Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh persepsi kualitas produk sepeda motor Honda terhadap minat beli konsumen pada mahasiswa
Fakultas Hukum USU. Penulis menarik hipotesis bahwa persepsi kualitas produk sepeda motor Honda berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada mahasiswa
Fakultas Hukum USU. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis regresi linear
berganda, dengan menggunakan uji simultan, uji parsial, dan analisis koefisien determinasi. Peneliti menggunakan 71 orang responden sebagai sampel.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan persepsi kualitas produk sepeda motor Honda mempengaruhi minat beli konsumen pada mahasiswa
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Secara parsial dapat dilihat bahwa variabel kinerja mesin merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi
minat beli konsumen pada mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
B. Pemasaran
Menurut Kotler, dan Susanto 2000:18, “Pemasaran adalah kegiatan yang dilakukan manusia dalam hubungan dengan pasar untuk mewujudkan transaksi
yang mungkin terjadi dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia”. Menurut Sunarto 2004:5, “Pemasaran sebagai suatu proses sosial dan
manajerial yang membuat individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan
nilai dengan orang lain”.
Universitas Sumatera Utara
C. Bauran Pemasaran
Salah satu unsur dalam strategi pemasaran terpadu adalah strategi acuanbauran pemasaran, yang merupakan strategi yang dijalankan perusahaan,
yang berkaitan dengan penentuan bagaimana perusahaan menyajikan penawaran produk pada segmen pasar tertentu, yang merupakan sasaran pasarnya.
Menurut Kotler 2000:124, “Bauran Pemasaran adalah kiat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai sasaran pemasarannya dalam pasar
sasaran. Menurut Supranto, dan Limakrisna, 2007:12, “Bauran Pemasaran
merupakan kombinasi dari semua komponen elemen yang memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dan memberikan nilai superior. Komponen bauran
pemasaran adalah produk, harga, promosi komunikasi, distribusi dan pelayanan yang diberikan kepada konsumen dari pasar sasaran.
Menurut Assauri 2007:198, “Bauran Pemasaran merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel yang
dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi reaksi para pembeli atau konsumen.
1. Produk
Menurut Kotler dalam Hasan, 2008:274, “Produk adalah segala sesuatu yang bernilai dan bermanfaat yang dapat ditawarkan ke pasar
untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar, dalam hal ini konsumen. Keputusan tentang produk barang atau jasa merupakan keputusan
strategik yang sangat penting karena mempengaruhi eksistensi perusahaan jangka panjang.
Universitas Sumatera Utara
Jenis Produk : 1. Berdasarkan Sifat produk
a. Barang Barang merupakan produk yang berwujud fisik, sehingga
bisa dilihat, dirabahdisentuh, dirasa, disimpan, dipindahkan, dan perlakuan fisik lainnya. Ditinjau dari aspek daya tahannya, terdapat
dua macam barang, yaitu : • Barang Tidak Tahan Lama
Barang tidak tahan lama nondurable goods adalah barang-barang berwujud yang biasanya habis dikonsumsi
dalam satu atau beberapa kali pemakaian. Contohnya, sabun, minuman dan makanan ringan, gula, garam, dan lain
sebagainya. • Barang Tahan Lama
Barang tahan lama durable goods merupakan barang berwujud yang biasanya bisa bertahan lama dengan
banyak pemakaian. Contohnya, TV, lemari es dan peralatan elektronik lainnya, kendaraan bermotor, dan lain
sebagainya. b. Jasa
Jasa merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual. Contohnya, bengkel kendaraan bermotor,
salon kecantikan, lembaga pendidikan, dan lain sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
2. Berdasarkan Klasifikasi Produk a. Barang Konsumen
Barang konsumen adalah produk yang didasarkan pada kebiasaan dikonsumsi untuk kepentingan konsumen akhir sendiri
individu dan rumah tangga. ada empat jenis produk konsumen
• Convenience Goods Barang yang setiap hari diperlukan dan
didistribusikan secara luas, lebih baku dan mudah diperoleh. Contohnya, garam, beras, pasta gigi, dan lain
sebagainya. • Shopping Goods
Barang yang dibeli memerlukan penjajakan informasi mengenai kinerja, harga dan sebagainya. Contoh,
produk elektronika, perabot rumah tangga, dan lain sebagainya.
• Specialty Goods Barang-barang yang memiliki ciri khas yang sangat
khusus, dijual-dibeli hanya pada tempat tertentu saja. Contohnya, barang-barang antic yang memiliki nilai sejarah
tinggi. • Unsought Goods
Barang-barang yang tidak diketahui konsumen ataupun kalau sudah diketahui belum terpikirkan untuk
Universitas Sumatera Utara
membeli, karena tingkat pemakaiannya yang sangat jarang. Contohnya, batu nisan.
b. Barang Industri Barang industri adalah barang-barang yang dikonsumsi
oleh industriawan konsumen antara atau konsumen bisnis untuk keperluan selain untuk digunakan secara langsung, juga untuk
diubah, diproduksi menjadi barang lain kemudian dijual kembali oleh produsen, dan untuk dijual kembali oleh pedagang tanpa
dilakukan transforamasi fisik proses produksi. Barang industri ini terdiri dari :
• Material and Parts Barang-barang yang sepebuhnya masuk ke dalam
produk jadi. • Capital Items
Barang tahan lama yang memberikan kemudahan dalam mengembangkan dan mengelolah produk jadi.
