3
Kreativitas
Penyair menyadarkan kita bahwa gadis kecil berkaleng kecil itu harus dihargai, diperhatikan, dan ditolong. Ia juga manusia yang mem-
punyai martabat yang sama seperti kita. Martabat gadis itu lebih tinggi daripada menara katedral, artinya martabat gadis itu dapat juga menjadi
lebih tinggi daripada orang-orang kaya atau orang beriman sekalipun.
2. Nada dan Suasana Puisi
Di samping tema, puisi juga mengungkapkan nada dan suasana kejiwaan. Nada mengungkapkan sikap penyair terhadap pembaca. Dari
sikap itu terciptalah suasana puisi. Ada puisi yang bernada sinis, pro- tes, menggurui, memberontak, main-main, serius sungguh-sungguh,
patriotik, belas kasih memelas, takut, mencekam, santai, masa bodoh, pesimis, humor bergurau, mencemooh, karismatik, filosofis, khusyuk,
dan sebagainya.
Duniamu yang lebih tinggi dari menata katedral Melintas-lintas di atas air kotor, tapi yang begitu kau hafal
Jiwa begitu murni, terlalu murni Untuk bisa membagi dukaku
Kalau kau mati, gadis kecil berkaleng kecil Bulan di atas itu, tak ada yang punya
Dan kotaku, ah kotaku Hidupnya tak lagi punya tanda
Suara, 1956
Sumber: www.mualaf.com
Nada kagum, misalnya, terdapat dalam puisi Perempuan- Perempuan Perkasa Hartoyo Andangjaya dan Diponegoro Chairil
Anwar. Nada main-main, misalnya, terdapat dalam puisi Biarin Yudhistira ANM Massardi dan Shang Hai Sutardji Calzoum
Bachri. Nada Patriotik, misalnya, terdapat dalam puisi Karawang Bekasi Chairil Anwar dan Pahlawan Tak Dikenal Toto Sudarto Bactiar.
Nada pasrah, misalnya, dapat kita jumpai dalam puisi Derai-Derai Cemara Chairil Anwar berikut.
Seputar
Sastra
Bagaimana cara meng- apresiasi suatu karya sastra?
Mengapresiasi karya sastra memerlukan waktu. Seseorang
perlu membaca, memahami, menikmati, menghargai, dan
menilai karya sastra tersebut. Untuk melakukan semua itu,
diperlukan langkah-langkah berikut.
1. Pembaca
mempersiapkan keterlibatan jiwanya.
2. Pembaca memahami dan menghargai penguasaan
sastrawan terhadap cara- cara penyajian pengalaman
sampai mencapai tingkat penghayatan yang pekat.
3. Pembaca menemukan
pengalaman yang didapatkannya dari karya
sastra dengan pengalaman kehidupan nyata yang
dihadapinya.
Sumber: Teori apresiasi puisi,
Herman J. Waluyo
Derai-Derai Cemara
Cemara menderai sampai jauh Hari terasa akan jadi malam
Ada beberapa dahan di tingkap merapuh Dipukul angin yang terpendam.