16 Teknologi Dasar Otomotif
3. Dua buah gaya yang saling tegak lurus sesamanya.
F
1
tegak lurus F
2
maka R = � + � dan
arahnya membentuk sudut tan Q =
�� ��
Besarnya R adalah sama dengan sisi miring dari segitiga siku-siku
4. Dua buah gaya yang bekerja pada satu titik tangkap, arahnya berbeda, dan membentuk sudut
D.
Arah dan besarnya resultan merupakan diagonal jajargenjang
dengan sisi-sisi
kedua gaya
tersebut. Misalnya, Gaya F
1
= 15 N, gaya F
2
= 30 N, serta sudut antara kedua gaya tersebut 75°.
Jadi, besarnya resultan dan arahnya dapat ditentukan. R adalah diagonal jajargenjang yang besarnya sebagai berikut.
R =
F + F + . F . F . c₆s . α = 15
2
+ 30
2
+ 2 . 15 . 30 . cos 75°. = 225 + 900 + 2 . 15 . 30 . 0,259
= 36,85 N. Arah bekerjanya resultan dapat diketahui dengan menggambarkan diagonal
jajaran genjang yang sisi-sisinya F
1
dan F
2.
Garis kerja resultan ditentukan dari besarnya sudut yang terbentuk antara R dengan F
2
lihat gambar. Sin
E =
��.��� � �
=
��..��� ��° ��,��
=
��..�,��� ��,��
Sin E
= 0,3932 E = 23°9’
Sin E =
� �
sin D =
� �
� � =
�� � .
� ��
17 Teknologi Dasar Otomotif
A.
Menguraikan Gaya
1.
Menguraikan gaya secara grafis
Apabila dua buah gaya dapat disusun menjadi sebuah gaya yang disebut gaya pengganti atau
resultan R maka sebaliknya sebuah gaya dapat diuraikan menjadi dua buah gaya yang
masing-masing disebut dengan komponen gaya. Dengan cara kebalikan dari menyusun
gaya, menguraikan
sebuah gaya
dapat dilakukan dengan menguraikan pada arah
vertikal dan horizontal yang saling tegak lurus, atau masingmasing komponen sebagai
sisi-sisi dari jajargenjang dengan sudut lancip tertentu
yang mudah
dihitung. Dalam
menyelesaikan soal penguraian gaya menjadi komponen-komponen gayanya, cara yang
paling mudah dan menguntungkan adalah dengan membuat komponen dalam arah vertikal dan horizontal, namun
dalam beberapa
konstruksi tetap
harus menggunakan
metode paralelogram atau jajarangenjang.
Penguraian sebuah gaya menjadi dua komponen dalam arah vertikal dan horisontal
Penguraian sebuah gaya menjadi dua komponen yang membentuk sudut lancip pada paralelogram
2.
Menguraikan gaya secara analitis
Untuk menguraikan gaya secara analitis bisa dicari dengan rumus sebagai berikut
Gaya F diuraikan menjadi gaya yang sejajar dengan sumbu X ,yang dinamakan gaya F
1x
, dan yang sejajar sumbu Y dinamakan gaya F
1y.
Besarnya masing masing gaya adalah sebagai berikut: F
1y
= F
1
sin D
1
dan F
1x
= F
1
cos D
1
18 Teknologi Dasar Otomotif
c. Rangkuman 1
Dari uraian materi diatas dapat dirangkum sebagai berikut :
1
Gaya adalah sesuatu sebab yang mengubah keadaan benda dari diam menjadi bergerak, atau sebaliknya, yaitu dari bergerak menjadi diam. Gaya
ditentukan oleh 3 Faktor: 1. Besar Gaya 2. Arah Gaya 3. Titik Tangkap Gaya. Satuan gaya adalah NewtonN.
2
Gaya bisa dipindah-pindah sepanjang garis kerja gaya.
3
Menyusun gaya adalah mengganti beberapa buah gaya menjadi sebuah gaya. Sebuah Gaya yang menggantikan beberapa buah gaya disebut gaya
pengganti atau Resultan R, dalam menyususn gaya ini bisa dilakukan dengan grafis maupun secara analitis.
4
Apabila dua buah gaya dapat disusun menjadi sebuah gaya yang disebut gaya pengganti atau resultan R maka sebaliknya sebuah gaya dapat
diuraikan menjadi dua buah gaya yang masing-masing disebut dengan komponen gaya, dalam menguraikan gaya ini bias dilakukan dengan grafis
maupun analitis
d. Tugas 1
Agar siswa lebih menguasai materi kegiatan I ini maka perlu diberikan tugas antara lain :
1.
Membaca kembali dan merangkum kegiatan belajar 1
19 Teknologi Dasar Otomotif
e. Tes Formatif 1
1 . Sesuai dengan hukum Newton II bahwa gaya yang bekerja pada suatu benda
sama dengan massa benda dikalikan percepatannya. Apakah satuan untuk massa, percepatan, dan gaya itu?
2.
Susunlah Dua buah gaya F
1
= 20 N yang dan F
2
= 25 N secara grafis, jika kedua gaya tersebut membentuk sudut 90°
.
, skala 1 cm = 10 N. Berapa besar gaya pengganti R
3.
Hitung besarnya gaya F2 yang bekerja pada sumbu XF
2x
sesuai dengan keadaan pada gambar dibawah ini jika F
2
= 50 N
c. Kunci Jawaban Formatif 1
1. Satuan massa = Kg, percepatan = ms
2
dan gaya = NewtonN. 2.
Panjang F
1
= 2cm dan panjang F
2
= 2,5 cm Gaya pengganti R = cm = Kg
3. F
2x
= F
2 .
Cos
D2
F2x = 50. Cos 60° = 50 .