70
BAB 5 PEMBAHASAN
5.1 Kualitas Kehidupan Kerja Perawat Quality of Nursing Work Life di
Rumah Sakit Umum Daerah Indrasari Rengat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 79 responden, mayoritas 78 menyatakan kualitas kehidupan kerja perawat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa
kualitas kehidupan kerja perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Indrasari Rengat berada pada kategori baik. Kualitas kehidupan kerja perawat sangat penting
karena terkait dengan kinerja yang baik dan produktivitas kerja yang lebih besar. Kualitas kehidupan kerja adalah cara yang tepat untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia dalam perusahaan. Bila kualitas kehidupan kerja tinggi maka perawat akan berusaha untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas
kerjanya Pogranyiva, Alica, Lovez, Victoria, Marrnez Julia, 2012 Perawatan pasien yang berkualitas adalah tanggung jawab moral dan etik
dari semua penyedia layanan kesehatan. Perawat merupakan pusat peran dalam penyediaan layanan kesehatan yang berkualitas dan memberikan kontribusi pada
pencapaian sistem perawatan kesehatan tersebut. Kualitas kehidupan kerja perawat yang positif dapat mendukung perawatan pasien yang berkualitas tinggi
dan memberikan kontribusi pada kelanjutan sistem perawatan kesehatan Horrigan, Lightfoot, Lariviere Jacklin, 2013.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahayu 2013 tentang gambaran kualitas kehidupan kerja perawat di Rumah Sakit Umum
Universitas Sumatera Utara
71
Daerah Balung Jember, yang mana hasil penelitiannya mayoritas responden perawat menilai baik kualitas kehidupan kerja mereka yaitu sebanyak 94,54
menyatakan baik terhadap partisipasi karyawan, sebanyak 96,36 menyatakan baik terhadap pengembangan karir, sebanyak 81,82 perawat menyatakan baik
terhadap penyelesaian masalah, sebanyak 80 responden menyatakan baik terhadap komunikasi, sebanyak 63,63 responden menyatakan baik terhadap
fasilitas yang tersedia dan sebanyak 60 responden menyatakan baik terhadap keselamatan lingkungan kerja.
Kualitas kehidupan kerja perawat yang baik akan lebih menciptakan keterampilan dan produktivitas kerja perawat sehingga pelayanan yang diberikan
lebih berkualitas Hall, 2003. Disamping itu akan memberikan kontribusi pada kelanjutan sistem perawatan kesehatan Horrigan, et al, 2013
Penelitian yang tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan adalah penelitian Almalki, Fidaktzgeral dan Clark 2012 tentang kualitas kehidupan
kerja perawat yang mana hasil yang didapatkan mayoritas responden tidak puas dengan kualitas kehidupan kerja mereka, dengan hasil yaitu dalam hal
pengembangan professional mayoritas sebanyak 72,4 menyatakan bahwa mereka tidak menerima dukungan untuk melanjutkan pendidikan mereka
pengembangan karir, mayoritas 71,1 melaporkan bahwa organisasi tempat mereka bekerja tidak memberikan kesempatan yang memadai untuk kemajuan
kerja, dan sebanyak 60 perawat melaporkan bahwa departemen keamanan rumah sakit tidak menyediakan lingkungan kerja yang aman.
