Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD) 2015-2018

(1)

GUBERNUR JAWA TENGAH

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH

NOMOR 72 TAHUN 2015

TENTANG

STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH

PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015

2018


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR GAMBAR ... iii

DAFTAR TABEL ... xix

DAFTAR SINGKATAN ... xxii BAB I PENDAHULUAN ... I-1 A. Latar Belakang ... I-1 B. Tujuan dan Manfaat ... I-4 C. Dasar Hukum ... I-6 D. Metode dan Tahapan Penyusunan SPKD ... I-8 E. Sistematika Penulisan Dokumen SPKD ... I-10

BAB II KONDISI UMUM JAWA TENGAH ... II-1 A. Luas dan Batas Wilayah Administrasi ... II-1 B. Aspek Geografi dan Demografi ... II-1 C. Struktur dan Pertumbuhan Ekonomi Wilayah ... II-11

BAB III PROFIL KEMISKINAN DAERAH ... III-1 A. Konsep Kemiskinan ... III-1 B. Kondisi Kemiskinan Konsumsi ... III-28 C. Kondisi Kemiskinan Non Konsumsi ... III-42 D. Prioritas Bidang Intervensi ... III-183 BAB IV DETERMINAN KEMISKINAN JAWA TENGAH... IV-1 A. Analisis Akar Masalah ... IV-2 B. Analisis Prioritas Wilayah Intervensi ... IV-21


(7)

BAB V ANALISIS APBD UNTUK PENANGGULANGAN KEMISKINAN ... V-1 A. Gambaran Umum Anggaran Daerah ... V-1 B. Analisis Pendapatan Daerah ... V-7 C. Analisis Belanja Daerah ... V-13 BAB VI TINJAUAN KEBIJAKAN DAN KELEMBAGAAN KOORDINASI

PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI DAERAH ... VI-1 A. Tinjauan Kebijakan ... VI-1 B. Pemetaan dan Analisis Pelaksanaan Program Penanggulangan

Kemiskinan ... VI-56 C. Tinjauan Kelembagaan ... VI-63

BAB VII ISU STRATEGI DAN RENCANA AKSI DAERAH ... VII-1 A. Isu Strategis ... VII-1 B. Rencana Aksi Daerah ... VII-27 BAB VIII SISTEM MONITORING DAN EVALUASI ... VIII-1 A. Maksud dan Tujuan ... VIII-1 B. Pelaksana ... VIII-1 C. Tolok Ukur dan Ruang Lingkup ... VIII-2 D. Diagram Alur Monitoring dan Evaluasi ... VIII-7 E. Tata Kelola Kelembagaan Monev ... VIII-8 BAB IX PENUTUP ... IX-1 LAMPIRAN


(8)

DAFTAR GAMBAR

1.1 Laju Pertumbuhan Pengeluaran Per Kapita, 2008-2012 ... I-3 1.2 Bagan Alur Penyusunan SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun

2015 – 2018 ... I-10 2.1 Peta Wilayah Administrasi Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa

Tengah ... II-1 2.2 Peta Topografi Provinsi Jawa Tengah ... II-2 2.3 Peta Kontur Provinsi Jawa Tengah ... II-3 2.4 Peta Jumlah Penduduk Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa

Tengah Tahun 2012 ... II-4 2.5 Piramida Penduduk Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 ... II-9 2.6 Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2009 – 2014 (%) ... II-11 2.7 Perkembangan Inflasi Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 – 2014

(%) ... II-16 2.8 Perkembangan Harga Beras Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 –

2014 (Rupiah) ... II-18 2.9 Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 –

2014 (%) ... II-19 3.1 Grafik Perkembangan Garis Kemiskinan Periode Maret 2010 –

September 2014 Provinsi Jawa Tengah (Rupiah/Kapita/Bulan) ... III-2 3.2 Grafik Perbandingan Garis Kemiskinan Kabupaten/Kota dengan

Provinsi dan Nasional Tahun 2013 (Rupiah/Kapita/Bulan) ... III-6 3.3 Bagan Kerangka Logis Analisis Kemiskinan dan Determinan

Kemiskinan ... III-25 3.4 Posisi Relatif Persentase Penduduk Miskin Tahun 2014 Provinsi

Jawa Tengah (%) ... III-28 3.5 Perkembangan Persentase Penduduk Miskin Tahun 2010 – 2014

Provinsi Jawa Tengah (%) ... III-29 3.6 Tingkat Efektivitas Persentase Penduduk Miskin Tahun 2010 –

2014 Provinsi Jawa Tengah (%) ... III-30 3.7 Perkembangan Relevansi Persentase Penduduk Miskin Provinsi

Jawa Tengah Terhadap Nasional Tahun 2010 – 2014 (%) ... III-30 3.8 Posisi Relatif Tingkat Kemiskinan Kabupaten/Kota

Dibandingkan dengan Provinsi Jawa Tengah dan Nasional

Tahun 2013(%) ... III-31 3.9 Posisi Relatif Jumlah Penduduk Miskin Provinsi Jawa Tengah

Periode September 2014 (Ribu Jiwa) ... III-32 3.10 Perkembangan Jumlah Penduduk Miskin Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2010 – 2014 (Ribu Jiwa) ... III-33 3.11 Posisi Relatif Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Provinsi Jawa


(9)

3.12 Perkembangan Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Provinsi

Jawa Tengah Tahun 2010 – 2014 (%) ... III-35 3.13 Tingkat Efektivitas Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Provinsi

Jawa Tengah Tahun 2010 – 2014 (%) ... III-36 3.14 Perkembangan Relevansi Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1)

Provinsi Jawa Tengah Terhadap Nasional 2010 – 2014 (%) ... III-36 3.15 Posisi Relatif Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Tahun 2014

Provinsi Jawa Tengah (%) ... III-37 3.16 Perkembangan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Provinsi

Jawa Tengah Tahun 2010 – 2014 (%) ... III-38 3.17 Tingkat Efektivitas Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Provinsi

Jawa Tengah Tahun 2010 – 2014 (%) ... III-39 3.18 Perkembangan Relevansi Indeks Keparahan Kemiskinan (P2)

Provinsi Jawa Tengah Terhadap Nasional 2010 – 2014 (%) ... III-40 3.19 Grafik Analisis Keterkaitan Kondisi Umum Kemiskinan Provinsi

Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 ... III-40 3.20 Posisi Relatif Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi

Jawa Tengah Terhadap Target RPJMD Tahun 2010 – 2014 (%) ... III-43 3.21 Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Tahun

2010 – 2014 Provinsi Jawa Tengah (%) ... III-44 3.22 Perkembangan Efektivitas Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

Tahun 2010 – 2014 Provinsi Jawa Tengah (%) ... III-44 3.23 Perkembangan Relevansi Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

Provinsi Jawa Tengah Terhadap Target RPJMD dan MDGs

Tahun 2010 – 2014 (%) ... III-45 3.24 Posisi Relatif Laju Pertumbuhan PDRB Per Tenaga Kerja Provinsi

Jawa Tengah Terhadap Target MDGs Tahun 2010 – 2014 (%) ... III-46 3.25 Perkembangan Laju Pertumbuhan PDRB Per Tenaga Kerja

Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 – 2014 (%) ... III-47 3.26 Tingkat Efektivitas Laju Pertumbuhan PDRB Per Tenaga Kerja

Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 – 2014 (%) ... III-47 3.27 Perkembangan Relevansi Laju Pertumbuhan PDRB per Tenaga

Kerja Provinsi Jawa Tengah Terhadap Target MDGs Tahun

2010 – 2014 (%) ... III-48 3.28 Posisi Relatif Rasio Kesempatan Kerja Terhadap Penduduk Usia

15 Tahun ke Atas Terhadap Target MDGs Tahun 2015 Provinsi

Jawa Tengah Tahun 2010 – 2014 (%) ... III-49 3.29 Perkembangan Rasio Kesempatan Kerja Terhadap Penduduk

Usia 15 Tahun ke Atas Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 –

2014 (%) ... III-49 3.30 Tingkat Efektivitas Rasio Kesempatan Kerja Terhadap Penduduk

Usia 15 Tahun ke Atas Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 –


(10)

3.31 Perkembangan Relevansi Rasio Kesempatan Kerja Terhadap Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Terhadap Target MDGs

Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 – 2014 (%) ... III-51 3.32 Posisi Relatif Proporsi Tenaga Kerja yang Berusaha Sendiri dan

Pekerja Bebas Keluarga Terhadap Total Kesempatan Kerja Terhadap Target MDGs Tahun 2015 Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2010 – 2014 (%) ... III-52 3.33 Perkembangan Proporsi Tenaga Kerja yang Berusaha Sendiri

dan Pekerja Bebas Keluarga Terhadap Total Kesempatan Kerja

Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 – 2014 (%) ... III-53 3.34 Tingkat Efektivitas Proporsi Tenaga Kerja Yang Berusaha Sendiri

dan Pekerja Bebas Keluarga Terhadap Total Kesempatan Kerja

Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 – 2014 (%) ... III-53 3.35 Perkembangan Relevansi Proporsi Tenaga Kerja Yang Berusaha

Sendiri dan Pekerja Bebas Keluarga Terhadap Total Kesempatan Kerja Terhadap Target MDGs Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010

– 2014 (%) ... III-54 3.36 Posisi Relatif Kontribusi Perempuan Dalam Pekerjaan Upahan di

Sektor Non Pertanian Tahun 2010 – 2014 Terhadap Target

MDGs Tahun 2015 Provinsi Jawa Tengah (%) ... III-55 3.37 Perkembangan Kontribusi Perempuan Dalam Pekerjaan Upahan

di Sektor Non Pertanian Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 –

2014 (%) ... III-55 3.38 Tingkat Efektivitas Kontribusi Perempuan Dalam Pekerjaan

Upahan di Sektor Non Pertanian Provinsi Jawa Tengah Tahun

2010 – 2014 (%) ... III-56 3.39 Perkembangan Relevansi Kontribusi Perempuan Dalam

Pekerjaan Upahan di Sektor Non Pertanian Tahun 2010 – 2014

Provinsi Jawa Tengah Terhadap Target MDGs (%) ... III-57 3.40 Posisi Relatif Angka Kematian Bayi (AKB) Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2010 – 2014 Terhadap Target RPJMD dan Target MDGs

(%) ... III-57 3.41 Perkembangan Angka Kematian Bayi (AKB) Provinsi Jawa

Tengah Tahun 2010 – 2014 (%) ... III-58 3.42 Tingkat Efektivitas Angka Kematian Bayi (AKB) Provinsi Jawa

Tengah Tahun 2010 – 2014 (%) ... III-59 3.43 Perkembangan Relevansi Angka Kematian Bayi (AKB) Tahun

2010 – 2014 Terhadap Target RPJMD Tahun 2013 dan Target

MDGs Tahun 2010 – 2015 Provinsi Jawa Tengah (%) ... III-59 3.44 Posisi Relatif Angka Kematian Balita (AKBA) Provinsi Jawa

Tengah Tahun 2010 – 2014 Terhadap Target RPJMD dan Target

MDGs (%) ... III-60 3.45 Perkembangan Angka Kematian Balita (AKBA) Provinsi Jawa


(11)

3.46 Tingkat Efektivitas Angka Kematian Balita (AKBA) Provinsi Jawa

Tengah Tahun 2010 – 2014 (%) ... III-61 3.47 Perkembangan Relevansi Angka Kematian Balita (AKBA) Provinsi

