Evaluasi evaluation. Proses Pengembangan Koleksi

Menurut Disher 2007, 125-29 ada beberapa kriteria dalam melakukan proses kegiatan weeding yaitu: a. Condition b. Use c. Mislending or Inaccurate d. Superseded e. Duplicatition f. Trivial and irrelevant g. Space h. Balance i. Specific subject consideration Dari pendapat diatas dapat diketahui bahwa dalam melakukan kegiatan weeding harus benar-benar dilakukan dengan sangat hati-hati atau cermat karena informasi yang ada dalam koleksi bias saja masih bernilai tinggi. Namun banyak juga koleksi yang informasinya sudah tidak up-to date lagi, koleksi inilah yang perlu dipertimbangkan untuk dilakukan proses weeding. Ada banyak kriteria yang diperhatikan dalam melakukan kegiatan weeding baik dari segi spesifiknya, penggunaannya dan lain-lain.

2.7.1.6 Evaluasi evaluation.

Perpustakaan perlu melakukan evaluasi koleksi secara periodik dan sistematik untuk memastikan bahwa koleksi itu mengikuti perubahan yang terjadi, dan perkembangan kebutuhan dari komunitas yang dilayani. Dengan melakukan evaluasi koleksi, juga diketahui koleksi apa yang diminati atau yang sering dimanfaatkan penguna. Sehingga perpustakaan dapat menyediakan buku atau bahan perpustakaan yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Hasil dari kegiatan penyiangan koleksi dijadikan bahan untuk evaluasi dalam pemanfaatan koleksi perpustakaan. Kegiatan evaluasi ini dijadikan sebagai bahan untuk menganalisa kebutuhan masyarakat pengguna perpustakaan. Universitas Sumatera Utara Menurut IFLA 2001, 93 menyatakan bahwa, Tujuan evaluasi adalah untuk meningkatkan akses layanan informasi ke perpustakaan dan untuk mempromosikan perkembangan mereka. Kegiatan Evaluasi akan memonitor pelaksanaan layanan perpustakaan dan informasi dan juga memonitor kualitas dan efektivitas biaya layanan. Menurut Jhonson 2009, 112 menyatakan bahwa, “evaluation and assessment assist the collections librarian in deciding if the title should be added. Evaluation looks at qualities instrinsic to the item”. Dalam pergertiannya dijelaskan bahwa, kegiatan evaluasi membantu pustakawan dalam memutuskan apakah judul koleksi harus ditambahkan atau tidak? Dan kegiatan evaluasi harus memperhatikan dengan jelas unsur nilai kualitas dari suatu koleksi. Selanjutnya Jhonson juga menyebutkan beberapa pertimbangan dalam kegiatan evaluasi yaitu: a. Konten atau subjek b. bahasa c. Currency d. Kebenarannya curavity e. Gaya penulisan penulisan yang baik dan mudah dibaca , aspek aestheric f. Kelengkapan dan ruang lingkup g. Reputasi , kredensial , atau kewenangan pengarang , penerbit , editor, pengulas h. cakupan geografis i. Kualitas j. Frekuensi judul yang direferensikan dalam bibliografi atau sitasi k. Reader atau tingkat pengguna yang disesuaikan dengan konten l. Kelengkapan dan luasnya m. Frekuensi atau up-date dan revisi n. Jalur akses indeks , tingkat atau detail dalam daftar isi o. Kemudahan penggunaan p. Sumber daya eksternal yaitu publikasi indeks q. Kualitas fisik ilustrasi , format, tipografi, daya tahan, karakteristik visual dan audio r. Keunikan dari konten , kemampuan , atau fitur Universitas Sumatera Utara s. Ketersediaan peralatan yang diperlukan untuk mendengar atau melihat materi audiovisual. t. Biaya yang berhubungan dengan kualitas item. Jhonson 2009, 112- 13 Kegiatan evaluasi dimaksudkan untuk menilai koleksi perpustakaan baik dari segi ketersediaan koleksi bagi pengguna maupun pemanfaatan koleksi itu oleh pengguna. Menurut Evans 2000, 433 menyebutkan beberapa pendekatan dalam kegiatan evaluasi yaitu: 1. Pengumpulan data statistik semua koleksi yang dimiliki 2. Pengecekan pada daftar standar seperti katalog dan bibliografi 3. Pengumpulan pendapat dari pengguna yang biasa datang ke perpustakaan 4. Pemeriksaan koleksi langsung 5. Penerapan standar, pembuatan daftar kemampuan perpustakaan dalam penyampaian dokumen, dan pencatatan manfaat relatif dari kelompok khusus. Dari pernyataan di atas dapat dipahami bahwa, evaluasi melengkapi siklus pembangunan koleksi dan membawa kembali pada kegiatan kajian kebutuhan informasi pengguna. Siklus pembangunan koleksi di perpustakaan secara lengkap dimulai dari seleksi dengan memperhatikan dokumen kebijakan pengembangan koleksi, pengadaan termasuk proses pembelian, penerimaan, inventarisasi, penyiangan koleksi. Dari kegiatan evaluasi dapat diketahui bahwa koleksi yang disediakan oleh perpustakaan sudah memenuhi kebutuhan pengguna atau tidak. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Ditinjau dari jenis datanya pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah Moleong 2007, 6. Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan dan menganalisis data dengan tujuan tertentu. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menganalisa data yaitu metode deskriptif. Dalam penelitian ini, peneliti hanya menyajikan data apa adanya tanpa membandingkan atau melihat hubungan antar variabel.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kantor perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai yang beralamat di Jalan Negara Kompleks Replika Istana Sultan Serdang Kecamatan Pegajahan Kabupaten serdang Bedagai. Peneliti memilih lokasi tersebut sebagai tempat penelitian, karena peneliti ingin mengetahui tentang kebijakan pengembangan koleksi di perpustakaan tersebut . Universitas Sumatera Utara