8.2 Pemeriksaan Lapangan
Pemeriksaan lapangan dilakukan sebelum pengolahan atau sebelum masa tanam. Pemeriksa lapangan memastikan kebenaran nama dan alamat penangkar, letak dan
situasi areal, sumber benih dan batas areal.
8.3 Pemeriksaan Alat Panen, Tempat Penyimpanan dan Tempat Pengolahan Benih
Pemeriksaan dilakukan untuk menghindari pencampuran dengan sisa – sisa
Penangkar benih mengajukan permintaan untuk pemeriksaan tersebut selambat –
lambatnya satu minggu sebelum panen.
8.4 Pengambilan Contoh Benih
Pengawas benih mengambil contoh benih dari kelompok benih. Satu kelompok benih adalah satu varietas benih dari satu kelas yang telah dikemas dan disusun
secara teratur oleh penangkar.
8.5 Pengujian Contoh Benih
Pengujian dilakukan di laboratorium untuk mengetahui mutu benih yang diproduksi oleh penangkar. Penangkar akan menerima dan mengetahui laporan
hasil pengujian benih. Pengujian ulangan hanya dilakukan 1 kali apabila pada pengujian pertama benih belum memenuhi standar mutu benih.
8.6 Pemberian Sertifikat dan Pengawasan Benih
Standar sertifikasi benih ditetapkan untuk tiap jenis tanaman dikarenakan satu permohonan hanya berlaku untuk satu varietas dan satu kelas benih. Penangkar
benih mengajukan permintaan nomor seri label setelah laporan lengkap hasil pengujian oleh BPSB menyatakan lulus atau memenuhi standar mutu benih.
Universitas Sumatera Utara
Pengawasan dimulai dari tahapan proses produksi benih sampai tahapan penanganan pasca panen. Pengawasan lapangan untuk penanaman produksi benih
padi dari BPSB Sumatera Utara dilakukan sebanyak 4 kali yaitu pemeriksaan pendahuluan sebelum pengolahan tanah, pemeriksaan lapangan pertama fase
vegetatif, 30 hari setelah tanam, pemeriksaan fase berbunga, 30 hari sebelum panen, pemeriksaan fase masak, 1 minggu sebelum panen Badan Pengawasan
dan Sertifikasi Benih Sumatera Utara. Tujuan sertifikasi adalah menjamin kemurnian dan kebenaran varietas dan
menjamin ketersediaan benih bermutu secara berkesinambungan. Sertifikasi dilakukan dalam tiga tahap, yaitu pemeriksaan lapangan, pemeriksaan
laboratorium, dan pengawasan pemasangan label Badan Pengawasan dan Sertifikasi Benih Sumatera Utara. Kegiatan pengawasan dan sertifikasi dilakukan
oleh BPSB Sumatera Utara. Uji mutu benih dilakukan di laboratorium oleh BPSB terhadap contoh benih yang
mewakili.
Tabel 14. Standar Mutu Benih Padi Bersertifikat Berdasarkan Pengujian Di Laboratorium
Variabel mutu FS
SS ES
Kadar air, maks 13,0
13,0 13,0
Benih murni, min 99,0
99,0 98,0
Kotoran, maks 1,0
1,0 2,0
Varietas lain, maks 0,0
0,1 0,2
Biji gulma, maks 0,0
0,1 0,2
Daya berkecambah, min 80,0
80,0 8,0
Sumber : Badan Pengawasan dan Sertifikasi benih, 2013 Pengawasan pemasangan label bertujuan untuk mengetahui kebenaran
pemasangan dan isi label. Warna label untuk tanaman padi disajikan pada tabel dibawah ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 15. Warna Label Benih Bermutu
Kelas Benih Warna Label
Benih Penjenis BS, Breeder Seed Kuning
Benih Dasar BD, Foundation Seed Putih
Benih Pokok BP, Stock Seed Ungu
Benih Sebar BR, Extension Seed Biru
Sumber : Badan Pengawasan dan Sertifikasi Benih, 2014
9. Pengemasan
Pengemasan benih dilakukan untuk mempermudah dalam penyaluran benih, selain itu untuk melindungi benih selama penyimpanan terutama dalam
mempertahankan mutu benih dan menghindari serangan serangga. Untuk pemasaran benih tersebut, penangkar mengemas benih dengan menggunakan
kantong plastik tebal berukuran sekitar 0,08 mm atau lebih, ukuran plastik untuk 5 kg benih dan plastik dikelim rapat. Pengemasan benih tersebut dilakukan setelah
contoh benih dinyatakan lulus berdasarkan hasil uji lab oleh BPSB. Kemudian penangkar mencetak label benih dan memasukkan ke dalam kemasan sebelum
kemasan dikelim rapat. Pengemasan dan pemasangan label benih disertai nama kelompok penangkar misalnya
“ Si Campur Jaya” untuk menghindari adanya tindak pemalsuan.
10. Penyimpanan
Benih yang bersih dan telah kering disimpan secara teratur di gudang penyimpanan yang terletak dibelakang rumah penangkar. Gudang penyimpanan
terbuat dari semen, bersih, mempunyai ventilasi yang cukup dan tidak lembab, serta bebas dari gangguan hama dan penyakit. Benih yang telah dimasukkan di
dalam karung disimpan di gudang penyimpanan. Benih disimpan dan disusun secara teratur oleh penangkar. Setiap varietas terletak terpisah dari varietas
lainnya. Penangkar di daerah penelitian menyimpan benih selama 30 hari setelah
Universitas Sumatera Utara
proses pengeringan. Lama penyimpanan benih hendaknya memperhatikan masa berlakunya label benih. Masa berlakunya label benih padi 6 bulan sejak selesainya
pengujian dan paling lama adalah 9 bulan setelah tanggal panen.
5.2 Analisis Usaha Tani dan Komponen Biaya 5.2.1 Biaya Produksi Usaha Penangkaran Benih Padi
Usaha penangkaran benih padi di Kabupaten Serdang Bedagai terdiri dari 8 delapan tempat penangkaran. Nama usaha penangkaran tersebut adalah sesuai
dengan nama kelompok tani di masing – masing tempat penangkaran. Penangkar
ini melaksanakan usaha pertanaman padi untuk memproduksi benih padi yang nantinya akan dijual sebagai benih padi berlabel. Menjalankan usaha penangkaran
benih padi memiliki harapan yang cukup terjamin di daerah tersebut. Banyak petani di daerah penelitian yang berminat untuk menjalankan usaha penangkaran
benih padi untuk memperoleh keuntungan lebih. Biaya produksi merupakan biaya
– biaya yang dikeluarkan oleh penangkar benih padi dalam menjalankan usaha produksi benih berlabel. Biaya yang digunakan
dalam usaha produksi benih tersebut antara lain biaya sarana produksi, biaya penyusutan gudang, mesin dan alat, biaya tenaga kerja, biaya pengawasan dan
sertifikasi benih. Total biaya adalah penjumlahan antara biaya tetap dan biaya variabel. Biaya yang termasuk biaya variabel adalah biaya sarana produksi dan
biaya tenaga kerja. Sedangkan yang termasuk biaya tetap adalah biaya penyusutan mesin dan alat, biaya irigasi dan biaya sertifikasi.
a. Biaya Penyusutan