22 Tabel 2. Luas wilayah Kota Tangerang Selatan
No Kecamatan
Luas Wilayah hektar
UU 512008 Luas Daerah
hektar Digitasi Peta
RTRW Deviasi Luas
hektar Deviasi Luas
1. Serpong
2,404 2,836.90
432.90 15.30
2. Serpong Utara
1,784 2,228.60
444.60 19.90
3. Ciputat
1,838 2,106.00
268.00 12.70
4. Ciputat Timur
1,543 1,775.80
232.80 13.10
5. Pamulang
2,682 2,869.10
187.10 6.50
6. Pondok Aren
2,988 2,993.50
5.50 0.20
7. Setu
1,480 1,696.90
216.90 12.80
Jumlah 14,719
16,506.80 1,787.80
10.80
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2010
Sumber : BLH Kota Tangerang Selatan
Gambar 5. Peta administrasi Kota Tangerang Selatan
4.1.2 Topografi Wilayah
Berdasarkan peta topografi wilayah Kota Tangerang Selatan yang disajikan pada Gambar 6, rata-rata topografi wilayah berada pada ketinggian 10 meter hingga 60 meter di atas
permukaan laut dan berbentuk dataran rendah. Hampir semua jenis tanaman bisa tumbuh di daerah ini. Wilayah selatan umumnya mempunyai elevasi diatas 35 mdpl dan menurun ke
wilayah utara Kota Tangerang Selatan. Kecamatan yang mempunyai elevasi tersebut antara
23 lain Kecamatan Pamulang, Kecamatan Ciputat, dan Kecamatan Serpong, sedangkan bagian
utara relatif lebih landai, yaitu Kecamatan Pondok Aren dan Kecamatan Serpong Utara. Kemiringan tanah di wilayah Kota Tangerang Selatan relatif datar dengan rata-rata
kemiringan 0 hingga 3 menurun ke utara, kondisi topografi selengkapnya disajikam pada Gambar 6. Kemiringan wilayah secara garis besar terbagi atas 2 dua bagian, yaitu :
1 Kemiringan antara 0 hingga 3 meliputi Kecamatan Ciputat, Kecamatan Ciputat Timur,
Kecamatan Pamulang, Kecamatan Serpong dan Kecamatan Serpong Utara. 2
Kemiringan antara 3 hingga 8 meliputi Kecamatan Pondok Aren dan Kecamatan Setu.
Sumber : BLH Kota Tangerang Selatan
Gambar 6
.
Peta topografi Kota Tangerang Selatan
4.1.3 Geomorfologi Wilayah
Berdasarkan Peta Lembar Jakarta dan Kepulauan Seribu Nomor 1209 tahun 1992 maka Kota Tangerang Selatan termasuk satuan morfologi dataran pantai dan kipas gunung api
Bogor. Dataran pantai yang dicirikan oleh permukaannya yang nisbi datar dengan ketinggian antara 0 m hingga 15 m di atas permukaan laut. Dataran ini termasuk dataran rendah Jakarta,
sedangkan kipas gunung api Bogor yang menyebar dari selatan ke utara dengan Bogor sebagai puncaknya. Satuan ini ditempati oleh rempah-rempah gunung api berupa tuf, konglomerat dan
breksi yang sebagian telah mengalami pelapukan kuat dan berwarna merah kecoklatan.
4.1.4 Geologi Wilayah
Berdasarkan Peta Lembar Jakarta dan Kepulauan Seribu Nomor 1209 tahun 1992 yang dikeluarkan oleh Direktorat Geologi Departemen Pertambangan dan Energi, kondisi geologi
Kota Tangerang Selatan pada umumnya terbentuk oleh dua formasi batuan, yaitu batuan aluvium dan batuan gunung api muda yang secara jelas dijelaskan sebagai berikut :
24 1
Batuan Aluvium Qa yang terdiri dari aluvial sungai dan rawa yang berbentuk pasir, lempung, lanau, kerikil, kerakal dan sisa tumbuhan. Jenis tanah ini pada dasarnya
merupakan lapisan yang subur bagi tanaman pertanian. 2
Batuan Gunung Api yang berupa material lepas yang terdiri dari lava andesit, desit, breksi tuf dan tuf. Secara fisik lava andesit berwarna kelabu hitam dengan ukuran sangat halus,
afanitik dan menunjukkan struktur aliran serta breksi tuf dan tuf yang pada umumnya telah lapuk, mengandung komponen andesit dan desit. Pada umumnya tanah jenis ini digunakan
sebagai kebun campuran, permukiman dan tegalan. Berdasarkan Peta Geologi Kota Tangerang Selatan, kondisi geologi Kota Tangerang
Selatan tersusun atas 6 enam formasi geologi, yaitu : 1.
Qa = Aluvium : lempung, lanau, pasir, kerikil, kerakal dan bongkah 23.23.
2. Qav
= Kipas aluvium : tuf halus berlapis, tuf pasiran bersilingan dengan tuf konglomerat 61.36.
3. Qv
= Batuan gunung api muda : breksi, lahar, tuf breksi, tuf batu apung 0.20. 4.
QTvb = Tuf Banten : tuf, tuf batu apung, batu pasir tufan 12.10. 5.
Tmb = Formasi Bojongmanik : perselingan batu pasir dan batu lempung dengan sisipan
batu gamping 1.09. 6.
Tpss = Formasi Serpong : perselingan konglomerat, batu pasir, batu lanau, batu lempung
dengan sisa tanaman, konglomerat batu apung dan tuf batu apung 1.51. Kondisi geologi Kota Tangerang Selatan umumnya adalah batuan aluvium, yang terdiri
dari batuan lempung, lanau, pasir, kerikil, kerakal dan bongkah. Berdasarkan klasifikasi dari United Soil Classification System, batuan ini mempunyai workability yang baik hingga sedang
dan mempunyai unsur ketahanan terhadap erosi cukup baik oleh karena itu, wilayah Kota Tangerang Selatan masih cukup layak untuk kegiatan perkotaan. Kondisi geologi Kota
Tangerang Selatan secara lengkap disajikan pada Gambar 7.
Sumber : BLH Kota Tangerang Selatan
Gambar 7. Peta geologi Kota Tangerang Selatan
25
4.1.5 Hidrogeologi Wilayah