5 Apabila materi yang dipelajari tidak mempunyai arti, maka pergunakanlan cara mneumoteknik, yaitu bahan yang satu dihubungkan dengan bahan yang
lainnya hingga merupakan suatu kesatuan yang berarti. Djamarah 2011:175 faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil
belajar adalah sebagai berikut: 1 Faktor Lingkungan: lingkungan alami, lingkungan sosial budaya.
2 Faktor Instrumental: kurikulum, progam, sarana dan fasilitas, guru. 3 Kondisi Fisiologis
4 Kondisi Psikologis: minat, kecerdasan, bakat, motivasi, kemampuan kognitif.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa faktor- faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah sebagai berikut:
a Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa yang meliputi faktor fisiologis kondisi jasmanikondisi fisik dan faktor psikologis minat,
intelegensi, motivasi, bakat, sikap siswa terhadap mata pelajaran b Faktor eksternal, yaitu faktor dari luar luar diri siswa yang meliputi
lingkungan fisik dan sosial dan instruen yang berupa kurikulum, progam, metode mengajar, guru, sarana dan fasilitas.
2.1.6. Jenis dan Sistem Penilaian Hasil Proses Belajar-Mengajar
Menurut Sudjana 2011: 5 “dilihat dari fungsinya, jenis penilaian ada
beberapa macam, yaitu penilaian formatif, penilaian sumatif, penilaian diagnostik, penilaian selektif, dan penilaian penempatan
”.
1. Penilaian formatif Penilaian formatif adalah penilaian yang dilaksanakan pada akhir program
belajar-mengajar untuk melihat tingkat keberhasilan proses belajar-mengajar itu sendiri. Dengan demikian, penilaian formatif berorientasi kepada proses
belajar mengajar. Dengan penilaian formatif diharapkan guru dapat memperbaiki progam pengajaran dan strategi pelaksanaannya.
2. Penilaian sumatif Penilaian sumatif adalah penilaian yang dilaksanakan pada akhir unit
program, yaitu akhir, akhir semester, dan akhir tahun. Tujuannya adalah untuk melihat hasil yang dicapai oleh para siswa, yakni seberapa jauh
tujuan-tujuan kurikuler dikuasai oleh para siswa. Penilaian ini berorientasi kepada produk, bukan kepada proses.
3. Penilaian diagnostik Penilaian diagnostik adalah penilaian yang bertujuan untuk melihat
kelemahan-kelemahan siswa serta faktor penyebabnya. Penilaian ini dilaksanakan untuk keperluan bimbingan belajar, pengajaran remedial
remedial teaching, menemukan kasus-kasus, dll. Soal-soal tentunya disusun agar dapat ditemukan jenis kesulitan belajar yang dihadapi oleh para
siswa. 4. Penilaian selektif
Penilaian selektif adalah penilaian yang bertujuan untuk keperluan seleksi, misalnya ujian saringan masuk kelembaga pendidikan tertentu.
5. Penilaian penempatan
Penilaian penempatan adalah penilaian yang ditujukan untuk mengetahui keterampilan prasyarat yang diperlukan bagi suatu progam belajar dan
penguasaan belajar seperti yang diprogamkan sebelum memulai kegiatan belajar untuk progam itu. Dengan perkataan lain, penilaian ini berorientasi
kepada kesiapan siswa untuk menghadapi progam baru dan kecocokan progam belajar dengan kemampuan siswa.
Dari segi alatnya, penilaian hasil belajar dapat dibedakan menjadi tes dan bukan tes nontes. Tes ini ada yang diberikan secara lisan menurut jawaban
secara lisan, ada tes tulisan menurut jawaban secara tulisan, da nada tes tindakan menuntut jawaban dalam bentuk perbuatan. Soal-sola tes ada yang
disusun dalam bentuk obyektif, ada juga yang dalam bentuk esai atau uraian. Sedangkan bukan tes sebagai alat penilaian mencakup observasi, kuesioner,
wawancara, skala, sosiometri, studi kasus, dll.
2.1.7. Prinsip-Prinsip Pengukuran Prestasi Belajar