KESIMPULAN SARAN KESIMPULAN DAN SARAN
                                                                                LAMPIRAN
Beberapa Definisi Ruang Contoh Kejadian dan Peluang
Suatu  percobaan  yang  dapat  diulang  dalam  kondisi  yang  sama,  yang  hasilnya tidak  dapat  diprediksi  dengan  tepat  tetapi  kita  bisa  mengetahui  semua
kemungkinan hasil yang muncul disebut percobaan acak.
Definisi L.1 Ruang contoh dan kejadian
Himpunan  semua  hasil  yang  mungkin  dari  suatu  percobaan  acak  disebut  ruang
contoh,  dan  dinotasikan  dengan  .    Himpunan  bagian  dari  ruang  contoh  disebut
kejadian. Grimmett and Stirzaker 2001
Definisi L.2 Kejadian lepas
Kejadian A dan B disebut saling lepas jika irisan dari keduanya adalah himpunan kosong  .
Grimmett and Stirzaker 2001
Definisi L.3 Medan-
Medan-  adalah himpunan   yang anggotanya merupakan himpunan bagian dari yang memenuhi syarat-syarat berikut :
1 2
Jika A maka A
c
. 3
Jika A
1
, A
2
, …, maka
. Medan-   terkecil  yang  mengandung  semua  selang  berbentuk
disebut medan Borel, dan anggotanya disebut himpunan Borel. Grimmett and Stirzaker 2001
Definisi L.4 Ukuran peluang
Ukuran  peluang  P  pada  ruang  ukuran adalah  fungsi  P  :
yang memenuhi :
1 2
Jika  A
1
,A
2
,  …  adalah  himpunan  anggota    yang  saling  lepas  yaitu untuk setiap i, j dengan
maka : .
Tripel disebut dengan ruang peluang.
Grimmett and Stirzaker 2001
Definisi L.5 Kejadian saling bebas
Kejadian  A  dan  B  dikatakan  saling  bebas  jika  : .
Secara umum, himpunan kejadian { } dikatakan saling bebas, jika :
untuk setiap himpunan bagian J  dari I. Grimmett and Stirzaker 2001
Peubah Acak dan Fungsi Sebaran Definisi L.6 Peubah acak
Peubah  acak  adalah  suatu  fungsi dengan  sifat  bahwa  {
}    untuk setiap .
Grimmett and Stirzaker 2001
Definisi L.7 Fungsi sebaran
Fungsi  sebaran  dari  suatu  peubah  acak  X  adalah yang
didefinisikan oleh Grimmett and Stirzaker 2001
Definisi L.8 Peubah acak diskret
Peubah acak X disebut diskret jika himpunan semua kemungkinan nilai {x
1
, x
2
,…} dari peubah acak tersebut merupakan himpunan tercacah.
Grimmett and Stirzaker 2001 Suatu himpunan bilangan C disebut tercacah jika C terdiri atas bilangan berhingga
atau anggota C dapat dikorespodensikan 1-1 dengan bilangan bulat positif.
Definisi L.9 Fungsi massa peluang
Fungsi massa peluang dari peubah acak diskret X adalah fungsi yang diberikan oleh : px = P X = x.
Grimmett and Stirzaker 2001
Definisi L.10 Peubah acak Poisson
Suatu peubah acak X disebut peubah acak Poisson dengan parameter jika
fungsi kerapatan peluangnya diberikan oleh : ,  untuk k=
0, 1, 2, …
Ghahramani 2005
Nilai Harapan, Momen dan Ragam Definisi L.11 Nilai harapan, momen dan ragam
Misalkan  X  adalah  peubah  acak  diskret  dengan  fungsi  kerapatan  peluang  px. Nilai harapan dari X, dinotasikan dengan EX, adalah
EX= Momem ke-k dengan k merupakan bilangan bulat positif, dari suatu peubah acak
X adalah
Misalkan momen ke-1 dari x adalah EX =  .  Maka momen pusat ke-k atau dari peubah acak X adalah
Nilai  harapan  dari  peubah  acak  X  merupakan  momen  pertama  dari  X.    Ragam variance  dari  X,  dinotasikan  dengan  Var  X  atau
adalah  nilai  harapan  dari kuadrat perbedaan antara peubah acak X dengan nilai harapannya yaitu :
2
px. Ragam merupakan momen ke-2 dari peubah acak X.
Hogg et al. 2005
Kekonvergenan Definisi L.12 Kekonvergenan barisan bilangan nyata
Barisan
n
dikatakan  mempunyai  limit  L  dan  kita  tuliskan atau
n
L  jika apabila  setiap
terdapat  bilangan  M  sedemikian  rupa sehingga jika n  M maka
ada, kita katakan barisan tersebut konvergen.  Jika tidak, kita katakan barisan tersebut divergen.
Stewart 1999 Terdapat  beberapa  cara  untuk  menginterpretasikan  pernyataan  kekonvergenan
barisan peubah acak.
