Sambungan Kuat dan Rapat Sambungan Rapat

71 Teknologi Dasar Otomotif = 1,28 cm = 12,8 mm dibulatkan = 13 mm c. b = . + d F = 7.000 kg � = 1,3 cm � = 1.400 kgcm 2 d = 2 cm = . , . . + 2 = + 2 = 6 cm = 60 mm d. Panjang paku yang keluar adalah 1,5d = 1,5.20 = 30 mm. Panjang seluruhnya menjadi = 13 + 13 + 30 = 56 mm. e. Jarak sumbu paku terhadap pelat adalah: 1,5d = 1,5.20 = 30 mm 2. Sebuah kampuh bilah terdiri dari tiga paku keling pada tiap-tiap pelatnya, bila beban yang bekerja padanya F = 14 ton sedangkan bahannya bertegangan tarik σ t = 1.400 kgcm 2 , tentukan: a. Besarnya diameter paku keling b. Besarnya tebal pelat dan tebal kedua penjepitnya masing-masing c. Lebar pelatnya 72 Teknologi Dasar Otomotif Jawab: a. d = . . Keterangan: = . . . . , . . = . . = 1,63 cm dibulatkan d = 17 mm b � = . . = . , . . . = 1 cm = 10 mm c b = . . + n . d = . . . + 2 . 1,7 = 10 + 3,4 = 13,4 cm = 134 mm

c. Rangkuman

Sambungan keling keunggulannya dapat menyambung bagian plat dimana salah satu sisinya tidak terlihat. Sambungan keeling atau rivet ini dilakukan terlebih dahulu dengan mengebor kedua bagian plat yang akan disambung pengeboran ini disesuai dengan diameter paku keling yang digunakan. Kedua plat diletakan menjadi satu, lalu paku dimasukan kelobang dan selajutnya dilakukan pembentukan kepala paku dibagian sisi yang lain. 73 Teknologi Dasar Otomotif Jenis sambungan dapat dibedakan menjadi 1. Sambungan tetap permanent joint. Merupakan sambungan yang bersifat tetap, sehingga tidak dapat dilepas selamanya, kecuali dengan merusaknya terlebih dahulu. Contohnya : sambungan paku keling rivet joint dan sambungan las welded joint. 2. Sambungan tidak tetap semi permanent. Merupakan sambungan yang bersifat sementara, sehingga masih dapat dibongkar- pasang selagi masih dalam kondisi normal. Contohnya : sambungan mur-baut ulir screwed joint dan sambungan pasak keys joint. Teknik pemasangan rivet. Pemasangan rivet tipe countersink ini dapat dilakukan dengan machine countersink atau dimpling. Pengerjaan dengan mesin countersink umumnya digunakan untuk pelat pelat yang tebal. Dan pengerjaan dimpling digunakan pada pelat-pelat yang relatif tipis. Pemasangan rivet dengan mesin countersink. Jenis-jenis kampuh sambungan keling. Kampuh berimpit, kampuh bilah tunggal dan kampuh bilah ganda.

d. Tugas

Merangkum kembali secara singkat isi materi pada kegiatan belajar ini.

e. Tes Formatif

1. Jelaskan pengertian sambungan dan sebutkan macam-macamnya 2. Identifikasikan macam-macam penerapan sambungan keling 3. Sebutkan jenis-jenis kampuh sambungan keling 4. Berapa besar tegangan geser pada konstruksi sambungan paku keling berikut ini, jika diameter paku 6 mm dan gaya yang bekerja 6280 N 74 Teknologi Dasar Otomotif