Jawa Tengah Tahun 2010 – 2014 Terhadap Target RPJMD

Tahun 2013 – 2014 dan Target MDGs Tahun 2010 – 2015 (%) ... III-62 3.48 Posisi Relatif Angka Kematian Ibu (AKI) Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2010 – 2014 Terhadap Target RPJMD dan Target MDGs

(%) ... III-63 3.49 Perkembangan Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI) Provinsi

Jawa Tengah Tahun 2010 – 2014 (%) ... III-63 3.50 Tingkat Efektivitas Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI)

Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 – 2014 (%) ... III-64 3.51 Perkembangan Relevansi Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI)

Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 – 2014 Terhadap Target RPJMD Tahun 2013 – 2014 dan Target MDGs Tahun 2010 –

2015 (%) ... III-65 3.52 Posisi Relatif Prevalensi Balita dengan Gizi Buruk Provinsi Jawa

Tengah Tahun 2010 – 2014 Terhadap Target RPJMD dan Target

MDGs (%) ... III-65 3.53 Perkembangan Prevalensi Balita dengan Gizi Buruk Provinsi

Jawa Tengah Tahun 2010 – 2014 (%) ... III-66 3.54 Tingkat Efektivitas Prevalensi Balita dengan Gizi Buruk Provinsi

Jawa Tengah Tahun 2010 – 2014 (%) ... III-67 3.55 Perkembangan Relevansi Prevalensi Balita dengan Gizi Buruk

Tahun 2010 – 2014 Terhadap Target RPJMD Tahun 2013 –

2014 dan Target MDGs Tahun 2015 Provinsi Jawa Tengah (%) ... III-67 3.56 Posisi Relatif Prevalensi Balita dengan Gizi Kurang Provinsi

Jawa Tengah Tahun 2011 – 2013 Terhadap Target RPJMD dan

Target MDGs (%) ... III-68 3.57 Perkembangan Prevalensi Balita dengan Gizi Kurang Provinsi

Jawa Tengah Tahun 2011 – 2013 (%) ... III-69 3.58 Tingkat Efektivitas Prevalensi Balita dengan Gizi Kurang

Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011 – 2013 (%) ... III-69 3.59 Perkembangan Relevansi Prevalensi Balita dengan Gizi Kurang

Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011 – 2013 Terhadap Target

RPJMD Tahun 2013 – 2014 dan MDGs Tahun 2015 (%) ... III-70 3.60 Posisi Relatif Proporsi anak berusia 1 tahun diimunisasi campak

Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 – 2014 Terhadap Target

MDGs (%) ... III-71 3.61 Perkembangan Proporsi anak berusia 1 tahun diimunisasi

campak Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 – 2014 (%) ... III-71 3.62 Tingkat Efektivitas Proporsi Anak Berusia 1 Tahun Diimunisasi


(12)

3.63 Perkembangan Relevansi Proporsi Anak Berusia 1 Tahun Diimunisasi Campak Tahun 2010 – 2014 Terhadap Target

MDGs Tahun 2015 Provinsi Jawa Tengah (%) ... III-73 3.64 Posisi Relatif Proporsi Kelahiran yang Ditolong Tenaga

Kesehatan Terlatih Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 – 2014

Terhadap Target MDGs (%) ... III-73 3.65 Perkembangan Proporsi Kelahiran yang Ditolong Tenaga

Kesehatan Terlatih Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 – 2014

(%) ... III-74 3.66 Tingkat Efektivitas Proporsi Kelahiran yang Ditolong Tenaga

Kesehatan Terlatih Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 – 2014

(%) ... III-75 3.67 Perkembangan Relevansi Proporsi Kelahiran yang Ditolong

Tenaga Kesehatan Terlatih Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 –

2014 Terhadap Target MDGs Tahun 2015 (%) ... III-75 3.68 Posisi Relatif Cakupan Pelayanan Antenatal (K4) Provinsi Jawa

Tengah Tahun 2010 – 2014 Terhadap Target MDGs (%) ... III-76 3.69 Perkembangan Cakupan Pelayanan Antenatal (K4) Provinsi Jawa

Tengah Tahun 2010 – 2014 (%) ... III-77 3.70 ingkat Efektivitas Cakupan Pelayanan Antenatal (K4) Provinsi

Jawa Tengah Tahun 2010 – 2014 (%) ... III-77 3.71 Perkembangan Relevansi Cakupan Pelayanan Antenatal (K4)

Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 – 2014 Terhadap Target

MDGs Tahun 2015 (%) ... III-78 3.72 Posisi Relatif Angka Pemakaian Kontrasepsi Pada Perempuan

Menikah Usia 15-49 Provinsi Jawa Tengah Tahun Tahun 2010 –

2014 Terhadap Target RPJMD dan Target MDGs (%) ... III-79 3.73 Perkembangan Angka Pemakaian Kontrasepsi Pada Perempuan

Menikah Usia 15-49 Tahun Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 –

2014 (%) ... III-79 3.74 Tingkat Efektivitas Angka Pemakaian Kontrasepsi Pada

Perempuan Menikah Usia 15-49 Tahun Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2010 – 2014 (%) ... III-80 3.75 Perkembangan Relevansi Angka Pemakaian Kontrasepsi Pada

Perempuan Menikah Usia 15-49 Tahun Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 – 2014 Terhadap Target RPJMD Tahun 2013 –

2014 Dan Target MDGs Tahun 2011 – 2015 (%) ... III-81 3.76 Posisi Relatif Tingkat Kelahiran Pada Remaja Per 1.000

Perempuan Usia 15-19 Tahun Provinsi Jawa Tengah Terhadap

Target MDGs (%) ... III-82 3.77 Perkembangan Tingkat Kelahiran Pada Remaja Per 1.000

Perempuan Usia 15-19 Tahun Provinsi Jawa Tengah Tahun


(13)

3.78 Tingkat Efektivitas Tingkat Kelahiran Pada Remaja Per 1.000 Perempuan Usia 15-19 Tahun Provinsi Jawa Tengah Tahun

2010 – 2013 (%) ... III-83 3.79 Perkembangan Relevansi Tingkat Kelahiran Pada Remaja Per

1.000 Perempuan Usia 15-19 Tahun Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 – 2013 Terhadap Target MDGs Tahun 2011 – 2015

(%) ... III-84 3.80 Posisi Relatif Unmet need KB Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010

– 2014 Terhadap Target RPJMD dan Target MDGs (%) ... III-85 3.81 Perkembangan Unmet need KB Provinsi Jawa Tengah Tahun

2010 – 2014 (%) ... III-85 3.82 Tingkat Efektivitas Unmet need KB Provinsi Jawa Tengah Tahun

2010 – 2014 (%) ... III-86 3.83 Perkembangan Relevansi Unmet need KB Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2010 – 2014 Terhadap Target RPJMD Tahun 2014 dan

Target MDGs Tahun 2015 (%) ... III-87 3.84 Jumlah Kasus HIV Baru Ditemukan Tahun 2010 – 2014

Terhadap Target MDGs Tahun 2015 Provinsi Jawa Tengah

(kasus) ... III-87 3.85 Perkembangan Jumlah Kasus HIV Baru Ditemukan Provinsi

Jawa Tengah Tahun 2010 – 2014 (%) ... III-88 3.86 Tingkat Efektivitas Jumlah Kasus HIV Baru Ditemukan Provinsi

Jawa Tengah Tahun 2010 – 2014 (%) ... III-89 3.87 Relevansi Jumlah Kasus HIV Baru Ditemukan Tahun 2010 –

2014 Terhadap Target MDGs Tahun 2015 Provinsi Jawa Tengah

(%) ... III-89 3.88 Posisi Relatif Angka Penemuan Kasus Malaria Per 1.000

Penduduk Tahun 2010 – 2014 Terhadap Target RPJMD Tahun

2014 dan Target MDGs Tahun 2015 Provinsi Jawa Tengah (%) ... III-90 3.89 Perkembangan Angka Penemuan Kasus Malaria Per 1.000

Penduduk Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 – 2014 (%) ... III-91 3.90 Tingkat Efektivitas Angka Penemuan Kasus Malaria Per 1.000

Penduduk Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 – 2014 (%) ... III-91 3.91 Perkembangan Relevansi Angka Penemuan Kasus Malaria Per

1.000 Penduduk Tahun 2010 – 2014 Terhadap Target RPJMD Tahun 2013 – 2014 dan Target MDGs Tahun 2010 – 2015

Provinsi Jawa Tengah (%) ... III-92 3.92 Posisi Relatif Angka Prevalensi Kejadian Tubeculosis Per

100.000 Penduduk Tahun 2010 – 2014 Terhadap Target MDGs

Tahun 2015 Provinsi Jawa Tengah (%) ... III-93 3.93 Perkembangan Angka Prevalensi Kejadian Tubeculosis Per

100.000 Penduduk Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 – 2014


(14)

3.94 Tingkat Efektivitas Angka Prevalensi Kejadian Tubeculosis Per 100.000 Penduduk Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 – 2014

(%) ... III-94 3.95 Perkembangan Relevansi Angka Prevalensi Kejadian Tubeculosis

Per 100.000 Penduduk Terhadap Target MDGs Tahun 2015

Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 – 2014 (%) ... III-95 3.96 Posisi Relatif Proporsi Kasus Tuberculosis yang Disembuhkan

Melalui DOTS Tahun 2010 – 2014 Terhadap Target MDGs

Tahun 2015 Provinsi Jawa Tengah (%) ... III-96 3.97 Perkembangan Proporsi Kasus Tuberculosis yang Disembuhkan

Melalui DOTS Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 – 2014 (%) ... III-97 3.98 Tingkat Efektivitas Proporsi Kasus Tuberculosis yang

Disembuhkan melalui DOTS Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010

– 2014 (%) ... III-97 3.99 Perkembangan Proporsi Kasus Tuberculosis yang Disembuhkan

Melalui DOTS Terhadap Target MDGs Tahun 2015 Provinsi

Jawa Tengah Tahun 2010 – 2014 (%) ... III-98 3.100 Posisi Relatif Angka Kematian DBD Tahun 2010 – 2014

Terhadap Target RPJMD Tahun 2014 dan Target MDGs Tahun

2015 Provinsi Jawa Tengah (%) ... III-99 3.101 Perkembangan Angka Kematian DBD Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2010 – 2014 (%) ... III-99 3.102 Tingkat Efektivitas Angka Kematian DBD Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2010 – 2014 (%) ... III-100 3.103 Perkembangan Relevansi Angka Kematian DBD Tahun 2010 –

2014 Terhadap Target RPJMD Tahun 2014 dan Target MDGs

Tahun 2015 Provinsi Jawa Tengah (%) ... III-101 3.104 Posisi Relatif Droup Out Peserta KB Tahun 2010 – 2014

Terhadap Target RPJMD Tahun 2014 Provinsi Jawa Tengah (%) . III-101 3.105 Perkembangan Droup Out Peserta KB Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2010 – 2014 (%) ... III-102 3.106 Tingkat Efektivitas Droup Out Peserta KB Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2010 – 2014 (%) ... III-103 3.107 Perkembangan Relevansi Droup Out Peserta KB Tahun 2010 –

2014 Terhadap Target RPJMD Tahun 2014 Provinsi Jawa

Tengah (%) ... III-103 3.108 Posisi Relatif APM SD/MI Sederajat Tahun 2010 – 2014

