Rencana Aksi Daerah Penanggulangan Kemiskinan Provinsi DKI Jakarta 2015-2017 39
2.3.3 Program Pemberdayaan Masyarakat Klaster 2
Cakupan Klaster 2 Program  pemberdayaan  masyarakat  bertujuan  untuk
meningkatkan kemandirian
masyarakat dalam
menanggulangi  permasalahan  kemiskinan  di  wilayah masing-masing.
Program klaster ini meliputi : 1.
Pemberdayaan  masyarakat  bidang  pendidikan  melalui penyelenggaraan  pendidikan  Pusat  Kegiatan  Belajar
Mengajar PKBM, penyelenggaraan kursus keterampilan bagi  masyarakat  miskin,  penyelenggaraan  Pendidikan
Anak Usia Dini PAUD.
2. Pemberdayaan  masyarakat  berbasis  wilayah  melalui
Program  Pemberdayaan  Masyarakat  Kelurahan  PPMK bina fisik dan bina sosial.
3. Pemberdayaan  masyarakat  melalui  program-program
lainnya meliputi
pembinaan dan
pengembangan Kelompok Usaha Bersama KUBE, pemberdayaan usaha
masyarakat  rawan  pangan,  pembinaan  sanitasi  pada wilayah  area  beresiko  tinggi,  serta  peningkatan
kesempatan  kerja  melalui  pelatihan  keterampilan  kerja kejuruan  dan  pembinaan  pencari  kerja  penyandang
disabilitas.
Pemberian Biaya Penyelenggaraan
Pendidikan Kesetaraan di Pusat Kegiatan
Belajar Mengajar PKBM
Pemberian  Biaya  Penyelenggaraan  Pendidikan  Kesetaraan merupakan  program  pemerintah  untuk  perluasan  akses
layanan pendidikan
bagi masyarakat
yang kurang
beruntung. Program  ini  diperuntukan  bagi  lembaga  Pusat  Kegiatan
Belajar Mengajar
PKBM yang
menyelenggarakan pendidikan  kesetaraan  yaitu  Program  Paket  A  setara  SD,
Paket B setara SMP dan Paket C setara SMA. Penyelenggaraan
Pendidikan Kesetaraan
bertujuan membantu anak-anak keluarga kurang beruntung dan putus
sekolah  agar  dapat  melanjutkan  pendidikan  ke  jenjang berikut yang lebih tinggi.
Biaya yang diberikan kepada lembaga Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat  PKBM  untuk  kebutuhan  Proses  Belajar
Mengajar  di  PKBM  selama  2  semester  1  tahun  untuk membiayai  Honor  Penyelenggara,  Honor  Tutor,  ATK  dan
keperluan lain.
Rencana Aksi Daerah Penanggulangan Kemiskinan Provinsi DKI Jakarta 2015-2017 40
Tabel 19.
Perhitungan Unit Cost Bantuan Biaya Penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan bagi PKBM
Sumber: Dinas Pendidikan
No Paket
Kelas Semester
BiayaSemesterLembaga
1 A Setara SD
V I
Rp                                    90.000.000 2
A Setara SD V
II Rp                                    75.000.000
3 A Setara SD
VI I
Rp                                    75.000.000 4
B Setara SMP VII
I Rp                                 330.000.000
5 B Setara SMP
VII II
Rp                                 375.000.000 6
B Setara SMP VIII
I Rp                                 375.000.000
7 B Setara SMP
VIII II
Rp                                 375.000.000 8
B Setara SMP IX
I Rp                                 375.000.000
9 C Setara SMA
X I
Rp                                 480.000.000 10
C Setara SMA X
II Rp                                 450.000.000
11 C Setara SMA
XI I
Rp                                 450.000.000 12
C Setara SMA XI
II Rp                                 480.000.000
13 C Setara SMA
XII I
Rp                                 480.000.000
Penyelenggaraan Kursus Keterampilan
Bagi Masyarakat Miskin Penyelenggaraan
Kursus Keterampilan
Dasar Bagi
Masyarakat  Miskin  merupakan  suatu  kegiatan  layanan pendidikan  nonformal  bagi  masyarakat  miskin  untuk
mendapatkan  keterampilan  dasar  dari  berbagai  jenis keterampilan  yang  dibutuhkan  oleh  masyarakat  di  wilayah
Provinsi DKI Jakarta. Tujuan  dari  kegiatan  ini  adalah  untuk  memberikan  kursus
keterampilan  dasar  bagi  masyarakat,  terutama  bagi masyarakat  kurang  mampu,  yang  diharapkan  dengan  bekal
keterampilan  yang  mereka  dapatkan,  mereka  bisa  bekerja pada lapangan pekerjaan yang ada maupun berusaha secara
mandiri.  Dengan  demikian,  dapat  membantu  dan  atau meningkatkan  pendapatan  ekonomi  diri  dan  keluarganya.
