Daya Memperhalus Daya Metaforis

© Master Program in Linguistics, Diponegoro University www.eprints.undip.ac.id hubungan manusia karena frasa itu menyiratkan daya metaforis menyangatkan jarak, yaitu: sangat dekat.

4.2.2 Daya Memperhalus

Daya memperhalus merupakan salah satu makna kedua ungkapan metaforis yang ditujukan untuk menjaga kesantunan dalam berbahasa. Dengan menggunakan bahasa yang santun, pelaku tutur dapat menciptakan dan menjaga hubungan yang baik sehingga proses komunikasi juga berlangsung dengan baik meskipun makna yang dimaksud terkadang mengandung kritikan menohok terhadap pribadi seseorang atau instansi terkait. Pada penelitian ini, daya memperhalus ditunjukkan oleh ungkapan metaforis 37a dan 37b. Berikut uraiannya. 37 Mripate mencereng nliti pawarta ing kaca loro,”a bancakan tanah padhepokan , Kepala Kanwil b kecipratan milyaran”. PS 47 hal. 19 24 november 2012. ‘matanya fokus memperhatikan berita di halaman dua, ‘bancakan tanah padhepokan, Kepala Kanwil mendapat bagian milyaran’. … bancakan tanah padhepokan … … bancak+suf.–an tanah padhepokan,… ‘… bancakan tanah padhepokan, …’ Dalam ekspresi metaforis 37a, kata bancakan secara tidak langsung mengandung maksud korupsi yang dilakukan sekelompok orang terhadap tanah padhepokan. Kata bancakan dipilih karena lebih mempunyai nilai positif daripada kata korupsi berjamaah. Bancakan merupakan acara tradisional orang Jawa yang ditujukan untuk mengungkapkan rasa syukur dengan cara makan bersama, membagikanberebut untuk mendapatkan bagian kelengkapan dalam acara © Master Program in Linguistics, Diponegoro University www.eprints.undip.ac.id bancakan. Dengan demikian, kata bancakan pada ungkapan metaforis 37a menunjukkan daya memperhalus karena merupakan perbuatan legal, tidak melanggar hukum, yang dilaksanakan dengan tujuan mulia. Lain halnya dengan kata korupsi yang merupakan perbuatan ilegal, melanggar hukum yang dilakukan untuk memperkaya diri sendiri sehingga merugikan banyak orang. 37b … kecipratan milyaran … … ciprat konf. ke-an num. ‘… mendapat bagian milyaran’ Pada ekspresi metaforis 37b terdapat kata kecipratan yang juga menunjukkan daya metaforis memperhalus karena secara tidak langsung mengandung maksud mendapat bagian dari hasil korupsi berupa uang yang jumlahnya milyaran. Dalam bahasa Jawa, kecipratan berarti terkena percikan air secara tidak sengaja. Seseorang yang terkena percikan air biasanya menunjukkan ekspresi tidak senang, kecewa, sedih, bahkan marah karena tubuh atau pakaiannya menjadi basah, tidak nyaman, dan kotor. Akan tetapi dalam ekspresi metaforis 37b, kata kecipratan disandingkan dengan kata milyaran menjadikan orang yang terkena percikan menjadi senang karena yang terpercik bukan air melainkan uang yang jumlahnya milyaran. Kata kecipratan menjadikan hasil korupsi yang berupa uang milyaran seolah-olah didapatkan dengan cara tidak sengaja dan dapat dimaklumi. Jadi, dengan menggunakan konsep kata kecipratan maka konsep ‘mendapat bagian’ terkesan lebih halussantun. © Master Program in Linguistics, Diponegoro University www.eprints.undip.ac.id

4.2.3 Daya Kognitif memudahkan suatu konsep agar lebih mudah dipahami