Terhadap Target RPJMD Tahun 2014 dan Target MDGs Tahun

2015 Provinsi Jawa Tengah (%) ... III-104 3.109 Perkembangan APM SD/MI Sederajat Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2010 – 2014 (%) ... III-105 3.110 Tingkat Efektivitas Proporsi APM SD/MI Sederajat Provinsi Jawa


(15)

3.111 Perkembangan Relevansi APM SD/MI Sederajat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 – 2014 Terhadap Target RPJMD Tahun

2014 dan Target MDGs Tahun 2015 (%) ... III-106 3.112 Posisi Relatif APM SMP/MTs Sederajat Terhadap Target RPJMD

Tahun 2014 Provinsi Jawa Tengah (%) ... III-107 3.113 Perkembangan APM SMP/MTs Sederajat Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2010 – 2014 (%) ... III-107 3.114 Tingkat Efektivitas Proporsi APM SMP/MTs Sederajat Provinsi

Jawa Tengah Tahun 2010 – 2014 (%) ... III-108 3.115 Perkembangan Relevansi APM SMP/MTs Sederajat Provinsi

Jawa Tengah Tahun 2010 – 2014 Terhadap Target RPJMD

Tahun 2014 (%) ... III-109 3.116 Posisi Relatif APM SMA/MA Terhadap Target RPJMD Tahun

2014 Provinsi Jawa Tengah (%) ... III-109 3.117 Perkembangan APM SMA/MA Provinsi Jawa Tengah Tahun

2010 – 2014 (%) ... III-110 3.118 Tingkat Efektivitas APM SMA/MA Provinsi Jawa Tengah Tahun

2010 – 2014 (%) ... III-111 3.119 Perkembangan Relevansi APM SMA/MA Sederajat Provinsi Jawa

Tengah Tahun 2010 – 2014 Terhadap Target RPJMD Tahun

2014 (%) ... III-111 3.120 Posisi Relatif APK SD/MI Terhadap Target RPJMD Tahun 2014

Provinsi Jawa Tengah (%) ... III-112 3.121 Perkembangan APK SD/MI Sederajat Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2010 – 2014 (%) ... III-113 3.122 Tingkat Efektivitas Proporsi APK SD/MI Sederajat Provinsi Jawa

Tengah Tahun 2010 – 2014 (%) ... III-113 3.123 Perkembangan Relevansi APK SD/MI Sederajat Provinsi Jawa

Tengah Tahun 2010 – 2014 Terhadap Target RPJMD Tahun

2014 (%) ... III-114 3.124 Posisi Relatif APK SMP/MTs Terhadap Target RPJMD Tahun

2014 dan Target MDGs Tahun 2015 Provinsi Jawa Tengah (%) ... III-115 3.125 Perkembangan APK SMP/MTs Sederajat Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2010 – 2014 (%) ... III-115 3.126 Tingkat Efektivitas Proporsi APK SMP/MTs Sederajat Provinsi

Jawa Tengah Tahun 2010 – 2014 (%) ... III-116 3.127 Perkembangan Relevansi APK SMP/MTs Sederajat Provinsi Jawa

Tengah Tahun 2010 – 2014 Terhadap Target RPJMD Tahun

2014 dan Target MDGs Tahun 2015 (%) ... III-117 3.128 Posisi Relatif APK SMA/MA Terhadap Target RPJMD Tahun

2014 Provinsi Jawa Tengah (%) ... III-117 3.129 Perkembangan APK SMA/MA sederajat Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2010 – 2014 (%) ... III-118 3.130 Tingkat Efektivitas Proporsi APK SMA/MA sederajat Provinsi


(16)

3.131 Perkembangan Relevansi APK SMA/MA Sederajat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 – 2014 Terhadap Target RPJMD Tahun

2014 (%) ... III-119 3.132 Posisi Relatif Angka Putus Sekolah SD/MI Tahun 2010 – 2014

Terhadap Target RPJMD Tahun 2014 Provinsi Jawa Tengah (%) III-120 3.133 Perkembangan Angka Putus Sekolah SD/MI Provinsi Jawa

Tengah Tahun 2010 – 2014 (%) ... III-121 3.134 Tingkat Efektivitas Angka Putus Sekolah SD/MI Provinsi Jawa

Tengah Tahun 2010 – 2014 (%) ... III-121 3.135 Perkembangan Relevansi Angka Putus Sekolah SD/MI Sederajat

Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 – 2014 Terhadap Target

RPJMD Tahun 2014 (%) ... III-122 3.136 Posisi Relatif Angka Putus Sekolah SMP/MTs Tahun 2010 –

2014 Terhadap Target RPJMD Tahun 2014 Provinsi Jawa

Tengah (%) ... III-123 3.137 Perkembangan Angka Putus Sekolah SMP/MTs Provinsi Jawa

Tengah Tahun 2010 – 2014 (%) ... III-123 3.138 Tingkat Efektivitas Angka Putus Sekolah SMP/MTs Provinsi

Jawa Tengah Tahun 2010 – 2014 (%) ... III-124 3.139 Perkembangan Relevansi Angka Putus Sekolah SMP/MTs

Sederajat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 – 2014 Terhadap

Target RPJMD Tahun 2014 (%) ... III-125 3.140 Posisi Relatif Angka Putus Sekolah SMA/MA Tahun 2010 – 2014

Terhadap Target RPJMD Tahun 2014 Provinsi Jawa Tengah (%) . III-125 3.141 Perkembangan Angka Putus Sekolah SMA/MA Provinsi Jawa

Tengah Tahun 2010 – 2014 (%) ... III-126 3.142 Tingkat Efektivitas Angka Putus Sekolah SMA/MA Provinsi Jawa

Tengah Tahun 2010 – 2014 (%) ... III-127 3.143 Perkembangan Relevansi Angka Putus Sekolah SMA/MA

Sederajat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 – 2014 Terhadap

Target RPJMD Tahun 2014 (%) ... III-127 3.144 Posisi Relatif Angka Melek Huruf Tahun 2010 – 2012 Terhadap

Target RPJMD Tahun 2014 Provinsi Jawa Tengah (%) ... III-128 3.145 Perkembangan Angka Melek Huruf Provinsi Jawa Tengah Tahun

2010 – 2013 (%) ... III-129 3.146 Tingkat Efektivitas Angka Melek Huruf Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2010 – 2013 (%) ... III-129 3.147 Perkembangan Relevansi Angka Melek Huruf Tahun 2010 –

2012 Terhadap Target RPJMD Tahun 2014 Provinsi Jawa

Tengah (%) ... III-130 3.148 Posisi Relatif Rata-Rata Lama Sekolah Terhadap Target RPJMD

Tahun 2014 Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 – 2013 (%) ... III-131 3.149 Perkembangan Rata-Rata Lama Sekolah Provinsi Jawa Tengah


(17)

3.150 Tingkat Efektivitas Rata-Rata Lama Sekolah Provinsi Jawa

Tengah Tahun 2010 – 2013 (%) ... III-132 3.151 Perkembangan Relevansi Rata-Rata Lama Sekolah Provinsi Jawa

Tengah Tahun 2010 – 2013 Terhadap Target RPJMD 2014 –

2018 (%) ... III-133 3.152 Posisi Relatif Rasio APM Laki-laki /Perempuan SD/MI Sederajat

Terhadap Target MDGs Tahun 2015 Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2010 – 2014 (%) ... III-133 3.153 Perkembangan Rasio APM Laki-laki /Perempuan SD/MI

Sederajat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 – 2014 (%) ... III-134 3.154 Tingkat Efektivitas Rasio APM Laki-laki /Perempuan SD/MI

Sederajat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 – 2014 (%) ... III-135 3.155 Perkembangan Relevansi Rasio APM Laki-laki / Perempuan

SD/MI Sederajat Terhadap Target MDGs Tahun 2015 Provinsi

Jawa Tengah (%) ... III-135 3.156 Posisi Relatif Rasio APM Laki-laki / Perempuan SMP/MTs

Sederajat Terhadap Target MDGs Tahun 2015 Provinsi Jawa

Tengah Tahun 2010 – 2014 (%) ... III-136 3.157 Perkembangan Rasio APM Laki-laki / Perempuan SMP/MTs

Sederajat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 – 2014 (%) ... III-137 3.158 Tingkat Efektivitas Rasio APM Laki-laki / Perempuan SMP/MTs

Sederajat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 – 2014 (%) ... III-137 3.159 Perkembangan Relevansi Rasio APM Laki-laki / Perempuan

SMP/MTs Sederajat Terhadap Target MDGs Tahun 2015

Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 – 2014 (%) ... III-138 3.160 Posisi Relatif Rasio APM Laki-laki / Perempuan SMA/MA

Sederajat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 – 2014 (%) ... III-139 3.161 Perkembangan Rasio APM Laki-laki / Perempuan SMA/MA

Sederajat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 – 2014 (%) ... III-139 3.162 Tingkat Efektivitas Rasio APM Laki-laki / Perempuan SMA/MA

Sederajat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 – 2014 (%) ... III-140 3.163 Perkembangan Relevansi Rasio APM Laki-laki / Perempuan

SMA/MA Sederajat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 – 2014

(%) ... III-141 3.164 Posisi Relatif Rasio Melek Huruf Laki-laki terhadap perempuan

Pada Kelompok Usia 15-24 Tahun Provinsi Jawa Tengah Tahun

2010 – 2014 (%) ... III-141 3.165 Perkembangan Rasio Melek Huruf Laki-laki terhadap

Perempuan Pada Kelompok Usia 15-24 Tahun Provinsi Jawa

Tengah Tahun 2010 – 2014 (%) ... III-142 3.166 Tingkat Efektivitas Rasio Melek Huruf Laki-laki terhadap

perempuan Pada Kelompok Usia 15-24 Tahun Provinsi Jawa


(18)

3.167 Perkembangan Relevansi Rasio Melek Huruf Laki-laki terhadap perempuan Pada Kelompok Usia 15-24 Tahun Provinsi Jawa

Tengah Tahun 2010 – 2014 (%) ... III-143 3.168 Posisi Relatif Proporsi Kursi yang Diduduki Perempuan di DPRD

Provinsi Tahun 2010 – 2014 Terhadap Target RPJMD Tahun

2014 dan MDGs Tahun 2015 Provinsi Jawa Tengah (%) ... III-144 3.169 Perkembangan Proporsi Kursi yang Diduduki Perempuan di

DPRD Provinsi Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 – 2014 ... III-145 3.170 Tingkat Efektivitas Proporsi Kursi yang Diduduki Perempuan di

DPRD Provinsi Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 – 2014 ... III-145 3.171 Perkembangan Relevansi Proporsi Kursi yang Diduduki

Perempuan di DPRD Provinsi Tahun 2010 – 2014 Terhadap Target RPJMD Tahun 2010 - 2018 dan Target MDGs Tahun

2011 – 2015 Provinsi Jawa Tengah ... III-146 3.172 Posisi Relatif Akses Rumah Tangga Terhadap Sanitasi Layak

Tahun 2010 – 2014 Terhadap Target RPJMD Tahun 2014 dan

Target MDGs Tahun 2015 Provinsi Jawa Tengah (%) ... III-147 3.173 Perkembangan Akses Rumah Tangga Terhadap Sanitasi Layak

Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 – 2014 (%) ... III-147 3.174 Tingkat Efektivitas Akses Rumah Tangga Terhadap Sanitasi