Manfaat akhirnya adalah dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat di Provinsi DKI Jakarta.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta dan dalam pelaksanaannya bekerjasama dengan
Lembaga  Kursus  dan  Pelatihan,  Pusat  Kegiatan  Belajar Masyarakat  PKBM  atau  lembaga  dan  satuan  pendidikan
lainnya  yang  dapat  melaksanakan  kursus  keterampilan, sebagai  unsur  pelaksana  dari  proses  rekruitmen  calon
Rencana Aksi Daerah Penanggulangan Kemiskinan Provinsi DKI Jakarta 2015-2017 41
peserta didik  dan pelatihan di lapangan. Jenis  keterampilan  adalah  keterampilan  vokasional  dan
keterampilan non-vokasional. Keterampilan
vokasional antara
lain Administrasi
Perkantoran,  Akuntansi,  Akupuntur,  Anak  Buah  Kapal, Asisten  Perawat,  Pengasuh  Bayi,  Bordir,  Broadcasting,  Care
Giver,  Desain  Grafis,  Desain  Interior,  Elektronika,  Garmen, hantaran,  Las,  Mengemudi,  Menjahit,  merangkai  Bunga,
Meubelair, Modeling, Otomotif, Pariwisata, Pilot, Perhotelan, Perikanan,  pertamanan,  pertanian,  peternakan,  fotografi,
pramugari,  refleksi,  sablon,  keamanan  security,  sekretaris, senam, seni drama, seni music, seni rupa, seni tari, Spa, tata
boga,  tata  rias  pengantin,  tata  kecantikan  kulit,  perancang busana.
Keterampilan non-vokasional antara lain bahasa, bimbingan belajar,  ekspor  impor,  jurnalistik,  komputer,  komputer
akuntansi, pasar modal, kesetaraan dan pendidik PAUD.
Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia
Dini PAUD Penyelenggaraan  Pendidikan  Anak  Usia  Dini  PAUD
merupakan  gerakan  nasional  dalam  mewujudkan  amanat Undang-Undang  Nomor    20  Tahun  2003  tentang  Sistem
Pendidikan  Nasional  pasal  1  butir  14  adalah  upaya pembinaan  yang  ditujukan  kepada  anak  sejak  lahir  sampai
dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan  jasmani  dan  rohani  agar    memiliki  kesiapan dalam  memasuki  pendidikan  lebih  lanjut.  Para  ahli
menamakan bahwa anak usia nol sampai enam tahun adalah usia emas perkembangan.
Pendidikan  Anak  Usia  Dini  PAUD  ditujukan  kepada  anak sejak  lahir  sampai  dengan  usia  enam  tahun  yang  dilakukan
melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan perkembangan fisikjasmani dan rohani, agar
anak  memiliki  kesiapan  dalam  memasuki  pendidikan  lebih lanjut.
Program ini bertujuan, antara lain :
1. Mempercepat terwujudnya pemerataan pendidikan bagi
anak  usia  dini  khususnya  masyarakat  yang  sosial ekonominya tidak mampu di Provinsi DKI Jakarta
2. Meningkatkan  akses  layanan  pendidikan  bagi  semua
anak yang berdomisili  di Provinsi DKI Jakarta 3.
Menjamin  kepastian  layanan  pendidikan  bagi  semua anak  di Provinsi DKI Jakarta
Rencana Aksi Daerah Penanggulangan Kemiskinan Provinsi DKI Jakarta 2015-2017 42
Tabel 20.
