Hidrogeologi Wilayah Jenis Tanah

25

4.1.5 Hidrogeologi Wilayah

Berdasarkan peta hidrogeologi yang disajikan pada Gambar 8, Kota Tangerang Selatan mempunyai jenis akuifer dengan aliran ruang antar butir, setempat melalui rekahan, umumnya terdapat batuan sedimen kuarter terdiri dari beberapa akuifer batu pasir dengan ketebalan 3 m hingga 18 m, keterusan 125 m 2 hari hingga 260 m 2 hari, kapasitas jenis 0.50 literdetm hingga 1.50 literdetm dan muka airtanah statis 3 m hingga 21 m.  Jenis aliran dan produktifitas akuifer di Kota Tangerang Selatan terdiri dari : 1. Akuifer produktif, penyebaran luas. 2. Akuifer produktif sedang, penyebaran luas. 3. Akuifer setempat, produktif sedang. 4. Daerah airtanah langka.  Muka airtanah bebas di Kota Tangerang Selatan terdiri dari : 1. kedalaman 0.5 m-4 m bawah permukaan dengan luas 3,952.79 ha. 2. kedalaman 2 m-5 m bawah permukaan dengan luas 171.59 ha. 3. kedalaman 5 m bawah permukaan dengan luas 8,222.19 ha. 4. kedalaman 5 m bawah permukaan dengan luas 3,552.49 ha. 5. kedalaman 5 m bawah permukaan dengan luas 421.74 ha. Tipologi akuifer di wilayah studi merupakan sistem akuifer endapan aluvial atau endapan permukaan dan endapan sedimen dengan sistem aliran air tanah pada akuifer ini adalah melalui ruang antar butir, aliran air tanah dangkal mengikuti bentuk umum topografi, yaitu mengalir ke arah utara. Sistem akuifer endapan permukaan didasarkan pada telaah penyebaran aluvial sungai, kipas aluvial dan ketebalan endapan permukaan yang diperoleh dari pengamatan pada sumur gali dengan kedalaman mencapai sekitar 15 m. Pada umumnya sistem akuifer endapan permukaan dijumpai pada endapan kuarter dan di beberapa bagian dijumpai di daerah pelapukan batuan tersier. Sumber : BLH Kota Tangerang Selatan Gambar 8. Peta hidrogeologi Kota Tangerang Selatan 26

4.1.6 Jenis Tanah

Secara umum penyebaran dan sifat-sifat tanah berkaitan erat dengan keadaan landform. Hal ini terjadi karena hubungannya dengan proses genetis dan sifat batuan atau bahan induk serta pengaruh sifat fisik lingkungan. Landform sebagai komponen lahan dan tanah sebagai elemennya sangat tergantung pada faktor-faktor tersebut. Dilihat dari data jenis tanah berdasarkan keadaan geologi wilayah, Kota Tangerang Selatan sebagian besar terdiri dari batuan endapan hasil gunung api muda dengan jenis batuan kipas aluvium dan aluviumaluvial, sedangkan dilihat dari sebaran jenis tanah, pada umumnya di Kota Tangerang Selatan berupa asosiasi latosol merah dan latosol coklat kemerahan. Oleh karena itu secara umum lahan di wilayah tersebut cocok untuk pertanian atau perkebunan. Jenis tanah yang sangat sesuai dengan kegiatan pertanian tersebut semakin lama semakin berubah penggunaannya seperti kegiatan yang lain yang bersifat non-pertanian, sedangkan untuk sebagian wilayah seperti di Kecamatan Serpong dan Kecamatan Setu, jenis tanahnya mengandung pasir khususnya untuk daerah yang dekat dengan Sungai Cisadane.

4.1.7 Tata Guna Lahan