Layak Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 – 2014 (%) ... III-148 3.175 Perkembangan Relevansi Akses Rumah Tangga Terhadap

Sanitasi Layak Tahun 2010 – 2014 Terhadap Target RPJMD Tahun 2014 dan Target MDGs Tahun 2011 – 2015 Provinsi

Jawa Tengah (%) ... III-149 3.176 Posisi Relatif Akses Rumah Tangga Terhadap Air Minum Layak

Perkotaan Tahun 2013 – 2014 Terhadap Target RPJMD Tahun

2014 Provinsi Jawa Tengah (%) ... III-150 3.177 Perkembangan Akses Rumah Tangga Terhadap Air Minum

Layak Perkotaan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 – 2014 (%) .. III-150 3.178 Tingkat Efektivitas Akses Rumah Tangga Terhadap Air Minum

Layak Perkotaan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 – 2014 (%) .. III-151 3.179 Perkembangan Relevansi Akses Rumah Tangga Terhadap Air

Minum Layak Perkotaan Tahun 2010 – 2014 Terhadap Target MDGs Tahun 2011 - 2015 dan Target RPJMD Tahun 2014

Provinsi Jawa Tengah (%) ... III-152 3.180 Posisi Relatif Akses Rumah Tangga Terhadap Air Minum Layak

Perdesaan Tahun 2010 – 2014 Terhadap Target RPJMD Tahun

2014 dan Target MDGs Tahun 2015 Provinsi Jawa Tengah (%) ... III-152 3.181 Perkembangan Akses Rumah Tangga Terhadap Air Minum

Layak Pedesaan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 – 2014 (%) ... III-153 3.182 Tingkat Efektivitas Akses Rumah Tangga Terhadap Air Minum


(19)

3.183 Perkembangan Relevansi Akses Air Minum Layak Pedesaan Tahun 2010 – 2014 Terhadap Target MDGs Tahun 2011 - 2015

dan Target RPJMD Tahun 2014 Provinsi Jawa Tengah (%) ... III-154 3.184 Persentase Rumah Tangga Menurut Penguasaan Bangunan

Tempat Tinggal yang Ditempati dan Tipe Daerah Tahun 2014

(%) ... III-155 3.185 Persentase Rumah Tangga Menurut Status Penguasaan

Bangunan Tempat Tinggal yang Ditempati dan Tipe Daerah

Tahun 2010-2014 (%) ... III-156 3.186 Persentase Rumah Tangga Menurut Jenis Atap Terluas

Bangunan Tempat Tinggal di Provinsi Jawa Tengah Tahun

2010-2014 ... III-157 3.187 Persentase Rumah Tangga Menurut Jenis Dinding Terluas

Bangunan Tempat Tinggal di Provinsi Jawa Tengah Tahun

2010-2014 ... III-158 3.188 Persentase Rumah Tangga Menurut Jenis Lantai Terluas

Bangunan Tempat Tinggal di Provinsi Jawa Tengah Tahun

2010-2014 ... III-159 3.189 Posisi Relatif Rasio Elektrifikasi Tahun 2010 – 2014 Terhadap

Target RPJMD Tahun 2014 Provinsi Jawa Tengah (%) ... III-160 3.190 Perkembangan Rasio Elektrifikasi Provinsi Jawa Tengah Tahun

2010 – 2014 (%) ... III-161 3.191 Tingkat Efektivitas Rasio Elektrifikasi Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2010 – 2014 (%) ... III-161 3.192 Perkembangan Relevansi Rasio Elektrifikasi Tahun 2010 – 2014

Terhadap Target RPJMD Tahun 2010 – 2014 Provinsi Jawa

Tengah (%) ... III-162 3.193 Perkembangan Penggunaan Gas Sebagai Bahan Bakar Utama

Memasak Tahun 2011 – 2014 Provinsi Jawa Tengah (%) ... III-162 3.194 Perkembangan Harga Beras Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 –

2014 (Rupiah) (%) ... III-163 3.195 Perkembangan Produksi Beras Tahun 2010 – 2014 Terhadap

Target RPJMD Tahun 2014 Provinsi Jawa Tengah (ton) ... III-164 3.196 Perkembangan Relevansi Produksi Beras Terhadap Target

RPJMD Tahun 2010 – 2014 Provinsi Jawa Tengah (ton) ... III-164 3.197 Perkembangan Harga Komoditas Jagung Provinsi Jawa Tengah

(Rp/kg) ... III-165 3.198 Perkembangan Harga Komoditas Jagung Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2010 – 2014 (Rp/kg) ... III-166 3.199 Harga Komoditas Ubi Kayu Tahun 2014 Terhadap Harga

Komoditas Ubi Kayu Tahun 2010 – 2013 Provinsi Jawa Tengah


(20)

3.200 Posisi Relatif Harga Komoditas Ubi Jalar Tahun 2014 Terhadap Harga Komoditas Ubi Jalar Tahun 2010 – 2013 Provinsi Jawa

Tengah (Rp/Kg) ... III-167 3.201 Perkembangan Harga Komoditas Ubi Jalar Provinsi Jawa

Tengah Tahun 2010 – 2014 (Rp/Kg) ... III-168 3.202 Tingkat Efektivitas Harga Komoditas Ubi Jalar Provinsi Jawa

Tengah Tahun 2010 – 2014 (Rp/Kg) ... III-168 3.203 Posisi Relatif Produksi Komoditas Padi Tahun 2010 – 2014

Terhadap Target RPJMD Tahun 2014 Provinsi Jawa Tengah (ton) III-169 3.204 Perkembangan Produksi Komoditas Padi Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2010 – 2014 (ton) ... III-170 3.205 Tingkat Efektivitas Produksi Komoditas Padi Provinsi Jawa

Tengah Tahun 2010 – 2014 (ton) ... III-170 3.206 Perkembangan Relevansi Produksi Komoditas Padi Tahun 2010

– 2014 Terhadap Target RPJMD Tahun 2010 – 2014 Provinsi

Jawa Tengah (ton) ... III-171 3.207 Posisi Relatif Produksi Komoditas Jagung Tahun 2010 – 2014

Terhadap Target RPJMD Tahun 2014 Provinsi Jawa Tengah (ton) III-172 3.208 Perkembangan Produksi Komoditas Jagung Provinsi Jawa

Tengah Tahun 2010 – 2014 (ton) ... III-172 3.209 Tingkat Efektivitas Produksi Komoditas Jagung Provinsi Jawa

Tengah Tahun 2010 – 2014 (ton) ... III-173 3.210 Perkembangan Relevansi Produksi Komoditas Jagung Tahun

2010 – 2014 Terhadap Target RPJMD Tahun 2010 – 2014

Provinsi Jawa Tengah (ton) ... III-174 3.211 Posisi Relatif Produksi Komoditas Ubi Kayu Tahun 2010 – 2014

Terhadap Target RPJMD Tahun 2014 Provinsi Jawa Tengah (ton) III-175 3.212 Perkembangan Proporsi Produksi Komoditas Ubi Kayu Provinsi

Jawa Tengah Tahun 2010 – 2014 (ton) ... III-175 3.213 Tingkat Efektivitas Produksi Komoditas Ubi Kayu Provinsi Jawa

Tengah Tahun 2010 – 2014 (ton) ... III-176 3.214 Perkembangan Relevansi Produksi Komoditas Ubi Kayu Tahun

2010 – 2014 Terhadap Target RPJMD Tahun 2010 – 2014

Provinsi Jawa Tengah (ton) ... III-177 3.215 Posisi Relatif Produksi Komoditas Ubi Jalar Tahun 2010 – 2014

Terhadap Target RPJMD Tahun 2014 Provinsi Jawa Tengah (ton) III-177 3.216 Perkembangan Proporsi Produksi Komoditas Ubi Jalar Provinsi

Jawa Tengah Tahun 2010 – 2014 (ton) ... III-178 3.217 Tingkat Efektivitas Produksi Komoditas Ubi Jalar Provinsi Jawa

Tengah Tahun 2010 – 2014 (ton) ... III-179 3.218 Perkembangan Relevansi Produksi Komoditas Ubi Jalar Tahun

2010 – 2014 Terhadap Target RPJMD Tahun 2010 – 2014


(21)

3.219 Posisi Relatif Proporsi Penduduk dengan Asupan Kalori

Minimum Dibawah 1.400 Kkal/Kap/Hari Tahun 2010 – 2014

Terhadap Nasional tahun 2014 Provinsi Jawa Tengah (%) ... III-180 3.220 Perbandingan Proporsi Penduduk dengan Asupan Kalori

Minimum Dibawah 1.400 Kkal/Kap/Hari Tahun 2010 – 2014 Terhadap Nasional Tahun 2010 – 2014 Provinsi Jawa Tengah

(%) ... III-181 3.221 Posisi Relatif Proporsi Penduduk dengan Asupan Kalori Antara

1400 - 1800 Kkal/Kap/Hari Tahun 2010 – 2014 Terhadap

Rata-Rata Nasional Tahun 2014 Provinsi Jawa Tengah (%) ... III-182 3.222 Perkembangan Relevansi Angka Proporsi Penduduk dengan

Asupan Kalori Antara 1400 - 1800 Kkal/Kap/Hari Provinsi Jawa

Tengah (%) ... III-182 3.223 Posisi Relatif Proporsi Penduduk Dengan Asupan Kalori Di Atas

1800 Kkal/kap/hari Tahun 2010 – 2014 Terhadap Angka

Nasional Provinsi Jawa Tengah (%) ... IV-183 4.1 Prioritas Wilayah Persentase Penduduk Miskin (P0) Terhadap

Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Provinsi Jawa Tengah ... IV-22 4.2 Prioritas Wilayah Tingkat Kemiskinan Terhadap Tingkat

Pengangguran Terbuka Provinsi Jawa Tengah 2014 ... IV-23 4.3 Prioritas Wilayah Tingkat Kemiskinan Terhadap Laju

Pertumbuhan PDB Per Tenaga Kerja Provinsi Jawa Tengah 2014 .. IV-24 4.4 Prioritas Wilayah Tingkat Kemiskinan Terhadap Angka

Kematian Ibu Melahirkan (AKI) Provinsi Jawa Tengah 2014 ... IV-25 4.5 Prioritas Wilayah Tingkat Kemiskinan Terhadap Prevalensi

Balita Gizi Buruk Provinsi Jawa Tengah 2014 ... IV-26 4.6 Prioritas Wilayah Tingkat Kemiskinan Terhadap Angka

Pemakaian Kontrasepsi/Contraceptive Prevalence Rate (CPR) Pada Perempuan Menikah Usia 15-49 Tahun Provinsi Jawa

Tengah 2014 ... IV-27 4.7 Prioritas Wilayah Tingkat Kemiskinan Terhadap Unmetneed KB

Provinsi Jawa Tengah 2014 ... IV-28 4.8 Prioritas Wilayah Tingkat Kemiskinan Terhadap Jumlah Kasus

HIV Baru Ditemukan Provinsi Jawa Tengah 2013 ... IV-29 4.9 Prioritas Wilayah Tingkat Kemiskinan Terhadap Proporsi Kasus

