2. Buku Sekolah Elektronik BSE Bahasa Indonesia
Pemerintah membeli hak cipta buku-buku teks dari penulisnya secara langsung. Kemudian buku teks tersebut diterbitkan dalam wujud e-books dengan
nama Buku Sekolah Elektronik BSE. BSE yang diterbitkan telah lolos seleksi standardisasi buku teks, yang berarti telah melewati penilaiaan Puskurbuk. Visi
dan misi BSE adalah menyediakan buku sekolah yang memenuhi standar,
bermutu, murah, dan mudah diperoleh.
Peran BSE saat ini sangat penting terutama untuk meningkatkan mutu pendidikan dan untuk memenuhi ketersediaan buku teks pelajaran yang memenuhi
syarat kelayakan. Pemerintah membuat BSE dalam wujud digital dengan harapan agar dominasi buku tidak lagi pada beberapa orang atau penerbit tertentu.
B. Penilaian Buku Teks Pelajaran Bahasa Indonesia
Penilaian buku teks dilakukan untuk memastikan bahwa buku-buku teks yang digunakan di sekolah sudah layak pakai dan benar-benar memenuhi standar
nasional. Buku teks pelajaran harus dirancang dengan baik dan benar sehingga
berfungsi sebagai alat pembelajaran yang efektif.
Buku teks pelajaran yang baik menurut Pusbuk 2006: 6-7 adalah buku pelajaran yang dapat membantu siswanya belajar. Buku harus menarik dari segi
bentuk maupun isi dan berdampak pada pengembangan kemampuan berpikir, berbuat, dan bersikap. Buku teks pelajaran yang benar adalah buku yang dapat
membantu siswa menyelesaikan masalah-masalah yang sederhana maupun rumit; tidak menimbulkan persepsi yang salah; serta dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya sesuai dengan kaidah-kaidah keilmuan. Oleh karena itu, diperlukan standar-standar tertentu untuk menyusun dan memantau buku teks pelajaran, baik
dari segi pengadaan, kualitas, penyebaran, maupun penggunaannya. Standardisasi diperlukan agar buku teks pelajaran yang disusun berkualitas,
baik dari segi bentuk maupun isi, sehingga berdampak pada pengembangan berpikir, berbuat, dan besikap siswa sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
Standar ini bersifat mengikat, artinya buku teks pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia yang disusun harus sesuai dengan standar ini.
Terdapat dua hal yang perlu diperhatikan untuk mengukur kualitas buku teks pelajaran Pusbuk,2006: 16. Pertama, format buku yaitu bentuk atau konstruksi
buku secara keseluruhan, seperti ukuran, jilid, kulit luar, kertas, gambar atau ilustrasi, serta warna-warna yang digunakan. Kedua, isi atau materi buku yang
harus sesuai dengan jenjang perkembangan kognitif siswa, seperti penggunan bahasa dan ilustrasi.
Davis dalam Pedoman Penilaian Buku Teks Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia yang dikeluarkan Pusbuk 2006: 16 mengungkapkan pendapat lebih
terperinci mengenai aspek materi. Buku teks pelajaran yang baik mengandung isi atau materi, sesuai dengan kurikulum, disusun oleh penulis yang kompeten,
disesuaikan dengan usia dan kematangan siswa, memperhatikan ilustrasi dan format.
Adapu dalam instrumen yang dikembangkan Houtz yang dikutip dalam Pedoman Penilaian Buku Teks Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia 2006: 16
terdapat sebelas unsur yang menjadi dasar penilaian buku pelajaran, yakni: 1