Penyelenggaraan PAUD Tahun 2012 No
Lembaga Jumlah Lembaga
Total Murid
1 Taman Kanak Kanak
23 1125
2 PAUD Kelompok Bermain
362 13796
3 PAUD Taman Penitipan Anak TPA
13 501
4 Satuan PAUD Sejenis SPS
1131 45037
Total 1529
60459
Sumber: Dinas Pendidikan
4. Menjamin  kebebasan  dan  kemandirian  anak  dalam
bermain 5.
Meningkatkan kualitas hasil pendidikan. Biaya  penyelenggaraan  Pendidikan  Anak  Usia  Dini  PAUD
Nonformal  dan  informal  ini  diperuntukan  untuk  anak-anak yang  berasal  dari  keluarga  tidak  mampu  untuk  memenuhi
kebutuhan  dasar  dalam  penyelenggaraan  Pendidikan  Anak Usia  Dini,  yang  meliputi  sarana  belajar  APE  mainan  dalam
dan  luar  ruangan,  bahan  ajar,  makanan  tambahan anakpenambahan  gizi,  biaya  pemeriksaan  kesehatan  anak,
perlengkapan  anak  bermain  dan  belajar  alat  pakai  habis, tas  anak,  seragam  dan  sepatu,  biaya  TAL,  buku  acuan
pembelajaran,  transport  tenaga  pendidik  dan  alat-alat  tulis sekretariat.
Data menunjukan bahwa anak usia  0 sampai  6 tahun di DKI Jakarta  sekitar    927.769  anak,  diantara  jumlah  tersebut
sekitar    92.776  anak  atau  sebesar  10  adalah  keluarga kurang mampu.
Pada  Tahun  2012,  Pendidikan  Anak  Usia  Dini  telah memberikan  pelayanan  pendidikan  sebanyak    60.459  anak,
melalui  dukungan  dari  masyarakat,  pemerintah  daerah APBD dan APBN.
Program Pemberdayaan
Masyarakat Kelurahan PPMK bina fisik dan
bina sosial Program  Pemberdayaan  Masyarakat  Kelurahan  PPMK
merupakan program yang melibatkan masyarakat mulai dari tahap  perencanaan,  pelaksanaan  dan  pengawasan  yang
diarahkan  untuk  pembangunan  masyarakat  kelurahan, dikelola dengan transparan, akuntabel dan profesional.
Program  ini  dimaksudkan  untuk  meningkatkan  partisipasi, kemandirian,  dan    kesejahteraan  masyarakat  kelurahan
melalui pendekatan lingkungan dan sosial. PPMK  dilaksanakan  melalui  pendekatan  dwibina  yaitu  Bina
Rencana Aksi Daerah Penanggulangan Kemiskinan Provinsi DKI Jakarta 2015-2017 43
Fisik  Lingkungan  dan  Bina  Sosial,  dimana  masing-masing memiliki  tujuan  dan  mekanisme  yang  dapat  dijelaskan
sebagai berikut:
1. Bina Fisik Lingkungan
Bina Fisik Lingkungan bertujuan untuk mewujudkan: a.
sarana  dan  prasarana  Iingkungan  berskala  mikro yang memadai;
b. kemandirian  dan  kepedulian  masyarakat  untuk
memperbaiki dan menata Iingkungannya; c.
swadaya  dan  gotong  royong  masyarakat  dalam penataan dan perbaikan lingkungan.
PPMK    Bina  Fisik  Lingkungan  diperuntukkan  bagi kegiatan dengan kriteria sebagai berikut :
a. prasarana perlengkapan penanggulangan bencana;
b. prasarana perhubungan;
c. fasilitas sanitasi;
d. fasilitas kebersihan;
e. fasilitas umum;
f. fasilitas pendukung kegiatan posyandu;
g. fasilitas olahraga;
h. peralatan kesenian dan budaya; dan
i. fasilitas Iingkungan.
Kegiatan Bina
Fisik Lingkungan
hanya dapat
dimasukkan  dalam  proposal  yang  dibiayai  dana  Bina Fisik  Lingkungan  PPMK,  atau  apabila  belum  danatau
tidak  masuk  dalam  programpenguatan  Kelurahan, penguatan Kecamatan danatau dinas teknis sektoral.