Tuberculosis Disembuhkan Melalui DOTS Provinsi Jawa Tengah

2014 ... IV-30 4.10 Prioritas Wilayah Tingkat Kemiskinan Terhadap Angka kematian

DBD Provinsi Jawa Tengah 2014 ... IV-31 4.11 Prioritas Wilayah Tingkat Kemiskinan Terhadap APM SD/MI

sederajat Provinsi Jawa Tengah 2014 ... IV-32 4.12 Prioritas Wilayah Tingkat Kemiskinan Terhadap APM SMP/MTs

sederajat Provinsi Jawa Tengah 2014 ... IV-33 4.13 Prioritas Wilayah Tingkat Kemiskinan Terhadap APM SMA/MA


(22)

4.14 Prioritas Wilayah Tingkat Kemiskinan Terhadap Angka Putus

Sekolah SD/MI sederajat Provinsi Jawa Tengah 2014 ... IV-35 4.15 Prioritas Wilayah Tingkat Kemiskinan Terhadap Angka Putus

Sekolah SMP/MTs sederajat Provinsi Jawa Tengah 2014 ... IV-36 4.16 Prioritas Wilayah Tingkat Kemiskinan Terhadap Angka Melek

Huruf Provinsi Jawa Tengah 2013 ... IV-37 4.17 Prioritas Wilayah Tingkat Kemiskinan Terhadap Proporsi Akses

Air Minum Layak Perkotaan Provinsi Jawa Tengah 2014 ... IV-38 4.18 Prioritas Wilayah Tingkat Kemiskinan Terhadap Jumlah Rumah

Tidak Layak Huni PPLS 2011 Provinsi Jawa Tengah 2014 ... IV-39 4.19 Prioritas Wilayah Tingkat Kemiskinan Terhadap Perkembangan

Harga Beras di Tingkat Pasar Provinsi Jawa Tengah 2014 ... IV-40 4.20 Prioritas Wilayah Tingkat Kemiskinan Terhadap Produksi Beras

(GKG) Provinsi Jawa Tengah 2014 ... IV-41 4.21 Prioritas Wilayah Tingkat Kemiskinan Terhadap Proporsi

Penduduk Dengan Asupan Kalori Antara Dari 1400 - 1800

Kkal/Kap/Hari (Rawan Pangan) Provinsi Jawa Tengah 2014 ... IV-42 5.1 Perkembangan Komposisi Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2010 – 2013

(Ribu Rupiah) ... V-2 5.2 Komposisi Anggaran Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Tengah

Tahun Anggaran 2013 (Ribu Rupiah) ... V-3 5.3 Perkembangan Komposisi Anggaran Pendapatan Daerah

Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2010 – 2013 (Ribu

Rupiah) ... V-4 5.4 Komposisi Anggaran Belanja Daerah Provinsi Jawa Tengah

Tahun Anggaran 2013 (Ribu Rupiah) ... V-5 5.5 Perkembangan Komposisi Anggaran Pendapatan Daerah

Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2010 – 2013 (Ribu

Rupiah) ... V-6 5.6 Perkembangan Rasio Pajak Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 –

2013 (%) ... V-8 5.7 Perkembangan Pajak Per Kapita Provinsi Jawa Tengah Tahun

2010 – 2013 (Ribu Rupiah) ... V-9 5.8 Perkembangan Ruang Fiskal Pendapatan Daerah Provinsi Jawa

Tengah Tahun 2010 – 2013 (Ribu Rupiah) ... V-10 5.9 Perkembangan Tingkat Ketergantungan Daerah Provinsi Jawa

Tengah Tahun 2010 – 2013 (%) ... V-12 5.10 Perkembangan Rasio Belanja Pegawai Terhadap Total Belanja

Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 – 2013 (%) ... V-14 5.11 Perkembangan Rasio Belanja Modal Terhadap Total Belanja

Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 – 2013 (%) ... V-15 5.12 Perkembangan Rasio Belanja Modal Per Kapita Provinsi Jawa


(23)

5.13 Perkembangan Rasio Belanja Bantuan Sosial Terhadap Total

Belanja Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 – 2013 (%) ... V-13 5.14 Komposisi Realisasi Belanja Daerah Menurut Fungsi Provinsi

Jawa Tengah Tahun Anggaran 2013 (%) ... V-19 5.15 Perkembangan Komposisi Realisasi Belanja Daerah Menurut

Fungsi Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2010 – 2013 (%) .... V-20 5.16 Perkembangan Komposisi Realisasi Belanja Daerah Menurut

Urusan Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2011 – 2013 (%) ... V-21 5.17 Perkembangan Komposisi Realisasi Belanja Daerah Menurut

Penyelenggara Layanan Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran

2011 – 2013 (%) ... V-23 6.1 Struktur Organisasi TKPKD Provinsi Jawa Tengah ... VI-66 7.1 Komponen Pengembangan Desa Berdikari ... VII-15 7.2 Keterkaian Dan Garis Koordinasi Diantara Lembaga Yang Ada

Di Desa ... VII-24 7.3 Alur Tata Kelola Kelembagaan Penanggulangan Kemiskinan Di

Jawa Tengah ... VII-30 8.1 Alur Monev Implementasi Strategi Penanggulangan Kemiskinan

Daerah Provinsi Jawa Tengah ... VIII-7 8.2 Mekanisme Monev Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Jawa

Tengah ... VIII-8 8.3 Mekanisme Penanganan Pengaduan Masyarakat Provinsi Jawa


(24)

DAFTAR TABEL

2.1 Ketinggian Wilayah di Jawa Tengah ... II-3 2.2 Jumlah Penduduk Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 – 2014 ... II-5 2.3 Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut Kabupaten/Kota Di

Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 – 2014 ... II-6 2.4 Kepadatan Penduduk Menurut Kabupaten/Kota Di Provinsi

Jawa Tengah Tahun 2010 – 2014 ... II-7 2.5 Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur Menurut

Kabupaten/Kota Di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 ... II-9 2.6 Nilai dan Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha

Atas Dasar Harga Berlaku di Jawa Tengah Tahun 2010 – 2014

(Trilyun Rupiah) ... II-12 2.7 Nilai dan Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha

Atas Dasar Harga Konstan di Jawa Tengah Tahun 2010 – 2014

(Trilyun Rupiah) ... II-13 2.8 Pertumbuhan Ekonomi Nasional dan Provinsi se Jawa – Bali

Tahun 2012 – 2014 (%) ... II-14 2.9 Perkembangan Kontribusi Sektor dalam PDRB Atas Dasar Harga

Berlaku (Hb) dan Harga Konstan (Hk) di Jawa Tengah Tahun

2010 – 2014 (Juta Rupiah) ... II-13 2.10 Kontribusi Jenis Penggunaan Terhadap PDRB Atas Dasar Harga

Berlaku Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 – 2014 ... II-15 2.11 Inflasi Provinsi se Jawa – Bali Tahun 2012 – 2014 (%) ... II-17 2.12 Kondisi Ketenagakerjaan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011 –

2014 ... II-19 3.1 Daftar Komoditi Makanan yang Membri Pengaruh Besar

Terhadap Garis Kemiskinan Di Provinsi Jawa Tengah Periode

September 2014 ... III-3 3.2 Daftar Komoditi Bukan Makanan yang Memberi Pengaruh Besar

Terhadap Garis Kemiskinan Di Provinsi Jawa Tengah Periode

September 2014 ... III-4 3.3 Garis Kemiskinan Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2010 – 2013 ... III-5 3.4 Variabel dan Kategori Data Mikro Berdasarkan Instrumen

Pemutakhiran Basis Data Terpadu (PBDT) Tahun 2015 ... III-10 3.5 Perincian Bidang dan Indikator Utama Kondisi Kemiskinan ... III-20 3.6 Persentase Penduduk Miskin Provinsi se Jawa – Bali Tahun

2012 – 2014 ... III-29 3.7 Jumlah Penduduk Miskin Provinsi se Jawa – Bali Tahun 2012 –

2014 ... III-32 3.8 Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Provinsi se Jawa – Bali


(25)

3.9 Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Provinsi se Jawa – Bali

Tahun 2012 – 2014 ... III-37 3.10 Analisis Keterkaitan Kondisi Kemiskinan Konsumsi Provinsi

Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 ... III-41 4.1 Determinan Kemiskinan Secara Umum ... IV-1 5.1 Komposisi Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun

Anggaran 2010 – 2013 (Ribu Rupiah) ... V-5 5.2 Komposisi Belanja Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 –

2013 (Ribu Rupiah) ... V-6 5.3 Komposisi Pembiayaan Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun

2012 – 2013 (Ribu Rupiah) ... V-7 5.4 Komposisi Rasio Pajak Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 –

2013 ... V-8 5.5 Komposisi Pajak Per Kapita Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 –

2013 ... V-9 5.6 Komposisi Ruang Fiskal Pendapatan Daerah Provinsi Jawa

Tengah Tahun 2010 – 2013 ... V-11 5.7 Tingkat Ketergantungan Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun

2010 – 2013 ... V-12 5.8 Komposisi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2010 – 2013 ... V-13 5.9 Komposisi Dana Perimbangan Daerah Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2010 – 2013 ... V-13 5.10 Komposisi Rasio Belanja Pegawai Terhadap Total Belanja

Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 – 2013 ... V-14 5.11 Komposisi Rasio Belanja Modal Terhadap Total Belanja Daerah

Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 – 2013 ... V-16 5.12 Komposisi Rasio Belanja Modal Terhadap Jumlah Penduduk

Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 – 2013 ... V-17 5.13 Komposisi Rasio Belanja Bantuan Sosial Terhadap Total Belanja

Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 – 2013 ... V-18 5.14 Realisasi Belanja Daerah Menurut Fungsi dan Urusan Provinsi

Jawa Tengah Tahun 2011 – 2013 ... V-21 5.15 Realisasi Belanja Daerah Menurut Penyelenggara Layanan

Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011 – 2013 ... V-23 6.1 Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Misi Kedua : Mewujudkan

Kesejahteraan Masyarakat yang Berkualitas, Menanggulangi

Kemiskinan dan Pengangguran. ... VI-6 6.2 Status Capaian Tujuan ke-1 MDGs Jawa Tengah ... VI-14 6.3 Keterkaitan Permasalahan, Kebijakan, Strategi dan Program

Penanggulangan Kemiskinan di Jawa Tengah ... VI-26 6.4 Sasaran Tingkat Kemiskinan Wilayah Jawa-Bali Per Provinsi


(26)

6.5 Sasaran Tingkat Pengangguran Wilayah Jawa-Bali Per Provinsi


(27)

DAFTAR SINGKATAN

ADHB : Atas Dasar Harga Berlaku ADHK : Atas Dasar Harga Konstan

AIDS : Acquired Immune Deficiency Syndrome AKB : Angka Kematian Bayi

AKBA : Angka Kematian Balita AKD : Antar Kerja Daerah

AKI : Angka Kematian Ibu Melahirkan AKL : Antar Kerja Lokal

AKN : Antar Kerja Negara AMH : Angka Melek Huruf

APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBN : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APK : Angka Partisipasi Kasar

APM : Angka Partisipasi Murni APS : Angka Putus Sekolah ARV : Antiretroviral

ASI : Air Susu Ibu

BLK : Balai Latihan Kerja

BLSM : Bantuan Langsung Sementara Masyarakat BLT : Bantuan Langsung Tunai

BOS : Bantuan Operasional Sekolah

BPJS : Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial BPS : Badan Pusat Statistik

