38
D. Kerangka Pikir
Kurang Mampu
Agar Diberikan
Kepada
Untuk itu diperlukan
Masih rendahnya prestasi belajar matematika pada anak tunagrahita kelas IV di SLB C1 Dharma Rena Ring Putra 1
Keterbatasan anak tunagrahita kategori sedang adalah sulit berpikir abstrak
Media yang digunakan oleh guru belum tepat
Mengoperasikan penjumlahan
bilangan 2 angka
Media Abakus:
1.
Dapat meningkatkan konsentrasi
2.
Dapat menghitung cepat dan tepat
3.
Mempermudah anak dalam mengoperasikan
penjumlahan
Anak Tunagrahita Kategori sedang
Kelas IV
39
Upaya yang diperlukan untuk medorong siswa aktif dalam kegiatan belajar di kelas selalu bergantung pada guru. Anak tunagrahita kategori
sedang memiliki keterbatasan dalam mengikuti pelajaran, khususnya pembelajaran matematika. Pada pembelajaran matematika tentang operasi
penjumlahan, guru menggunakan media yang kurang tepat yang dapat menarik perhatian anak untuk belajar, hal ini menyebabkan anak
tunagrahita mengalami kebosanan dalam belajar dan tidak dapat memahami materi yang disampaikan oleh guru. Kondisi tersebut
merupakan hambatan yang mengakibatkan prestasi belajar matematika tentang operasi penjumlahan yang diperoleh anak tunagrahita kategori
sedang menjadi belum optimal. Perlu adanya upaya untuk membantu anak agar dapat mempelajari
pelajaran matematika tentang operasi penjumlahan dengan mudah dan menyenangkan. Untuk itu peneliti memilih media abakus untuk
meningkatkan prestasi belajar matematika tentang operasi penjumlahan pada anak tunagrahita kategori sedang. Penggunaan media abakus, anak
lebih banyak berperan selama proses pembelajaran matematika, selain belajar operasi penjumlahan anak juga bisa sambil bermain sehingga
suasana pembelajaran menjadi lebih santai. Selain itu, penggunaan media abakus diharapkan efektif dapat merangsang minat anak untuk belajar
keterampilan berhitung melalui aktivitas yang menyenangkan dan diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar matematikanya terutama
tentang operasi penjumlahan. Gambar sebagai berikut.
41
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian membutuhkan suatu metode yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang menjadi fokus dari penelitian ini.
Dengan menggunakan metode yang tepat diharapkan penelitian ini mencapai target yang diinginkan. Pemilihan metode ini didasarkan atau
rumusan masalah yang telah dibuat oleh peneliti. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuasi
eksperimen. Menurut Purwanto 2008:180, penelitian kuasi eksperimen adalah penelitian dimana variabel yang hendak diteliti variabel terikat
kehadirannya sengaja ditimbulkan dengan memanipulasi menggunakan perlakuan. Metode kuasi eksperimen yang digunakan adalah metode kuasi
eksperimen dengan subjek penelitian tunggal atau sering disebut Single Subject Research. Tawney dan Gast Juang Sunanto, 2009: 1 menjelaskan
bahwa penelitian dengan subyek tunggal merupakan penelitian eksperimen yang dilaksanakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh perlakuan
atau treatment yang diberikan kepada subyek secara berulang-ulang dalam waktu tertentu.
Metode penelitian subyek tunggal dipilih dalam penelitian ini, dikarenakan peneliti ingin mengetahui keefektifan penggunaan abakus
untuk meningkatkan prestasi belajar matematika bagi anak tunagrahita
kategori sedang kelas IV di SLB C1 Dharma Rena Ring Putra 1.