Persiapan pupuk NPK Pemberian pupuk di lapangan Pengukuran dan pengamatan

merupakan lahan dengan drainase yang baik, kedalaman air ±100 cm dari permukaan tanah dan terdapat sungai yang mengalir dengan lancar di dekatnya. Gambar 1 Denah Lokasi Penelitian

3.3.1.2 Persiapan pupuk NPK

Pupuk NPK yang digunakan adalah pupuk NPK 15-15-15 dengan dosis masing-masing 0 gram, 100 gram, dan 150 gram. Pupuk NPK ditimbang dengan menggunakan timbangan analitik lalu dikemas satu persatu. Gambar 2 Penimbangan Pupuk A dan Persiapan Pemupukan B. A B

3.3.1.3 Pemberian pupuk di lapangan

Pupuk NPK diberikan pada 90 tanaman jabon yang telah berumur 13 bulan. Sebelum pemberian pupuk dilapangan dilakukan kegiatan penyiangan, pendangiran dan pengukuran. Penyiangan dilakukan dengan cara membersihkan gulma disekitar tanaman dengan diameter 100 cm. Tujuan dari penyiangan ini adalah untuk mempermudah pemupukan yang akan dilakukan. Setelah penyiangan dilakukan pendangiran. Pendangiran dilakukan didaerah pangkal batang dengan menggemburkan tanah. Pengukuran dilakukan 1 hari sebelum pemberian pupuk, hal ini bertujuan untuk mengetahui kondisi awal tanaman jabon di lapangan sebelum pemupukan lanjutan dilakukan. Satu hari sebelum pemupukan pupuk NPK yang telah ditimbang diletakkan disekitar tanaman jabon sesuai dengan layout tanaman jabon. Pemberian pupuk dilakukan dengan cara membenamkan pupuk NPK pada kedalaman 5-10 cm disekeliling tanaman kemudian ditutup dengan tanah secukupnya. Pemberian pupuk dilakukan pada sore hari untuk mencegah penguapan yang berlebihan dibandingkan jika dilakukan pada siang hari.

3.3.1.4 Pengukuran dan pengamatan

Parameter yang diukur adalah tinggi tanaman, diameter tanaman, jumlah cabang dan jumlah ruas pada setiap tanaman. Pengukuran tinggi tanaman dilakukan setiap 2 minggu sekali dengan menggunakan galah bambu yang panjangnya 10 meter dan tali plastik sepanjang 8 meter, hal ini dilakukan karena tinggi tanaman sudah mencapai 5 meter pada saat dilakukan survei. Tinggi tanaman diukur dari 5 cm diatas permukaan tanah hingga pucuk tanaman. Pengukuran diameter tanaman dilakukan setiap 1 bulan sekali dengan menggunakan kaliper. Diameter tanaman diukur pada batang dengan jarak 10 cm diatas permukaan tanah. Untuk mempermudah pengukuran tinggi dan diameter digunakan cat berwarna merah untuk menandai batas pengukuran pada pangkal batang. Pengukuran jumlah cabang dan jumlah ruas yang tumbuh dilakukan pada setiap 1 bulan sekali. Pengamatan dilakukan untuk mengetahui pengaruh atau respon tanaman jabon terhadap pemberian pupuk lanjutan, kemudian hasil dari pengamatan dibandingkan dengan hasil pemupukan sebelumnya yang pernah dilakukan. Cara penandaan pohon dan pengukuran diameter batang dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 3 Cara Penandaan Pohon A dan Pengukuran Diameter Batang B. 3.3.2 Metode Pengukuran pertumbuhan jabon pada kondisi drainase baik, pada kondisi drainase buruk, dan pada kondisi di bawah naungan

3.3.2.1 Pengukuran pohon terbaik pada kondisi drainase buruk