Tujuan Penelitian ANALISIS KESESUAIAN MATERI BUKU TEKS BAHASA INDONESIA NONBSE DENGAN STANDAR ISI BAHASA INDONESIA UNTUK SMP KELAS VII.

tertentu sebagai media pembelajaran instruksional berkaitan dengan bidang studi tertentu. Buku pelajaran tidak habis sekali pakai yaitu tidak menjadi barang bekas setelah dipelajari. Hal tersebut sesuai dengan Permendiknas Nomor 2 Tahun 2008 pasal 10 yang mengatur ketentuan masa pakai buku teks pelajaran sesingkat- singkatnya 5 tahun. Penggunaan buku teks dapat dihentikan oleh satuan pendidikan dasar dan menengah sebelum berakhirnya masa pakai apabila: 1 ada perubahan substantif dalam standar isi danatau kompetensi dasar, 2 buku teks yang bersangkutan dinyatakan tidak layak pakai oleh Menteri, 3 buku teks yang bersangkutan dilarang peredarannya oleh Kejaksaan Agung, 4 buku teks yang bersangkutan dinyatakan tidak layak pakai oleh Menteri dan Menteri telah menetapkan kelayakan-pakai buku teks lain dari mata pelajaran yang sama. Buku teks mempunyai peran penting dalam proses pembelajaran. Buku teks dianggap alat yang efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran yang menuntut siswa menempuh pengalaman dan latihan serta mencari informasi yang bernilai Pusbuk,2006: 5. Berkenaan dengan hubungan buku teks dengan kurikulum, pembaharuan kurikulum berdampak langsung pada buku teks. Semenjak berlakunya kurikulum yang baru yaitu KTSP, pemerintah sudah tidak menerbitkan lagi buku teks pelajaran yang didistribusikan ke sekolah-sekolah dan sebagai gantinya muncullah buku teks pelajaran yang disebut Buku Sekolah Elektronik BSE.

2. Buku Sekolah Elektronik BSE Bahasa Indonesia

Pemerintah membeli hak cipta buku-buku teks dari penulisnya secara langsung. Kemudian buku teks tersebut diterbitkan dalam wujud e-books dengan nama Buku Sekolah Elektronik BSE. BSE yang diterbitkan telah lolos seleksi standardisasi buku teks, yang berarti telah melewati penilaiaan Puskurbuk. Visi dan misi BSE adalah menyediakan buku sekolah yang memenuhi standar, bermutu, murah, dan mudah diperoleh. Peran BSE saat ini sangat penting terutama untuk meningkatkan mutu pendidikan dan untuk memenuhi ketersediaan buku teks pelajaran yang memenuhi syarat kelayakan. Pemerintah membuat BSE dalam wujud digital dengan harapan agar dominasi buku tidak lagi pada beberapa orang atau penerbit tertentu.

B. Penilaian Buku Teks Pelajaran Bahasa Indonesia

Penilaian buku teks dilakukan untuk memastikan bahwa buku-buku teks yang digunakan di sekolah sudah layak pakai dan benar-benar memenuhi standar nasional. Buku teks pelajaran harus dirancang dengan baik dan benar sehingga berfungsi sebagai alat pembelajaran yang efektif. Buku teks pelajaran yang baik menurut Pusbuk 2006: 6-7 adalah buku pelajaran yang dapat membantu siswanya belajar. Buku harus menarik dari segi bentuk maupun isi dan berdampak pada pengembangan kemampuan berpikir, berbuat, dan bersikap. Buku teks pelajaran yang benar adalah buku yang dapat membantu siswa menyelesaikan masalah-masalah yang sederhana maupun rumit; tidak menimbulkan persepsi yang salah; serta dapat dipertanggungjawabkan