Program Pemberdayaan Masyarakat Klaster 2

Rencana Aksi Daerah Penanggulangan Kemiskinan Provinsi DKI Jakarta 2015-2017 39

2.3.3 Program Pemberdayaan Masyarakat Klaster 2

Cakupan Klaster 2 Program pemberdayaan masyarakat bertujuan untuk meningkatkan kemandirian masyarakat dalam menanggulangi permasalahan kemiskinan di wilayah masing-masing. Program klaster ini meliputi : 1. Pemberdayaan masyarakat bidang pendidikan melalui penyelenggaraan pendidikan Pusat Kegiatan Belajar Mengajar PKBM, penyelenggaraan kursus keterampilan bagi masyarakat miskin, penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini PAUD. 2. Pemberdayaan masyarakat berbasis wilayah melalui Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan PPMK bina fisik dan bina sosial. 3. Pemberdayaan masyarakat melalui program-program lainnya meliputi pembinaan dan pengembangan Kelompok Usaha Bersama KUBE, pemberdayaan usaha masyarakat rawan pangan, pembinaan sanitasi pada wilayah area beresiko tinggi, serta peningkatan kesempatan kerja melalui pelatihan keterampilan kerja kejuruan dan pembinaan pencari kerja penyandang disabilitas. Pemberian Biaya Penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan di Pusat Kegiatan Belajar Mengajar PKBM Pemberian Biaya Penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan merupakan program pemerintah untuk perluasan akses layanan pendidikan bagi masyarakat yang kurang beruntung. Program ini diperuntukan bagi lembaga Pusat Kegiatan Belajar Mengajar PKBM yang menyelenggarakan pendidikan kesetaraan yaitu Program Paket A setara SD, Paket B setara SMP dan Paket C setara SMA. Penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan bertujuan membantu anak-anak keluarga kurang beruntung dan putus sekolah agar dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang berikut yang lebih tinggi. Biaya yang diberikan kepada lembaga Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM untuk kebutuhan Proses Belajar Mengajar di PKBM selama 2 semester 1 tahun untuk membiayai Honor Penyelenggara, Honor Tutor, ATK dan keperluan lain. Rencana Aksi Daerah Penanggulangan Kemiskinan Provinsi DKI Jakarta 2015-2017 40 Tabel 19. Perhitungan Unit Cost Bantuan Biaya Penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan bagi PKBM Sumber: Dinas Pendidikan No Paket Kelas Semester BiayaSemesterLembaga 1 A Setara SD V I Rp 90.000.000 2 A Setara SD V II Rp 75.000.000 3 A Setara SD VI I Rp 75.000.000 4 B Setara SMP VII I Rp 330.000.000 5 B Setara SMP VII II Rp 375.000.000 6 B Setara SMP VIII I Rp 375.000.000 7 B Setara SMP VIII II Rp 375.000.000 8 B Setara SMP IX I Rp 375.000.000 9 C Setara SMA X I Rp 480.000.000 10 C Setara SMA X II Rp 450.000.000 11 C Setara SMA XI I Rp 450.000.000 12 C Setara SMA XI II Rp 480.000.000 13 C Setara SMA XII I Rp 480.000.000 Penyelenggaraan Kursus Keterampilan Bagi Masyarakat Miskin Penyelenggaraan Kursus Keterampilan Dasar Bagi Masyarakat Miskin merupakan suatu kegiatan layanan pendidikan nonformal bagi masyarakat miskin untuk mendapatkan keterampilan dasar dari berbagai jenis keterampilan yang dibutuhkan oleh masyarakat di wilayah Provinsi DKI Jakarta. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan kursus keterampilan dasar bagi masyarakat, terutama bagi masyarakat kurang mampu, yang diharapkan dengan bekal keterampilan yang mereka dapatkan, mereka bisa bekerja pada lapangan pekerjaan yang ada maupun berusaha secara mandiri. Dengan demikian, dapat membantu dan atau meningkatkan pendapatan ekonomi diri dan keluarganya. Manfaat akhirnya adalah dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat di Provinsi DKI Jakarta. