45
Antitesis Sebuah gaya bahasa yang mengandung gagasan-gagasan
yang bertentangan, dengan mempergunakan kata-kata atau kelompok kata yang berlawanan
Retoris Pertanyaan yang dipergunakan dengan tujuan untuk mencapai
efek yang lebih mendalam dan penekanan yang wajar, dan tidak menghendaki jawaban
Anafora Sejenis gaya bahasa repetisi yang berupa perulangan kata
pertama pada setiap baris atau setiap kalimat
Diolah dari sumber: Tarigan 1985
F. Alat Bantu Instrumen
Alat bantu instrumen dalam penelitian ini berupa alat bantu hardware yang meliputi laptop, handphone, kertas, ballpoint, dan sebagainya yang termasuk
dalam alat bantu pengumpulan data. Dalam penelitian ini juga menggunakan website untuk membuka video tayangan Sexophone di www.mytrans.com.
G. Metode dan Teknik Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode padan dan metode distribusional agih. Metode padan adalah metode analisis
data yang alat penentunya berada di luar, terlepas, dan tidak menjadi bagian dari bahasa langue yang bersangkutan Sudaryanto, 1993: 13. Sub metode padan
yang digunakan adalah metode padan pragmatis yakni metode padan yang alat penentunya adalah lawan tutur atau mitra tutur. Metode distribusional agih
adalah metode analisis bahasa yang alat penentunya justru bagian dari bahasa yang bersangkutan Sudaryanto, 1993: 15.
Teknik analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
kualitatif. Teknik
analisis data
tersebut berhubungan
dengan perbandingan data, yakni kegiatan yang dilakukan dengan cara membandingkan
verbal yang ada dalam acara talk show Sexophone yang kemudian diubah ke dalam bentuk tulisan baik yaitu kata, frasa, atau suatu kalimat penuh. Teknik
46
kegiatan penelitian ini dilakukan dengan cara mengelompokkan data sesuai dengan ciri tertentu yang dimiliki kemudian disajikan dalam bentuk tabel.
Langkah selanjutnya adalah menganalisis bentuk istilah, memaknai istilah, dan menyimpulkan data istilah seksual dalam acara talk show Sexophone di Trans
TV. Contoh analisis data dalam penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 4 berikut. Tabel 4:
Lembar Analisis Data Register Seksual dalam acara Talk Show Sexophone di Trans TV
Tema: Ayam Kampus
No No Data
Tuturan Istilah
seksual Bentuk
istilah Makna istilah
Gaya bahasa
1 SX1105-
01-13 Soya Amirin:
“Lalu bagaimana
menjaga
Miss V Anda untuk
suami Anda kelak?”
Miss V Eufonik
Vagina Eufimisme
H. Keabsahan Data
Dalam penelitian ini, keabsahan data diperoleh melalui validitas dan reabilitas. Hal ini sesuai dengan pendapat Nasution 2000: 74, yaitu alat
pengukur keabsahan data harus memenuhi dua syarat utama, yaitu harus valid sahih dan harus reliabel dapat dipercaya atau terandalkan.
1. Ketekunan Pengamatan Ketekunan dan keajegan pengamatan adalah sejauh mana pengamat
mampu menganalisis data-data yang ada di lapangan secara jelas dan rinci sebagai upaya untuk memahami pola perilaku, situasi, kondisi, dan proses
tertentu sebagai pokok penelitian. Pada ketekunan pengamatan bermaksud menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan
47
persoalan atau isu yang sedang dicari. Peneliti melakukan dengan cara menelaah kembali data yang terkait dengan fokus masalah penelitian sehingga
data tersebut dapat dipahami, tidak diragukan, dan dapat dipertanggungjawab- kan dan kemudian peneliti memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci.
2. Triangulasi Triangulasi
adalah teknik
pemeriksaan keabsahan
data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu, untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut. Penelitian ini menggunakan
triangulasi metode untuk memeriksa keabsahan data. Triangulasi metode ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu 1 pengecekan derajat kepercayaan
penemuan data dengan beberapa teknik pengumpulan data, 2 pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama.
Triangulasi metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah perpanjangan pengamatan dan perpanjangan waktu pengamatan.
Peneliti melakukan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data yang diperoleh yaitu dengan mengecek istilah-istilah yang muncul dalam talk
show Sexophone ini dalam kamus kedokteran. Peneliti menggunakan kamus yang berjudul Kamus Kedokteran oleh Ahmad Ramali tahun 1990, Kamus
Kedokteran Dorland oleh Rima M. Tahun 1996, dan Kamus Kedokteran Dorland oleh Tim Penerjemah IGC tahun 1994. Peneliti hanya menggunakan kamus
kedokteran untuk mengabsahkan data karena peneliti kesulitan untuk menemui dokter guna mengabsahkan data istilah seksual.