4
Siahaya dan Rumthe, 2014: 115. Minyak atsiri berfungsi sebagai anti hormon juvenil. Kandungan metabolit sekunder yang terdapat di dalam tanaman tapak liman
efektif untuk mengendalikan hama. Pestisida nabati dengan menggunakan ekstrak tapak liman juga telah diteliti oleh Asikin 2013: 1, mengenai Ekstrak Tapak Liman
Elephantopus scaber L. sebagai Biopestida terhadap Hama Ulat Grayak.
B. Identifikasi Masalah
1. Tanaman sawi banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia, dalam
budidayanya tidak terlepas dari OPT. Bagaimana pengendalian OPT pada tanaman sawi ?
2. Untuk membasmi OPT para petani menggunakan pestisida sintetik.
Penggunaan pestisida sintetik banyak menimbulkan dampak negatif yaitu pencemaran lingkungan, resistensi hama, timbulnya resurjensi hama, letusan
hama kedua, dan keracunan pada manusia. Bagaimana cara pengendalian hama yang bebas pestisida sintetik ?
3. Penggunaan pestisida nabati merupakan pengendalian hama yang ramah
lingkungan. Dapatkah pestisida nabati digunakan untuk mengendalikan OPT ? 4.
Alam telah menyediakan bahan-bahan alami yang dapat digunakan untuk menanggulangi serangan hama. Tanaman tapak liman mengandung beberapa
senyawa kimia. Dapatkah digunakan untuk mengendalikan hama ulat tritip ? 5.
Daun tapak liman mempunyai kandungan saponin, flavanoid, dan minyak atsiri.
Dapatkah digunakan sebagai racun perut dan racun kontak ?
5
6. Hama ulat tritip merupakan hama penyerang tanaman sawi yang menjadi
konsumsi masyarakat. Bagaimana cara pengendalian hama ulat tritip yang
ramah lingkungan ?
7. Seberapa besar mortalitas yang ditimbulkan dari penggunaan ekstrak tapak
liman sebagai pestisida nabati ?
8. Daun tapak liman mempunyai kandungan saponin, flavanoid, dan minyak atsiri.
Dapatkah digunakan untuk memperpendek fase larva ulat tritip menjadi pupa?
9. Daun tapak liman mempunyai kandungan saponin, flavanoid, dan minyak atsiri.
Dapatkah digunakan sebagai pestisida nabati untuk mengendalikan hama ulat
tritip pada tanaman sawi ?
10. Bagaimana pengaruh efektifitas ekstrak tapak liman dalam pengendalian hama
ulat tritip pada tanaman sawi ?
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut, penelitian ini dibatasi pada pengaruh pemberian variasi dosis ekstrak tapak liman terhadap
mortalitas hama ulat tritip, pemendekan fase larva ulat tritip menjadi pupa, tingkat kerusakan tanaman sawi, berat basah tanaman sawi, dan dosis pestisida nabati yang
paling efektif dengan membandingkan masing-masing dosis perlakuan.
D. Perumusan Masalah