74
1 Makna Primer
Makna primer adalah makna inti yang dimiliki kata-kata. Makna ini berkaitan dengan makna leksikal, makna denotatif, dan makna literal di mana
makna yang dimiliki oleh kata-kata dalam kondisi lepas atau makna yang bisa dipahami tanpa bantuan konteks Santoso, 2006: 21. Contoh istilah seksual
dengan makna primer adalah sebagai berikut. 43 Ketika kita bicara mengenai
keperawanan, pasti akan dikaitkan
dengan selaput dara. SX07-02-1304 44 Nah kalo sudah tidak nyaman pasti tidak ada
lubrikasi di dalam
kelaminnya. SX07-02-1307 45 Hanya satu sampai lima belas persen saja ketika dia
andropause. SX28-03-1317
46 Vitamin E berarti bagus untuk reproduksi. SX07-02-1325
Pada contoh data di atas, istilah keperawanan 43, lubrikasi 44,
andropause 45, dan reproduksi 46 merupakan register seksual yang
memiliki makna yang jelas dan pasti dalam bidang seksual. Kepastian makna dan konsep makna tersebut terjadi hanya dalam kegiatan seksual, jadi tanpa
konteks kalimat pun makna ini sudah jelas.
2 Makna Sekunder
Makna sekunder
adalah makna
yang bisa
dipahami atau
diidentifikasikan melalui konteks. Makna sekunder berarti makna tambahahan yang dimiliki oleh kata-kata karena adanya penyikapan secara objektif oleh
pemakai bahasa Santoso, 2006: 21. Makna sekunder ini adalah kata-kata yang mengalami pengkhususan
makna karena kata-kata tersebut masuk dalam kata umum yang sering
75
digunakan pada kehidupan sehari-hari. Contoh kata yang memiliki makna sekunder adalah sebagai berikut.
47 Nanti kalo binaraga alat kelaminnya kaya cabe rawit. SX07-
02-1330 48 Oke, kamu dulu ya.. tapi jangan
keluar dulu ya? SX14-03-
1320 49 Nah kalo laki-laki kan gak sabaran, maunya langsung cepet-
cepet dinas. SX11-04-1306
50 Jadi kalo setiap maen tu biasa aja rasanya. SX14-03-1304
Pada contoh data 47, kata cabe rawit dalam KBBI online diakses
pada 9 Desember 2014 pukul 17:25 bermakna tanaman perdu yang buahnya berbentuk bulat panjang dengan ujung meruncing, apabila sudah tua berwarna
merah kecoklatan atau hijau tua yang berisi banyak biji, pedas rasanya. Kata
rawit yang bermakna kecil yang pedas. Namun, dalam register seksual, istilah
cabe rawit memiliki makna yang berbeda, yaitu bentuk alat kelamin laki-laki yang kecil seperti cabe rawit.
Pada contoh data 48, kata keluar dalam KBBI online diakses pada 9
Desember 2014 pukul 17:26 bermakna bergerak dari sebelah dalam ke sebelah luar. Namun dalam register seksual, istilah keluar memiliki makna yang
berbeda, yaitu ejakulasi. Pada contoh data 49, kata
dinas dalam KBBI online diakses pada 9
Desember 2014 pukul 17:31 bermakna bagian kantor pemerintah yang mengurus pekerjaan tertentu; jawatan. Namun dalam register seksual, istilah
dinas memiliki makna yang berbeda yaitu berhubungan seksual atau berhubungan suami istri.
76
Pada contoh data 50, kata maen dalam KBBI online diakses pada 9
Desember 2014
pukul 18:00
bermakna melakukan
permainan untuk
menyenangkan hati dengan menggunakan alat-alat tertentu atau tidak. Namun dalam register seksual, istilah “maen” memiliki makna yang berbeda, yaitu
melakukan hubungan seksual.
b. Relasi Makna 1 Sinonimi
Sinonimi adalah ungkapan kata, frasa, kalimat yang bermakna sama dengan ungkapan lain atau kurang lebih. Sinonimi bersifat relatif, tidak mutlak,
tidak sempurna, sehingga kesamaan makna itu hanya bersifat “kurang-lebih” Santoso, 2006: 26-27. Contoh sinonimi yang terdapat dalam acara talk show
Sexophone ini adalah sebagai berikut. 51 Dengan disunatnya
mister P itu membuat alat kelamin laki-laki
lebih sehat. SX07-02-1314 52
Orgasme itu kaya titik puncak kenikmatan. SX21-02-1301
53 Dia mesti tau yang mana yang membuat dia turn on atau
terangsang. SX21-02-1311
54 Kalo abis berhubungan seksual perempuannya di atas atau
woman on top. SX07-02-1312
Pada contoh data 51 istilah mister p dan alat kelamin laki-laki
adalah istilah yang bersinonimi karena adanya persamaan makna yaitu alat kelamin laki-laki. Pada tuturan ini, kedua istilah digunakan penutur untuk
memperjelas maksud dari tuturannya.
77
Pada contoh data 52 istilah orgasme dan titik puncak kenikmatan
adalah istilah yang bersinonimi karena adanya persamaan makna yaitu bernafsu, organ yang membengkak, apeks dan kulminasi dari gairah seksual.
Pada contoh data 53 istilah turn on dan terangsang adalah istilah
yang bersinonimi karena adanya persamaan makna yaitu setiap zat, kegiatan atau pengaruh yang menghasilkan reaksi fungsional atau trofik pada reseptor
atau jaringan yang dapat dirangsang. Pada contoh 54 istilah
perempuan di atas dan woman on top
adalah istilah yang bersinonimi karena adanya persamaan makna yaitu posisi perempuan pada saat melakukan hubungan seksual berada di atas laki-laki.