Contohnya, peralatan instalasi listik dan bangunan, perkakas pabrik, dan lain sebagainya.
• Supplies and services Barang yang tidak tahan lama yang memberikan
kemudahan dalam mengembangkan serta mengelolah keseluruhan. Contonya, minyak pelumas, sapu sikat
pembersih, dan lain sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1 Jenis produk berdasarkan sifat, klasifikasi, dan bauran produk
Sifat Produk Klasifikasi Produk
Bauran Produk
Barang Konsumen
Barang Industri
Barang Tahan lama
Convinience Bahan baku
Lebar Tidak tahan
lama Shopping
Suku cadang Panjang
Jasa Tidak berwujud
Specialty Modal
Kedalaman
Sumber : Basu dalam Hasan, 2008 2.
Harga
Menurut Hasan 2008:298, “Harga adalah segala bentuk biaya moneter yang dikorbankan oleh konsumen untuk memperoleh, memiliki,
memanfaatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanan dari suatu produk. Bagi perusahaan, penetapan harga merupakan cara untuk
membedakan penawarannya dari para pesaing. Menetapkan tujuan berdasarkan harga merupakan pekerjaan yang
paling fleksibel, dapat diubah dengan cepat sejalan dengan perubahan pasar, termasuk masalah persaingan harga. Secara umum, penetapan harga
bertujuan untuk mencari laba agar kelangsungan hidup perusahaaan tetap berjalan. Dalam kondisi persaingan yang semakin ketat, tujuan mencari
laba secara maksimal dalam praktiknya akan sulit dicapai. Oleh karena itu, manajamen dapat menetapkan tujuan lain, misalnya tujuan berorientasi
pada volume sebagai strategi mengalahkan atau mengatasi persaingan, tujuan stabilitas harga didasarkan pada strategi menghadapi atau
memenuhi tuntutan persaingan, demikian juga tujuan berorientasi pada citra melalui diferensiasi produk atau dengan jalan melayani segmen pasar
Universitas Sumatera Utara
khusus, sekaligus tidak perlu harus perang harga dengan pesaing. Berbeda dengan tujuan berorientasi pada volume dan stabilisasi, perkerjaan
perusahaan bertambah, karena harus dapat menilai tindakan pesaing- pesaingnya.
3. Distribusi
Menurut Hasan 2008:348, “Distribusi atau saluran pemasaran merupakan basis lokasi kantor dan administrasi perusahaan yang memiliki
nilai strategis yang memperlancar dan mempermudah penyampaian produk dari produsen kepada konsumen melalui transaksi perdagangan.
Beberapa para marketing mendefenisikan saluran pemasaran sebagai berikut :
1. Saluran pemasaran merupakan suatu fungsi dan sistem jaringan perantara agen, pedagang, retailer yang terorganisasi melakukan
semua aktifitas pemasaran yang diperlukan untuk menghubungkan produsen dengan konsumen Berman dalam Hasan, 2008:348.
2. Saluran pemasaran merupakan organisasi kontraktual eksternal yang manajemennya beroperasi untuk membuat pergerakan fisik dan
pemindahan pemilikan produk dari produsen ke konsumen untuk mencapai tujuan pemasaran Rosenbloom dalam Hasan, 2008:348.
3. Saluran pemasaran adalah suatu bentuk jaringan organisasional yang menghubungkan produsen dengan pengguna atau pembeli baik barang
atau jasa Craven dalam Hasan, 2008:348. Strategi pemilihan saluran pemasaran menyangkut keputusan-
keputusan tentang penggunaan penyalur:
Universitas Sumatera Utara
a. Pedagang besar, pengecer, agen, makelar, dan bagaimana menjalin kerja sama yang baik dengan para penyalur tersebut.
b. Pilihan antara mencapai pembeli akhir dengan organisasi penjualan milik perusahaan sendiri.
c. Melalui perantara yang independen, atau d. Mungkin menggunakan semuanya.
4. Promosi
Menurut Hasan 2008:367, “Promosi merupakan proses mengkomunikasikan variabel bauran pemasaran marketing mix yang
sangat penting untuk dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk. Kegiatan promosi dimulai dari perencanaan, implementasi dan
pengendalian komunikasi untuk menjangkau target pelanggancalon pelanggan. Inti dari kegiatan promosi adalah bentuk kegiatan komunikasi
pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi, mengingatkan pasar sasaran agar bersedia menerima, membeli, dan loyal
pada produk yang ditawarkan oleh perusahaan yang bersangkutan. Instrumen promosi terdiri dari kombinasi promosi promotional
mixi yang terdiri dari advertising, personal selling, sales promotion, public relation, dan direct marketing.
