19
digunakan untuk mengetahui keberhasilan peserta didiknya melalui proses kegiatan pembelajaran.
c. Media Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran yang menarik akan menambah kesan positif
dari peserta
didiknya. Kegiatan
pembelajaran yang
dilaksanakan di dalam kelas akan menciptakan suasana jenuh sehingga materi yang diberikan oleh guru tidak optimal. Susilana dan Cepi
Riyana 2009:
179 mengklasifikasikan
penggunaan media
berdasarkan tempat penggunaannya, yaitu: 1
Penggunaan Media Kelas
Pada teknik ini media dimanfaatkan untuk menunjang tercapainya tujuan tertentu dan penggunaannya dipadukan dengan
proses belajar mengajar dalam situasi kelas. Dalam merencanakan pemanfaatan media tersebut guru harus melihat tujuan yang akan
dicapai, materi pembelajaran yang mendukung tercapainya tujuan tersebut, serta strategi belajar mengajar yang sesuai untuk
mencapai tujuan tersebut. 2
Penggunaan Media di Luar Kelas
Media tidak secara langsung dikendalikan oleh guru, namun digunakan oleh siswa sendiri tanpa instruksi guru atau
melalui pengontrolan oleh orang tua siswa. Dalam penggunaan media di luar kelas peserta didik dihadapkan oleh suatu masalah
dan harus mampu menyelesaikan masalah itu dengan didampingi
20
pendidik yang dilakukan di lingkungan luar yang memungkinan terjadinya proses pembelajaran yang nyaman.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan alat yang penting untuk menciptakan suasana
pembelajaran yang diikuti oleh peserta didik. Pendidik dalam kegiatan ini juga ikut berperan penting untuk menciptakan kegiatan
pembelajaran yang menarik, baik itu di dalam kelas maupun di luar kelas.
d. Pengertian Pendidikan Luar Sekolah
Menurut Undang-undang No 2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional telah menetapkan bahwa Pendidikan Luar Sekolah
merupakan salah satu diantara dua jalur pendidikan yang mencerdaskan kehidupan bangsa. Selain itu Pendidikan Luar Sekolah
memberikan beberapa ketrampilan yang dapat membantu masyarakat yang tidak berdaya untuk menciptakan pekerjaan tanpa bergantung
kepada orang lain. Menurut Hamojoyo dalam Kamil 2011: 14, pendidikan non
formal merupakan usaha yang terorganisir secara sistematis dan berkelanjutan di luar sistem formal, melalui hubungan sosila yang
dugunakan untuk membimbing individu, kelompok maupun
masyarakat agar memiliki cita-cita yang berguna unutk meningkatkan taraf hidupnya di segala bidang untuk mewujudkan kesejahteraan
sosial.
21
Menurut Sihombing 2001: 1 sebelum pendidikan yang bernama sekolah ada, Pendidikan Luar Sekolah sudah ada. Hal ini
ditandai dengan upaya pewarisan pengetahuanilmu, hal-hal yang termasuk dalam kegiataan agama, dan berbagai nilai kehidupan yang
diberikan oleh orang tua kepada anak-anaknya yang dilakukan melalui kegiatan tidak formal disebut juga Pendidikan Luar Sekolah.
Menurut definisi yang disampaikan di atas secara garis besar pendidikan non formal dalam penyelenggaraannya harus melalui
kegiatan perencanaan yang matang melalui berbagai aspek yang tidak dapat di pisahkan dari kegiatan non formal. Sehingga kegiatan proses
belajar berjalan dengan baik . Masih banyak yang menganggap Pendidikan Luar Sekolah
merupakan pendidikan yang tidak terlalu penting karena sekarang sudah ada pendidikan yang dianggap lebih berharga. Pendidikan luar
sekolah lebih fokus kepada masyarakat secara langsung . Biasanya masyarakat yang tidak berdaya dan memerlukan perhatian pemerintah
untu mampu memberdayakan dirinya sendiri maupun masyarakat yang ada di sekitarnya.
e. Tujuan Pendidikan Luar Sekolah