Rencana Aksi Daerah Penanggulangan Kemiskinan Provinsi DKI Jakarta 2015-2017 80
Untuk mengatasi hambatan tersebut, maka perlu dilakukan strategi sebagai berikut:
1. Meningkatkan sosialisasi, advokasi dan KIE bagi
masyarakat agar dapat mengakses pelayanan KB gratis. 2.
Meningkatkan koordinasi terpadu lintas pelaksana pelayanan KB guna mempermudah proses verifikasi data
klaim atas pelayanan.
4.2.2 Strategi dan Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan Klaster 2
Penyempurnaan Penyelenggaraan
Pendidikan Kesetaraan di
Pusat Kegiatan Belajar Mengajar
PKBM Pelaksanaan Penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan di
Pusat Kegiatan Belajar Mengajar PKBM menemui beberapa kendala atau permasalahan, yaitu:
1. Anak – anak yang mendaftar di PKBM adalah kebanyakan
anak yang bekerja sehingga dalam proses belajar mengajar
tidak bisa
terus menerus
mengikuti pembelajaran di PKBM.
2. Tempat tinggal anak berpindah-pindah mengikuti di
mana orang tua tinggal sehingga sulit mendata apakah mereka warga DKI karena kebanyakan belum memiliki
tanda pengenal.
3. Banyak peserta didik yang tinggal jauh dari lembaga
PKBM penyelenggara Pendidikan Kesetaraan 4.
Masih banyak lembaga yang belum mengerti membuat laporan
Untuk mengatasi hambatan tersebut, maka perlu dilakukan strategi sebagai berikut:
1. Dalam mengajukan proposal diminta mengetahui secara
berjenjang dari tingkat Kecamatan sampai ke Suku Dinas Pendidikan Menengah
2. Dalam proposal mencantumkan nama-nama peserta didik
warga belajar berikut nama tutor yang mengajar mata pelajaran
3. Pembelajaran tidak dilakukan setiap hari melalui tutorial
saja melainkan juga dengan mandiri di rumah masing- masing dengan memberikan modul-modul
4. Memberikan pengarahan terlebih dahulu dan disertai
format-format berkaitan dengan laporan yang mudah dimengerti
Rencana Aksi Daerah Penanggulangan Kemiskinan Provinsi DKI Jakarta 2015-2017 81
Penyempurnaan Penyelenggaraan
Kursus Keterampilan
Bagi Masyarakat Miskin
Penyelenggaraan kursus keterampilan bagi masyarakat miskin menemui beberapa kendala atau permasalahan,
yaitu:
1. Terlalu banyaknya jenis kursus keterampilan yang ada
dan diinginkan oleh calon peserta didik. 2.
Adanya kesulitan dalam mengatur penyelenggaraan kursus dan menilai capaianhasil kompetensi peserta
didik dikarenakan jenis keterampilan yang diajarkan sangat beragam.
Untuk mengatasi hambatan tersebut, maka perlu dilakukan strategi sebagai berikut:
1. Pemilihan
jenis keterampilan
yang diajarkan
diprioritaskan kepada yang secara langsung hasilnya dapat dimanfaatkan oleh peserta didik dalam rangka
meningkatkan ekonomi diri dan keluarganya.
2. Capaian hasil pelaksanaan dan kompetensi peserta didik
perlu dibahas bersama dan mendetail baik penyusunan jadwal,
penyusunan kurikulum
dan penyusunan
instrument evaluasi
belajar peserta
didiknya. Penyelenggaraan
kursus didampingi
oleh narasumbertenaga ahli sesuai dengan jenis keterampilan
yang akan dilaksanakan sebagai pembekalan pada saat pelaksanaan di lapangan.
Peningkatan Kualitas dan
Kapasitas Penyelenggaraan
Pendidikan Anak Usia Dini PAUD
Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini PAUD menemui beberapa kendala atau permasalahan, yaitu:
1. Masih banyak anak usia 2-6 tahun yang belum terlayani
melalui program PAUD, hal ini disebabkan oleh orang tua lebih mengutamakan bekerja untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari tanpa memperhatikan kebutuhan anak dan kondisi
ekonomi keluarga
sangat memprihatikankeluarga miskin, sehingga terabaikan
perhatian kepada anak karena tidak ada biaya. 2.
Terbatasnya prasarana dan sarana belajar, terutama yang berada di daerah kumuh. Selain itu juga masih rendahnya
partisipasi para orang tua dalam mendukung biaya penyelenggaraan PAUD karena keluarga berasal dari
keluarga tidak mampumiskin.
3. Terbatasnya tenaga pendidik yang berkualitas untuk
mengajar di PAUD karena tidak ada jaminan masa depan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dalam hal ini
honor yang diberikan sangat minim.
