9 metode ceramah, pembelajaran yang berpusat pada guru. Selain itu
pengetahuan guru mengenai ruang lingkup berpikir kritis kurang. Hal ini dapat diketahui dari hasil wawancara dengan guru tentang ruang lingkup
berpikir kritis guru hanya bisa menjelaskan sebatas pengertian umumnya tidak menjelaskan pentingnya berpikir kritis tersebut. Berdasarkan hasil
temuan masalah di atas, peneliti dan guru bermaksud untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan mengadakan suatu Penelitian Tindakan Kelas
PTK dengan
tujuan meningkatkan
kemampuan berpikir
kritis menggunakan metode studi kasus pada mata pelajaran IPS siswa kelas IV
SD Krapyak Wetan Sewon Bantul.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah penelitian di atas maka masalah-
masalah yang muncul dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Kurangnya kemampuan berpikir kritis pada mata pelajaran IPS siswa
kelas IV. 2.
Berdasarkan hasil evaluasi dalam menyelesaikan soal mengkaji suatu masalah dari jumlah siswa sebanyak 24 orang hanya 42 yang
memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal KKM. 3.
Guru hanya menerapkan metode ceramah dalam proses pembelajaran 4.
Keterbatasan pengetahuan guru mengenai ruang lingkup kemampuan berpikir kritis.
10
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dengan melihat kondisi serta permasalahan yang kompleks, maka peneliti membatasi permasalahan yaitu
kurangnya kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran IPS di kelas IV SD Krapyak Wetan Sewon Bantul.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah penelitian, maka secara umum rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana
meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran IPS menggunakan metode studi kasus di kelas IV SD Krapyak Wetan Sewon
Bantul.
E. Tujuan penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak dicapai oleh peneliti adalah untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis
siswa pada mata pelajaran IPS dengan menggunakan metode pembelajaran
studi kasus pada kelas IV SD Krapyak Wetan Sewon Bantul. F.
Manfaat Penelitian
1 Manfaat teoritis
a. Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan
dan wawasan tentang metode studi kasus dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis pada siswa kelas IV.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk
melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode studi
11 kasus yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis pada
siswa di sekolah dasar. c.
Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi bahan acuan dalam melakukan penelitian selanjutnya dan memperoleh pengetahuan
tentang penerapan metode studi kasus dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis pada siswa.
2 Manfaat Praktis
a. Hasil penelitian ini diharapkan guru SD mendapat pengalaman
langsung dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa menggunakan metode studi kasus.
b. Hasil penelitian ini diharapakan peneliti mendapat pengalaman
nyata dan dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa menggunakan metode studi kasus jika menjadi seorang guru
Sekolah Dasar.
12
BAB II KAJIAN PUSTAKA