilai rata-rata 66,94. Siklus
II meningkat menjadi 72,22, dengan nilai rata-rata 70. Siklus III persentase ketuntasan 86,11 dengan nilai rata-rata 77,88.
d. Penelitian oleh Khasanah,dkk 2011 dari Universitas Negeri Surakarta dengan
ju dul “Penggunaan Metode Permainan dalam Peningkatan Pembelajaran PKn
Siswa Kelas IV SD N 2 Jatimulyo, Kecamatan Pertanahan, Tahun ajaran 20112012.” Penelitian ini menunjukkan keberhasilan dengan meningkatnya
aktivitas siswa yaitu presentase peningkatan dari siklus I ke siklus II sebanyak 10,8, dan dari siklus II ke siklus III sebanyak 9,5 dengan kategori sangat
baik. Sementara aktivitas siswa dari siklus I ke siklus II sebanyak mengalami peningkatan, dari siklus II ke siklus III sebanyak juga meningkat dengan
kategori baik. Sedangkan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II sebessar 15,4, siklus II ke siklus III sebesar 7,7.
Berdasarkan kajian empiris di atas, diketahui bahwa penerapan SAVI dan penggunaan metode permainan dalam pembelajaran dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran yang meliputi keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa pada muatan pelajaran IPA. Kajian empiris tersebut selanjutnya digunakan
sebagai acuan dalam penelitian dengan judul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran Tema Tempat Tinggalku melalui Model SAVI dengan metode permainan pada
Siswa Kelas IVB SD Labschool Unnes”.
2.3 KERANGKA BERPIKIR