Morfologi Tanaman Cabai Kajian Pustaka

f. Biji Biji cabai terdapat didalam buah dan menempel di sepanjang plasenta. Warna biji pada cabai juga beragam, mulai dari warna putih hingga kuning jerami. Bagian terluar dari biji cabai terdapat lapisan keras. Biji inilah yang berperan untuk menghasilkan tanaman baru Muhammad Syukur, 2012: 49.

4. Jenis- jenis buah cabai

Jenis- jenis cabai di antaranya sebagai berikut : a. Cabai Besar Capsicum annum L Cabai besar di Indonesia dibagi menjadi dua kelompok yaitu : 1 Cabai Merah besar Permukaan buah Cabai Merah besar halus dan mengkilat serta mempunyai rasa pedas. 2 Cabai Merah keriting Cabai Merah keriting bentuknya lebih ramping dengan cita rasa sangat pedas. b. Cabai Kecil atau Cabai Rawit Capsicum frutescens Cita rasa Cabai Rawit biasanya sangat pedas, walaupun ada yang tidak pedas. Variasi warna Cabai Rawit dari kuning, oranye, dan merah. c. Cabai Hibrida Keunggulan cabai hibrida tampak dari kemampuan produksi, keseragaman tumbuh, dan ketahanan terhadap gangguan penyakit. d. Cabai Hias Capsicum spp Sebagian merupakan tanaman penghias halaman atau ruang depan, tanaman cabai hias ini berbentuk buah menarik tetapi tidak dikonsumsi oleh manusia Lakitan, 1995: 18.

5. Kandungan Gizi dan Manfaat Cabai

Cabai mengandung kurang lebih 1,5 biasanya antara 0,1 – 1 rasa pedas. Rasa pedas tersebut terutama disebabkan oleh kandungan kapsaisin dan dihidrokapsaisin Setiadi, 2000: 56. Tabel 1. Kandungan gizi buah cabai Jenis Cabai Segar Kering Kandungan Cabai Hijau Besar Cabai Merah Besar Cabai Rawit Cabai Hijau Besar Cabai Merah Besar Cabai Rawit Kalori Kal 23 31 103 - 311 - Protein g 0,7 1 4,7 - 15,9 15 Lemak g 0,3 0,3 2,4 - 6,2 11 Karbohidarat g 5,2 7,3 19,9 - 61,8 33 Kalsium mg 14 29 45 - 160 150 Fosfor mg 23 24 85 - 370 - Besi mg 0,4 0,5 2,5 - 2,3 9 Vit A Si 260 470 11,050 - 576 1.000 Vit B1 mg 0,05 0,05 70 - 0,04 0,5 Vit C mg 84 18 71,2 - 50 10 Air g 93,4 90,9 85 - 10 8 b.d.d 82 85 - 85 Sumber : Depkes RI. 1981

6. Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

Beberapa syarat tumbuh tanaman Cabai Merah di antaranya adalah kelembaban, suhu udara, tanahdan air, uraian ketiganya adalah sebagai berikut: a. Kelembaban Tanaman Cabai dapat tumbuh dengan baik di daerah yang mempunyai kelembaban udara sedang. Kelembaban udara terlalu rendah akan mengurangi produksi cabai. Kelembaban yang rendah dan suhu yang tinggi menyebabkan penguapan yang tinggi, sehingga tanaman akan kekurangan air. Akibatnya kuncup buah dan bunga yang masih kecil banyak yang gugur Setiati, 1996: 29-30. b. Suhu Udara Suhu udara yang baik bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai berkisar antara 21 C – 28 C. Suhu harian yang terlalu terik yakni di atas 32 C menyebabkan tepung sari tanaman cabai tidak berfungsi untuk melakukan pembuahan, sehingga produksi rendah, dan jika suhu malam yang tinggi dapat menyebabkan pembentukan buah rendah. Bila pada waktu berbunga suhu di bawah 15 , pembuahan dan pembijiannya terganggu Sunaryono, 1999: 63. c. Tanah Secara umum cabai menyukai tanah yang gembur dan banyak unsur hara.Semua jenis tanah di Indonesia relatif bisa dipakai untuk bertanam cabai.Jenis tanah yang paling cocok bagi tanaman cabai adalah jenis tanah lempung berpasir atau tanah ringan yang banyak mengandung bahan organik dan banyak mengandung unsur hara, solum tanah dalam, gembur, dan tidak berpadas. Tanah yang mempunyai derajat keasaman terlalu tinggi di atas 7,0 tidak semua unsur dari pupuk bisa terserap oleh akar. Derajat keasaman pH tanah yang sesuai untuk tanaman cabai adalah sesuai adalah sesuai dengan tanaman pada umumnya pH netral yaitu antara 6,0- 7,0, dimana pH ideal berada pada angka 6,5 Ripangi, 2012: 26-27. d. Air Air sangat penting bagi tanaman karena berfungsi sebagai media translokasi unsur hara dari dalam tanah ke akar untuk selanjutnya dikirim ke daun.Kekurangan air pada tanaman cabai akan menyebabkan tanaman kerdil, buah menjadi kecil dan mudah gugur, maka penggunaan air harus dilakukan seefisien mungkin. Kualitas air harus memenuhi syarat kualitas agar tidak berbahaya bagi tanaman yang akan diairi, karena dalam jangka panjang dapat mempengaruhi kualitas hasil. Menurut Prawirantara 1982: 73-74, meningkatnya tekanan air akan menyebabkan laju fotosintetis menurun. Karena kelebihan air tersebut menyebabkan terjadinya perubahan warna daun mudah menjadi kuning, terjadi klorosis daun, dan akhirnya akan mengering sehingga daun tidak aktif lagi sebagaiman mestinya, pemanjangan batang akan berkurang, tanaman tumbuhnya tidak normal dan akhirnya menyebabkan tanaman mati. Dalam kaitannya dengan proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman, diketahui bahwa kebutuhan air untuk setiap jenis tanaman berbeda-beda pada setiap fase pertumbuhan. Pada masa perkecambahan, membutuhkan air yang cukup untuk mengaktifkan enzim-enzim yang ada dalam benih agar proses