BRS : Buku Resmi Statistik BSM : Bantuan Siswa Miskin BSM : Bantuan Siswa Miskin BUMD : Badan Usaha Milik Daerah BUMN : Badan Usaha Milik Negara CPR : Contraceptive Prevalence Rate DBD : Demam Berdarah Dengeu DO : Drop Out


(28)

FGD : Focus Group Discussion GK : Garis Kemiskinan

GKM : Garis Kemiskinan Makanan GKNM : Garis Kemiskinan Non Makanan HAM : Hak Asasi Manusia

HIV : Human Immunodeficiency Virus IMS : Infeksi Menular Seksual

IUD : Intra Uterine Device

JAMKESMAS : Jaminan Kesehatan Masyarakat JPS : Jaring Pengaman Sosial

KAT : Komunitas Adat Terpencil KB : Keluarga Berencana

KEPOKMAS : Kebutuhan Pokok Masyarakat Khusus

Khusus

KIE : Komunikasi, Informasi dan Edukasi KIP : Kartu Indonesia Pintar

KKS : Kartu Keluarga Sejahtera KPS : Kartu Perlindungan Sosial KUD : Koperasi Unit Desa

KUR : Kredit Usaha Rakyat

LP2KD : Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah LPKS : Lembaga Pelatihan Kerja Swasta

LSM : Lembaga Swadaya Masyarakat MBR : Masyarakat Berpenghasilan Rendah MDG’s : Millenium Development Goals

MKJP : Metode Kontrasepsi Jangka Panjang MOP : Metoda Operasi Pria

MOW : Metoda Operasi Wanita Nasional

NGO : Non Government Organization

NKRI : Negara Kesatuan Republik Indonesia NTP : Nilai Tukar Petani


(29)

OPK : Operasi Pasar Khusus

OPT : Organisme Pengganggu Tanaman

P2DTK : Progam Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dan P2KD : Progam Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dan P2KP : Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan

PAD : Pendapatan Asli Daerah PAUD : Pendidikan Anak Usia Dini

PBDT : Pemutakhiran Basis Data Terpadu PDRB : Produk Domestrik Regional Bruto PHBS : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHK : Pemutusan Hubungan Kerja

PISEW : Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah PKH : Program Keluarga Harapan

PLKB : Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana PLN : Perusahaan Listrik Negara

PLPBK : Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas PLPBK : Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas PMKS : Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial

PMO : Pendamping Minum Obat

PNF : Pendidikan Non Formal & Informal

PNPM : Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat PNS : Pegawai Negeri Sipil

POKJA : Kelompok Kerja

POLRI : Kepolisian Negara Republik Indonesia

PONED : Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar PPK : Program Pengembangan Kecamatan

PPKBD : Petugas Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa PPLS : Pendataan Program Perlindungan Sosial

PSTN : Public Switched Telephone Network PTSP : Pelayanan Terpadu Satu Pintu

PUAP : Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan RAD : Rencana Aksi Daerah

RASKIN : Beras Miskin


(30)

RPJMN : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional RPJPD : Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah

RS : Rumah Sakit

RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah RSUP : Rumah Sakit Umum Pusat RTLH : Rumah Tidak Layak Huni RTM : Rumah Tangga Miskin RTS : Rumah Tangga Sasaran SD : Sekolah Dasar

SDA : Sumber Daya Alam SDM : Sumber Daya Manusia

SEL : Sosial, Ekonomi dan Lingkungan SFD : Sarjana Fasilitator Desa

SKPD : Satuan Kerja Perangkat Daerah SMA : Sekolah Menengah Atas

SMP : Sekolah Menengah Pertama SNP : Standar Nasional Pendidikan SOP : Standar Operasional Prosedur

SP : Sensus Penduduk

SPKD : Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPM : Standart Pelayanan Minimum

SPM : Standart Pelayanan Minimum SRG : Sistem Resi Gudang

SUPAS : Survei Penduduk Antar Sensus

TA : Tahun Anggaran

TBC : Tuberculosis

TNI : Tentara Nasional Indonesia

TNP2K : Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan TPID : Tim Pengendali Inflasi Daerah

TPT : Tingkat Pengangguran Terbuka UMKM : Usaha Mikro Kecil Menengah

UMKMK : Usaha Mikro Kecil Menengah dan Koperasi

UU : Undang-Undang


(31)

PENUTUP

SISTEM MONITORING DAN

EVALUASI

ISU STRATEGIS DAN

RENCANA AKSI DAERAH

TINJAUAN KEBIJAKAN

DAN KELEMBAGAAN

ANALISIS APBD UNTUK

PENANGGULANGAN

KEMISKINAN

DETERMINAN KEMISKINAN

JAWA TENGAH

PROFIL KEMISKINAN

JAWA TENGAH

KONDISI UMUM

JAWA TENGAH

PENDAHULUAN


(32)

STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 - 2018

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Upaya penanggulangan kemiskinan di Indonesia telah menjadi agenda dan prioritas utama pembangunan Nasional sejak lama. Berbagai kebijakan, strategi, program dan kegiatan telah diimplementasikan dalam skala Nasional, Provinsi dan Kabupaten/Kota. Pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan di Indonesia baik yang bersifat langsung (program-program perlindungan sosial) maupun yang tidak langsung (program sektoral dan daerah) cukup efektif hingga tahun 1996, ditunjukkan dengan menurunnya jumlah penduduk miskin di Jawa Tengah. Berdasarkan data BPS pada tahun 1996, jumlah penduduk miskin di Jawa Tengah tercatat sebanyak 6,42 juta jiwa atau sebesar 21,61%. Namun demikian dengan terjadinya krisis moneter yang berlanjut pada krisis ekonomi pada pertengahan tahun 1997. Kondisi ini telah membawa dampak terhadap kenaikan jumlah penduduk miskin di Jawa Tengah yang cukup tajam pada tahun 1999 menjadi sebanyak 8,76 juta jiwa atau sebesar 28,46%. Selain itu, pelaksanaan penanggulangan kemiskinan di Jawa Tengah juga ditunjukkan dengan realisasi anggaran program penanggulangan kemiskinan Provinsi Jawa Tengah tahun 2010-2014, yaitu pada tahun 2010 sebesar Rp.153 Milyar dan terus mengalami kenaikan hingga tahun 2014 menjadi sebesar Rp.1,146 Trilyun. Namun pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan di Jawa Tengah dirasa belum cukup efektif ditunjukkan dengan melambatnya penurunan jumlah

LAMPIRAN

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 72 TAHUN 2015

TENTANG

STRATEGI PENANGGULANGAN KEMIS-KINAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 - 2018


(33)

penduduk miskin hingga pada periode September 2014 masih sebanyak 4,56 juta jiwa atau sebesar 13,58%. Hal ini diakibatkan belum optimalnya sinergitas program penanggulangan kemiskinan antara Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota serta masih tingginya ego sektoral antar SKPD/Instansi, program/kegiatan belum tepat sasaran dan mentalitas penerima manfaat itu sendiri.

Dalam pengukuran kemiskinan di Indonesia, BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach).

Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan penduduk dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan sebesar 2.100 kkal/kapita/hari dan bukan makanan esensial seperti perumahan, sandang, kesehatan, pendidikan, transportasi dan lainnya yang diukur dari sisi pengeluaran. Pengeluaran penduduk dalam rupiah atau harga yang harus dibayar dalam pemenuhan kebutuhan dasar ini disebut dengan garis kemiskinan. Secara sederhana, kemiskinan dapat dilihat dari besarnya pengeluaran penduduk dibandingkan dengan garis kemiskinan. Dengan kata lain, penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan adalah penduduk yang termasuk dalam kategori miskin.

Laju pertumbuhan pengeluaran konsumsi per kapita penduduk secara nasional tumbuh sekitar 4,87% antara tahun 2008-2012. Hanya 20,0% penduduk teratas yang pertumbuhannya di atas rata-rata nasional, yang diperkirakan jumlahnya sekitar 50 juta jiwa. Sementara itu, sekitar 80,0% penduduk lainnya mempunyai tingkat pengeluaran konsumsi dibawah rata-rata nasional. Gambaran ini mencerminkan bahwa Indonesia masih mengalami ketidakmerataan distribusi pendapatan. Tidak meratanya distribusi pendapatan menyebabkan terjadinya ketimpangan pendapatan antar kelompok masyarakat. Ini berarti, pendapatan nasional belum dapat dinikmati oleh seluruh penduduk, sehingga menyebabkan ketimpangan pendapatan antar kelompok masyarakat, yang dicerminkan oleh meningkatnya gini rasio dari 0,37 tahun 2007 menjadi 0,41 tahun 2012. Ketidakmerataan pembangunan dan hasil-hasil pembangunan menggambarkan masih besarnya angka kemiskinan dan kerentanan, yang


(34)

dicerminkan oleh angka kemiskinan turun melambat dan angka penyerapan tenaga kerja yang belum dapat mengurangi pekerja rentan secara berarti, meskipun tingkat pengangguran menurun.

Gambar 1. 1

Laju Pertumbuhan Pengeluaran Per Kapita, 2008-2012

Sumber: Buku II RPJMN 2015-2019

Penurunan kemiskinan yang lambat faktor penyebabnya sangat kompleks mencakup kondisi sosial budaya, politik dan perekonomian. Salah satu kondisi yang sering memicu timbulnya kemiskinan adalah kenaikan harga bahan kebutuhan pokok yang sulit dikendalikan sehingga berdampak pada menurunnya daya beli masyarakat khususnya pada rumah tangga/individu dengan kondisi kesejahteraan sampai dengan 40% terbawah di Indonesia.

Secara nasional, beberapa permasalahan yang masih dihadapi dalam penanggulangan kemiskinan yaitu : (a) terbatasnya cakupan dan kualitas pelayanan bantuan sosial; (b) masih adanya ketimpangan tingkat kesejahteraan masyarakat antar provinsi; (c) akses masyarakat terhadap kebutuhan dasar secara rata-rata masih rendah, dan terdapat perbedaan akses antar kelompok pendapatan; (d) adanya globalisasi yang meningkatkan gejolak ekonomi dan menimbulkan kerentanan di dalam masyarakat terutama masyarakat miskin; dan (e) meningkatnya kerentanan masyarakat miskin sebagai akibat dari perubahan iklim.


(35)

Pertumbuhan dan kemajuan sosial ekonomi masyarakat serta perubahan struktur perekonomian Indonesia memiliki dua konsekuensi penting yaitu; pertama, penduduk golongan menengah ke bawah akan semakin membutuhkan sistem perlindungan sosial yang komprehensif; dan kedua, adanya potensi meningkatnya kesenjangan antarkelompok berpendapatan terbawah dan menengah ke atas yang menjadikan masalah kemiskinan semakin kompleks. Perlindungan sosial diperlukan agar penduduk yang kurang mampu terlindungi pemenuhan kebutuhannya, terutama pelayanan kesehatan dan kebutuhan bahan pokok, apabila terjadi guncangan ekonomi maupun guncangan sosial yang terjadi. Dalam mengurangi kesenjangan antar kelompok ekonomi, perluasan akses terhadap pemanfaatan pelayanan dasar perlu dilakukan. Sementara itu, untuk mengatasi kompleksitas permasalahan kemiskinan dibutuhkan pembekalan terhadap penduduk kurang mampu dan rentan berupa keterampilan wirausaha maupun keterampilan teknis sehingga dapat meningkatkan daya saing mereka dalam kegiatan ekonomi produktif.

