17
pembicaraan yang ada; 2 kalau penulis tahu bagaimana caranya memberi struktur terhadap gagasan-gagasan yang ada; dan 3 kalau penulis
mengetahui bagaimana caranya mengekspresikan dirinya dengan baik, yaitu kalau dia menguasai suatu gaya yang serasi.
Dari ketiga pendapat tersebut, terdapat persamaan ciri tulisan yang baik, diantaranya adalah jelas, ekonomis, memiliki kesatuan organisasi
yang baik, menggunakan pemakaian bahasa yang dapat diterima dan mengikuti kaidah gramatikal. Ciri dasar tersebut dapat dijadikan sebagai
acuan membuat tulisan yang baik.
4. Proses Menulis
Dalam proses menulis, Rini Kristiantari 2004:102 mengemukakan bahwa sebagai proses, menulis merupakan serangkaian aktivitas yang
terjadi dan melibatkan beberapa tahap yaitu tahap prapenulisan persiapan, tahap penulisan pengembangan isi karangan, dan tahap
pasca penulisan telaah dan revisi atau penyempurnaan tulisan. Pendapat tersebut dilengkapioleh Tompkins Rini Kristiantari,
2004:103 tahap-tahap proses menulis adalah sebagai berikut. a.
Pramenulis: siswa menuliskan topik berdasarkan pengalaman yang dialami sendiri, siswa mengumpulkan dan mengorganisasikan ide-ide
yang muncul, siswa mengidentifikasi pembaca yang akan membaca tulisannya, siswa mengidentifikasi tujuan dari kegiatan menulis yang
dilakukan, dan siswa memilih bentuk yang sesuai untuk tulisan
18
mereka berdasarkan pembaca dan tujuan dar kegiatan menulisnya tersebut.
b. Pengedrafan: siswa menulis draf kasar, siswa menulis pokok-pokok
yang menarik bagi pembaca, dan siswa lebih menekankan isi tulisannya daripada mekanik.
c. Perbaikan: siswa membagi tulisannya dalam kelompok, siswa
mendiskusikan tulisan dengan kelompoknya, siswa membuat perbaikan sesuai komentar teman dan gurunya, dan siswa membuat
perubahan substantif dan bukan sekedar perubahan kecil antara draf pertama dan kedua.
d. Penyuntingan: siswa mengoreksi tulisannya, siswa membantu
mengoreksi tulisan temannya, siswa mengidentifikasi kesalahan mekanik dan membentulkannya.
e. Publikasi: siswa mempublikasikan tulisan dalam bentuk yang sesuai,
siswa berbagi tulisan yang selesai kepada teman sekelasnya. Pendapat lain yang mendukung pendapat tersebut yaitu oleh Ellis, dkk
Rini Kristiantari, 2004:105 yang mengemukakan bahwa sebagai sebuah proses tranmisi makna, kegiatan menulis melewati empat tahap yaitu
prapenulisan, pengedrafan, perbaikan, dan penyuntingan. Proses menulis ini dilakukan dengan menyesesuaikan kebutuhan siswa pada saat
pembelajaran berlangsung. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tahap-tahap
menulis itu meliputi empat tahap utama, yaitu: tahap perencanaan, tahap
19
penulisan atau menulis, tahap merevisi atau revisi dan hasil tulisan atau tulisan akhir.
5. Prinsip-prinsip Pembelajaran Menulis di SD