Rencana Aksi Daerah Penanggulangan Kemiskinan Provinsi DKI Jakarta 2015-2017 82
Untuk mengatasi hambatan tersebut, maka perlu dilakukan strategi sebagai berikut:
1. Perlu sosialisasi kepada seluruh masyarakat terutama
keluarga tidak mampu, bahwa masa depan bangsa dipersiapan sejak usia dini melalui program PAUD.
2. Pendidikan Anak Usia Dini dapat dijadikan gerakan
nasional sehingga semua unsur masyarakat, organisasi, instansi pemerintah dan swasta memberi perhatian
mendukung biaya penyelenggaraan PAUD, sehingga terwujud pemerataan pendidikan.
3. Perlu dukungan pemerintah untuk membuka peluang
penerimaan PNS untuk tenaga pendidik PAUD.
Peningkatan partisipasi
masyarakat dan dunia usaha
dalam Program Pemberdayaan
Masyarakat Kelurahan
PPMK bina fisik dan bina sosial
Penyelenggaraan Program
Pemberdayaan Masyarakat
Kelurahan PPMK bina fisik dan bina sosial menemui beberapa kendala atau permasalahan, yaitu:
1. Masih
rendahnya partisipasi
masyarakat dalam
membangun lingkungannya 2.
Masyarakat belum dapat mengakses sarana- prasarana lingkungan secara maksimal dan sesuai kebutuhan di
lapangan.
3. Masih
terbatasnya pengetahuan
dan ketrampilan
masyarakat dalam rangka menciptakan lapangan kerja Untuk mengatasi hambatan tersebut, maka perlu dilakukan
strategi sebagai berikut: 1.
Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam membangun lingkungannya mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasan.
2. Dibutuhkan bantuan dunia usaha guna turut membangun
sarana-prasarana sesuai kebutuhan masyarakat selain penggunaan dana APBD.
3. Perlu dilaksanakan pelatihan secara berkelanjutan dan
komprehensif guna meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat sebagai modal menciptakan
lapangan kerja.
Pemberdayaan Kelompok Usaha
Bersama KUBE yang terus
menerus dan berkelanjutan
Penyelenggaraan Pemberdayaan Kelompok Usaha Bersama KUBE menemui beberapa kendala atau permasalahan,
yaitu:
1. Masih banyak keluarga miskin yang belum dapat
terjangkau oleh program
Rencana Aksi Daerah Penanggulangan Kemiskinan Provinsi DKI Jakarta 2015-2017 83
2. Masih banyaknya keluarga miskin yang belum dapat
berkembang meskipun telah diberikan bantuan usaha sehingga
bantuan yang
diberikan kurang
dapat termanfaat
secara maksimal
karena keterbatasan
kemampuan masyarakat
miskin dalam
mengelola bantuan, askesibilitas pemasaran, kualitas hasil usaha,
cara berusaha serta kurangnya pengertian keluarga miskin terhadap KUBE.
3. Sebagian besar keluarga miskin kurang memiliki
kemampuan ketrampilan, keahlian dan modal yang cukup.
Untuk mengatasi hambatan tersebut, maka perlu dilakukan strategi sebagai berikut:
1. Dilakukan
peningkatan cakupan
sasaran untuk
menjangkau keluarga miskin. 2.
Pendampingan dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan terhadap keluarga miskin yang mendapat
bantuan KUBE. Di samping itu, perlu adanya peningkatan kapasitas pendamping untuk meningkatkan kemampuan
dalam melakukan pendampingan yang berkelanjutan.
3. Diberikan pelatihan dan keterampilan khusus disesuaikan
dengan potensi, kesempatan dan kebutuhan pasar. 4.
Penyediaan pasar untuk menjual produk hasil usaha KUBE.
Pembinaan Sanitasi Pada
Wilayah Area Beresiko Tinggi
yang berkesinambungan
Penyelenggaraan pembinaan sanitasi pada wilayah area beresiko
tinggi menemui
beberapa kendala
atau permasalahan, yaitu:
1. Sulitnya merubah perilaku dan kesadaran masyarakat
dan kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan. 2.
Sulitnya mencari lahan untuk pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah IPAL.
Untuk mengatasi hambatan tersebut, maka perlu dilakukan strategi sebagai berikut:
1. Perlu dilakukan pembinaan yang berkesimbungan dan
koordinasi dengan aparat wilayah untuk meningkatkan perilaku dan kesadaran masyarakat akan pentingnya
sanitasi yang baik bagi masyarakat.
2. Perlu adanya terobosan dalam mencari lahan untuk
pembangunan IPAL seperti menjalin kerjasama dengan dunia usaha dalam hal pengadaan lahan.
Rencana Aksi Daerah Penanggulangan Kemiskinan Provinsi DKI Jakarta 2015-2017 84
4.2.3 Strategi dan Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan Klaster 3