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta dan dalam pelaksanaannya bekerjasama dengan Lembaga Kursus dan Pelatihan, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM atau lembaga dan satuan pendidikan lainnya yang dapat melaksanakan kursus keterampilan, sebagai unsur pelaksana dari proses rekruitmen calon Rencana Aksi Daerah Penanggulangan Kemiskinan Provinsi DKI Jakarta 2015-2017 41 peserta didik dan pelatihan di lapangan. Jenis keterampilan adalah keterampilan vokasional dan keterampilan non-vokasional. Keterampilan vokasional antara lain Administrasi Perkantoran, Akuntansi, Akupuntur, Anak Buah Kapal, Asisten Perawat, Pengasuh Bayi, Bordir, Broadcasting, Care Giver, Desain Grafis, Desain Interior, Elektronika, Garmen, hantaran, Las, Mengemudi, Menjahit, merangkai Bunga, Meubelair, Modeling, Otomotif, Pariwisata, Pilot, Perhotelan, Perikanan, pertamanan, pertanian, peternakan, fotografi, pramugari, refleksi, sablon, keamanan security, sekretaris, senam, seni drama, seni music, seni rupa, seni tari, Spa, tata boga, tata rias pengantin, tata kecantikan kulit, perancang busana. Keterampilan non-vokasional antara lain bahasa, bimbingan belajar, ekspor impor, jurnalistik, komputer, komputer akuntansi, pasar modal, kesetaraan dan pendidik PAUD. Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini PAUD Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini PAUD merupakan gerakan nasional dalam mewujudkan amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 butir 14 adalah upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Para ahli menamakan bahwa anak usia nol sampai enam tahun adalah usia emas perkembangan. Pendidikan Anak Usia Dini PAUD ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan perkembangan fisikjasmani dan rohani, agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Program ini bertujuan, antara lain : 1. Mempercepat terwujudnya pemerataan pendidikan bagi anak usia dini khususnya masyarakat yang sosial ekonominya tidak mampu di Provinsi DKI Jakarta 2. Meningkatkan akses layanan pendidikan bagi semua anak yang berdomisili di Provinsi DKI Jakarta 3. Menjamin kepastian layanan pendidikan bagi semua anak di Provinsi DKI Jakarta Rencana Aksi Daerah Penanggulangan Kemiskinan Provinsi DKI Jakarta 2015-2017 42 Tabel 20. Penyelenggaraan PAUD Tahun 2012 No Lembaga Jumlah Lembaga Total Murid 1 Taman Kanak Kanak 23 1125 2 PAUD Kelompok Bermain 362 13796 3 PAUD Taman Penitipan Anak TPA 13 501 4 Satuan PAUD Sejenis SPS 1131 45037 Total 1529 60459 Sumber: Dinas Pendidikan 4. Menjamin kebebasan dan kemandirian anak dalam bermain 5. Meningkatkan kualitas hasil pendidikan. Biaya penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini PAUD Nonformal dan informal ini diperuntukan untuk anak-anak yang berasal dari keluarga tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan dasar dalam penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini, yang meliputi sarana belajar APE mainan dalam dan luar ruangan, bahan ajar, makanan tambahan anakpenambahan gizi, biaya pemeriksaan kesehatan anak, perlengkapan anak bermain dan belajar alat pakai habis, tas anak, seragam dan sepatu, biaya TAL, buku acuan pembelajaran, transport tenaga pendidik dan alat-alat tulis sekretariat. Data menunjukan bahwa anak usia 0 sampai 6 tahun di DKI Jakarta sekitar 927.769 anak, diantara jumlah tersebut sekitar 92.776 anak atau sebesar 10 adalah keluarga kurang mampu. Pada Tahun 2012, Pendidikan Anak Usia Dini telah memberikan pelayanan pendidikan sebanyak 60.459 anak, melalui dukungan dari masyarakat, pemerintah daerah APBD dan APBN. Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan PPMK bina fisik dan bina sosial Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan PPMK merupakan program yang melibatkan masyarakat mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan yang diarahkan untuk pembangunan masyarakat kelurahan, dikelola dengan transparan, akuntabel dan profesional. Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan partisipasi, kemandirian, dan kesejahteraan masyarakat kelurahan melalui pendekatan lingkungan dan sosial. PPMK dilaksanakan melalui pendekatan dwibina yaitu Bina Rencana Aksi Daerah Penanggulangan Kemiskinan Provinsi DKI Jakarta 2015-2017 43 Fisik Lingkungan dan Bina Sosial, dimana masing-masing memiliki tujuan dan mekanisme yang dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Bina Fisik Lingkungan Bina Fisik Lingkungan bertujuan untuk mewujudkan: a. sarana dan prasarana Iingkungan berskala mikro yang memadai; b. kemandirian dan kepedulian masyarakat untuk memperbaiki dan menata Iingkungannya; c. swadaya dan gotong royong masyarakat dalam penataan dan perbaikan lingkungan. PPMK Bina Fisik Lingkungan diperuntukkan bagi kegiatan dengan kriteria sebagai berikut : a. prasarana perlengkapan penanggulangan bencana; b. prasarana perhubungan; c. fasilitas sanitasi; d. fasilitas kebersihan; e. fasilitas umum; f. fasilitas pendukung kegiatan posyandu; g. fasilitas olahraga; h. peralatan kesenian dan budaya; dan i. fasilitas Iingkungan. Kegiatan Bina Fisik Lingkungan hanya dapat dimasukkan dalam proposal yang dibiayai dana Bina Fisik Lingkungan PPMK, atau apabila belum danatau tidak masuk dalam programpenguatan Kelurahan, penguatan Kecamatan danatau dinas teknis sektoral. 2. Bina Sosial Bina Sosial bertujuan untuk meningkatkan: a. kemampuan daya saing anggota masyarakat; b. peran serta lembaga kemasyarakatan dalam menghimpun dan mengembangkan kemampuan masyarakat; c. kesetiakawanan sosial, kepedulian sosial antar unsur masyarakat. PPMK Bina Sosial diperuntukkan bagi kegiatan dengan kriteria sebagai berikut : a. pemberian dukungan pelaksanaan kegiatan penguatan kelembagaan dan forum musyawarah masyarakat dalam rangka pemberdayaan masyarakat; b. pelatihan keterampilan kepada para pengangguran pencari kerja; Rencana Aksi Daerah Penanggulangan Kemiskinan Provinsi DKI Jakarta 2015-2017 44 Gambar 14. Mekanisme pelaksanaan PPMK Sumber: BPMPKB c. pembinaan dan penyuluhan Narkoba pada tingkat RW dan Kelurahan; dan pemberian bantuan kepada masyarakat yang terkena musibah bencana. Tata cara penetapan kegiatan prioritas kegiatan PPMK dari pendataan dan identifikasi kebutuhan prioritas pemanfaat bina sosial dan bina fisik lingkungan yang diusulkan di rembug warga dan dibawa ke musrenbangkel. Selanjutnya pengajuan usulan proposal dan Surat Pencairan Dana SPD, verifikasi proposal oleh Lembaga Masyarakat Kelurahan LMK, pemberian rekomendasi BPMPKB dengan persetujuan Badan Pengelola Keuangan Daerah BPKD. Setelah keluar persetujuan dana ditransfer ke rekening LMK, TPKK mengajukan pencairan dan selanjutnya dana hibah diserahkan ke KPPM untuk pelaksanaan kegiatan yang hasilnya langsung dapat dirasakan oleh masyarakat atau