Grounlund dalam Azwar 2014: 18 dalam bukunya mengenai
penyusunan prestasi merumuskan beberapa prinsip dasar dalam pengukuran prestasi sebagai berikut:
1. Tes prestasi harus mengukur hasil belajar yang telah dibatasi secara jelas sesuai dengan tujuan intruksional.
2. Tes prestasi harus mengukur suatu sampel yang representatif dari hasil belajar dan dari materi yang dicakup oleh progam intruksional atau
pengajaran. 3. Tes prestasi harus berisi aitem-aitem dengan tipe yang paling cocok guna
mengukur hasil belajar yang diinginkan. 4. Tes prestasi harus dirancang sedemikian rupa agar sesuai dengan tujuan
penggunaan hasilnya. 5. Reabilitas tes prestasi harus diusahakan setinggi mungkin dan hasil
ukurannya harus ditafsirkan dengan hati-hari. 6. Tes prestasi harus dapat digunakan untuk meningkatkan belajar para anak
didik.
2.2. Minat Membaca
Menurut Rahim 2005: 28 “ minat baca ialah keinginan yang kuat disertai dengan usaha-usaha seseorang untuk membaca. Orang yang mempunyai minat
membaca yang kuat akan mewujudkannya dalam kesediannya untuk mendapat bahan bacaan dan kemudian membacanya atas kesadarannya sendiri atau
dorongan dari luar ”.
2.2.1. Pengertian Minat dan Membaca
Belajar merupakan proses untuk mendapatkan prestasi yang baik. Namun dalam memperolehan prestasi yang baik dapat dilihat dari pengetahuan yang
dimiliki oleh siswa. Apakah siswa sudah paham akan materi yang dipelajarinya atau belum. Proses belajar tidak dapat dipisahkan dengan membaca. Membaca
sangat penting guna memahami mata pelajaran yang kita pelajari. Dari kebiasaan membacalah para siswa dapat memperoleh pengetahuan yang lebih.
Sarana pendidikan yang dapat menunjang minat membaca adalah perpustakaan. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Listariono 2009:1
“dengan keberadaan perpustakaan perpustakaan sekolah sebagai salah satu sarana yang
dapat menunjang peningkatan kualitas pendidikan, karena perpustakaan sekolah merupakan satu bagian penting dari sekolah secara keseluruhan
”. Sedangkan Darmono 2007:7.
“Pada lingkungan sekolah perpustakaan mempunyai peran yang sangat strategis dalam hal penyediaan fasilitas untuk meningkatkan minat
membaca siswa”. Menurut Syah 2004:136
“secara sedarhana minat interest berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap
sesuatu ”. Sedangkan Prastowo 2012:371 “minat adalah sifat atau sikap yang
memiliki kecenderungan-kecenderungan atau tendensi tertentu ”.
Menurut Lestari 2009:21 “membaca merupakan suatu proses yang
dilakukan serta dipergunakan pembaca untuk memperoleh pesan yang disampaikan penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis
”. Tampubolon, 1987:05
“membaca adalah satu dari empat kemampuan bahasa pokok, dan merupakan satu bagian atau k
omponen dari komunikasi tulisan”. Serta menurut Klein dalam Rahim 2007:3 mengemukakan
bahwa definisi membaca mencakup a membaca merupakan suatu proses, b membaca adalah strategis, dan c membaca merupakan interaktif.
Membaca merupakan suatu proses dimaksudkan informasi dari teks dan pengetahuan yang dimiliki oleh pembaca mempunyai peranan yang utama
dalam membentuk makna.
Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa minat membaca adalah suatu keinginan atau dorongan yang berasal dari diri sendiri maupun dari
luar untuk memahami arti atau makna yang terkandung dari tulisan-tulisan yang kita baca.
2.2.2. Manfaat Membaca