Definisi L.13 Kekonvergenan dalam peluang
Misalkan  X,  X
1
,  X
2
, … adalah peubah acak dalam ruang peluang .    Kita
katakan  bahwa  barisan  peubah  acak  X
n
konvergen  dalam  peluang  ke  X, dinotasikan
. Grimmet and Stirzaker 2001
Definisi L.14 Konvergen dalam rataan ke – r
Misalkan  X
1
,X
2
,…X  adalah  peubah  acak  dalam  ruang  peluang  Ω,  ,  P.
Barisan peubah acak X
n
dikatakan konvergen dalam rataan ke-r ke peubah acak X, dengan  r
≥ 1, ditulis
r n
X X
untuk
n
,  jika
r n
X untuk  semua  n
dan
r n
X X
untuk
n
. Grimmett dan Stirzaker, 1992
Definisi L.15 Konvergen hampir pasti
Misalkan  X
1
,X
2
,…X  adalah  peubah  acak  dalam  ruang  peluang  Ω,  ,  P.
Barisan  peubah  acak  X
n
dikatakan  konvergen  hampir  pasti  ke  peubah  acak  X, ditulis
as n
X X
, untuk
n
, jika
untuk setiap
ε    0, lim
1 .
n n
X X
Dengan  kata  lain  konvergen  hampir  pasti  adalah konvergen dengan peluang satu.
Grimmett dan Stirzaker, 1992
Definisi L.16 Konvergen dalam sebaran
Misalkan  X
1
,X
2
,…X  adalah  peubah  acak  dalam  ruang  peluang  Ω,  ,  P.
Barisan  peubah  acak  X
n
dikatakan  konvergen  dalam  sebaran  ke  peubah  acak  X, ditulis
d n
X X
, jika PX
n
≤ x → PX ≤ x untuk
n
, untuk semua titik x dimana fungsi sebaran F
X
x adalah kontinu. Grimmett dan Stirzaker, 1992
Penduga dan Sifat-sifatnya Definisi L.17 Statistik
Statistik  merupakan  suatu  fungsi  dari  satu  atau  lebih  peubah  acak  yang  tidak tergantung pada satu atau beberapa parameter yang tidak diketahui.
Hogg et al. 2005
Definisi L.18 Penduga
Misalkan  X
1
,X
2
,…X
n
adalah  contoh  acak.  Suatu  statistik  UX
1
,  X
2
,  …,X
n
yang digunakan  untuk  menduga  fungsi  parameter  g ,  dikatakan  sebagai  penduga
estimator bagi g  , dilambangkan dengan
n
Bilamana  nilai  X
1
=x
1
,  X
2
=x
2
,…X
n
=x
n
,  maka  nilai  UX
1
,  X
2
,  …,X
n
disebut sebagai dugaan estimate bagi g
Hogg et al. 2005
Definisi L.19 Penduga tak bias
1 Suatu  penduga  yang  nilai  harapannya  sama  dengan  parameter
,  yaitu =
disebut penduga tak bias bagi parameter .
Jika sebaliknya, penduga di atas disebut berbias. 2
Jika =
maka disebut
penduga tak bias asimtotik Hogg et al. 2005
Definisi L.20 Penduga konsisten
Suatu  penduga  yang  konvergen  dalam  peluang  ke  parameter ,  disebut
penduga konsisten bagi Hogg et al. 2005
Definisi L.21 MSE suatu penduga
Mean  Square  Error  MSE  dari  suatu  penduga  U  bagi  parameter didefinisikan sebagai berikut :
MSEU= EU – g
2
= Bias U
2
+ Var U, dengan BiasU = EU -
Hogg et al. 2005 Definisi L.22 Fungsi terintegralkan lokal
Fungsi  intensitas   adalah terintegralkan lokal, jika untuk sembarang himpunan
Borel terbatas B diperoleh
Definisi L.23 Titik Lebesgue
Titik  s  dikatakan titik Lebesgue dari fungsi   jika .
Dudley 1989
Definisi L.24 O. dan o.
Symbol „big-oh’ dan „litle-o‟ ini merupakan cara membandingkan besarnya dua fungsi ux dan vx dengan x menuju suatu limit L.
1 Notasi ux = Ovx, x  L menyatakan bahwa
terbatas untuk x  L. 2
Notasi ux = ovx, x  L menyatakan bahwa untuk x  L.
Serfling 1980 Dengan menggunakan definisi di atas kita peroleh hal berikut
1 Suatu  barisan  bilangan  nyata
disebut  terbatas  dan  ditulis
untuk semua bilangan asli n. 2
Suatu barisan b
n
yang konvergen ke 0, untuk dapat ditulis b
n
= o1. Purcel dan Varberg 1998
Lema teknis Lema L.1
Jika X adalah peubah acak maka untuk sembarang konstanta a dan b berlaku Ghahramani 2005
Bukti
Dari Definisi 11 kita bisa menuliskan bahwa
2 2
2
=
Jadi lema L.1 terbukti.
Lema L.2 Formula Young dari Teorema Taylor
Misalkan g memiliki nilai turunan ke-n yang terhingga pada suatu titik x, maka
untuk .
