20 pemeliharaan tersebut cocok dilakukan pada sarana dan prasarana pendidikan
berupa mesin. Pertama, pemeliharaan yang bersifat pengecekan. Pengecekan ini dilakukan untuk mengetahui tentang baik-buruknya keadaan mesin. Kedua,
pemeliharaan yang bersifat pencegahan, agar mesin selalu dalam kondisi baik. Ketiga, pemeliharaan yang bersifat perbaikan ringan, seperti perbaikan remnya.
Keempat, perbaikan berat. Apabila ditinjau dari waktu perbaikannya, ada dua macam pemeliharaan
sarana dan prasarana sekolah, yaitu pemeliharaan sehari-hari dan pemeliharaan berkala.Pemeliharaan sehari-hari misalnya berupa menyapu, mengepel lantai,
dan membersihkan pintu.Sedangkan pemeliharaan berkala, misalnya berupa pengontrolan genting dan pengapuran tembok.
3. Prestasi Mata Pelajaran Produktif a. Pengertian Belajar
Belajar merupakan proses internal yang kompleks. Yang terlibat dalam proses internal tersebut adalah seluruh mental yang meliputi ranah-ranah
kognitif, afektif dan psikomotorik.Dimyati Mudjiono 2013: 18. Belajar menurut Slameto 2010: 2 belajar ialah Suatu proses usaha yang dilakukan seseorang
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
b. Aspek Belajar
Belajar mempunyai beberapa aspek, Dimyati Mudjiono 2013: 26 mengungkapkan bahwa menurut Bloom, Krathwohl, dan Simpson belajar
mempunyai tiga aspek yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Ketiga aspek tersebut merupakan satu kesatuaan yang tidak terpisahkan.
21 1 Kognitif adalah kemampuan siswa dalam berpikir, mengetahui dan
memecahkan masalah. 2 Afektif atau intelektual meliputi sikap, minat, emosi, nilai hidup, dan apresiasi
siswa. 3 Psikomotorik adalah kemampuan yang menyangkut kegiatan otot dan fisik.
Psikomotor ini umumnya berbentuk gerakan.
c. Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya dengan nilai tes atau angka
diwujudkan dalam bentuk nilai atau angka ” KKBI offline 1.5.1.“Hasil belajar
yang dituju boleh jadi merupakan kemampuan baru sama sekali dan boleh juga merupakan penyempurnaan atau pengembangan dari kemampuan yang telah
dimiliki ” Winkel, 1999: 5. Perbedaan prestasi belajar antara satu siswa dengan
siswa yang lain sekaligus menunjukkan kadar daya serap siswa terhadap bahan pelajaran bervariasi dengan tingkat keberhasihan maksimal, optimal, minimal,
dan kurang. Dari pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi
belajar adalah hasil perubahan kemampuan yang meliputi kemampuan kognitif, afektif, psikomotor, yang dapat diukur secara langsung dengan menggunakan
alat ukur berupa tes dan lazimnya ditunjukkan dengan angka nilai. Prestasi belajar merupakan tingkat kemampuan yang dimiliki siswa dalam menerima,
menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar mengajar.
Prestasi belajar bukanlah sesuatu yang berdiri sendiri, tetapi merupakan hasil berbagai faktor yang melatarbelakanginya. Sebagaimana dikemukakan
22 Muhibbin Syah 2006: 144
“prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh setidaknya tiga faktor yakni: 1 factor internal faktor dari dalam siswa, yakni
keadaankondisi jasmani dan rohani siswa, 2 faktor eksternal factor dari luar siswa, yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa, 3 faktor pendekatan belajar
approach to learning, yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-
materi pelajaran ”
Menurut Wuradji dalam Sugihartono, dkk 2007: 133 “fungsi evaluasi
hasil belajar untuk kepentingan siswa ialah: a Untuk mengetahui kemajuan belajar, b Dapat dipergunakan sebagai dorongan motivasi belajar, c untuk
memberikan pengalaman dalam belajar”. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar diperlukan adanya evaluasi
yang nantinya akan dijadikan sebagai tolok ukur maksimal yang telah dicapai siswa setelah melakukan kegiatan belajar selama waktu yang telah ditentukan.
Apabila pemberian materi telah dirasa cukup, guru dapat melakukan tes yang hasilnya akan digunakan sebagai ukuran dari prestasi belajar.
Ragam evaluasi tersebut menurut Muhibbin Syah 2009:201 diantaranya adalah: 1 Pre test dan post test
Pre test adalah tes yang dilakukan para guru sebelum memulaipenyajian materi baru, sedangkan post test adalah tes yang diberikan guru setelah
memberikan materi baru.Kedua tes tersebut sangat sederhana, sehingga hanya membutuhkanwaktu yang sangat singkat dan instrumen yang sangat
sederhana.
2 Evaluasi prasyarat
Evaluasi ini sangat mirip dengan pre test, tujuannya adalah untukmengetahui penguasaan materi yang menjadi prasyarat untukmemasuki materi
selanjutnya
23 3 Evaluasi diagnostik
Evaluasi ini dilakukan setelah selesai penyajian sebuah satuanpelajaran dengan tujuan mengidentifikasi bagian-bagian tertentuyang belum dikuasai
siswa. 4 Evaluasi formatif
Evalusi ini kurang lebih sama dengan ulangan yang dilakukan padasetiap akhir modul.
5 Evaluasi sumatif Ragam penialaian sumatif kurang lebih sama dengan UlanganUmum yang
dilakukan untuk mengukur kinerja akademik atauprestasi belajar siswa pada akhir periode pelaksanaan programpengajaran.
6 UAN Ujian Akhir Nasional Tes UAN yang mulai diberlakukan pada tahun 2002 itu dirancanguntuk siswa
yang telah menduduki kelas tertinggi pada suatu jejangpendidikan tertentu yakni jenjang SD, SMP dan SMA.
Berdasarkan pendapat di atas prestasi belajar dapat dijadikan sebagai tolok ukur keberhasilan suatu pembelajaran. Hasil belajar yang baik menandakan
bahwa proses pembelajaran telah baik pula. Untuk mengetahui sejauh mana prestasi yang didapat maka harus diadakan evaluasi dalam pembelajaran.Dalam
penelitian ini, jenis evaluasi yang akan di gunakan adalah gabungan dari beberapa jenis tes yang telah dilakukan guru mata pelajaran yang mengampu di
kelas program keahlian bangunan. Yang dijadikan alat pengukur prestasi adalah nilai rapor mata pelajara produktif dari semester satu - empat.
d. Prestasi Mata Pelajaran Produktif