2 Antonimi
Seperti halnya hubungan sinonimi yang bersifat timbal-balik, hubungan makna antonimi juga menampakkan relasi dua arah. Pertentangan makna yang
ditunjukkan oleh
dua kata
yang berantonim
biasanya menampakkan
pertentangan antara dua kutub, yaitu “positif dan negatif” Santoso, 2006: 28. Contoh istilah berantonim pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
55 Tadi hubungannya dengan testoteron, tomboy atau feminin,
atau lesbian dan homo itu apakah terpengaruh dari itu? SX07- 02-1327
56 Tapi apa senam seks itu hanya di bagian mbak v dan mas p aja
nih Zoya? SX02-05-1311 Pada contoh kata
tomboy atau feminin 55 di atas memiliki makna
berantonim di mana kata tomboy dan feminin adalah kata yang saling berlawanan. Tomboy bermakna sifat yang kelelaki-lakian, sedangkan feminin
78
bermakna keperempuan-perempuanan. Demikian pula pada contoh kata mbak
dan mas 56 di atas di mana mbak bermakna kakak perempuan dan mas
bermakna kakak laki-laki.
3 Hiponimi
Hiponimi adalah hubungan makna antar yang lebih kecil dan yang lebih besar atau antara yang bersifat khusus dan yang bersifat umum. Hubungan
hiponimi bersifat satu arah Santoso, 2003:31. Dalam penelitian ini, ditemukan 2 istilah berhiponim. Kedua istilah tersebut adalah sebagai berikut.
57 Itu biasanya mempunyai vitalitas dan libido yang hebat
banget. SX07-02-1317 58 Setelah bertemunya
sperma dan ovum itu efektif banget tuh
vitamin E yang cukup banyak. SX07-02-1324 Pada contoh 57 istilah
vitalitas dan libido merupakan homonim dari
istilah kemampuan seksual atau gairah seksual. Sedangkan pada contoh 58 istilah
sperma dan ovum merupakan hiponim dari istilah cairan atau sel
reproduksi yang dihasilkan pria dan wanita.
4 Polisemi
Menurut Allan dalam Santoso 2006: 34 polisemi biasa diartikan sebagai gejala yang dialami oleh satuan bahasa biasanya kata yang memiliki
makna lebih dari satu. Contoh istilah berpolisemi pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
59 Nanti kalo binaraga alat kelaminnya kaya cabe rawit. SX07-
02-1330
79
60 Yang penting koordinasi gerakan tubuh klop dan visi pada seks sama yaitu masuk pada
pintu yang benar. SX11-04-
1303 Pada contoh kata
cabe rawit 59 dan kata pintu 60 memiliki makna
lebih dari satu atau ganda sehingga dapat disebut kata yang berpolisemi. Istilah dalam konteks ini kata cabe rawit bermakna alat kelamin laki-laki yang kecil
seperti cabe rawit. Kata pintu berpolisemi karena pintu juga bisa bermakna pintu-pintu yang lain misalnya pintu kamar mandi, pintu rumah, dan sebagainya.
5 Ambiguitas
Menurut Santoso 2006: 37 ambiguitas sering disebut dengan istilah ketaksaan, yaitu kata yang bermakna ganda atau mendua arti. Pengertian ini
sama dengan pengertian polisemi. Perbedaannya, kalau polisemi mengenai makna kata, sedangkan ambiguitas mengenai makna satuan bahasa yang lebih
besar dari kata, yaitu frasa atau kalimat. Contoh istilah berambigu pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
61 Wah jadi untuk mempercantik daerah bawah situ. SX14-03-
1330 62 Katanya kalo laki-laki punya jempol besar, itu menandakan kalo
itunya juga besar. SX07-02-1301
Pada contoh kata daerah bawah 61 dan itunya 62 memiliki makna
satuan ganda atau mendua arti sehingga dapat disebut kata yang berambigu. Kata daerah bawah bisa juga bermakna kaki atau lantai, sedangkan kata itunya
bisa juga bermakna bajunya, topinya, tangannya, dan lain sebagainya.
80
c. Medan Makna
Trier via Santoso 2006: 43 menyatakan bahwa medan makna adalah realitas bahasa yang ada di antara kata tunggal dan keseluruhan kosakata.
Medan bersama keseluruhan butir leksikalnya merupakan susunan terpadu. Lebih lanjut dikatakan pula bahwa makna butir leksikal adalah medan
konseptual yang relatif kecil yang berada di dalam medan konseptual yang lebih luas. Setiap medan konseptual yang berasosiasi dengan makna sebuah kata
adalah sebuah konsep Santoso, 2006: 43. Dalam penelitian ini ditemukan 6 kategori istilah seksual berdasarkan
medan maknanya. Keenam medan makna tersebut adalah aktivitas seksual, kemampuan seksual, organ seksual, alat bantu seksual, penyakit seksual, dan
reproduksi. Dalam medan makna aktivitas seksual meliputi spooning, striking,
aktivitas seksual, sex of life, sex of feeling, pernah, masturbasi, orgasme, ejakulasi, keluar, lalala, petting, dinas, bres, pipipip, terangsang, ngeseks,
keterangsangan, permainan, memanas, desahan, dicumbu, dijilat, kejadian, ngotor-ngotorin celana dalam, cium-cium, raba-raba, elus-elus, belai-belai,
kissing-kissing, woman on top, man on top, ML, dines malam, silaturahmi kelamin, doggy style, finger massage, maen, foreplay, afterplay, sentuhan dan
pijatan, enam sembilan, malam pertama, dan pubertas. Medan makna kedua yakni kemampuan seksual meliputi on, kontraksi,
perkasa, lambat dan anggun, kekerasan dan kenikmatan, single orgasm, mesin seks, machine sex, jalan tol, colek basah, lubrikasi, horni, vitalitas dan libido,