Bentuk Slogan Tagline Logo

Sedangkan elemen-elemen pembentuk logo antara lain adalah :

2.1.3.1. Bentuk

Menurut Schimitt dan Simonson, bentuk seperti elemen-elemen dasar logo lainnya, dapat mengisyaratkan banyak ide-ide abstrak, seperti : gender, usia, kematangan, budaya, kesesuaian, pekerjaan, dan status sosial. Impresi-impresi tersebut saling berinteraksi satu sama lain, juga dengan elemen logo lainnya. Bentuk saat ini memiliki kegunaan yang lebih dalam berkomunikasi dengan publik yang mengglobal, karena bentuk dapat menembus batas internasional dengan mudah dibandingkan dengan logo yang hanya terdiri dari bahasa. Sebab bentuk merupakan bahasa dunia yang tidak dirintangi perbedaan-perbedaan seperti terdapat dalam bahasa kata- kata. Berbagai aspek dari berbagai macam angle bentuk, termasuk simetris, proporsional, dan ukuran yang harus diperhitungkan oleh desainer logo. Mereka memperdebatkan bahwa bentuk-bentuk yang bersudut seperti segitiga, segiempat, persegi panjang berasosiasi dengan konflik, kedinamisan dan maskulinisitas. Sedangkan bentuk bulat seperti oval dan bulat berasosiasi dengan harmoni, kelembutan, dan feminisitas. Bentuk simetri mengungkapkan keseimbangan dan memberikan nuansa keteraturan dan mengurangi kekakuan dalam sebuah desain logo. Sedangkan asimetri, dapat digunakan untuk menggerakkan atau Universitas Sumatera Utara memberikan tekanan pada suatu logo dan menghilangkan kesan monoton. Proposional dan ukuran juga sangat penting menurut Schimitt dan Simonson, bila melihat penggunaannya dalam bentuk desain logo. Bentuk yang bersudut dan panjang seperti persegi panjang serta bentuk yang oblong seperti oval dapat memperluas lapang penglihatan yang dapat digunakan dalam menciptakan citra yang sangat dominan.http:dewey.petra.ac.idjiunkpe_dg_3962.html diakses pada pukul 11: 40 WIB tanggal 30 november 2010.

2.1.3.2. Jenis Huruf

Manusia cenderung untuk memperhatikan aspek visual dari kata-kata yang mereka baca, dengan demikian akan mudah diingat dan familiar. Oleh karena itu beberapa jenis huruf menjadi begitu familiar sehingga merupakan penunjang kenyamanan dalam membaca. Sedangkan jenis huruf yang tidak umum akan menjadi penarik perhatian bagi pembacanya. Penggunaan jenis huruf yang sesuai sangat penting dalam desain logo. Karena jenis huruf yang dipilih akan memberikan kualitas pada representasi bentuk-bentuk abstrak yang membentuk huruf dan kata-kata. Beberapa jenis huruf yang diklasifikasikan oleh James Craig, antara lain adalah: Universitas Sumatera Utara a. Roman Ciri dari huruf ini adalah memiliki sirip atau serif yang berbentuk lancip pada ujungnya. Huruf Roman memiliki ketebalan dan ketipisan yang kontras pada garis-garis hurufnya. Kesan yang ditimbulkan adalah klasik, anggun, lemah gemulai dan feminim. b. Egiptyan Adalah jenis huruf yang memiliki cirri kaki atau serif yang berbentuk persegi seperti papan dengan ketebalan yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan adalah kokoh, kuat, kekar dan stabil. c. Sans Serif Pengertian San Serif adalah tanpa sirip atau serif, jadi jenis huruf ini tidak memiliki sirip pada ujung hurufnya dan memiliki ketebalan huruf yang hampir sama. Kesan yang ditimbulkan oleh jenis huruf ini adalah modern, kontemporer, dan efisien. d. Script Huruf Script menyerupai goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau pensil tajam yang biasanya mereng ke kanan. Kesan yang ditimbulkannya adalah sifat pribadi dan akrab. e. Miscellaneous Huruf jenis ini merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah ada. Ditambah hiasan dan ornamen, atau garis-garis dekoratif. Kesan yang dimiliki adalah ornamental dan dekoratif Universitas Sumatera Utara Gambar 2.7 Jenis Huruf Sumber : http:imamgomez.webs.comtipografi.jpg, diakses pukul

12:02 WIB tanggal 30 November 2010. 2.1.3.3.

