Hakikat Belajar KAJIAN TEORI

15

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 KAJIAN TEORI

2.1.1 Hakikat Belajar

Slameto 2010:2 mendefinisikan belajar sebagai suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Bell-Gredler dalam Winataputra, 2007:1.5 menyatakan bahwa belajar adalah proses yang dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan aneka ragam competencies, skills, dan attitudes. Kemampuan, keterampilan,dan sikap diperoleh secara bertahap dan berkelanjutan selama proses belajar sepanjang hayat. Crowcrow dalam Kunandar, 2013:313 juga menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan dalam kebiasaan, pengetahuan, dan sikap. Oleh karena itu, proses belajar tidak hanya memfokuskan pada penguasaan kemampuan pengetahuan saja, namun juga sikap dan keterampilan. Dave Meier 2002 menyatakan bahwa belajar sebagai aktivitas seluruh pikirantubuh dan program belajar yang menyediakan lingkungan belajar yang kaya pilihan dan cocok untuk seluruh gaya belajar sehingga belajar bukanlah mengumpulkan informasi secara pasif, melainkan menciptakan pengetahuan secara aktif. Menurut paham konstruktivisme, belajar adalah proses merefleksikan pengalaman, membangun, dan mengkonstruksi pemahaman sehingga terbentuk konsep pengetahuan Suyono,2011: 105. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses mental dan aktivitas seluruh pikirantubuh yang berlangsung untuk menciptakan pengetahuan secara aktif dan mendapatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap dengan merefleksikan pengalaman yang diterima, membangun, dan mengkonstruksi pemahaman yang dimiliki. Pengetahuan, kemampuan, keterampilan dan sikap tersebut akan diperoleh secara bertahap dan berkelanjutan selama proses belajar belangsung dalam diri pembelajar sepanjang hayat. Ciri-ciri belajar Darsono dalam Hamdani,2011:22 dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Belajar dilakukan dengan sdar dan mempunyai tujuan. Tujuan ini digunakan sebagai arah kegiatan, sekaligus tolok ukur keberhasilan belajar. b. Belajar merupakan pengalaman sendiri, tidak dapat diwakilkan kepada orang lain. Jadi, belajar bersifat individual. c. Belajar merupakan proses interaksi antara individu dan lingkungan. Hal ini berarti individu harus aktif apabila dihadapkan pada lingkungan tertentu. Keaktifan ini dapat terwujud karena individu memiliki berbagai potensi untuk belajar. d. Belajar mengakibatkan terjadinya perubahan pada diri orang yang belajar. Perubahan tersebut bersifat integral, artinya perubahan dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotor yang terpisahkan satu dengan yang lainnya. Faktor intern dan faktor ekstern mempengaruhi. Faktor intern diartikan sebagai faktor yang berasal dari dalam diri pembelajar, termasuk gaya belajar yang digunakan pembelajar . Sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang berasal dari luar diri pembelajar namun berpengaruh juga dalam proses belajar. Berkenaan dengan hal tersebut, analisis tentang faktor intern dan ekstern dapat membantu individu untuk mengenali dirinya sendiri serta lingkungannya sehingga proses belajar dapat berlangsung dengan baik Slameto, 2010.

2.1.2 Hakikat Pembelajaran