2. Bina Sosial
Bina Sosial bertujuan untuk meningkatkan: a.
kemampuan daya saing anggota masyarakat; b.
peran serta
lembaga kemasyarakatan
dalam menghimpun  dan  mengembangkan  kemampuan
masyarakat; c.
kesetiakawanan  sosial, kepedulian  sosial  antar  unsur masyarakat.
PPMK  Bina  Sosial  diperuntukkan  bagi  kegiatan  dengan kriteria  sebagai berikut :
a. pemberian      dukungan      pelaksanaan      kegiatan
penguatan    kelembagaan  dan      forum      musyawarah masyarakat        dalam        rangka        pemberdayaan
masyarakat;
b. pelatihan  keterampilan  kepada  para  pengangguran
pencari kerja;
Rencana Aksi Daerah Penanggulangan Kemiskinan Provinsi DKI Jakarta 2015-2017 44
Gambar 14. Mekanisme pelaksanaan PPMK
Sumber: BPMPKB
c. pembinaan dan penyuluhan Narkoba pada tingkat RW
dan  Kelurahan;  dan  pemberian  bantuan  kepada masyarakat yang terkena musibah bencana.
Tata  cara  penetapan  kegiatan  prioritas  kegiatan  PPMK  dari pendataan  dan  identifikasi  kebutuhan  prioritas  pemanfaat
bina  sosial  dan  bina  fisik  lingkungan  yang  diusulkan  di rembug  warga  dan  dibawa  ke  musrenbangkel.  Selanjutnya
pengajuan usulan proposal dan Surat Pencairan Dana SPD, verifikasi  proposal  oleh  Lembaga  Masyarakat  Kelurahan
LMK,
pemberian rekomendasi
BPMPKB dengan
persetujuan  Badan  Pengelola  Keuangan  Daerah  BPKD. Setelah keluar persetujuan dana ditransfer ke rekening LMK,
TPKK  mengajukan  pencairan  dan  selanjutnya  dana  hibah diserahkan  ke  KPPM  untuk  pelaksanaan  kegiatan  yang
hasilnya  langsung  dapat  dirasakan  oleh  masyarakat  atau kelompok pemanfaat.
Rencana Aksi Daerah Penanggulangan Kemiskinan Provinsi DKI Jakarta 2015-2017 45
Pemberdayaan Kelompok Usaha
Bersama KUBE Penanganan  sasaran  penangulangan  kemiskinan  yang
memiliki  keterbatasan  pendidikan,  keterampilan,  modal usaha dan sarana ekonomi yang memadai perlu ditingkatkan
melalui pemberdayaan berbasis kelompok. Upaya  penanganan  kemiskinan  melalui  Kelompok  Usaha
Bersama  KUBE  dimaksudkan  untuk
meningkatkan kesejahteraan  keluarga  melalui  pendekatan  kelompok
meliputi  advokasi,  bimbingan  penguatan  kapasitas  dan bantuan stimulan.
Pemberdayaan  keluarga  miskin  melalui  KUBE  bertujuan antara lain  :
a.
Agar  keluarga  miskin  mempunyai  penghasilan  yang akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan keluarganya.
b. Menjadikan  masyarakatkeluarga  miskin  yang  mandiri
dan berdaya
guna sehingga
mampu memenuhi
kebutuhannya. c.
Meningkatkan  kepedulian  keluarga  miskin  terhadap lingkungan sekitarnya
Persyaratan yang harus dipenuhi untuk berpartisipasi dalam programkegiatan ini yaitu:
a. Bantuan diberikan kepada masyarakat yang membentuk
kelompok  beranggotakan sebanyak 5-10 orang KK. b.
Tinggal berdekatan. c.
Mempunyai embrio usaha pernah mempunyai usaha. d.
Berdomisili  di  Provinsi  DKI  Jakarta,  dibuktikan  dengan Kartu Tanda Penduduk dan Kartu Keluarga.
e. Berusia 19 sampai dengan 58 tahun.