kelompok pemanfaat. Rencana Aksi Daerah Penanggulangan Kemiskinan Provinsi DKI Jakarta 2015-2017 45 Pemberdayaan Kelompok Usaha Bersama KUBE Penanganan sasaran penangulangan kemiskinan yang memiliki keterbatasan pendidikan, keterampilan, modal usaha dan sarana ekonomi yang memadai perlu ditingkatkan melalui pemberdayaan berbasis kelompok. Upaya penanganan kemiskinan melalui Kelompok Usaha Bersama KUBE dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui pendekatan kelompok meliputi advokasi, bimbingan penguatan kapasitas dan bantuan stimulan. Pemberdayaan keluarga miskin melalui KUBE bertujuan antara lain : a. Agar keluarga miskin mempunyai penghasilan yang akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan keluarganya. b. Menjadikan masyarakatkeluarga miskin yang mandiri dan berdaya guna sehingga mampu memenuhi kebutuhannya. c. Meningkatkan kepedulian keluarga miskin terhadap lingkungan sekitarnya Persyaratan yang harus dipenuhi untuk berpartisipasi dalam programkegiatan ini yaitu: a. Bantuan diberikan kepada masyarakat yang membentuk kelompok beranggotakan sebanyak 5-10 orang KK. b. Tinggal berdekatan. c. Mempunyai embrio usaha pernah mempunyai usaha. d. Berdomisili di Provinsi DKI Jakarta, dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk dan Kartu Keluarga. e. Berusia 19 sampai dengan 58 tahun. Syarat pemberian bantuan adalah bahwa calon anggota KUBE merupakan Kelompok keluarga miskin menurut data PPLS 2011 yang telah diverifikasi dan membuat proposal. Proposal tersebut diajukan secara berjenjang dari Kelurahan, Kecamatan sampai dengan Suku Dinas Sosial Kota Administrasi untuk mendapatkan rekomendasi. Rencana Aksi Daerah Penanggulangan Kemiskinan Provinsi DKI Jakarta 2015-2017 46 Pemberdayaan Usaha Masyarakat Rawan Pangan Pemenuhan kebutuhan pangan bagi masyarakat sangat penting untuk menjaga stabilitas ekonomi, sosial dan budaya. Pemenuhan kebutuhan pangan bagi masyarakat yang kurang beruntung termasuk didalamnya wilayah Kepala Keluarga KK Rawan Pangan merupakan tanggung jawab pemerintah pusat maupun daerah. Untuk itu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Kelautan dan Pertanian melaksanakan pemberdayaan usaha KK Rawan Pangan KK miskin. Tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk pemberdayaan kelompok masyarakat yang dikategorikan sebagai KK Rawan Pangan agar mampu menciptakan peluang sehingga akhirnya mampu memenuhi kebutuhan pangan pribadi maupun bagi anggota keluarganya. Keluaran yang diharapkan adalah meningkatnya kemampuan kelompok KK Rawan Pangan sebanyak 200 KK dalam mengakses pangan yang bermutu, bergizi,beragam dan seimbang serta tumbuhnya usaha produktif di lingkungan daerah rawan pangan. Pada tahun anggaran 2009 dan 2010, Dinas Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta telah melaksanakan kegiatan pemberdayaan KK Rawan Pangan dan Gizi Buruk di Kecamatan Cilincing. Pelaksanaan kegiatan pemberdayaan tersebut ditujukan kepada 4 Kelompok KK Rawan Pangan dan 2 Kelompok Gizi Buruk yang berada di RW 08 Kelurahan Kali Baru, Kecamatan Cilincing, Kota Administrasi Jakarta Utara untuk tahun 2009 dan 8 kelompok KK rawan pangan dan 4 kelompok KK Gizi Buruk di RW 03, 04 dan 06 untuk tahun 2010. Berdasarkan hasil evaluasi kegiatan, dampak dari kegiatan tersebut sangat positif. Tidak hanya mampu meningkatkan status gizi masyarakat sasaran, tetapi juga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin dan mampu membuka lapangan pekerjaan