Mengingat kompleksitas permasalahan kemiskinan yang

menyangkut berbagai aspek kehidupan masyarakat, baik berkaitan dengan penyebab maupun implikasinya, maka upaya penanggulangan kemiskinan juga terkait dengan berbagai bidang pembangunan. Untuk itu dalam rangka sinkronisasi dan upaya mewujudkan sinergitas pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan di Jawa Tengah, maka disusun dokumen Strategi Penanggulangan Kemiskinan daerah (SPKD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015 – 2018.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

1. Maksud

Maksud dari penyusunan dokumen Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD) Provinsi Jawa Tengah adalah :

a. Sebagai referensi dalam memberikan arah dan pedoman bagi pemerintah daerah untuk menjadikan penanggulangan

kemiskinan sebagai arus utama (mainstreaming) dalam


(36)

b. Sebagai pedoman bagi setiap satuan kerja pelaksana dalam menyusun perencanaan kerja yang pro poor, pro growth dan pro job

yang mempercepat penanggulangan kemiskinan.

c. Sebagai pedoman dalam menentukan target yang harus dicapai pemerintah daerah dalam menanggulangi kemiskinan.

d. Mengkordinasikan berbagai upaya penanggulangan kemiskinan di tiap satuan kerja

2. Tujuan

Tujuan penyusunan dokumen Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD) Provinsi Jawa Tengah adalah :

a. Menegaskan komitmen dan mendorong sinergi berbagai upaya penanggulangan kemiskinan yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Organisasi Kemasyarakatan, Pelaku Usaha, Lembaga Internasional, dan pihak-pihak pemangku kepentingan (stakeholders) untuk mengatasi kemiskinan di Jawa Tengah;

b. Membangun konsensus bersama untuk mengatasi kemiskinan

dengan pendekatan partisipatif dan pemberdayaan dalam perumusan kebijakan dan strategi penanggulangan kemiskinan;

c. Menegaskan komitmen dalam mendukung pencapaian tujuan

pembangunan nasional dan daerah yang tertuang dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Tengah dan pencapaian tujuan pembangunan millenium (Millennium Development Goals / MDG’s) terutama tujuan penanggulangan kemiskinan;

d. Mewujudkan dokumen perencanaan sebagai payung kebijakan

dalam penanganan kemiskinan di daerah dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari dokumen perencanaan dan anggaran daerah, didayagunakan untuk menyusun langkah (rencana aksi) yang dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan, melalui serangkaian program dan kegiatan dalam satu wadah


(37)

koordinasi yang lebih mantap, komprehensif, sinergis, akseleratif dan berkelanjutan.

C. DASAR HUKUM

Dasar hukum penyusunan Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015 – 2018 adalah :

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

5. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2005 tentang Pengesahan

International Covenant On Economic, Social and Cultural Rights

(Kovenan Internasional tentang Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4557);

6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2005 tentang Pengesahan

International Convenant On Civil and Politic Right (Konvenan Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan Politik (Lembaran Negara


(38)

Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4558);

7. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700):

8. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2049 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4967);

9. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);

10. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2011 tentang Fakir Miskin

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5235);

11. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terkahir dengan dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679)

12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);


(39)

14. Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan;

15. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019;

16. Instruksi Presiden Nomor 1 tahun 2010 tentang Percepatan

Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2010;

17. Instruksi Presiden Nomor 3 tahun 2010 tentang Program

Pembangunan Yang Berkeadilan;

18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 42 tentang Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Provinsi dan Kabupaten/Kota;

19. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005-2025;

20. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018;

21. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Pemanfaatan Data Kemiskinan di Jawa Tengah;

22. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 29 Tahun 2015 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016;

23. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 20 tahun 2011 tentang Rencana Aksi Daerah Percepatan pencapaian Target Millenium Development Goals (MDGs) Provinsi Jawa Tengah tahun 2011 – 2015; 24. Keputusan Gubernur Nomor : 414.2/131/2010, tanggal 31 Agustus

2010 tentang Pembentukan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Jawa Tengah.

D. METODE DAN TAHAPAN PENYUSUNAN SPKD

Metode yang dipakai dalam menyusun dokumen SPKD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2018 adalah mengacu dan mendasarkan pada RPJMD Provinsi Jawa Tengah 2013-2018, Petunjuk Teknis Penyusunan SPKD dan Buku Panduan Penanggulangan Kemiskinan yang diterbitkan oleh Tim


(40)

Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), dan Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Provinsi Jawa Tengah serta dokumen/kertas hasil diskusi dengan berbagai pemangku kepentingan.

Tahapan Penyusunan SPKD Provinsi Jawa Tengah dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut :

1. Evaluasi dan analisa data sekunder yang berkaitan dengan

kemiskinan;

2. Telaah terhadap dokumen SPKD sebelumnya dengan didukung

dokumen lain yang berkaitan dengan penanggulangan kemiskinan secara partisipatif;

3. Konsultasi Ahli (akademisi perguruan tinggi);

4. FGD Stakeholders, yaitu diskusi antara tim ahli (akademisi perguruan tinggi) dengan SKPD/Instansi (pelaku program) dengan melibatkan berbagai unsur (Penerima Program, Dunia Usaha, Birokrasi, NGO dan Asosiasi);

5. Konsultasi Publik (perwakilan stakeholders);

6. Perbaikan draft dokumen SPKD berdasarkan masukan-masukan hasil

FGD stakeholders maupun hasil konsultasi publik.

7. Diskusi pemantapan draft dokumen SPKD (internal TKPKD Provinsi Jawa Tengah);

8. Rapat koordinasi TKPKD seluruh Kabupaten/Kota se Jawa Tengah; Rapat Koordinasi TKPKD ini dimaksudkan untuk mensosialisasikan dokumen SPKD Provinsi kepada TKPKD Kabupaten/Kota untuk mendapatkan masukan dan legitimasi dari Kabupaten/Kota.

9. Review tahap akhir dan finalisasi dokumen SPKD;

Berdasarkan masukan-masukan yang disampaikan dalam rapat koordinasi dilakukan penyempurnaan/finalisasi dokumen SPKD.

10. Legalisasi dokumen SPKD Provinsi Jawa Tengah.

Agar dokumen SPKD ini bisa menjadi pengikat dan acuan bagi seluruh pelaku penanggulangan kemiskinan maka perlu adanya Peraturan Gubernur.


(1)

Bidang : Ketahanan Pangan

Indikator : 4.2. Produksi komoditas jagung

SKPD/Instansi : Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura

2010 2011 2012 2013 2014

1 Cilacap 25.727 13.936 19.989 559.543 15.278 2 Banyumas 16.752 29.452 18.464 267.973 14.220 3 Purbalingga 36.569 44.044 51.685 228.428 31.801 4 Banjarnegara 101.788 89.491 78.133 195.565 78.990 5 Kebumen 24.774 21.945 27.978 165.115 23.415 6 Purworejo 14.407 16.351 22.528 123.136 14.935 7 Wonosobo 64.364 124.123 114.929 122.720 97.420 8 Magelang 75.084 56.507 75.364 116.470 59.356 9 Boyolali 163.543 111.713 128.530 115.101 136.434 10 Klaten 59.242 88.520 73.239 111.327 82.935 11 Sukoharjo 22.339 28.609 23.901 110.688 18.498 12 Wonogiri 376.172 260.641 315.841 103.130 304.048 13 Karanganyar 47.817 40.088 47.274 96.028 35.295 14 Sragen 65.974 98.664 97.994 78.780 97.011 15 Grobogan 663.795 505.396 559.835 75.076 590.776 16 Blora 273.231 277.859 268.664 61.161 244.815 17 Rembang 137.760 99.616 116.269 59.105 128.385 18 Pati 123.180 113.491 119.123 49.666 126.441 19 Kudus 14.060 25.466 20.551 43.457 17.064 20 Jepara 16.531 30.052 33.425 42.988 52.162 21 Demak 80.613 120.237 127.384 42.390 192.156 22 Semarang 53.434 49.630 58.921 29.189 71.486 23 Temanggung 143.081 74.880 137.556 28.791 104.530 24 Kendal 147.484 186.061 189.162 23.914 214.637 25 Batang 30.289 52.049 41.985 21.424 49.761 26 Pekalongan 20.044 13.028 10.941 17.704 8.558 27 Pemalang 53.342 45.016 24.854 14.448 27.764 28 Tegal 102.774 105.427 101.723 12.735 99.963 29 Brebes 99.400 95.784 131.086 10.707 111.333 30 Kota Magelang 8 20 - 2.478 - 31 Kota Surakarta 38 - - 1.675 - 32 Kota Salatiga 1.892 1.277 1.178 - 514 33 Kota Semarang 3.203 3.203 3.121 - 1.566

34 Kota Pekalongan - - - - -

35 Kota Tegal - - - - -

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

3.058.710 2.772.575 3.041.630 2.930.911 3.051.516

18.327.636 17.643.250 19.387.022 18.511.853 19.008.426 20.666.702

2.821.898 2.864.226 2.907.190 2.950.798 3.004.814 3.016.834 3.028.901 3.041.017 3.053.181 2.821.898 2.864.226 2.907.190 2.950.798 3.004.814 3.016.834 3.028.901 3.041.017 3.053.181

Target Capaian

Jawa Tengah Nasional Target RKPD* Target RPJMD* No. Kab./Kota


(2)

Bidang : Ketahanan Pangan

Indikator : 4.3. Produksi komoditas ubi kayu

SKPD/Instansi : Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura

2010 2011 2012 2013 2014

1 Cilacap 121.878 84.099 166.766 174.364 113.015 2 Banyumas 103.994 108.875 109.842 78.688 43.050 3 Purbalingga 143.217 138.881 142.132 92.604 63.285 4 Banjarnegara 265.662 281.383 207.735 244.979 204.511 5 Kebumen 162.872 126.828 137.366 140.864 124.660 6 Purworejo 85.740 80.937 193.274 195.754 256.687 7 Wonosobo 73.346 148.345 174.531 195.754 256.687 8 Magelang 50.785 66.105 55.308 63.189 85.421 9 Boyolali 152.462 134.859 104.202 82.562 94.322 10 Klaten 41.040 23.326 22.174 14.711 14.701 11 Sukoharjo 42.169 40.396 36.190 36.868 27.864 12 Wonogiri 1.290.918 868.102 900.203 1.062.144 1.041.880 13 Karanganyar 99.780 95.050 104.045 116.226 127.873 14 Sragen 50.273 92.385 50.094 83.380 44.738 15 Grobogan 22.652 35.903 47.667 37.780 28.187 16 Blora 26.509 38.467 33.926 85.149 68.517 17 Rembang 52.768 75.168 110.775 150.203 129.330 18 Pati 643.558 538.337 732.961 698.325 744.746 19 Kudus 30.197 30.858 21.932 38.185 34.122 20 Jepara 149.883 219.755 254.316 302.201 305.105 21 Demak 7.442 10.224 8.131 10.375 9.406 22 Semarang 23.451 41.095 55.295 50.012 34.812 23 Temanggung 47.051 69.799 53.749 62.314 52.638 24 Kendal 34.492 36.719 16.525 21.409 21.208 25 Batang 32.147 34.750 20.478 34.538 47.454 26 Pekalongan 16.872 14.286 12.084 11.441 7.861 27 Pemalang 42.431 20.529 22.502 25.710 26.044 28 Tegal 10.558 12.737 9.917 13.015 12.092 29 Brebes 35.604 12.462 21.351 35.258 27.860 30 Kota Magelang 88 117 42 42 29 31 Kota Surakarta 162 176 188 176 121 32 Kota Salatiga 7.182 5.878 6.535 6.226 6.474 33 Kota Semarang 9.058 14.618 16.186 9.834 7.652