Syarat  pemberian  bantuan  adalah  bahwa  calon  anggota KUBE  merupakan  Kelompok  keluarga  miskin  menurut  data
PPLS  2011    yang  telah  diverifikasi  dan    membuat  proposal. Proposal
tersebut diajukan
secara berjenjang
dari Kelurahan,  Kecamatan  sampai  dengan  Suku  Dinas  Sosial
Kota Administrasi untuk mendapatkan rekomendasi.
Rencana Aksi Daerah Penanggulangan Kemiskinan Provinsi DKI Jakarta 2015-2017 46
Pemberdayaan Usaha Masyarakat Rawan
Pangan Pemenuhan  kebutuhan  pangan  bagi  masyarakat  sangat
penting  untuk  menjaga  stabilitas  ekonomi,  sosial  dan budaya.  Pemenuhan  kebutuhan  pangan  bagi  masyarakat
yang  kurang  beruntung  termasuk  didalamnya  wilayah Kepala Keluarga KK Rawan Pangan  merupakan  tanggung
jawab    pemerintah  pusat  maupun  daerah.  Untuk  itu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Kelautan dan
Pertanian  melaksanakan  pemberdayaan  usaha  KK  Rawan Pangan  KK miskin.
Tujuan
pelaksanaan kegiatan
ini adalah
untuk pemberdayaan    kelompok  masyarakat  yang  dikategorikan
sebagai  KK  Rawan  Pangan  agar  mampu  menciptakan peluang    sehingga  akhirnya  mampu  memenuhi  kebutuhan
pangan pribadi maupun bagi anggota keluarganya. Keluaran
yang diharapkan
adalah meningkatnya
kemampuan kelompok KK Rawan Pangan sebanyak 200 KK dalam  mengakses  pangan  yang  bermutu,  bergizi,beragam
dan  seimbang  serta  tumbuhnya  usaha  produktif  di lingkungan daerah rawan pangan.
Pada  tahun  anggaran  2009  dan  2010,  Dinas  Kelautan  dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta telah melaksanakan kegiatan
pemberdayaan  KK  Rawan  Pangan  dan  Gizi  Buruk  di Kecamatan  Cilincing.  Pelaksanaan  kegiatan  pemberdayaan
tersebut  ditujukan  kepada  4  Kelompok  KK  Rawan  Pangan dan 2 Kelompok Gizi Buruk yang berada di RW 08 Kelurahan
Kali  Baru,  Kecamatan  Cilincing,  Kota  Administrasi  Jakarta Utara untuk tahun 2009 dan 8 kelompok KK rawan pangan
dan 4 kelompok KK Gizi Buruk di RW 03, 04 dan 06 untuk tahun  2010.    Berdasarkan  hasil  evaluasi  kegiatan,  dampak
dari  kegiatan  tersebut  sangat  positif.  Tidak  hanya  mampu meningkatkan  status  gizi  masyarakat  sasaran,  tetapi  juga
mampu  meningkatkan  kesejahteraan  masyarakat  miskin dan mampu membuka lapangan pekerjaan bagi ibu-ibu yang
selama  ini  tidak  memiliki  pekerjaan  tetap.  Keberhasilan lainnya  yang  perlu  dicatat  dalam    kegiatan  pembinaan  KK
Rawan  Pangan  dan  Gizi  Buruk  adalah  kemampuan  anggota kelompok  dalam    mengumpulkan  tabungan  hasil  usaha
sebesar  25  juta  rupiah  hingga  sekarang.  Dan  uang  yang beredar dianggota sekitar 18 juta rupiah.
Mengingat  keberhasilan  kegiatan  pemberdayaan  KK  Rawan Pangan  sangat  baik  tersebut  maka,  Dinas  Kelautan  dan
Pertanian Provinsi  DKI Jakarta berupaya terus melanjutkan kegiatan yang sama pada kecamatan yang berbeda sehingga
nantinya  akan  mempunyai  dampak  yang  lebih  luas  lagi. Dengan  format  kegiatan  yang  sama,  maka  untuk  tahun
Rencana Aksi Daerah Penanggulangan Kemiskinan Provinsi DKI Jakarta 2015-2017 47
anggaran  2014,    lebih  disempurnakan  terutama  dalam menentukan  jenis  bahan  pangan  yang  akan  diberikan
kepada 200 KK Rawan Pangan. Mekanisme pelaksanaan kegiatan ini dibagi dalam dua tahap
yaitu  pemberian  bahan  pangan  dan  pendampingan pemberdayaan KK Rawan Pangan.