f. Kunci jawaban formatif

1. Penyambungan logam adalah suatu proses yang dilakukan untuk menyambung dua bagian logam atau lebih. sambungan dapat dibedakan menjadi dua jenis sambungan yaitu : 1.Sambungan tetap permanent joint adalah sambungan yang bersifat tetap, sehingga tidak dapat dilepas selamanya, kecuali dengan merusaknya terlebih dahulu.Contohnya : sambungan paku keling rivet joint dan sambungan las welded joint. 2.Sambungan tidak tetap semi permanent. Merupakan sambungan yang bersifat sementara, sehingga masih dapat dibongkar- pasang selagi masih dalam kondisi normal. Contohnya : sambungan mur-baut ulir screwed joint dan sambungan pasak keys joint. 2. Macam-macam Penerapan Sambungan Keling a.Sambungan Kuat yaitu sambungan kelingan yang hanya memerlukan kekuatan saja seperti sambungan keling kerangka bangunan, jembatan, blok mesin, dan lain-lain.b. Sambungan Kuat dan Rapat yaitu sambungan yang memerlukan kekuatan dan kerapatan seperti sambungan keling ketel uap, tangki-tangki muatan tekanan tinggi, dan dinding kapal.c. Sambungan Rapat yaitu sambungan yang memerlukan kerapatan seperti sambungan keling tangki-tangki zat cair dan bejana tekanan rendah. 3. Jenis jenis kampuh sambungan las a. Kampuh berimpit, b. Kampuh bilah tunggal, c. Kampuh bilah ganda 4. Diketahui diameter paku keling d = 6 mm, gaya geser F = 6280 N. ditanyakan tegangan geser jawab : σ s = � � A = � = , = 0,785 . 36 = 28,26 mm 2 � � = ���� ��,�� = 222,22 � �� 75 Teknologi Dasar Otomotif

5. Kegiatan Belajar 5 Sambungan Las a. Tujuan Kegiatan Belajar 5

Setelah mempelajari topik bahasan ini diharapkan siswa mampu : 1.Menjelaskan pengertian las secara umum, penggunaan las dan keuntungan sambungan pengelasan. 2. Menjelaskan macam-macam las dengan benar. 3. Menjelaskan macam-macam nyala api pada las asetelin. 4. Menyebutkan peralatan las asetelin 5. Menyebutkan peralatan las listrik

b. Uraian materi 5 1. Metode Penyambungan Las

Proses pengelasan merupakan ikatan metalurgi antara bahan dasar yang dilas dengan elektroda las yang digunakan, melalui energi panas. Energi masukan panas ini bersumber dari beberapa alternatif diantaranya energi dari panas pembakaran gas, atau energi listrik. Panas yang ditimbulkan dari hasil proses pengelasan ini melebihi dari titik lebur bahan dasar dan elektroda yang di las. Kisaran temperatur yang dapat dicapai pada proses pengelasan ini mencapai 2000 sampai 3000 ºC. Pada temperatur ini daerah yang mengalami pengelasan melebur secara bersamaan menjadi suatu ikatan metalurgi logam lasan. Menurut Duetch Industrie Normen DIN las adalah ikatan metalurgi pada sambungan logam atau paduan logam yang dilaksanakan dalam keadaan lumer atau cair. Las merupakan sambungan setempat dan untuk mendapatkan keadaan lumer atau cair dipergunakan energi panas. Dari keterangan tersebut mengelas adalah menyatukan dua bagian logam atau lebih dengan mengadakan ikatan metalurgi dibawah pengaruh panas Keuntungan penggunaan las adalah : a. Konstruksi sambungan las mudah dilakukan. b. Waktu pengerjaan sambungan las relatif lebih cepat. c. Bahan lebih hemat. d. Konstruksi lebih ringan. e. Diperoleh bentuk sambungan yang lebih estetis indah. 76 Teknologi Dasar Otomotif Dari pengertian pengelasan secara umum diatas, maka cara pengelasan dibedakan menjadi beberapa macam, yakni : a. Las Tekan 1. Las Resistansi Listrik 2. Las Tempa 3. Las Tekan yang lain b. Las Cair 1. Las Gas 2. Las Cair Busur Listrik a. Elektrode tak terumpan Las TIGWolfram b. Elektrode Terumpan ƒ Las Busur pelindung Gas Las MIG, Las CO2 ƒ Las Busur pelindung Fluks elektrode terbungkus, elektrode Inti, elektrode rendam. ƒ Las Busur tanpa pelindung c. Las Termit d. Las Terak e. Las Cair yang lain. 3. Pematrian a. Patri Keras b. Patri Lunak. Pada topik bahasan ini yang diuraikan adalah las resistensi listrik, las gas acetylin dan las busur cahayalas listrik Kualitas Hasil Pengelasan Kualitas hasil pengelasan ditentukan oleh beberapa faktor antara lain : Teknik Pengelasan, bahan logam yang disambung, pengaruh panas serat jenis kampuh yang tepat.