bagi ibu-ibu yang selama ini tidak memiliki pekerjaan tetap. Keberhasilan lainnya yang perlu dicatat dalam kegiatan pembinaan KK Rawan Pangan dan Gizi Buruk adalah kemampuan anggota kelompok dalam mengumpulkan tabungan hasil usaha sebesar 25 juta rupiah hingga sekarang. Dan uang yang beredar dianggota sekitar 18 juta rupiah. Mengingat keberhasilan kegiatan pemberdayaan KK Rawan Pangan sangat baik tersebut maka, Dinas Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta berupaya terus melanjutkan kegiatan yang sama pada kecamatan yang berbeda sehingga nantinya akan mempunyai dampak yang lebih luas lagi. Dengan format kegiatan yang sama, maka untuk tahun Rencana Aksi Daerah Penanggulangan Kemiskinan Provinsi DKI Jakarta 2015-2017 47 anggaran 2014, lebih disempurnakan terutama dalam menentukan jenis bahan pangan yang akan diberikan kepada 200 KK Rawan Pangan. Mekanisme pelaksanaan kegiatan ini dibagi dalam dua tahap yaitu pemberian bahan pangan dan pendampingan pemberdayaan KK Rawan Pangan. Pengadaan dan pemberian droping bahan pangan ke kelompok sasaran diperkirakan akan dilaksanakan pertama kali ke kelompok sasaran dimulai pada awal bulan April, selanjutnya sesuai dengan jadwal yang telah disusun. Adapun jadwal dan besaran serta jenis bahan pangan yang disediakan adalah bahan pangan yang mempunyai ketahanan fisik yang relatif lama. Untuk pangan yang mudah rusak direncanakan diadakan dan didrop ke kelompok sasaran seminggu 2 dua kali, sedangkan kelompok pangan yang mempunyai ketahanan fisik cukup lama didrop 2 dua kali sebulan. Pendampingan pemberdayaan KK Rawan Pangan dilakukan melalui: 1. Identifikasi potensi kelurahan dan KK rawan pangan KK miskin dan pemecahan masalah di wilayah kerja kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Rawan PanganKK Miskin dan persiapan pembentukan kelompok sasaran. 2. Pembentukan kelompok sasaran. 3. Penciptaan dinamika dalam kelompok sasaran. 4. Identifikasi dan penetapan kegiatan usaha sesuai potensi kelompok sasaran. 5. Pembimbingan kelompok sasaran mengenai teknis usaha kelompok sasaran. 6. Pendampingan kelompok sasaran dalam mengelola kegiatan usaha di bidang agribisnis. 7. Pendampingan penyelesaian masalah yang dihadapi anggota kelompok sasaran serta fasilitasi secara rutinterjadwal kegiatan usaha kelompok sasaran. 8. Monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan usaha kelompok sasaran secara berkala, mingguan dan bulanan. Rencana Aksi Daerah Penanggulangan Kemiskinan Provinsi DKI Jakarta 2015-2017 48 Pembinaan Sanitasi Pada Wilayah Area Beresiko Tinggi Potretgambaran awal dan pemetaan kondisi sanitasi di Provinsi DKI Jakarta tergambar dalam Buku Putih Sanitasi BPS, dimana terdapat 95 Kelurahan area beresiko sanitasi tinggi dan 65 Kelurahan area beresiko sanitasi sangat tinggi. Wilayah dengan kategori area beresiko sangat tinggi diketahui memiliki permasalahan dalam 5 subsektor sanitasi yaitu dalam subsektor persampahan, drainase, air limbah, air bersih dan PHBS. Dalam perbaikan subsektor tersebut perlu adanya pemahaman dan keterlibatan masyarakat di wilayah tersebut secara aktif. Kegiatan Pembinaan Sanitasi pada Wilayah Area Beresiko Sangat Tinggi, bermaksud membangun pemahaman, kesadaran dan jejaring kerja dimasyarakat dengan membentuk motivator atau fasilitator sanitasi lingkungan pada kelurahan dengan kategori area beresiko sanitasi sangat tinggi, sehingga dapat meningkatkan kepedulian masyarakat dan aparat pemerintah kelurahan terhadap permasalahan sanitasi permukiman agar tercipta kualitas sanitasi permukiman yang baik dan sehat. Secara umum, program ini bertujuan untuk : 1. Memberikan informasi dan pemahaman masalah sanitasi permukiman kepada masyarakat dan aparat kelurahan. 