4 selama dan setelah berlangsungnya hujan interception loss. Air hujan yang mencapai permukaan
tanah, sebagian akan masuk terserap ke dalam tanah infiltration, sedangkan air hujan yang tidak terserap ke dalam tanah akan tertampung sementara ke dalam cekungan-cekungan permukaan tanah
kemudian mengalir ke tempat yang lebih rendah dan selanjutnya masuk ke sungai. Air infltrasi akan membentuk kelembaban tanah karena tertahan di dalam tanah oleh gaya
kapiler. Apabila tingkat kelembaban airtanah telah cukup jenuh maka air hujan yang baru masuk ke dalam tanah akan bergerak lateral horisontal. Pada tempat tertentu air tersebut akan keluar lagi ke
permukaan tanah subsurface flow dan akhirnya mengalir ke sungai.
2.2 AIRTANAH
Airtanah adalah air yang bergerak di dalam tanah yang terdapat di dalam ruang-ruang antara butir-butir tanah dan di dalam retak-retak batuan yang disebut juga sebagai air celah atau fissure
water. Air yang mengisi pori lapisan bumi yang berada di bawah water table biasanya disebut airtanah Sosrodarsono dan Takeda, 1993. Menurut Bouwer 1978, airtanah adalah sejumlah air di bawah
permukaan bumi yang dapat terkumpul pada sumur-sumur, lorong-lorong dan saluran-saluran drainase atau aliran alami di permukaan bumi melalui perembesan.
2.2.1 Infiltrasi Air Hujan dalam Tanah
Proses masuknya air hujan dari permukaan sampai ke lapisan akuifer disebut infiltrasi. Hal ini menyatakan bahwa infiltrasi terbatas pada proses masuknya air permukaan sampai
lapisan akuifer dan selanjutnya gerakan air pada lapisan akuifer disebut perkolasi Bouwer, 1978. Menurut Ardani 1997, perkolasi merupakan air di dalam tanah sebagai kelanjutan
proses infiltrasi. Air yang mengalami infiltrasi pada suatu saat akan melampaui batas tanah untuk menahan air pori-pori tanah telah terisi oleh air, sehingga kelebihan air akan terus
bergerak ke bawah berupa perkolasi. Laju perkolasi dari berbagai tekstur tanah disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Laju perkolasi dari berbagai tekstur tanah Tekstur Tanah
Laju Perkolasi mmhari Lempung berpasir
3-6 Lempung
2-3 Lempung liat
1-2
Sumber : Rice Irrigation in Japan dalam Ardani 1997
Infiltrasi maksimum pada kondisi tanah tertentu disebut sebagai kapasitas infiltrasi yang tergantung pada struktur tanah, tata guna tanah, suhu dan faktor iklim setempat. Perubahan
kapasitas infiltrasi dapat dipengaruhi oleh musim penghujan, kemarau dan kelembaban tanah. Jika kapasitas infiltrasi sudah maksimum maka kelebihan air akan menjadi air limpasan dan
kemudian masuk ke laut. Laju infiltrasi terjadi pada lapisan tanah bagian atas karena kelembaban tanah tersebut relatif kering dan kecepatan infiltrasi akan semakin menurun pada
tanah yang lembab di bawah. Pada suatu wilayah yang pada permukaan tanahnya terjadi infiltrasi dan langsung masuk
pada lapisan airtanah disebut sebagai daerah resapan recharge area. Pada akuifer bebas, daerah resapan meliputi seluruh permukaan tanah yang ada diatas. Pada lapisan akuifer dalam,
luas daerah resapan menjadi lebih sempit dan terletak pada elevasi yang lebih tinggi Hoefs dalam Djijono, 2002.
5 Pada lapisan tanah yang semi permeabel, material tanah mempunyai tekstur yang halus.
Tekstur ini mempunyai sifat penyaring air yang sangat halus ultra filtrasi, penyaring aktif, selektor ionik, sehingga memungkinkan terjadi tekanan osmotik dan perbedaan potensial listrik
dalam lapisan tanah. Lapisan tanah yang impermeabilitas ditentukan berdasarkan porositas antar partikel dan sifat ionik serta koloidal. Impermeabilitas ini berfungsi sebagai penyaring
airtanah atau sebagai purifikasi Appelo dan Postma dalam Djijono, 2002.
2.2.2 Sumber Airtanah