Universitas Sumatera Utara
72
Pada penelitian yang dilakukan, yaitu dari sembilan komponen kualitas kehidupan kerja perawat, responden merasakan bahwa keselamatan lingkungan
kerja masih kurang baik, hal ini terbukti dari delapan komponen tersebut, komponen ini yang paling kecil persentasenya yaitu hanya 67,1 perawat yang
merasakan baik terhadap keselamatan lingkungan kerja. Harianja 2012 menyatakan bahwa perusahaan wajib membentuk komite keselamatan, tim gawat
darurat dan program keselamatan lingkungan kerja. Program komite keselamatan lingkungan kerja sudah ada di Rumah Sakit Umum Indrasari Rengat tapi
kemungkinan belum sepenuhnya menyediakan lingkungan kerja yang aman Hasil penelitian ini juga berbanding terbalik dengan penelitian yang
dilakukan oleh Pogranyipa et, al 2012 yang mana penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Geriatri of Toledo untuk mengukur kualitas kehidupan kerja
profesional perawat kesehatan dengan hasil secara total bahwa kualitas kehidupan kerja professional perawat dirasakan masih rendah yang mana para professional
perawat menganggap tempat kerja mereka mempunyai tanggung jawab dalam sejumlah besar pekerjaan yang dilakukan yang sering mengakibatan kelelahan dan
promosi jabatan yang jarang dilakukan. Hasil penelitian yang juga bertolak belakang adalah penelitian Moradi,
Maghaminejad Fini 2014 yang mana studi tersebut melaporkan bahwa kualitas kehidupan kerja perawat di Rumah Sakit Kanshans Iran mayoritas masih
berada pada tingkat sedang 60, sedangkan sebanyak 37,1 berada pada tingkat buruk dan hanya 2 yang melaporkan kualitas kehidupan kerja perawat
Universitas Sumatera Utara
73
baik. Keadaan tersebut tentunnya akan mempengaruhi kualitas pelayanan yang akan diberikan.
Karakteristik responden yang mempengaruhi pendapat tentang kualitas kehidupan kerja perawat berdasarkan penelitian yang dilakukan Xhakollari
Lediana 2013 bahwa perawat laki-laki memiliki nilai rata-rata secara signifikan lebih rendah dari kepuasan kerja responden perempuan. Pada penelitian ini tidak
sejalan karena responden perawat pada penelitian lebih mayoritas perempuan tetapi pendapat tentang kualitas kehidupan kerja hasilnya tinggi. Dari segi umur,
perawat yang lebih tua memiliki skor rata-rata secara signifikan lebih tinggi kepuasannya akan kualitas kehidupan kerja dari perawat yang lebih muda.
Selanjutnya berdasarkan penelitian bahwa perawat yang pengalaman kerjanya lebih lama akan lebih puas dengan kualitas kehidupan kerja dari pada mereka
yang kurang pengalaman karena lebih mempunyai kemampuan untuk melakukan penyesuaian yang lebih baik untuk lingkungan kerjanya, serta pemahanan mereka
tentang harapan yang berhubungan dengan pekerjaan. Berbanding terbalik dengan penelitian yang dilakukan, yang mana sebagian besar responden perawat masih
mempunyai pengalaman kerja 2-5 tahun 62,0 tetapi mempunyai pendapat yang baik tentang kualitas kehidupan kerja.
Berhubungan dengan status pernikahan, yaitu responden perawat yang belum menikah memiliki nilai rata-rata lebih rendah akan kepuasannya terhadap
kualitas kehidupan kerja dari rekan lain yang sudah menikah. Pada keadaan ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan yaitu bahwa perawat yang sudah kawin
lebih mayoritas dari responden perawat yang belum kawin sehingga pendapat
Universitas Sumatera Utara
74
tentang kualitas kehidupan kerja tinggi. Keadaan tersebut karena sebagian besar perawat yang sudah menikah telah hidup dengan keluarga mereka sehingga dapat
memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kepuasan kerja. Selanjutnya bahwa individu yang berpendidikan tinggi mempunyai kepuasan yang lebih tinggi
dengan pekerjaan mereka yaitu bahwa perawat dengan gelar sarjana atau kualifikasi pasca sarjana memiliki skor lebih tinggi terhadap kualitas kehidupan
kerja. Pada penelitian ini responden perawat mayoritas masih berpendidikan diploma yaitu 84,8 akan tetapi pendapat mereka tentang kualitas kehidupan
kerja tetap tinggi Xhakollari Lediana, 2013
5.2 Kepuasan Pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Indrasari Rengat