Serfling 1980
Lema L.3 Ketaksamaan Markov
Jika adalah peubah acak, maka untuk setiap t  0,
Ghahramani 2005
Bukti:
Misalkan  A  adalah  himpunan  nilai  yang  mungkin  dari  peubah  acak  X  dan , maka
Sehingga
Jadi Lema 3 terbukti.
Lema L.4 Ketaksamaan Chebyshev
Jika  X  adalah  peubah  acak  dengan  nilai  harapan μ  dan  ragam  terbatas  σ
2
maka
2 2
X t
t untuk setiap t
≥ 0. Ghahramani, 2005.
Bukti :
Karena
2
X , dengan ketaksamaan Markov
2 2
2 2
2 2
X X
t t
t .
Oleh karena
2 2
X t  adalah eqivalen  X
t , maka Lema L.4  terbukti.
Lema L.5 Deret- p
Deret
1
1
p n
n
disebut juga deret-p konvergen jika p  1, dan divergen jika p ≤ 1.
Bukti : lihat Steawart, 1999.
Lema L.6 Teorema Limit Pusat CLT
Misalkan
1 2
, ,...
X X adalah  barisan  peubah  acak  yang  i.i.d    independent  and
identically  distributed  dengan  nilai harapan dan  ragam
2
.    Maka  distribusi dari
1 2
... 0,1 ,
d n
n
X X
X n
Z Normal
n jika
n
, atau dengan kata lain
1 2
... lim
lim
n n
n n
X X
X n
Z x
x n
2
2
1 .
2
x y
e dy
Ghahramani 2005
Bukti:
Untuk  membuktikan  Teorema  Limit  Pusat  diperlukan  Teorema  Kekontinuan Levy, sebagai berikut :
Lema 7 Teorema Kekontinuan Levy
Misalkan
1 2
, ,...
X X adalah  barisan  peubah  acak  dengan  masing-masing  fungsi
distribusi
1 2
, ,...
F F dan  fungsi  pembangkit  momen
1 2
, ,... .
X X
M M
Misalkan  adalah peubah  acak  dengan  fungsi  distribusi  F  dan  fungsi  pembangkit  momen
X
M t .
Jika  semua  nilai  t,
n
X
M t konvergen  ke
X
M t ,  maka  titik-titik  dari  F  yang
kontinu,
n
F konvergen ke
F
. Bukti Teorema Limit Pusat:
Misalkan ,
n n
Y X
maka
n
Y dan
2 n
Var Y ,  akan  dibuktikan
1 2
... ,
n n
X X
X n
Z n
untuk
1 n
konvergen ke distribusi Z.
Jika
1 2
, ,...
Y Y berdistribusi identik maka
1 2
, ,...
Y Y mempunyai pembangkit momen
yang sama, yaitu M.  Dari kebebasan peubah acak
1 2
, ,...,
n
Y Y Y  diperoleh
1 2
... exp
n
n Z
Y Y
Y M
t t
n
1 2
...
n
Y Y Y
t M
n
1 2
...
n
Y Y
Y
t t
t M
M M
n n
n
.
n
t M
n
L.1
Dari Teorema Kekontinuan Levy, cukup dibuktikan bahwa
n
Z
M t  konvergen ke
2
exp 2
t yang  merupakan  fungsi  pembangkit  momen  dari  Z.    Ekuivalen  dengan
menunjukkan bahwa
2
lim ln 2
n
Z n
t M
t L.2
Misalkan
t h
n
maka
2 2
2
t n
h
sehingga dari persamaan L.1 dihasilkan
2 2
2 2
2 2
ln ln
ln ln
,
n
Z
M h t
t M
t n
M h M h
h h
maka
2 2
ln lim ln
lim .
2
n
Z n
h
M h t
M t
h L.3
Karena 1
M dan
2
ln lim
h
M h h
nilai  tidak  tetap,  maka  untuk  menentukan nilainya dapat digunakan aturan
 L‟Hopital  dua kali, sehingga diperoleh
2
ln lim
lim lim
2 2
h h
h
M h M
h M h M
h h
h hM h
2
lim ,
2 2
2 2
h
M h
M M h
hM h M
Dengan
2
M dan
0,
i
Y maka dari L.3 diperoleh bahwa
2 2
2
lim ln .
2 2
2
n
Z n
t t
M t
yaitu persamaan L.2. Jadi Teorema terbukti.
ABSTRACT
IDDAYATI. Asymptotic Distribution of Estimator for the Intensity Function of a Doubly  Periodic  Poisson  Process.  Supervised  by  I  WAYAN  MANGKU  and
SISWANDI. In  this  manuscript,  estimation  of  the  intensity  function  of  a  doubly  periodic
Poisson  process  is  discussed.    It  is  assumed  that  only  a  single  realization  of  the Poisson process is observed in a bounded window [0,n].   It is also assumed that
the  period  of  the  intensity  function  is  known.  The  rate  of  consistency  and asymptotic  normality  of  the  estimator  are  formulated.  Finally,  a  confidence
interval for the local intensity function  is also formulated. Keyword
: doubly
periodic Poisson
process, asymptotic
normality
                