Pengadaan  dan  pemberian  droping  bahan  pangan  ke kelompok sasaran diperkirakan akan dilaksanakan pertama
kali  ke  kelompok  sasaran  dimulai  pada  awal  bulan  April, selanjutnya  sesuai  dengan  jadwal  yang  telah  disusun.
Adapun  jadwal  dan  besaran  serta  jenis  bahan  pangan  yang disediakan  adalah  bahan  pangan  yang  mempunyai
ketahanan fisik yang relatif lama. Untuk pangan yang mudah rusak  direncanakan  diadakan  dan  didrop  ke  kelompok
sasaran seminggu 2 dua kali, sedangkan kelompok pangan yang mempunyai ketahanan fisik cukup lama didrop 2 dua
kali sebulan. Pendampingan pemberdayaan KK Rawan Pangan dilakukan
melalui: 1.
Identifikasi  potensi  kelurahan  dan  KK  rawan  pangan KK  miskin  dan  pemecahan  masalah  di  wilayah  kerja
kegiatan  Pemberdayaan  Masyarakat  Rawan  PanganKK Miskin dan persiapan pembentukan kelompok sasaran.
2. Pembentukan kelompok sasaran.
3. Penciptaan dinamika dalam kelompok sasaran.
4. Identifikasi  dan    penetapan    kegiatan  usaha  sesuai
potensi kelompok sasaran. 5.
Pembimbingan  kelompok  sasaran  mengenai  teknis usaha kelompok  sasaran.
6. Pendampingan  kelompok  sasaran  dalam  mengelola
kegiatan usaha di bidang agribisnis. 7.
Pendampingan  penyelesaian  masalah  yang  dihadapi anggota  kelompok  sasaran    serta  fasilitasi  secara
rutinterjadwal kegiatan usaha kelompok  sasaran.
8. Monitoring,  evaluasi  dan  pelaporan  kegiatan  usaha
kelompok  sasaran  secara  berkala,  mingguan  dan bulanan.
Rencana Aksi Daerah Penanggulangan Kemiskinan Provinsi DKI Jakarta 2015-2017 48
Pembinaan Sanitasi Pada Wilayah Area
Beresiko Tinggi Potretgambaran  awal  dan  pemetaan  kondisi  sanitasi  di
Provinsi  DKI  Jakarta  tergambar  dalam  Buku  Putih  Sanitasi BPS, dimana terdapat 95 Kelurahan area beresiko sanitasi
tinggi dan 65 Kelurahan area beresiko sanitasi sangat tinggi. Wilayah  dengan  kategori  area  beresiko  sangat  tinggi
diketahui memiliki permasalahan dalam 5 subsektor sanitasi yaitu  dalam  subsektor  persampahan,  drainase,  air  limbah,
air  bersih  dan  PHBS.  Dalam  perbaikan  subsektor  tersebut perlu  adanya  pemahaman  dan  keterlibatan  masyarakat  di
wilayah tersebut secara aktif. Kegiatan  Pembinaan  Sanitasi  pada  Wilayah  Area  Beresiko
Sangat  Tinggi,  bermaksud  membangun  pemahaman, kesadaran  dan  jejaring  kerja  dimasyarakat  dengan
membentuk  motivator  atau  fasilitator  sanitasi  lingkungan pada    kelurahan  dengan  kategori  area  beresiko  sanitasi
sangat  tinggi,  sehingga  dapat  meningkatkan  kepedulian masyarakat  dan  aparat  pemerintah  kelurahan  terhadap
permasalahan  sanitasi  permukiman  agar  tercipta  kualitas sanitasi permukiman yang baik dan sehat.
Secara umum, program ini bertujuan untuk : 1.
Memberikan informasi dan pemahaman masalah sanitasi permukiman kepada masyarakat dan aparat kelurahan.
2. Membentuk  motivator  dan  fasilitator  pengendalian
masalah sanitasi permukiman. 3.
Melakukan  pendampingan  dalam  penggalangan  prioritas penanganan sanitasi sesuai kebutuhan masyarakat.
