commit to user 37
disekitar lingkungan sekolah juga sangat merespon dengan baik adanya Sekolah Menengah Pertama didekat tempat tinggal mereka.
3. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah
a. Visi Sekolah
Unggul dalam mutu, santun dalam perilaku dilandasi iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Misi Sekolah
1 Meningkatkan Keimanan dan Ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2 Meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai
perkembangan jaman. 3
Meningkatkan prestasi belajar dalam bidang akademik. 4
Meningkatkan prestasi dalam bidang keterampilan, kesenian dan olahraga. 5
Meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani. 6
Meningkatkan tata krama dan budi pekerti luhur.
c. Tujuan Sekolah
1 Rata-rata nilai Ujian Nasional meningkat dari tahun sebelumnya.
2 65 siswa yang lulus diterima di SMA SMK negeri.
3 Ketuntasan belajar dapat mencapai 75.
4 Memiliki Tim mapel yang mampu mewakili lomba tingkat kota.
5 Mewakili tim olahraga yang mampu mewakili lomba tingkat kota provinsi.
6 Menjunjung tinggi dan mentaati tata tertib sekolah.
B. Identifikasi Masalah Pembelajaran Ekonomi Kelas VIII D
di SMP Negeri 23 Surakarta
Sebelum melaksanakan proses penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan kegiatan identifikasi masalah observasi awal yang bertujuan untuk mengetahui
keadaan nyata yang ada di lapangan. Observasi awal dilakukan pada hari Kamis tanggal 17 Februari 2011 di kelas VIII D SMP Negeri 23 Surakarta. Hasil dari
identifikasi masalah tersebut adalah sebagai berikut :
commit to user 38
1. Siswa terlihat kurang tertarik pada mata pelajaran ekonomi.
Dalam kegiatan observasipengamatan yang dilakukan peneliti pada tanggal 17 Februari 2011 di kelas VIII D menunjukkan bahwa siswa terlihat
kurang antusias dan kurang berminat mengikuti pelajaran IPS Ekonomi. Ketika guru akan menyampaikan materi awal tentang sistem perekonomian Indonesia,
siswa terlihat bersikap seenaknya sendiri dan kurang perhatian pada pelajaran yang disampaikan guru. Siswa terkadang lupa akan materi ekonomi yang
pernah dijelaskan guru pada pertemuan sebelumnya. Hal ini terlihat pada saat guru mengajukan pertanyaan mengenai materi minggu lalu, banyak siswa yang
tidak mampu menjawabnya. Dalam pembelajaran yang berlangsung, siswa kurang berminat mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan dari guru,
mereka perlu ditunjuk langsung oleh guru. Siswa masih banyak yang menyepelekan guru dan akhirnya berakibat pada kurangnya pemahaman
mereka terhadap mata pelajaran yang diajarkan. Hal ini menjadikan seorang guru harus pandai membangkitkan motivasi siswa sebelum memulai pelajaran.
Guru sebaiknya menjelaskan kegunaan dan arti penting mata pelajaran ekonomi, khususnya mengenai pokok bahasan yang akan dibahas sehingga
siswa mempunyai cara pandang yang positif dan termotivasi untuk belajar serius. Guru sebaiknya juga menegur siswa yang ramai atau tidak memperhatikan
penjelasan guru. 2.
Pembelajaran yang dilakukan kurang menarik sehingga siswa mudah bosan. Salah satu penyebab kejenuhan siswa pada pembelajaran akuntansi
karena guru menggunakan metode ceramah secara terus-menerus. Siswa hanya mendengarkan dan mencatat apa yang dijelaskan guru serta mengerjakan apa
yang diperintahkan guru sehingga siswa menjadi bosan, bersikap seenaknya sendiri dan tidak mampu mengerjakan apabila dihadapkan pada tugas-
tugassoal kasus. Hal tersebut dapat diatasi dengan memperbaiki proses pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran,
sehingga siswa akan aktif mengungkapkan pendapatnya tentang materi yang sedang dibahas dan bertanya disaat mereka mengalami kesulitan.
commit to user 39
3. Penggunaan metode pembelajaran yang kurang tepat.
Dalam menyampaikan materi pelajaran, guru lebih sering menggunakan metode ceramah monoton kemudian memberikan tugas untuk dikerjakan siswa
di kelas tanpa adanya bimbinganpengawasan saat siswa mengerjakan tugas tersebut. Pada kenyataanya, kebanyakan siswa tidak paham mengenai penjelasan
guru dan cara mengerjakan tugassoal-soal tersebut. Hal ini terlihat dari nilai yang diperoleh dari tugas tersebut, hanya sebagian kecil siswa yang mampu
mengerjakan soal tersebut. Hal tersebut dapat diatasi dengan kegiatan diskusi pembahasan soal dapat melatih keberanian siswa dalam mengemukakan
jawaban dan meningkatkan keaktifan siswa, sehingga pemahaman dan prestasi siswa dapat meningkat.
4. Prestasi belajar IPS Ekonomi yang rendah.
Berdasarkan survei awal yang dilakukan peneliti pada tanggal 17 Februari 2011 menunjukkan bahwa prestasi belajar IPS Ekonomi pada proses
pembelajaran relatif rendah. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata kelas yaitu 43,57. Hal tersebut mengindikasikan bahwa pembelajaran IPS Ekonomi yang
selama ini dilakukan belum mencapai tujuan yang diharapkan.
C. Deskripsi Hasil Penelitian