1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Media pembelajaran adalah salah satu unsur pendidikan yang penting dalam kelancaran proses belajar mengajar. Media pembelajaran berfungsi
sebagai alat untuk mempermudah pentransferan atau penyaluran materi dari pendidik kepada perserta didik. Penggunaan media pembelajaran menuntut
kekreatifan para pendidik dalam mengelolanya dengan baik sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal. Menurut Arief S. Sadiman, dkk.,
2011, media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima agar dapat merangsang pikiran,
perasaan, minat, dan perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
Media pembelajaran erat hubungannya dengan cara belajar siswa, karena media pembelajaran yang dipakai guru waktu mengajar dipakai pula oleh siswa
untuk menerima bahan yang diajarkan, Slameto, 2010. Media pembelajaran yang lengkap, sistematis, jelas, menarik, dan tepat akan memperlancar
penerimaan materi pelajaran yang diberikan kepada siswa. Jika siswa mudah menerima dan menguasai materi yang diberikan, maka tujuan pembelajaran
akan tercapai secara maksimal. Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMK Negeri 4 Yogyakarta,
menunjukkan bahwa metode pembelajaran yang bagus belum di sertai dengan penggunaan media pembelajaran yang lengkap, sistematis, jelas, menarik, dan
tepat untuk beberapa mata pelajaran. Salah satu mata pelajaran yang menjadi
2 perhatian dalam penelitian ini adalah busana anak khususnya pembuatan busana
sekolah anak perempuan. Media pembelajaran yang digunakan dalam mata pelajaran busana anak yaitu berupa lembaran
jobsheet maupun bagian buku yang difotokopi, kemudian di bagikan kepada siswa untuk dijadikan sebagai
sumber belajar. Kenyataan tersebut tentu akan berpengaruh terhadap cara belajar siswa.
Berdasarkan wawancara dengan guru mata pelajaran busana anak, menunjukkan bahwa mata pelajaran praktik membuat busana sekolah anak
perempuan biasa diajarkan di kelas XI. Sebelum menempuh mata pelajaran ini, terlebih dulu siswa harus lulus mata pelajaran membuat bebe anak di kelas X,
dengan harapan siswa akan lebih mudah menguasai kompetensi membuat busana sekolah anak perempuan. Akan tetapi berdasarkan data nilai mata
pelajaran busana anak dari tahun 2011-2012, menunjukkan bahwa nilai mata pelajaran busana anak untuk siswa kelas XI rata-rata 60 dari 115 siswa dapat
mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yang ditentukan yaitu 75 dan 40 dari 115 siswa belum mencapai KKM. Memang 60 siswa telah mencapai batas
KKM, akan tetapi nilai siswa rata-rata hanya selisih sedikit dengan batas KKM yang ditentukan yaitu berkisar antara 75-78. Hal tersebut kurang sesuai dengan
harapan guru. Berdasarkan observasi dan wawancara yang dilakukan, masalah yang ada
yaitu tidak tercapainya nilai KKM siswa disebabkan karena belum adanya media pembelajaran yang lengkap, sistematis, jelas, menarik, dan tepat yang
digunakan guru, shingga siswa mengalami kesulitan dalam belajar dan menguasai materi yang diberikan. Siswa memerlukan sumber belajar yang tepat
3 agar dapat membantu mempermudah proses belajar. Media yang tepat yaitu
media yang dapat membantu siswa dalam mempelajari materi, mengerjakan tugas, mengembangkan materi baik di sekolah maupun dirumah. Media tersebut
yaitu berupa modul. Modul pembelajaran dipilih karena modul memiliki karakteristik yaitu
self instructional dan stand alone. Karakteristik modul tersebut memungkinkan siswa
untuk belajar, berkembang, dan menyelesaikan tugas secara mandiri dan tidak tergantung pada pihak lain. Selain itu, modul pembelajaran disusun secara
sistematis dan menarik sehingga dapat menjadi media pelajaran bagi guru dan menjadi sumber belajar bagi siswa di sekolah maupun di rumah dengan harapan
akan berpengaruh pula pada pencapaian kompetensinya. Modul juga dirancang untuk mengevaluasi penguasaan siswa terhadap materi yang diberikan. Oleh
karena itu modul dirancang untuk memandu siswa dalam menguasahi materi pembuatan busana sekolah anak perempuan dengan satu desain yang sama
agar guru lebih mudah menilai kemampuan siswa. Terkait hal tersebut, sangat penting untuk melakukan pengembangan modul pada mata pelajaran Busana
Anak khususnya pembuatan busana sekolah anak perempuan untuk kelas XI Busana Butik SMK Negeri 4 Yogyakarta.
B. Identifikasi Masalah