Warna Mata manusia melihat warna sebelum otak mengenali citra bentuk, simbol, kata-kata, atau elemen-elemenn visual lainnya. Mengamati warna adalah proses yang rumit. Objek, bentuk, dan citra direkam didalam otak melalui cahaya. Terserap kedalam retina mata, cahaya mengirim sinyal ke otak. Biro Standar Nasional The National Bureau Standards memperkirakan bahwa mata manusia dapat membedakan lebih dari sepuluh juta warna yang berbeda-beda. Visi warna dan persepsi jutaan warna tergantung pada pencampuran sejumlah panjang gelombang cahaya yang berbeda-beda.Klimchuk, 2007. Warna biasanya digunakan untuk mengkategorikan suatu objek dalam kehidupan sehari-hari, contohnya mengenali seragam putih merah Universitas Sumatera Utara sebagai siswa Sekolah Dasar SD, seragam putih biru sebagai siswa Sekolah Menengah Pertama SMP, dan seragam putih abu-abu sebagai siswa Sekolah Menengah Atas SMA, dll. Hal ini kemudian terbawa dalam mempersepsikann warna perusahaan untuk membantu mengidentifikasikan dan mengkategorikan suatu merek. Bahkan bagi beberapa perusahaan, penggunaan warna sebagai pembeda menjadi sangat penting. Sebagai contoh Indosat dengan warna kuningnya, PT.Telkom Indonesia Tbk dengan warna biru dan kuning terangnya, XL dengan warna biru tuanya, semua warna tersebut dengan segera menjadi warna penanda yang dapat dikenal. Dari begitu banyak warna yang ada, Hideaki Chijiwa dalam bukunya Colour Harmony membuat klasifikasi dari warna-warna tersebut, yang berdasarkan karakteristik : a Warna hangat : merah, kuning, coklat, jingga. b Warna sejuk : dari hijau ke ungu melalui biru. c Warna tegas : biru, merah, kuning, hitam, putih. d Warna tua gelap : warna tua yang mendekati warna hitam. e Warna muda terang : warna-warna yang mendekati warna putih. f Warna tenggelam : warna yang diberi campuran abu-abu. Karakteristik warna perlu dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam mendesain logo agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan oleh perusahaan. http:dewey.petra.ac.idjiunkpe_dg_3962.html diakses pada pukul 12: 00 WIB tanggal 30 november 2010. Universitas Sumatera Utara

2.1.3.4. Slogan Tagline

Positioning statement yang biasa disebut tagline adalah serangkaian kata yang menangkap pesan merek paling esensial, dinamis, dan paling penting. Hal ini sama dengan subbab dalam buku, yang menjelaskan apa yang dimaksudkan oleh bab buku tersebut. Nicolino,2007:115 Slogan yang bermutu adalah slogan yang orisnil dan bukan tiruan. Artinya slogan tersebut akan menjadi satu-satunya penjelas atas merek tersebut. Persepsi target atau tujuan perusahaan akan otomatis tersambung dengan merek jika slogan disebutkan. Slogan yang bermutu disusun dengan mempertimbangkan efek persepsi yang akan muncul. Pertimbangan yang perlu dilakukan adalah: a. Bahasa dan pemilihan kata slogan tersebut b. Kemudahan dalam penyebutan slogan. c. Kesamaan persepsi yang ditimbulkan. d. Kekuatan makna dan daya dobrak yang dimiliki slogan tersebut. www.cahyopramono.com200801slogan-marketing-promotion.html diolah, diakses pada pukul 11.27 WIB tanggal 2 Desember 2010. Universitas Sumatera Utara

2.2. Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Martadi 2002 dengan judul Reposisi Citra Melalui Logo Studi Kasus Perubahan Logo P.T. Pos Indonesia . Kesimpulan dari penilitian tersebut adalah logo merupakan cerminan dari nilai-nilai ideal tujuan organisasi, yang meliputi aspek: visi dan misi, ruang lingkup kerja, serta budaya perusahaan. Melalui jati diri perusahaan atau lembaga dibangun suatu citra yang positif, melalui logo. Logo adalah simbol yang menunjukkan eksistensi suatu perusahaan atau lembaga. Ketika suatu perusahaan dicitrakan kurang baik, citra tersebut melekat pula pada logo. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Zinaida 2007 dengan judul Persepsi Mahasiswa Terhadap Citra Perusahaan Setelah Penggunaan Logo Baru Studi Kasus Mahasiswa S1 Komunikasi Fisip UI Terhadap Logo Baru Global Tv . Kesimpulan dari penelitian ini adalah: Persepsi masyarakat khususnya mahasiswa terhadap citra Global TV setelah penggunaan logo yang baru ternyata cukup baik, terlihat dari hasil penelitian, bahwa hampir seluruh responden menganggap Global TV merupakan stasiun TV yang memiliki identitas yang kuat dan segmentasi pemirsa yang khas. Logo Global TV yang baru dianggap dapat merepresentasikan citra Global TV yang lebih baik dari sebelumnya yaitu cerminan semangat baru dan jiwa muda dari Global TV. Berdasarkan hasil penelitian, persepsi mahasiswa terhadap logo baru Global TV memang tidak jauh berbeda dengan logo yang sebelumnya. Universitas Sumatera Utara