34 Kota Pekalongan - - - - -

35 Kota Tegal - 8 - - -

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

3.876.242 3.501.458 3.848.462 4.089.635 3.977.810

23.918.118 24.044.025 24.177.372 23.936.921 23.436.384 23.969.869

3.973.436 3.997.025 4.021.261 4.045.388 3.356.540 3.366.609 3.376.709 3.386.839 3.397.000 3.973.436 3.997.025 4.021.261 4.045.388 3.356.540 3.366.609 3.376.709 3.386.839 3.397.000

Target Provinsi

Capaian

Jawa Tengah Nasional Target RKPD* Target RPJMD* No. Kab./Kota


(3)

Bidang : Ketahanan Pangan

Indikator : 4.4. Produksi komoditas ubi jalar

SKPD/Instansi : Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura

2010 2011 2012 2013 2014

1 Cilacap 7.559 6.889 6.504 6.017 1.408 2 Banyumas 2.441 1.367 1.133 1.350 2.098 3 Purbalingga 3.948 1.948 2.394 5.745 2.274 4 Banjarnegara 3.948 1.948 2.394 5.745 2.274 5 Kebumen 2.452 1.811 2.306 1.678 653 6 Purworejo 1.388 307 1.182 933 1.059 7 Wonosobo 1.128 736 1.443 14.540 1.149 8 Magelang 24.565 12.800 26.789 21.033 28.354 9 Boyolali 1.877 673 1.242 669 639 10 Klaten 1.407 1.071 559 857 1.155 11 Sukoharjo 25 12 13 12 173 12 Wonogiri 1.493 1.035 1.716 1.428 1.158 13 Karanganyar 9.088 21.413 32.213 27.059 23.882 14 Sragen 158 461 98 761 83 15 Grobogan 1.614 986 1.138 828 727 16 Blora 4.854 2.419 1.951 2.647 2.253 17 Rembang 4.319 3.293 3.830 7.329 6.568 18 Pati 2.463 1.861 2.689 1.184 2.122 19 Kudus 530 137 172 215 522 20 Jepara 1.308 1.959 2.486 2.472 2.773 21 Demak 1.464 1.344 2.715 2.859 2.735 22 Semarang 11.216 29.130 31.163 24.547 19.903 23 Temanggung 6.161 5.548 1.847 3.589 4.324 24 Kendal 7.062 7.533 8.029 9.960 5.154 25 Batang 11.367 4.829 7.516 16.595 36.979 26 Pekalongan 2.596 1.702 1.929 1.436 1.294 27 Pemalang 4.644 2.877 3.337 5.564 2.910 28 Tegal 3.551 1.696 1.996 1.636 1.583 29 Brebes 4.107 4.616 397 4.352 3.116

30 Kota Magelang - - - - -

31 Kota Surakarta - - - - -

32 Kota Salatiga 95 91 40 13 28 33 Kota Semarang 108 71 249 321 154

34 Kota Pekalongan - - - - -

35 Kota Tegal - - - - -

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

137.724 157.972 166.978 183.694 179.394

2.051.046 2.196.033 2.483.460 2.386.729 2.382.658 2.461.149

162.634 163.447 164.265 165.086 171.158 171.671 172.186 172.703 173.220 162.634 163.447 164.265 165.086 171.158 171.671 172.186 172.703 173.220 No. Kab./Kota

Target Capaian

Provinsi

Capaian

Jawa Tengah Nasional Target RKPD* Target RPJMD*


(4)

Bidang

: Ketahanan Pangan

Indikator

: 5.1. Proporsi penduduk dengan asupan kalori minimum

dibawah 1.400 Kkal/kap/hari (sangat rawan pangan)

SKPD/Instansi

: Badan Ketahanan Pangan

2011

2012

2013

2014

1

Cilacap

13,22

20,65

18,77

18,04

2

Banyumas

20,15

25,16

17,37

21,25

3

Purbalingga

13,52

13,95

10,62

8,98

4

Banjarnegara

27,99

24,32

29,46

25,04

5

Kebumen

14,42

11,52

7,31

11,57

6

Purworejo

13,09

10,57

12,05

8,47

7

Wonosobo

13,89

11,97

10,50

14,79

8

Magelang

30,44

27,91

24,50

27,20

9

Boyolali

19,80

16,68

15,75

11,55

10 Klaten

13,42

9,13

13,76

15,04

11 Sukoharjo

28,63

23,21

23,60

19,21

12 Wonogiri

20,51

17,64

16,27

16,71

13 Karanganyar

9,85

14,04

15,04

15,12

14 Sragen

19,21

14,51

14,27

12,36

15 Grobogan

14,83

10,82

8,75

9,19

16 Blora

19,13

24,11

24,78

19,19

17 Rembang

21,28

15,27

14,41

14,55

18 Pati

13,76

12,14

17,99

13,53

19 Kudus

38,29

42,14

25,36

25,87

20 Jepara

25,06

22,45

20,34

21,79

21 Demak

15,88

18,23

21,43

17,66

22 Semarang

20,06

14,70

16,57

14,76

23 Temanggung

24,38

31,82

29,92

26,54

24 Kendal

16,31

13,37

9,87

12,41

25 Batang

12,42

11,73

11,83

9,48

26 Pekalongan

4,44

7,91

6,46

4,14

27 Pemalang

16,53

20,66

14,59

16,63

28 Tegal

17,27

16,57

19,11

18,60

29 Brebes

14,16

14,74

9,03

10,40

30 Kota Magelang

26,61

33,47

33,09

36,30

31 Kota Surakarta

22,58

51,03

35,29

35,47

32 Kota Salatiga

17,77

19,46

18,50

14,82

33 Kota Semarang

31,52

34,93

31,71

27,07

34 Kota Pekalongan

28,48

38,97

33,62

24,82

35 Kota Tegal

15,19

36,32

10,43

16,47

19,15

19,42

17,75

16,97

17,41

19,46

18,68

16,94

Jawa Tengah

Nasional


(5)

Bidang

: Ketahanan Pangan

Indikator

: 5.2. Proporsi penduduk dengan asupan kalori kurang

dari 1400 - 1800 Kkal/kap/hari (rawan pangan)

SKPD/Instansi

: Badan Ketahanan Pangan

2011

2012

2013

2014

1

Cilacap

42,32

39,15

44,48

45,10

2

Banyumas

36,21

34,08

35,53

36,48

3

Purbalingga

36,85

31,55

38,73

34,69

4

Banjarnegara

43,80

36,77

38,49

39,93

5

Kebumen

34,91

33,74

27,03

34,28

6

Purworejo

27,88

28,43

29,64

29,94

7

Wonosobo

30,00

32,06

32,18

27,74

8

Magelang

41,69

41,48

40,30

37,62

9

Boyolali

32,43

28,59

25,41

27,51

10 Klaten

37,34

37,61

34,70

32,98

11 Sukoharjo

35,63

36,93

37,77

36,94

12 Wonogiri

35,50

35,17

37,06

37,73

13 Karanganyar

33,22

36,16

38,93

34,24

14 Sragen

30,70

33,12

30,64

29,65

15 Grobogan

37,26

30,37

29,66

30,36

16 Blora

45,43

38,88

39,24

39,33

17 Rembang

40,39

41,40

32,27

31,42

18 Pati

41,06

44,82

42,21

40,36

19 Kudus

36,87

32,38

35,51

34,35

20 Jepara

42,12

39,39

36,38

37,95

21 Demak

39,48

38,87

42,19

40,44

22 Semarang

34,04

33,76

30,35

29,04

23 Temanggung

39,55

36,23

35,22

39,16

24 Kendal

33,43

29,22

28,36

29,43

25 Batang

41,12

32,83

31,52

28,46

26 Pekalongan

24,95

24,77

20,70

25,20

27 Pemalang

34,77

38,64

45,14

44,48

28 Tegal

27,51

26,44

28,89

28,08

29 Brebes

28,05

30,52

32,62

28,97

30 Kota Magelang

36,45

39,27

43,64

35,28

31 Kota Surakarta

48,44

30,36

34,59

39,76

32 Kota Salatiga

36,24

31,49

35,21

29,98

33 Kota Semarang

40,15

32,14

36,34

39,55

34 Kota Pekalongan

32,63

32,38

33,88

35,74

35 Kota Tegal

30,94

35,87

30,52

32,78

36,36

34,47

35,2

34,88

32,48

32,91

33,85

33,16

Jawa Tengah

Nasional


(6)

Bidang

: Ketahanan Pangan

Indikator

: 5.3. Proporsi penduduk dengan asupan kalori diatas

1800 Kkal/kap/hari (tahan pangan)

SKPD/Instansi

: Badan Ketahanan Pangan

2011

2012

2013

2014

1

Cilacap

44,46

40,20

44,48

36,85

2

Banyumas

43,64

40,76

35,53

42,26

3

Purbalingga

49,63

54,50

38,73

56,34

4

Banjarnegara

28,21

38,91

38,49

35,03

5

Kebumen

50,67

54,74

27,03

54,15

6

Purworejo

59,03

61,00

29,64

61,59

7

Wonosobo

56,11

55,97

32,18

57,47

8

Magelang

27,87

30,61

40,30

35,18

9

Boyolali

47,77

54,73

25,41

60,95

10 Klaten

49,24

53,26

34,70

51,98

11 Sukoharjo

35,75

39,86

37,77

43,85

12 Wonogiri

43,99

47,18

37,06

45,56

13 Karanganyar

56,93

49,79

38,93

50,64

14 Sragen

50,09

52,37

30,64

57,99

15 Grobogan

47,91

58,81

29,66

60,45

16 Blora

35,43

37,00

39,24

41,49

17 Rembang

38,33

43,33

32,27

54,02

18 Pati

45,19

43,04

42,21

46,11

19 Kudus

24,85

25,48

35,51

39,78

20 Jepara

32,82

38,16

36,38

40,26

21 Demak

44,64

42,90

42,19

41,90

22 Semarang

45,90

51,54

30,35

56,20

23 Temanggung

36,08

31,95

35,22

34,30

24 Kendal

50,26

57,42

28,36

58,16

25 Batang

46,46

55,44

31,52

62,06

26 Pekalongan

70,61

67,32

20,70

70,66

27 Pemalang

48,69

40,71

45,14

38,89

28 Tegal

55,22

56,99

28,89

53,33

29 Brebes

57,79

54,74

32,62

60,63

30 Kota Magelang

36,94

27,26

43,64

28,43

31 Kota Surakarta

28,98

18,61

34,59

24,77

32 Kota Salatiga

45,99

49,06

35,21

55,20

33 Kota Semarang

28,33

32,93

36,34

33,38

34 Kota Pekalongan

38,89

28,65

33,88

39,44

35 Kota Tegal

53,87

27,81

30,52

50,74

44,5

46,11

47,05

48,14

50,11

47,63

47,48

49,9

Jawa Tengah

Nasional