dengan terlebih dahulu menentukan hari baik berdasarkan “Petungan”. Sudah menjadi kebiasaan orang Jawa ketika akan melakukan segala pekerjaan selalu
memperhitungkan waktunya berdasarkan Petungan. Petungan adalah penanggalan Jawa yang digunakan untuk melihat suatu
usaha yang dilakukan cocok secara kosmis atau tidak. Bagi masyarakat Jawa Perhitungan berdasarkan petungan ini penting karena menyangkut keselamatan
anak, baik dalam saat proses upacara maupun setelah upacara Wirjanto, 2003. Perhitungan waktu upacara pertama adalah mencari hari kelahiran anak.
Kemudian waktu kelahiran anak dicocokkan dengan perhitungan kalender Jawa dan di cari neptu dan pasarannya. Setelah mengetahui hari lahir anak menurut
penanggalan Jawa maka ditentukanlah hari pelaksanaan upacara. Biasanya hari pelaksanaan upacara adalah hari kedua dari hari kelahiran anak atau bisa juga hari
ke empat dari hari kelahiran anak.
3. Benda Upacara
Menurut Wibowo dalam tulisannya “Arti Simbolik Upacara Inisiasi” 2000, Pelaksanaan Upacara Tedhak Siten menggunakan beberapa benda-benda
atau perlengkapan upacara. Benda upacara ini merupakan bagian penting dalam upacara Tedhak Siten dimana setiap benda-benda atau perlengkapan tersebut
selain sebagai alat-alat upacara, perlengkapan tersebut juga mempunyai makna didalam upacara. Adapun perlengkapan yang digunakan pada upacara Tedhak
Siten adalah: a. Perlengkapan untuk berjalan.
- Jadah 7 warna yang sudah disusun berdasarkan warna gelap ke terang. - Talam untuk tempat jadah
b. Perlengkapan masuk kedalam kurungan. - Benda-benda berharga dan bermanfaat seperti: gelang, kalung, uang,
buku, pulpen, kaca dan lainnya. untuk diambil anak - Kurungan Ayam
- Janur Kuning atau kertas hias untuk menghias kandang c. Perlengkapan untuk naik tangga.
− Beberapa batang tebu
− Tali untuk mengikat tebu.
d. Perlengkapan untuk sebar beras kuning. −
Beras kuning untuk disebarkan. −
Beberapa buah uang logam. −
Piringtalam sebagai tempat beras kuning. e. Perlengkapan untuk mandi.
− Ember untuk tempat air.
− Air untuk memandikan.
− Bunga setaman yang terdiri dari bunga melati, mawar, kenanga, dan bunga
kertas. Untuk dicampur pada air. f. Perlengkapan untuk sesaji.
− Tumpeng beserta kelengkapannya.
− Jajanan pasar.
− Pisang raja.
− Pala pendem
− Bubur merah dan putih.
Perlengkapan dalam Upacara Tedhak Siten dapat dilihat dalam gambar berikut:
Gambar 1: Perlengkapan Upacara Tedhak Siten
Benda-benda ataupun perlengkapan yang disebutkan oleh Wibowotwrrsebut auh berbeda dengan benda-enda ataupun peralatan yang
digunakan pada pelaksanaanupacara Tedhak Siten di desa tanjung Jati. Meskipun ada perbedaan itu hanya beberapa unsur tambahan yang dipergunakan sebagai
kelengkapan saja. 4. Pelaku Upacara.
Pelaku dalam pelaksanaan upacara Tedhak Siten adalah: 1.
Bayi 2.
Orang Tua dari si Bayi 3.
Para undangan yang hadir. Tokoh utama yang sangat penting dalam upacara Tedhak Siten adalah
anak yang diturun tanahkan. Anak inilah yang nantinya akan diturunkan dan menjalani serangkaian acara pada upacara Tedhak Siten.
Selain itu kedua orang tua juga berperan dalam upacara Tedhak Siten ini, terutama ibu yang akan membimbing si Bayi dalam menjalankan proses upacara
yang telah disiapkan. Para undangan yang hadir juga turut dalam pelaksanaan upacara Tedhak
Siten yaitu untuk berebut beras kuning yang disebar oleh anak dalam proses upacara nantinya. Serta turut serta untuk mendoakan si Bayi agar selalu diberi
keselamatan dan dijauhkan dari gangguan mahluk halus sehingga kemudian dapat menjadi orang yang berguna didalam kehidupannya kelak.
5. Pemimpin Upacara