Menyimak Puisi Seputar Sastra 9, Tokoh Bahasa 10, dan Tokoh Sastra 11. Selanjutnya,

3 Kreativitas Penyair menyadarkan kita bahwa gadis kecil berkaleng kecil itu harus dihargai, diperhatikan, dan ditolong. Ia juga manusia yang mem- punyai martabat yang sama seperti kita. Martabat gadis itu lebih tinggi daripada menara katedral, artinya martabat gadis itu dapat juga menjadi lebih tinggi daripada orang-orang kaya atau orang beriman sekalipun.

2. Nada dan Suasana Puisi

Di samping tema, puisi juga mengungkapkan nada dan suasana kejiwaan. Nada mengungkapkan sikap penyair terhadap pembaca. Dari sikap itu terciptalah suasana puisi. Ada puisi yang bernada sinis, pro- tes, menggurui, memberontak, main-main, serius sungguh-sungguh, patriotik, belas kasih memelas, takut, mencekam, santai, masa bodoh, pesimis, humor bergurau, mencemooh, karismatik, filosofis, khusyuk, dan sebagainya. Duniamu yang lebih tinggi dari menata katedral Melintas-lintas di atas air kotor, tapi yang begitu kau hafal Jiwa begitu murni, terlalu murni Untuk bisa membagi dukaku Kalau kau mati, gadis kecil berkaleng kecil Bulan di atas itu, tak ada yang punya Dan kotaku, ah kotaku Hidupnya tak lagi punya tanda Suara, 1956 Sumber: www.mualaf.com Nada kagum, misalnya, terdapat dalam puisi Perempuan- Perempuan Perkasa Hartoyo Andangjaya dan Diponegoro Chairil Anwar. Nada main-main, misalnya, terdapat dalam puisi Biarin Yudhistira ANM Massardi dan Shang Hai Sutardji Calzoum Bachri. Nada Patriotik, misalnya, terdapat dalam puisi Karawang Bekasi Chairil Anwar dan Pahlawan Tak Dikenal Toto Sudarto Bactiar. Nada pasrah, misalnya, dapat kita jumpai dalam puisi Derai-Derai Cemara Chairil Anwar berikut. Seputar Sastra Bagaimana cara meng- apresiasi suatu karya sastra? Mengapresiasi karya sastra memerlukan waktu. Seseorang perlu membaca, memahami, menikmati, menghargai, dan menilai karya sastra tersebut. Untuk melakukan semua itu, diperlukan langkah-langkah berikut. 1. Pembaca mempersiapkan keterlibatan jiwanya. 2. Pembaca memahami dan menghargai penguasaan sastrawan terhadap cara- cara penyajian pengalaman sampai mencapai tingkat penghayatan yang pekat. 3. Pembaca menemukan pengalaman yang didapatkannya dari karya sastra dengan pengalaman kehidupan nyata yang dihadapinya. Sumber: Teori apresiasi puisi, Herman J. Waluyo Derai-Derai Cemara Cemara menderai sampai jauh Hari terasa akan jadi malam Ada beberapa dahan di tingkap merapuh Dipukul angin yang terpendam.