2. Membentuk motivator dan fasilitator pengendalian masalah sanitasi permukiman. 3. Melakukan pendampingan dalam penggalangan prioritas penanganan sanitasi sesuai kebutuhan masyarakat. 4. Membentuk kelompok masyarakat yang dapat berperan dalam melakukan perbaikan sanitasi lingkungan pada 10 kelurahan area beresiko sangat tinggi. 5. Melaksanakan pemicuan dalam mendorong kegiatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat STBM. 6. Monitoring pelaksanaan pengawasan hasil kerja bakti ditingkat masyarakat pad 10 kelurahan area beresiko sangat tinggi Pelaksanaan Pembinaan Sanitasi Pada Wilayah Area Beresiko Sangat Tinggi melalui koordinasi dan kerja bersama instansi Pembina maupun terkait dari tingkat provinsi sampai tingkat kelurahan, serta melibatkan tenaga ahli. Tenaga ahli tersebut bertanggungjawab dalam memberikan pemahaman, pembinaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat dengan tugas membentuk motivatorfasilitator sanitasi pada 10 kelurahan area beresiko sangat tinggi dan memperkuat kelompok masyarakat tersebut dalam pelaksaaan perbaikan sektor sanitasi di wilayah masing-masing. Rencana Aksi Daerah Penanggulangan Kemiskinan Provinsi DKI Jakarta 2015-2017 49 Pelatihan Keterampilan Kerja Dalam rangka meningkatkan daya saing pencari kerja dalam bursa kerja agar memiliki nilai tambah dan berkualitas, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DKI Jakarta memberikan pelatihan keterampilan kerja dan menyediakan informasi pasar kerja, yang dilaksanakan oleh Unit Pelaksana Teknis UPT Pusat Pelatihan Kerja Daerah PPKD yang tersebar di 5 wilayah Kota Administrasi. Kejuruan yang tersedia antara lain Teknik Komputer, Operator Komputer, Teknik Pendingin, Teknik Otomotif dan Sepeda Motor, WeldingLas, Listrik Industri, Elektronika Industri, Elektronika Komunikasi, Mesin Bubut Manual dan Otomatis, Juru Gambar Sipil, Bahasa Inggris, Bahasa Korea, Tata Niaga, Tata Boga, dan Tata Busana. Sarana latihan yang dimiliki disesuaikan dengan standar industri dan didukung oleh personil tenaga pengajar instruktur yang memiliki jam terbang rata-rata diatas 10 tahun dan memiliki kualifikasi skill sesuai kejuruan masing- masing. Metode pelatihan yang dilaksanakan 70 praktek dan 30 teori penghantar praktek dan didukung tambahan PKL Praktek Kerja Lapangan minimal selama 3 bulan. Persyaratan yang dibutuhkan untuk menjadi peserta pelatihan dan keterampilan, datang ke Pusat Pelatihan Kerja Daerah PPKD dengan memenuhi kelengkapan sebagai berikut: 1. foto copy STTB minimal SLTA atau yang sederajat 2. foto copy KTP Provinsi DKI jakarta 3. foto copy SKCK yang berlaku 4. pas photo berwarna ukuran 3x4 2 lembar 5. surat keterangan sehat dari dokter 6. usia 18-26 tahun 7. terdaftar sebagai pencari kerja di kecamatan pada wilayah domisili tempat tinggal memiliki kartu kuning 8. lulus seleksi Selain itu, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi juga telah menjalin link kerjasama dengan perusahaan industri ataupun instansi lain sehingga memungkinkan untuk membantu para lulusan mendapatkan peluang kerja. Rencana Aksi Daerah Penanggulangan Kemiskinan Provinsi DKI Jakarta 2015-2017 50

2.3.4 Program Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Klaster 3