4. Membentuk  kelompok  masyarakat  yang  dapat  berperan
dalam melakukan perbaikan sanitasi lingkungan pada  10 kelurahan area beresiko sangat tinggi.
5. Melaksanakan  pemicuan  dalam  mendorong  kegiatan
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat STBM. 6.
Monitoring  pelaksanaan  pengawasan  hasil  kerja  bakti ditingkat  masyarakat  pad  10  kelurahan  area  beresiko
sangat tinggi
Pelaksanaan  Pembinaan  Sanitasi  Pada  Wilayah  Area Beresiko  Sangat  Tinggi  melalui  koordinasi  dan  kerja
bersama  instansi  Pembina  maupun  terkait  dari  tingkat provinsi  sampai  tingkat  kelurahan,  serta  melibatkan  tenaga
ahli.    Tenaga  ahli  tersebut  bertanggungjawab  dalam memberikan
pemahaman, pembinaan
Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat
dengan tugas
membentuk motivatorfasilitator  sanitasi  pada  10  kelurahan  area
beresiko  sangat  tinggi  dan  memperkuat  kelompok masyarakat  tersebut  dalam  pelaksaaan  perbaikan  sektor
sanitasi di wilayah masing-masing.
Rencana Aksi Daerah Penanggulangan Kemiskinan Provinsi DKI Jakarta 2015-2017 49
Pelatihan Keterampilan Kerja
Dalam rangka meningkatkan daya saing pencari kerja dalam bursa  kerja  agar  memiliki  nilai  tambah  dan  berkualitas,
Dinas  Tenaga  Kerja  dan  Transmigrasi  Provinsi  DKI  Jakarta memberikan pelatihan keterampilan kerja dan menyediakan
informasi pasar kerja, yang dilaksanakan oleh Unit Pelaksana Teknis  UPT  Pusat  Pelatihan  Kerja  Daerah  PPKD  yang
tersebar di 5 wilayah Kota Administrasi.
Kejuruan  yang  tersedia  antara  lain  Teknik  Komputer, Operator Komputer, Teknik Pendingin, Teknik Otomotif dan
Sepeda  Motor,  WeldingLas,  Listrik  Industri,  Elektronika Industri,  Elektronika  Komunikasi,  Mesin  Bubut  Manual  dan
Otomatis,  Juru  Gambar  Sipil,  Bahasa  Inggris,  Bahasa  Korea, Tata Niaga, Tata Boga, dan  Tata Busana.
Sarana  latihan  yang  dimiliki  disesuaikan  dengan  standar industri  dan  didukung  oleh  personil  tenaga  pengajar
instruktur  yang  memiliki  jam  terbang  rata-rata  diatas  10 tahun dan memiliki kualifikasi skill sesuai kejuruan masing-
masing.
Metode pelatihan yang dilaksanakan 70 praktek dan  30 teori  penghantar  praktek  dan  didukung  tambahan  PKL
Praktek Kerja Lapangan minimal selama 3 bulan.
Persyaratan  yang  dibutuhkan  untuk  menjadi  peserta pelatihan dan keterampilan, datang ke  Pusat Pelatihan Kerja
Daerah  PPKD  dengan  memenuhi    kelengkapan  sebagai berikut:
1.
foto copy STTB minimal SLTA atau yang sederajat 2.
foto copy KTP Provinsi DKI jakarta 3.
foto copy SKCK yang berlaku 4.
pas photo berwarna ukuran 3x4 2 lembar 5.
surat keterangan sehat dari dokter 6.
usia 18-26 tahun 7.
terdaftar  sebagai  pencari  kerja  di  kecamatan  pada wilayah domisili  tempat tinggal memiliki kartu kuning
8. lulus seleksi
Selain  itu,  Dinas  Tenaga  Kerja  dan  Transmigrasi  juga  telah menjalin  link  kerjasama  dengan  perusahaan    industri
ataupun  instansi  lain  sehingga  memungkinkan  untuk membantu para lulusan mendapatkan peluang kerja.
Rencana Aksi Daerah Penanggulangan Kemiskinan Provinsi DKI Jakarta 2015-2017 50
2.3.4 Program Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Klaster 3