3.3 Metode Pengumpulan Data
Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan responden
dari pihak usaha perbenihan padi dengan daftar pertanyaan kuisioner yang telah dipersiapkan terlebih dahulu sesuai dengan tujuan dan kebutuhan penelitian.
Sedangkan data sekunder merupakan data pelengkap yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Serdang Bedagai dan kepustakaan lainnya yang
digunakan sebagai data penunjang dan pelengkap.
3.4 Metode Analisis Data
Untuk identifikasi masalah 1 dianalisis menggunakan metode analisis deskriptif. Metode ini digunakan untuk mengetahui penyelenggaraan usahatani penangkaran
benih padi di daerah penelitian. Untuk identifikasi masalah 2 dan 3, metode yang digunakan untuk menganalisis
data adalah menghitung biaya, penerimaan, pendapatan, keuntungan dan kelayakan usaha penangkaran benih padi unggul dengan analisis BC dan RC
Ratio. Menurut Kasim, 2004 untuk menghitung biaya usaha penangkaran benih padi di
daerah penelitian dianalisis menggunakan rumus :
1. Biaya
Keterangan : TC = Total biaya usahatani dalam periode usahatani Rp
TC = FC + VC
Universitas Sumatera Utara
FC = Besarnya biaya yang berupa biaya tetap Rp VC = Besarnya biaya yang berupa biaya variabel Rp
2. Penerimaan
Penerimaan usaha penangkaran benih padi adalah hasil perkalian antara jumlah keseluruhan hasil fisik yang diperoleh dikalikan dengan harganya masing-masing.
Secara umum untuk menghitung penerimaan usaha penangkaran benih padi dengan menggunakan rumus :
Keterangan : TR = Total penerimaan Rp
Y = Jumlah produksi Kg
Py = Harga benih per satuan produksi RpKg
Soekartawi, 1995.
3. Pendapatan
Pendapatan penangkaran benih merupakan selisih antara penerimaan dengan biaya yang dikeluarkan oleh penangkar benih padi selama satu musim tanam.
Secara umum untuk menghitung pendapatan dianalisis menggunakan rumus :
Keterangan : Pd
= Pendapatan usahatani Rp TR = Total penerimaan Rp
TC = Total biaya Rp Soekartawi, 2001.
Pd = TR - TC TR = Y . Py
Universitas Sumatera Utara
5. Analisis RC Ratio
RC Revenue Cost Ratio adalah pembagian antara penerimaan usaha dengan biaya dari usaha tersebut. Analisa ini digunakan untuk melihat perbandingan total
penerimaan dengan total biaya usaha. Jika nilai RC diatas satu rupiah yang dikeluarkan akan memperoleh manfaat sehingga penerimaan lebih dari satu
rupiah. Secara sistematis RC ratio dapat dirumuskan sebagai berikut :
RC Rasio =
Analisis ini digunakan untuk melihat keuntungan dan kelayakan dari usaha tani. Usaha tersebut dikatakan menguntungkan jika nilai RC ratio lebih besar dari satu
RC 1. Hal ini menunjukkan bahwa setiap nilai rupiah yang dikeluarkan dalam produksi akan memberikan manfaat sejumlah nilai penerimaan yang diperoleh
Harmono dan Andoko, 2005.
6. Analisis BC Ratio
Analisis pendapatan dan biaya BC ratio adalah perbandingan antara tingkat pendapatan yang diperoleh dengan total biaya yang dikeluarkan. Suatu usaha
dikatakan layak dan memberikan manfaat apabila nilai BC lebih besar dari nol. Semakin besar nilai BC maka semakin besar nilai manfaat yang akan diperoleh
dari usaha tersebut Rahardi dan Hartono, 2003. Secara sistematis dapat dirumuskan sebagai berikut :
BC Rasio =
Universitas Sumatera Utara
3.5 Definisi dan Batasan Operasional