a. Advertising atau periklanan merupakan alat komunikasi pemasaran maupun jasa yang harus dibayar oleh sponsor khusus dengan cara
mempresentasikan dan mempromosikan ide-ide, barang, jasa secara nonpersonal. Rancangan pesan secara khusus dan disampaikan melalui
sarana media pers, radio, televisi, dan lain-lain yang bertujuan untuk
Universitas Sumatera Utara
melakukan tindakan membeli atau mengubah perilakunya. Kegiatannya mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan
pengendalianpengawasan iklan. b. Personal Selling atau penjualan pribadi merupakan bentuk presentasi
secara lisan dengan satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan melakukan penjualan.
c. Sales Promotion atau promosi penjualan merupakan kegiatan dan insentif komunikasi yang dirancang untuk mempromosikan sebuah
produk ke target sasaran. d. Public Relation atau hubungan masyarakat merupakan usaha untuk
menstimulasi permintaan sebuah produk atau jasa dengan cara menyampaikan berita signifikan dan bersifat komersial, merancang
berbagai program untuk mempromosikan dan atau melindungi citra perusahaan atau setiap produknya.
e. Direct Marketing atau pemasaran langsung metupakan system pemasaran interaktif yang menggunakan satu atau lebih media iklan
untuk menghasilkan berbagai tanggapan dan transaksi yang dapat diukur pada satu lokasi.
5. Layanan
Menurut Limakrisna dan Supranto 2007:13, “Layanan merupakan kegiatan bantuan peripheral yang dikerjakan untuk meningkatkan
produk atau jasa primer. Keberhasilan pemasaran produk sangat ditentukan pula oleh baik tidaknya pelayanan yang diberikan oleh suatu
perusahaan dalam memasarkan produknya. Sekarang setiap produk
Universitas Sumatera Utara
disertai dengan unsur layanan sebagai tambahan, baik itu jasa sebagai produk inti maupun layanan sebagai tambahan. Layanan tambahan ini
terdiri atas : a. Informasi, misalnya informasi menuju tempat produsen, jadwal
penyampaian produk, harga, instruksi cara menggunakan produk inti, peringatan, kondisi penjualan, pemberitahuan adanya perubahan, dan
lain sebagainya. b. Konsultasi, seperti pemberian saran, auditing kemampuan keuangan,
konseling, konsultasi manajemen, dan lain sebagainya. c. Order Taking, seperti aplikasi program langganan, aplikasi kualifikasi,
dan lain sebagainya. d. Hospitality, seperti penyambutan, fasilitas tunggu dan keamanan.
e. Exceptions, merupakan permintaan khusus sebelum penyampaian produk, menanggapi komplain-pujian-saran, pemecahan masalah,
jaminan dan garansi atas kegagalan pemakaian produk, kesulitan pemakaian produk, kesulitan yang disebabkan kegagalan produk, dan
lain sebgainya. f. Pembayaran oleh pelanggan, pelanggan dapat berinteraksi dengan
personil yang menerima pembayaran.
D. Perilaku Konsumen
Menurut Hasan 2008:129, “Perilaku Konsumen merupakan respon psikologis yang kompleks, yang muncul dalam bentuk perilaku-tindakan yang
khas secara perorangan yang langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan
Universitas Sumatera Utara
menggunakan produk, serta menentukan proses pengambilan keputusan dalam melakukan pembelian produk, termasuk dalam melakukan pembelian ulang.
Menurut Setiadi 2003:3, “Perilaku Konumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk
atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini.
Menurut Kotler, dan Susanto 2000:223, “Perilaku Konsumen dapat dipahami sebagai rangsangan pemasaran dan lingkungan masuk ke dalam
kesadaran pembeli. Karekteristik dan proses pengambilan keputusan pembeli menghasilkan keputusan pembelian tertentu. Adapun faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku konsumen adalah, faktor kebudayaan, sosial, kepribadian, kejiwaan.
E. Keputusan Pembelian
Secara umum keputusan penggunaan berkaitan erat dengan keputusan pembelian. Sebab setelah sesuatu produk telah dibeli maka produk tersebut akan
digunakan atau dipakai sesuai dengan keperluannya. Menurut Kotler, dan Susanto 2000:256, “Keputusan pembelian adalah
tahap evaluasi dimana konsumen membentuk preferensi di antara merek-merek dalam kelompok pilihan. Konsumen mungkin juga membentuk suatu maksud
pembelian untuk membeli merek yang paling disukai. Menurut Hasan 2008:139, proses pengambilan keputusan pembelian
berakahir pada tahap perilaku purnabeli di mana konsumen merasakan tingkat kepuasan dan ketidakpuasan yang dirasakan akan mempengaruhi perilaku
berikutnya. Jika konsumen merasa puas, ia akan memperlihatkan peluang yang
Universitas Sumatera Utara
besar untuk melakukan pembelian ulang atau membeli produk lain pada perusahaan yang sama di masa mendatang, dan cenderung merekomendasikan
kepada orang lain. Banyak orang yang berpendapat bahwa pembeli yang puas merupakan iklan yang terbaik bagi produk.
F. Tahap-tahap Keputusan Pembelian