Polisemi Kategori Nomina KATEGORI KATA POLISEMI

‘Mereka sudah menyediakan semuanya untuk keperluan pesta itu’ Dari kalimat di atas, pada kalimat 21a kata mangarade memiliki makna ‘bersiap-siap’ sebagai makna dasar dari kata tersebut, sedangkan pada kalimat 21b kata mangarade memiliki makna ‘menyediakan’ yang merupakan makna baru yang timbul setelah makna dasarnya. dari kedua kalimat tersebut tampak, bahwa kata mangarade adalah polisemi kategori verba. Kata mangarade yang bermakna ‘bersiap-siap’ sebagai makna dasar masih memiliki hubungan makna dengan makna ‘menyediakan’ makna baru yang muncul setelah makna dasar walau hanya sedikit atau pun berupa kiasan dalam konteks pemakaian kalimat.

4.2.2 Polisemi Kategori Nomina

Kata yang tergolong kata benda nomina adalah kata dasar atau kata kompleks yang merujuk pada benda baik konkrit maupun abstrak, konsep atau pengertian yang menempati fungsi sebagai subjek,objek, atau pelengkap dalam suatu klausa atau kalimat. Kata nomina juga dapat diikuti oleh adjektiva. Polisemi kategori nomina dalam BBT yaitu: Lata, Tangan, Batu, Parripena, Lampak, Mata, Naposo. Untuk membuktikan kata tersebut adalah polisemi kategori nomina dapat dibuktikan dalam kalimat berikut: 22a. Nungnga tubu hape lata ni kopi i sudah tumbuh rupanya bibit P kopi itu ‘Bibit kopi itu sudah tumbuh’ b. Nungnga ro hape lata ni pisang i Universitas Sumatera Utara sudah datang P bibit P pisang itu ‘Sudah muncul tunasnya pisang itu’ Dari kalimat di atas, pada kalimat 22a kata lata memiliki makna ‘bibit’ sebagai makna dasar dari kata tersebut, sedangkan pada kalimat 22b kata lata memiliki makna ‘tunas’ yang merupakan makna baru yang timbul setelah makna dasarnya. dari kedua kalimat tersebut tampak, bahwa kata lata adalah polisemi kategori nomina. Kata lata yang bermakna ‘bibit’ sebagai makna dasar masih memiliki hubungan makna dengan makna ‘tunas’ sebagai makna baru yang muncul setelah makna dasar walau hanya sedikit atau pun berupa kiasan dalam konteks pemakaian kalimat. 23a. Basuh jolo tangan mi kotor hian Cuci dulu tangan mu kotor sekali ‘Tanganmu kotor sekali cuci dulu’ b. Lompit jolo tangan ni baju mi Lipat dulu tangan P baju mu ‘Lipat dulu lengan baju mu’ Dari kalimat di atas, pada kalimat 23a kata tangan memiliki makna ‘tangan’ sebagai makna dasar dari kata tersebut yaitu bagian tubuh manusia dari jari-jari sampai ke bahu, sedangkan pada kalimat 23b kata tangan memiliki makna ‘lengan’ yang merupakan makna baru yang timbul setelah makna dasarnya. dari kedua kalimat tersebut tampak, bahwa kata tangan adalah polisemi kategori nomina. Universitas Sumatera Utara Kata tangan yang bermakna ‘tangan’ sebagai makna dasar masih memiliki hubungan makna dengan makna ‘lengan’ sebagai makna baru yang muncul setelah makna dasar walau hanya sedikit atau pun berupa kiasan dalam konteks pemakaian kalimat. 24a. Buat jolo batu itu Ambil dulu batu itu ‘Ambillah dulu batu itu’ b. Buat jolo batu ni salak i asa hita suan Ambil dulu batu P salak itu biar kita tanam ‘Ambillah dulu biji salak itu biar kita tanam’ Dari kalimat di atas, pada kalimat 24a kata batu memiliki makna ‘batu’ sebagai makna dasar dari kata tersebut, sedangkan pada kalimat 24b kata batu memiliki makna ‘biji’ yang merupakan makna baru yang timbul dari makna dasarnya. dari kedua kalimat tersebut tampak, bahwa kata batu adalah polisemi kategori nomina. Kata batu yang bermakna ‘batu’ sebagai makna dasar masih memiliki hubungan makna dengan makna ‘biji’ sebagai makna baru yang muncul setelah makna dasar walau hanya sedikit atau pun berupa kiasan dalam konteks pemakaian kalimat. 25a. Dang dohot hape parripena i tupesta Tidak ikut P istrinya itu kepesta ‘Istrinya tidak ikut ke pesta’ Universitas Sumatera Utara b. Nungnga marpungu hape sude parripena di jabu i Sudah berkumpul P semua Istrinya di rumah itu Semua anggota keluarganya sudah kumpul di rumah itu Dari kalimat di atas, pada kalimat 24a kata parripena memiliki makna ‘istrinya’ sebagai makna dasar dari kata tersebut, sedangkan pada kalimat 24b kata parripena memiliki makna ‘anggota keluarga’ yang merupakan makna baru yang timbul setelah makna dasarnya. dari kedua kalimat tersebut tampak, bahwa kata parripena adalah polisemi kategori nomina. Kata parripena yang bermakna ‘istrinya’ sebagai makna dasar masih memiliki hubungan makna dengan makna ‘anggota keluarga’ sebagai makna baru yang muncul setelah makna dasar walau hanya sedikit atau pun berupa kiasan dalam konteks pemakaian kalimat.

4.2.3 Polisemi Kategori Adjektiva